Anda di halaman 1dari 35

MEDIA PEMBELAJARAN

IPS EKONOMI
untuk SMA/MA Kelas X

SMA/MA IPS EKONOMI


BAB 2
Kegiatan Ekonomi
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu:
1. menguraikan konsep produksi sebagai
kegiatan ekonomi;
2. menguraikan konsep distribusi sebagai
kegiatan ekonomi;
3. menguraikan konsep konsumsi sebagai
kegiatan ekonomi; dan
4. membandingkan para pelaku ekonomi.

SMA/MA IPS EKONOMI


Amatilah gambar berikut :

Gambar hal 54

Perhatikan gambar tersebut. Pada gambar terlihat peti kemas sedang diturunkan dari kapal dan
siap dibawa sejumlah mobil. Di jenjang SMP, Anda telah mempelajari produksi, distribusi, dan
konsumsi sebagai kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi apa yang terjadi pada gambar tersebut?

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Produksi
1. Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan menambah faedah (atau kegunaan/nilai guna) suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
a. Produksi Barang b. Produksi Jasa
Produksi barang selanjutnya dapat Produksi jasa juga dapat dibedakan atas
dibedakan atas produksi barang konsumsi jasa yang langsung dapat memenuhi
dan produksi barang modal. Barang kebutuhan dan jasa yang tidak secara
konsumsi merupakan barang yang siap langsung memenuhi kebutuhan.
untuk dikonsumsi. Barang modal
merupakan barang yang dipergunakan
untuk menghasilkan barang berikutnya.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Produksi
2. Tujuan Kegiatan Produksi
Tujuan kegiatan produksi secara umum
adalah memenuhi kebutuhan manusia
untuk mencapai kemakmuran.
Kemakmuran tercapai jika tersedia
barang dan jasa dalam jumlah yang
mencukupi. Bagi pihak produsen,
tujuan produksi adalah untuk
meningkatkan keuntungan serta
menjaga kesinambungan perusahaan.
Bagi konsumen atau masyarakat,
tujuan produksi adalah untuk
menyediakan berbagai benda pemuas
kebutuhan.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Produksi
3. Faktor-Faktor Produksi
Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa.

a. Faktor Produksi Alam


Faktor produksi alam adalah semua kekayaan yang
terdapat di alam semesta yang dapat digunakan
dalam proses produksi. Faktor produksi asli di
antaranya terdiri atas tanah, air, sinar matahari,
udara, dan barang tambang.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Produksi
b. Faktor Produksi Tenaga Kerja

Tenaga Kerja Menurut


Tenaga Kerja Menurut Sifat
Kualitas Tenaga Kerja
Kerja
• Tenaga kerja terdidik;
• Tenaga kerja terampil; dan • Tenaga kerja rohani; dan
• Tenaga kerja tidak terdidik • Tenaga kerja jasmani.
dan tidak terlatih.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Produksi
c. Faktor Produksi Modal
Fungsi faktor produksi modal adalah
sebagai penunjang dalam mempercepat
atau menambah kemampuan dalam
memproduksi.
d. Faktor Produksi Keahlian
Faktor produksi terakhir yang tidak kalah penting
adalah keahlian (skill) atau faktor produksi
kewirausahaan (entrepreneurship). Faktor produksi
keahlian merupakan faktor yang sangat penting
dalam menentukan maksimal atau tidak hasil suatu
proses produksi. Faktor produksi keahlian berperan
dalam mengkoordinasikan atau mengarahkan faktor-
faktor produksi agar produktivitas dapat meningkat

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Produksi
4. Teori Perilaku Produsen
a. Klasifikasi Faktor Produksi
Untuk tujuan analisis proses produksi, faktor produksi (input) dapat dibedakan atas faktor produksi tetap
dan faktor produksi variabel. Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang tidak dapat diubah
jumlahnya dalam waktu tertentu. Contohnya adalah gedung, mesin, dan kendaraan. Faktor produksi
variabel adalah faktor produksi yang dapat diubah dengan cepat dalam jangka pendek. Contohnya adalah
tenaga kerja dan bahan baku.

b. Fungsi Produksi
Fungsi produksi menunjukkan hubungan antara input dan output yang dapat dihasilkan oleh kombinasi
input tersebut. Fungsi produksi sangat dipengaruhi oleh tingkat teknologi dalam menghasilkan output.
Secara sistematis, fungsi produksi dapat dituliskan dalam persamaan berikut.

Q = f(C, L, R, T)

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Produksi
4. Teori Perilaku Produksi
c. Faktor Produksi dengan Dua Faktor Produksi Variabel
Dalam jangka panjang, semua faktor produksi yang digunakan dalam proses
produksi bersifat variabel. Konsep fungsi produksi jangka panjang dengan
menggunakan dua faktor produksi dapat digambarkan dengan kurva yang dikenal
dengan istilah kurva isokuan (isoquant).

d. Perluasan Produksi
Penambahan hasil produksi dapat dilakukan dengan jalan menambah faktor
produksinya (ekstensifikasi) atau meningkatkan produktivitas faktor produksi
yang ada (intensifikasi). Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan sarana
yang ada serta memperhatikan hal-hal berikut.
1) Keterbatasan faktor produksi.
2) Besar-kecilnya pengaruh penambahan input terhadap output.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Produksi
4. Teori Perilaku Produsen
e. Produk Total, Produk Marjinal, dan Produk Rata-Rata
Jumlah output yang dihasilkan selama periode waktu tertentu disebut sebagai produk total
(total product-TP). Setiap pertambahan input tentunya akan menambah output. ∆𝑇𝑃
Pertambahan output yang dihasilkan dari pertambahan satu unit faktor produksi variavel MP =
∆𝐿
𝑇𝑃
dinamakan produk marjinal (marginal product-MP). Jika produk total dibagi dengan jumlah AP = 𝐿
faktor produksi variabel yang digunakan untuk memproduksi, akan dihasilkan produk rata-
rata (average product-AP).

f. Hukum Produk Marjinal yang Makin Menurun


Hukum produk marjinal yang menurun atau disebut juga law of diminishing
returns menjelaskan proporsi input yang tepat untuk mendapatkan output
maksimal. Teori ini menggambarkan bahwa ketika input yang kita miliki melebihi
kapasitas produksi dari input, maka return (pendapatan) kita akan makin
menurun.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Produksi
4. Teori Perilaku Produsen
f. Hukum Produk Marjinal yang Makin
Menurun
Perubahan persentase output lebih besar dari
perubahan persentase kenaikan input disebut
increasing return to scale. Perubahan persentase
output lebih kecil dari perubahan persentase
kenaikan input disebut decreasing return to
scale.

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Produksi
5. Biaya Produksi
a. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang harus ada dalam proses produksi, tidak dipengaruhi oleh besar-
kecilnya unit barang dan jasa yang diproduksi.
b. Biaya variabel (variable cost) adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan sesuai dengan besarnya output.
c. Biaya total (total cost) adalah biaya keseluruhan yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang dan jasa.

TC = FC + VC

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Produksi
5. Biaya Produksi
Pada proses produksi juga terdapat biaya marjinal. Biaya marjinal atau marginal cost (MC) menunjukkan
tambahan biaya yang diperlukan untuk memproduksi satu unit tambahan output.
∆𝑇𝐶
MC = ∆𝑄

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Produksi
5. Biaya Produksi
Perhitungan biaya rata-rata sangat diperlukan dalam proses produksi karena bila biaya
rata-rata dibandingkan dengan pendapatan rata-rata perusahaan, akan mengetahui
perolehan keuntungan atau kerugian.
a. Biaya total rata-rata (average total cost) didefinisikan sebagai biaya total yang harus
dikeluarkan untuk setiap unit produksi.
b. Biaya tetap rata-rata (average fixed cost) adalah biaya tetap yang dibutuhkan untuk
satuan hasil produksi.
c. Biaya variabel rata-rata (average variable cost) adalah variabel untuk tiap unit yang
dihasilkan.

𝑇𝐶 𝑇𝐹𝐶 𝑇𝑉𝐶
ATC = 𝑄
AFC = 𝑄
AVC = 𝑄

SMA/MA IPS EKONOMI


A. Produksi

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Distribusi
1. Pengertian Distribusi
Pembelian

Alur Kegiatan Distribusi


Distribusi adalah kegiatan yang
dilakukan oleh orang atau lembaga untuk Pemilihan dan
menyampaikan barang atau jasa dari Pengelompokan barang
produsen ke tangan konsumen yang
membutuhkan. Orang atau lembaga yang
melakukan kegiatan distribusi disebut Pembungkusan dan
distributor. Dalam arti luas, kegiatan pengepakkan
distribusi mencakup kegiatan berikut.

Penggudangan

Pengangkatan dan
pengangkutan

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Distribusi
2. Pihak-Pihak dalam Distribusi
• Perantara yang melakukan pembelian dan penjualan
Agen
dengan perjanjian.
Makelar • Perantara yang menjual atau membeli barang atas nama
orang lain.
• Perantara pemasaran seperti makelar yang menguasai
Komisioner
atau memiliki barangnya.
• Badan atau perusahaan yang membeli barang-barang dari
Importir
luar negeri untuk dijual di dalam negeri.
• Badan atau perusahaan yang menjual barang-barang yang
Ekspostir
dihasilkan oleh produsen dalam negeri ke luar negeri.
• Pedagang yang membeli dan menjual barang dalam
Pedagang Besar
jumlah besar.
• Pedagang yang membeli barang dari produsen atau
Pedagang Eceran
pedagang besar, kemudia di jual kepada konsumen.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Distribusi
3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Distribusi

Produk Pasar
Produk berkaitan dengan objek fisik yang dihasilkan Saluran distribusi dipengaruhi pola pembelian
perusahaan. Beberapa faktor yang perlu konsumen. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan,
dipertimbangkan, antara lain nilai barang, besar dan antara lain jumlah pembeli, letak geografis, jumlah
berat barang, mudah rusaknya barang, dan keluasan pesanan, dan kebiasaan dalam pembelian
lini produk
Faktor-Faktor yang
Memengaruhi Distribusi
Produsen Perantara
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dari segi Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, antara
produsen, antara lain pendanaan, pengalaman dan lain pelayanan perantara, keuangan perantara, sikap
kemampuan dalam distribusi, pengawasan saluran, dan perantara terhadap kebijakan produsen, volume
pelayanan yang diberikan. penjualan, dan ongkos penyaluran barang.

SMA/MA IPS EKONOMI


B. Distribusi
4. Mata Rantai Distribusi
Mata rantai distribusi adalah cara yang ditempuh atau digunakan untuk menyalurkan barang-barang dari
tangan produsen ke tangan konsumen. Mata rantai distribusi kita bedakan atas sangat panjang, panjang,
agak panjang, pendek, dan sangat pendek/langsung

SMA/MA IPS EKONOMI


C. Konsumsi
1. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Pembagian Benda Konsumsi
a. Pengertian Konsumsi
Dalam pengertian ilmu ekonomi,
konsumsi ialah suatu kegiatan yang
bertujuan mengurangi atau
menghabiskan faedah suatu benda
(barang dan jasa) dalam rangka
pemenuhan kebutuhan. Selain untuk
tujuan konsumsi (menghabiskan
kegunaannya), suatu benda juga
dipergunakan sebagai benda produksi.

SMA/MA IPS EKONOMI


C. Konsumsi
b. Ciri-Ciri Benda Konsumsi

1. Benda-benda yang dikonsumsi adalah benda ekonomi


• Contohnya menghirup oksigen dari tabung oksigen di rumah sakit, mandi di kolam renang hotel,
atau berjemur sinar matahari pagi di salah satu resort di Bali merupakan kegiatan konsumsi
karena benda itu diperoleh dengan pengorbanan.
2. Benda yang dikonsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
• Contohnya makan buah, cukur rambut di tukang pangkas rambut, dan berobat kedokter
merupakan kegiatan konsumsi.
3. Manfaat, nilai, ataupun volume benda-benda yang digunakan tersebut akan habis sekaligus atau
berangsur-angsur.
• Contoh manfaat, nilai, ataupun volume bendabenda yang digunakan akan habis sekaligus adalah
berbagai jenis makanan dan minuman.

SMA/MA IPS EKONOMI


C. Konsumsi
c. Pembagian Benda Konsumsi
1. Benda yang habis dalam sekali
pemakaian. Contohnya adalah
makanan, minuman, dan obat-
obatan.

2. Benda yang pemakaiannya


berulang-ulang atau
pemakaiannya dalam waktu
relatif lama. Contoh benda
konsumsi kategori ini adalah
pakaian, sepatu, tas, laptop,
dan telepon genggam

SMA/MA IPS EKONOMI


C. Konsumsi

2. Tujuan Kegiatan Konsumsi


Tujuan kegiatan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan
hidup secara langsung. Penggunaan benda-benda di luar tujuan
tersebut tidak dikategorikan sebagai kegiatan konsumsi.
Contohnya, penyewaan ruangan dan perlengkapan fitness pada
sore hari oleh Agus bukanlah untuk tujuan konsumsi, melainkan
untuk menghasilkan uang. Kegiatan ini bukanlah kegiatan
konsumsi, tetapi kegiatan produksi.

SMA/MA IPS EKONOMI


C. Konsumsi
3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Konsumsi
a. Faktor Ekonomi b. Faktor Nonekonomi

1. Tingkat pendapatan. 1. Jumlah tanggungan keluarga.


2. Tingkat harga barang dan jasa. 2. Tingkat pendidikan.
3. Ketersediaan barang dan jasa. 3. Tempat tinggal.
4. Lingkungan sosial, budaya, agama dan adat
istiadat.

SMA/MA IPS EKONOMI


C. Konsumsi

4. Teori Perilaku Konsumen


Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan bahwa konsumen pada umumnya selalu
berusaha mencapai utilitas (utility) yang maksimal dari pemakaian benda yang
dikonsumsinya.
a. Pendekatan Kardinal
Pendekatan kardinal disebut juga sebagai pendekatan marginal utility. Pendekatan kardinal didasarkan
pada asumsi bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu barang dapat
diukur/dikuantifikasi dengan satuan tertentu, seperti uang, jumlah, atau buah. Hermann Heinrich
Gossen melakukan penelitian mengenai nilai guna total (total utility) dan nilai guna marjinal (marginal
utility) terkandung dalam Hukum Gossen I dan Hukum Gossen II.

SMA/MA IPS EKONOMI


C. Konsumsi
1) Hukum Gossen I. Konsumen selalu membuat pilihan yang akan memberi mereka kepuasaan paling besar. Mereka
selalu berusaha memaksimalkan nilai guna atau kepuasan. Hukum Gossen I berbunyi “Jika pemenuhan
kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus-menerus, maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi,
tetapi makin lama kenikmatan tersebut makin menurun sampai akhirnya mencapai batas jenuh”.

Peraga 2.6 hal 86 Peraga 2.7 hal 87

SMA/MA IPS EKONOMI


C. Konsumsi
2) Hukum Gossen II. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia tidak hanya mengonsumsi satu jenis barang,
tetapi menggunakan berbagai jenis barang. Gossen menyatakan bahwa “konsumen akan melakukan konsumsi
sedemikian rupa sehingga nilai guna marjinal setiap barang dan jasa yang dikonsumsi sama”. Artinya, unit
terakhir dari tiap produk yang dikonsumsi memiliki nilai yang sama.

Peraga 2.8 hal 88

SMA/MA IPS EKONOMI


C. Konsumsi
4. Teori Perilaku Konsumen
a. Pendekatan Ordinal
Pendekatan ordinal digunakan karena pendekatan kardinal memiliki beberapa kelemahan, antara lain
pendekatan kardinal bersifat subjektif dalam penentuan nilai guna total dan nilai guna marjinal. Pendekatan
ordinal membuat peringkat (rangking) atau urutan-urutan kombinasi barang yang dikonsumsi. Pendekatan
ordinal dilakukan dengan menggunakan analisis kurva indiferensi. Kurva indiferensi adalah kurva yang
menunjukkan berbagai titik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama.
Mengukur kepuasan konsumen melalui pendekatan ordinal dengan menggunakan kurva indiferensi didasarkan
pada empat asumsi, yaitu sebagai berikut.
1) Konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang dinyatakan dalam bentuk peta
indiferensi (indifference map).
2) Konsumen mempunyai pendapat tertentu.
3) Konsumen berusaha mendapat kepuasan maksimum dari barang-barang yang dikonsumsinya.
4) Kurva indiferensi yang makin jauh dari titik nol (origin) menggambarkan kepuasan yang makin tinggi.

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Pelaku Ekonomi
1. Rumah Tangga Keluarga atau Konsumen (RTK)

Ada dua peran yang dimainkan oleh rumah tangga keluarga dalam kegiatan
ekonomi. Pertama adalah sebagai konsumen. Sebagai konsumen, rumah
tangga keluarga membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain berperan sebagai
konsumen, rumah tangga keluarga juga berperan sebagai penyedia jasa
faktor produksi, seperti tenaga kerja.

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Pelaku Ekonomi
2. Rumah Tangga Produsen (RTP)

Rumah tangga produsen, atau sering disebut sebagai perusahaan, merupakan


kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi yang bertujuan mencari
laba atau memberi layanan kepada masyarakat. Rumah tangga keluarga
menggunakan pembayaran yang mereka terima untuk membeli barang dan jasa dari
perusahaan. Pembayaran barang dan jasa yang dibeli oleh rumah tangga keluarga
adalah pendapatan rumah tangga produsen

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Pelaku Ekonomi
3. Pemerintah

Sebagai pelaku ekonomi, pemerintah atau rumah tangga pemerintah juga melakukan konsumsi.
Konsumsi itu dapat dilihat dari upaya memanfaatkan layanan sumber daya manusia dari rumah
tangga serta barang dan jasa dari perusahaan untuk penyelenggaraan pemerintahan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Belanja pemerintah terdiri atas belanja rutin dan belanja
pembangunan. Contoh dari belanja rutin adalah pembayaran gaji pegawai negeri dan TNI. Rumah
tangga dan perusahaan membayar pajak kepada pemerintah untuk membiayai pengeluaran
pemerintah tersebut. Dengan diperkenalkannya pemerintah dalam aliran sirkuler, total nilai produksi
perusahaan tidak lagi sama dengan nilai pendapatan rumah tangga.

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Pelaku Ekonomi
4. Masyarakat Luar Negeri

Masyarakat luar negeri atau rumah tangga luar negeri termasuk pelaku ekonomi.
Kegiatan ekspor dan impor menunjukkan bahwa negara-negara asing juga memengaruhi
dan dipengaruhi oleh usaha rumah tangga keluarga dan pemerintah. Selain itu, dengan
mengasumsikan tidak adanya campur tangan pemerintah dalam valuta asing, kita dapat
melihat arah aliran ekspor bersih. Ekspor bersih dari negara asal dapat menyebabkan
surplus perdagangan atau defisit perdagangan. Ketika surplus perdagangan terjadi, ada
aliran bersih barang dari perusahaan-perusahaan negara asal ke negara-negara
asing dan aliran bersih uang dari luar negeri untuk perusahaan dari negara asal. Ketika
defisit perdagangan terjadi, ada arus bersih barang dari negara-negara asing kepada
perusahaan di negara asal dan uang bersih mengalir dari perusahaan negara asal ke
negara-negara asing

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Pelaku Ekonomi
Model Diagram Interaksi Antarpelaku Ekonomi
Hubungan berbagai kegiatan dari para pelaku ekonomi dapat digambarkan dalam bentuk diagram interaksi
antarpelaku kegiatan ekonomi model diagram sederhana dua sektor, tiga sektor, dan empat sektor.
a. Model Diagram Sederhana (Dua Sektor)
Peraga 2.14 hal 103

SMA/MA IPS EKONOMI


D. Pelaku Ekonomi
b. Model Diagram Tiga Sektor
Peraga 2.15 hal 104

c. Model Diagram Empat Sektor

SMA/MA IPS EKONOMI

Anda mungkin juga menyukai