Oleh :
Kelompok :2
Kelas : B
Dedi S 200110130
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2016
I
PENDAHULUAN
Dalam ekonomi yang sudah modern ,dimana peranan uang amat penting,maka
ukuran efisiensi yang paling baik (walaupun bukan paling lengkap) adalah
uang.Produksi dan biaya produksi bagaikan keping mata uang logam bersisi
masyarakat menjadi berubah.Di lain pihak jenis dan jumlah kebutuhan hidup
menggunakan peralatan pertanian modern.Tetapi biaya per unit baru akan menjadi
produksi per kilogram jagung yang sangat tinggi.Petani lebih memilih teknik
keluaran (out put). masukan merupakan pengorbanan biaya yang tidak dapat
menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok barang yang
dihasilkan. untuk menghitung biaya produksi terlebih dahulu harus dipahami
PEMBAHASAN
Produksi merupakan mata rantai konsumsi, yaitu menyediakan barang dan jasa
keuntungan dan berkah sehingga produsen akan menentukan kombinasi antara berkah
dan keuntungan yang memberikan mashlahah maksimal. Oleh karena itu, tujuan
produsen bukan hanya laba, maka pertimbangan produsen juga bukan semata pada
hal yang bersifat sumber daya yang memiliki hubungan teknis dengan output, namun
juga pertimbangan kandungan berkah (nonteknis) yang ada pada sumber daya
maupun output.
produsen dalam perspektif ekonomi Islam bukanlah seorang pemburu laba maksimal
keuntungan dan berkah sehingga produsen akan menentukan kombinasi antara berkah
dan keuntungan yang memberikan mashlahah maksimal. Oleh karena itu, tujuan
produsen bukan hanya laba, maka pertimbangan produsen juga bukan semata pada
hal yang bersifat sumber daya yang memiliki hubungan teknis dengan output, namun
juga pertimbangan kandungan berkah (nonteknis) yang ada pada sumber daya
tenaga kerja, serta mesin jahit produsen tidak hanya memikirkan berapa meter kain
dan benang yang diperlukan agar maksimal, namun juga mempertimbangkan jenis
kain dan benang apa, dan dibeli dengan harga berapa, berapa tenaga kerja diperlukan,
berapa baju akan dibuat agar mashlahah mencapal maksimal. Bab ini mengupas
Sebuah produk yang dihasilkan oleh produsen menjadi berharga atau bernilai
bukan karena adanya berbagai atribut fisik dari produk semata, tetapi juga karena
adanya nilai (value) yang dipandang berharga oleh konsumen. Atribut fisik yang
melekat pada suatu barang misalnya bahan baku pembuatannya, kualitas keawetan
barang tersebut, bentuk atau desain barang, dan lain-Iain. Atribut fisik suatu barang
kebutuhan konsumen. Di sisi lain, nilai yang terkandung dalam suatu barang akan
Nilai ini dapat bersumber dari citra atau merk barang tersebut, sejarah, reputasi
atribut fisik dan nilai (value). Konsep ekonomi Islam tentang atribut fisik suatu
barang mungkin tidak berbeda dengan pandangan umumnya, tetapi konsep nilai yang
harus ada dalam setiap barang adalah nilai-nilai keislaman (Islamic values). Adanya
nilai-nilai ini pada akhirnya akan memberikan berkah pada suatu barang. Setiap
barang/jasa yang tidak mengandung berkah tidak bisa dianggap sebagai barang/jasa
yang memberikan mashlahah, sebab berkah merupakan elemen penting dalam konsep
mashlahah. Misalnya, ada 2 produk raket tenis, di mana raket tenis diproduksi oleh
telah diketahui bahwa eksploitasi terhadap tenaga kerja merupakan salah satu bentuk
penyimpangan terhadap nilai-nilai Islam. Meskipun atribut fisik kedua raket tersebut
sama, tetapi kedua raket tersebut akan dihargai berbeda. Raket yang diproduksi oleh
Produksi yang menggunakan input tetap dan input berubah. Kurva Produksi
produksi rata-rata menurun dan produksi marginal menurun sampai titik nol.
Tahap III Penambahan tenaga kerja menurunkan total produksi, dan produksi
Dalam jangka pendek input digolongkan menjadi dua, yaitu input tetap (durable
input) dan input variabel yang penggunaannya bervariasi bergantung pada besarnya
output.
Ciri-ciri isoquant
jumlah output
Dalam jangka panjang, semua input akan berubah sehingga tidak ada input tetap.
Durable inputs : kandang, peralatan, dan mesin-mesin, suatu saat harus diganti
Perluasan Usaha
X1
Long run
Expantion path
E4
E Y4
3
E2 Y3
E1 Y2
Y1
X2
Plant size
Keterangan :
makin ke atas, Output makin besar. Setiap tingkat produksi Y, ada kondisi
pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya bahan
baku langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu juga
dengan supervise, listrik, dan biaya overhead lainnya yang dapat langsung ditelusuri
secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya lampu
TC = FC + VC
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara linier sesuai dengan volume
output operasi perusahaan. Sebagai contoh adalah biaya pulsa telepon bulanan, biaya
pengeluaran untuk upah dan bahan baku. Biaya variabel dapat dihitung dari
TC = FC + VC
VC = TC - FC
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi.
Sebagai contoh adalah biaya peneliharaan pabrik dan asuransi, biaya abonemen
telepon bulanan. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari
TC = FC + VC
FC = TC VC
d. Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost) / ATC
Biaya total rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya total (TC) untuk
memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi oleh
perusahaan. Biaya total rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut, yaitu:
Biaya variabel rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya variabel (VC) untuk
memproduksi sejumlah baran (Q) dibagi dengan jumlah produksi tertentu. Biaya
variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:
AVC = ATC-AFC
Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya tetap (FC) untuk
memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut.
Biaya tetap rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
AFC = ATC-AVC
Biaya marginal dapat juga dikatakan sebagai biaya pertambahan (incremental cost).
menambah produksi sebanyak satu unit keluaran tambahan. Biaya marginal dapat
bahwa dalam produksi jangka panjang semua input diperlakukan sebagai input
variabel. Jadi, tidak ada input tetap. Maka dalam konsep biaya jangka panjang semua
biaya dianggap sebagai biaya variabel (variabel cost), tidak ada biaya tetap. Dalam
jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor-faktor produksi yang akan
digunakan oleh perusahaan. Jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua
Karena hal itulah biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total,biaya
Jangka panjang dalam pengertian ini tidak terkait dengan waktu. Penyebutan
jangka panjang oleh para ekonom menandai suatu proses produksi dimana sumber
daya yang digunakan tidak ada lagi yang bersifat tetap. Semua sumber daya yang
mengubah skala produksi (tingkat produksi) dengan cara mengubah, baik mengubah
maupun mengurangi jumlah sumberdaya. Hal ini tentu akan berdampak pada biaya
yang ditimbulkan. Dalam jangka panjang hanya dikenal biaya total rata-rata (ATC).
adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya
bersifat variabel.Biaya total sama dengan perubahan biaya variabel.di tulis dengan
rumus:
LTC = LVC
Di mana :
b.Biaya Marjinal
Adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan
biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel.Maka rumusnya adalah :
LMC =LTC / Q
Di mana :
Q = Perubahan Output
LAC = LTC / Q
LRATC
Dimana :
12
TC
LAC
10 = Biaya Rata Rata Jangka Panjang (Long Run Average Cost)
200.0
Q 8 = Jumlah output ATC
150.0
6
TC
4
100.0
2
50.0
0
Penentuan Size Usaha, Pendekatan Biaya
0 5 10 15 20 25 30 35
-
0 5 10 15 20 25 30 35
Dalam teori Biaya kita mengenal bahwa Biaya adalah fungsi dari Output, atau:
LRTC = f(Q)
Secara geometeris, kurva biaya klasik berbetuk huruf S terbalik. Kurva Biaya rata-
rata LRATC yang diturunkan dari kurva klasik, berbentuk parabola yang memiliki
Sukirno Sadono. Mikro Ekonomi Teori Pengantar .PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta,
2010
Lipsey Richard G., Pete O. Steiner. Pengantar Ilmu Ekonomi I. PT. Rineka Cipta: Jakarta
1984