Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


RISET OPERASI (EKMA4413)

Nama : RIZALDO ARDI


Nim : 041584305
Mata Kuliah : Riset Operasi

1. Pada masa pandemi saat ini permintaan atas alat2 kesehatan semakin meningkat. Untuk
itu perusahaan Prima berencana meningkatkan keuntungan dengan melalui upaya
pengelolan persediaan mereka. Bila diketahui permintaan atas perangkat tes anti bodi
sebanyak 10.000 pertahun dengan biaya simpan sebesar Rp. 500 per unit serta biaya
pemesanan sebesar Rp. 100.000.
Tentukan :
1. EOQ,
2. Frekuensi Pemesanan
3. Waktu Pemesanan Bila diketahui waktu kerja setahun selama 250 hari
4. Total biaya tahunan minimum (TIC),
5. Total Biaya pemesanan tahunan (TOC),
6. Total Biaya Simpanan Tahunan (TCC),

2. Kondisi saat ini yang sangat dinamis PT Prima mempertimbangkan untuk


mengembangkan pabrik dengan kapasistas besar mengantisipasi terjadinya pandemi yang
berkepanjangan. Jika pandemi ini berkepanjangan maka perusahaan akan memperoleh
keuntungan Sebesar Rp. 1 M, sementara bila pandemi ini segera berakhir perusahaan
akan menderi kerugian dari investarsi sebesar Rp. 600 juta. Bila PT Prima membangun
Pabrik yang kecil, maka keuntungan yg diperoleh bila pasar sesuai harapan adalah 500 Jt
dengan kerugian sebesar Rp. 250 jt bila pasar tidak sesuai harapan. Alaternatif lainnya
adalah dengan memproduksi seperti biasa dan tidak memperoleh keuntungan tambahan
atau kerugian lainnya.
Silahkan tentukan keputusan yang sebaiknya diambil bila:
a. muenggunakan Keputusan dalam ketidakpastian
b. Menggunakan Keputusan yang mengandung risiko

JAWAB

1. Diketahui : Permintaan tes anti bodi per tahun ( R ) =Rp 10.000


Biaya penyimpananper tahun ( C ) = Rp 500 / Unit
Biayapemesanan ( S ) = Rp100.000

Ditanya :
1. EOQ
2. FrekuensiPemesanan
3. Waktu Pemesanan Bila diketahui waktu kerja setahun selama 250hari
4. Total biaya tahunan minimum(TIC)
5. Total Biaya pemesanan tahunan(TOC)
6. Total Biaya Simpanan Tahunan(TCC)

Penyelesaian :
1. Kuantitas pemesanan optimal ( EOQ )
EOQ=

2 RS
C
EOQ=√2 ¿ ¿ ¿
EOQ=2.000

2. FrekuensiPemesanan
R
F=
EOQ
10.000
F=
200
F=5
Jadi Frekuensi Pemesanan Optimum 5 kali dalam satu Priode

3. Waktu Pemesanan bila diketahui waktu kerja setahun selama 250 hari
EOQ
T=
R
2.000
T=
10.000
1
T=
5

Jadi T x 250 hari = 0,2 x 250 hari = 50 hari


Artinya, jika 250 hari waktu kerja, maka jarak siklus optimum pemesanan adalah
0,2 x 250 = 50 hari.

4. Total biaya tahunan minimum (TIC)


TIC=TOC +TCC
TIC=500.000+500.000
TIC=1.000 .000

5. Total Biaya pemesanan tahunan (TOC)


R
T 0 C=Sx
EOQ
10.000
T 0 C=100.000 x
2.000
T 0 C=100.000 x 5
T 0 C=500.000

6. Total Biaya Simpanan Tahunan (TCC)


EOQ
TCC=Cx
2
200
TCC=500 x
2
TCC=500.000

2. Silahkan tentukan keputusan yang sebaiknya diambil bila:

a. Menggunakan Keputusan dalamketidakpastian


Model Keputusan Dalam Kondisi Ketidakpastian
Model keputusan dalam kondisi ketidakpastian disebut pula dengan model
Keputusan Tanpa Probabilitas. Sebuah kondisi pengambilan keputusan mengandung
beberapa komponen, yaitu keputusan itu sendiri dan kejadian yang dapat terjadi
dimasa yang akan datang, dikenal sebagai Kondisi Dasar (State of Nature). Pada saat
keputusan dibuat, pengambil keputusan tidak yakin atas kondisi dasar yang akan
datang dan tidak memiliki kendali atas kondisi dasar tersebut.
Teknik pengambilan keputusan dapat diklasifikasikan dengan cara melihat
kondisi atau situasi yang ada pada saat keputusan itu diambil. Berdasarkan metode
ini keputusan dapat dibedakan menjadi empat model, yaitu:
1) Model keputusan dalam Kondisi Pasti. Model ini adalah model yang paling dasar
biasanya disebut dengan model deterministik, mengasumsikan bahwa kejadian-
kejadian yang akan datang disamping datanya dapat ditentukan dengan pasti juga
terjadinya tidak akan menyimpang dari apa yang diperkirakan. Keputusan ini
diasumsikan juga berlaku atas perkiraan tentang apa yang dihasilkan atau diakibatkan
oleh masing-masing alternatif keputusan
2) Model keputusan dalam Kondisi Resikoadalah setiap alternatif keputusan memiliki
kemungkinan kejadian yang lebih dari satu. Banyaknya kemungkinan kejadian hasil
atau akibat dari pelaksanaan masing-masing alternatif keputusan tersebut pada
umumnya ditimbulkan oleh adanya ketidaksempurnaan data yang dipergunakan
sebagai dasar analisis. Perlu diperhatikan bahwa untuk bisa dikatagorikan sebagai
model keputusan dengan resiko besarnya probabilitas kemungkinan kejadian dari satu
alternatif keputusan harusdiketahui.
3) Model keputusan dalam Kondisi Tidak Pastiadalah setiap alternatif keputusan
memiliki kemungkinan kejadian lebih dari satu. Perbedaan model keputusan dengan
ketidak pastian terhadap model dengan resiko terletak pada probabilitas kejadian dari
setiap alternatif keputusan. Model keputusan dengan resiko, probabilitas dari setiap
kemungkinan kejadian untuk setiap alternatif keputusan dapat diketahui. Sebaliknya
dalam model keputusan dengan ketidakpastian besarnya probabilitas kejadian
tidakdiketahui.
4) Model keputusan dengan Kondisi Konflik adalah model pengambilan keputusan
dimana pengambil keputusan lebih dari satu. Dengan kata lain ada pihak lain yang
memiliki kepentingan yang berlawanan. Dalam hal ini pengambil keputusan perlu
memperhatikan reaksi
pihaklainterhadapkeputusanyangdibuatnya.Yangdimaksudpihaklaindalammodelkeput
usan ini adalah para pemegang saham, serikat kerja, pesaing, distributor perusahaan
yangsifatnya dominan dan sebagainya.

Model keputusan yang ditekankan pada pembahasan disini adalah model


keputusan yang berkaitan dengan kondisi keputusan dalam ketidakpastian dan resiko.
Kriteria Maximax

Pengambil keputusan memilih keputusan yang memberikan nilai paling


maksimum dari hasil-hasil yang maksimum. Pada kriteria ini pengambil keputusan
merasa optimis. Pengambil keputusan mengasumsikan bahwa kondisi dasar yang
paling menguntungkan dari setiap alternatif keputusan akan terjadi.

Kondsi Dasar

KondisiPandemi Kondisi Pandemi Segera


Keputusan Membangun Pabrik
Berkepanjangan Berakhir
(untuk membeli) yang Kecil

Keuntungan 500 Juta


1M -

Kerugian 600 Juta 250 Juta


-
Berdasarkan Contoh di atas maka pertama-tama pengambil keputusan akan
menentukan nilai maksimum dari alternatif keputusan dengan cara sebagai berikut.
Dari nilai maksimum tersebut dipilih nilai yang tertinggi, yaitu 1 M sebagai
nilai Maximax, karena nilai tersebut menggambarkan laba yang diterima oleh
perusahaan tertinggi dari alternatif investasi yang tersedia. Apabila tabel pay-off di
atas menunjukkan biaya, maka yang dipilih nilai minimum dari biaya minimum, atau
kriteria Minimin.

b. Menggunakan Keputusan yang mengandung risiko


Manfaat Manajemen Risiko:
1) Perusahaan memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil setiap
keputusan, sehingga para manajer menjadi lebih berhati-hati (prudent) dan selalu
menempatkan ukuran-ukuran dalam berbagaikeputusan.
2) Mampu memberi arah bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruh-pengaruh
yang mungkin timbul baik secara jangka pendek dan jangkapanjang.
3) Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu menghindari
risiko dan menghindari pengaruh terjadinya kerugian khususnya kerugian dari
segifinansial.
4) Memungkinkan perusahaan memperoleh risiko kerugian yangminimum.
5) Dengan adanya konsep manajemen risiko (risk management concept) yang
dirancang detil maka artinya perusahaan telah membangun arah
danmekanismesecara sustainable (berkelanjutan).
Selain itu kita juga bisa mendapatkan manfaat bagaimana cara pengambilan
keputusan, sebagai berikut;
1) Pengambilan Keputusan pada KondisiPasti:
Perlu Anda ketahui, kondisi seperti ini pasti muncul pada saat pengambil
keputusan mengetahui dengan pasti. Dalam kondisi pasti, informasi yang
didapatkan pasti bersifat akurat, terukur, dan dapat dipercaya. Kita mengetahui
hubungan sebab-akibat dan bisa menebak apa yang bisa terjadi di masa depan.
Lalu, kondisi seperti ini biasanya ada pada kasus keputusan yang sifatnya rutin
dan berulang. Alat bantu Linear Programming adalah alat yang baik digunakan
untuk menghasilkan solusi optimal dalam permasalahan dalam kondisi pasti.
2) Pengambilan Keputusan BerdasarkanRisiko:
Bila seorang manajer tidak mempunyai informasi sempurna atau mempunyai
informasi yang masih simpang siur, berarti berpotensi munculnya risiko. Dalam
keadaan berisiko, pengambil keputusan memiliki informasi yang tidak lengkap
tentang alternatif yang tersedia namun memiliki gagasan bagus tentang
probabilitas hasil untuk setiap alternatif.
Dalam membuat keputusan berdasarkan risiko, manajer harus menentukan
probabilitas pada setiap alternatif berdasarkan informasi yang ada atau
berdasarkan pengalamannya. Pendekatan populer yang digunakan pada kondisi ini
antara lain: Expected Monetary Value (EMV) dan Expected Opportunity Loss
(EOL).

Anda mungkin juga menyukai