Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH EKONOMI PRODUKSI

Analisis Produksi Jangka Panjang

Oleh :

Kelompok :2

Kelas : B

Nisa Sukmawati 200110130

Aditya Faturahman 200110130

Novi Fitriani 200110130259

Dean Eprahim 200110130

Andreas Recki P 200110130

Dedi S 200110130

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2016
I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam ekonomi yang sudah modern ,dimana peranan uang amat penting,maka

ukuran efisiensi yang paling baik (walaupun bukan paling lengkap) adalah

uang.Produksi dan biaya produksi bagaikan keping mata uang logam bersisi

dua.Seiring berkembangnya zaman,setelah mengalami pertambahan penduduk

dan perkembangan teknologi secara terus menerus.Situasi kehidupan

masyarakat menjadi berubah.Di lain pihak jenis dan jumlah kebutuhan hidup

menjadi makin tidak terbatas.

Barang-barang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup tidak dapat

lagi diambil langsung dari alam,tetapi harus diproduksi lebih dahulu.

Memproduksi jagung yang efisien secara teknis dapat dicapai dengan

menggunakan peralatan pertanian modern.Tetapi biaya per unit baru akan menjadi

murah jika skala produksinya minimal 200 hektar.Padahal kemampuan keuangan

petani hanya untuk 2,5 hektar.Untuk skala produksi sekecil itu,menggunakan

peralatan pertanian modern walaupun efisien secara teknis,menimbulkan biaya

produksi per kilogram jagung yang sangat tinggi.Petani lebih memilih teknik

produksi dengan peralatan sederhana.

Produksi berlangsung dengan jalan mengolah masukan (input) menjadi

keluaran (out put). masukan merupakan pengorbanan biaya yang tidak dapat

dihindarkan untuk melakukan kegiatan produksi setiap pengusaha harus dapat

menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok barang yang
dihasilkan. untuk menghitung biaya produksi terlebih dahulu harus dipahami

pengertiannya.Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus

dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. menetapkan biaya produksi

berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah

diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit diidentifikasikan dan hitungannya.

1.2 Identifikasi Masalah


Pengertian Produksi.

Teori dan Analisis Produksi.

Teori Produksi Jangka Panjang.

Teori Biaya Produksi.

1.3 Maksud dan Tujuan


Memahami pengertian produksi

Mengetahui teori dan analisis produksi

Mengetahui teori produksi jangka panjang

Mengetahui teori biaya produksi


II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Produksi

Produksi merupakan mata rantai konsumsi, yaitu menyediakan barang dan jasa

yang merupakan kebutuhan konsumen. Produsen sebagaimana konsumen, bertujuan

untuk memperoleh mashlahah maksimum melalui aktivitasnya. Jadi, produsen dalam

perspektif ekonomi islam bukanlah seorang pemburu laba maksimal melainkan

pemburu mashlahah. Ekspresi mashlahah dalam kegiatan produksi adalah

keuntungan dan berkah sehingga produsen akan menentukan kombinasi antara berkah

dan keuntungan yang memberikan mashlahah maksimal. Oleh karena itu, tujuan

produsen bukan hanya laba, maka pertimbangan produsen juga bukan semata pada

hal yang bersifat sumber daya yang memiliki hubungan teknis dengan output, namun

juga pertimbangan kandungan berkah (nonteknis) yang ada pada sumber daya

maupun output.

2.2 Teori dan Analisis Produksi

Produksi merupakan mata rantai konsumsi, yaitu menyediakan barang dan

jasa yang merupakan kebutuhan konsumen. Produsen, sebagaimana konsumen,

bertujuan untuk memperoleh mashlahah maksimum melalui aktivitasnya. Jadi,

produsen dalam perspektif ekonomi Islam bukanlah seorang pemburu laba maksimal

melainkan pemburu mashlahah. Ekspresi mashlahah dalam kegiatan produksi adalah

keuntungan dan berkah sehingga produsen akan menentukan kombinasi antara berkah

dan keuntungan yang memberikan mashlahah maksimal. Oleh karena itu, tujuan

produsen bukan hanya laba, maka pertimbangan produsen juga bukan semata pada
hal yang bersifat sumber daya yang memiliki hubungan teknis dengan output, namun

juga pertimbangan kandungan berkah (nonteknis) yang ada pada sumber daya

maupun output.Misalnya ketika untuk menghasilkan baju diperlukan kain, benang,

tenaga kerja, serta mesin jahit produsen tidak hanya memikirkan berapa meter kain

dan benang yang diperlukan agar maksimal, namun juga mempertimbangkan jenis

kain dan benang apa, dan dibeli dengan harga berapa, berapa tenaga kerja diperlukan,

berapa baju akan dibuat agar mashlahah mencapal maksimal. Bab ini mengupas

mengenai bagaimana keputusan produsen dalam menggunakan sumber daya dan

menginternalisasi berkah dalam keputusan produksi.

Sebuah produk yang dihasilkan oleh produsen menjadi berharga atau bernilai

bukan karena adanya berbagai atribut fisik dari produk semata, tetapi juga karena

adanya nilai (value) yang dipandang berharga oleh konsumen. Atribut fisik yang

melekat pada suatu barang misalnya bahan baku pembuatannya, kualitas keawetan

barang tersebut, bentuk atau desain barang, dan lain-Iain. Atribut fisik suatu barang

esensinya menentukan peran fungsional dari barang tersebut dalm memenuhi

kebutuhan konsumen. Di sisi lain, nilai yang terkandung dalam suatu barang akan

memberikan kepuasan psikis kepada konsumen dalam memanfaatkan barang tersebut.

Nilai ini dapat bersumber dari citra atau merk barang tersebut, sejarah, reputasi

produsen, dan Iain-lain.

Dalam pandangan ekonomi Islam produk juga merupakan kombinasi dari

atribut fisik dan nilai (value). Konsep ekonomi Islam tentang atribut fisik suatu

barang mungkin tidak berbeda dengan pandangan umumnya, tetapi konsep nilai yang

harus ada dalam setiap barang adalah nilai-nilai keislaman (Islamic values). Adanya
nilai-nilai ini pada akhirnya akan memberikan berkah pada suatu barang. Setiap

barang/jasa yang tidak mengandung berkah tidak bisa dianggap sebagai barang/jasa

yang memberikan mashlahah, sebab berkah merupakan elemen penting dalam konsep

mashlahah. Misalnya, ada 2 produk raket tenis, di mana raket tenis diproduksi oleh

sebuah perusahaan A yang melakukan eksploitasi terhadap tenaga kerjanya sementara

yang satunya dari perusahaan B sangat menghargai tenaga kerjanya. Sebagaimana

telah diketahui bahwa eksploitasi terhadap tenaga kerja merupakan salah satu bentuk

penyimpangan terhadap nilai-nilai Islam. Meskipun atribut fisik kedua raket tersebut

sama, tetapi kedua raket tersebut akan dihargai berbeda. Raket yang diproduksi oleh

perusahaan A tidak mengandung berkah sehingga bukan barang yang berharga

(mengandung mashlahah), karenanya tidak akan dipilih oleh konsumen.

2.3 Teori Produksi Jangka Panjang

Teori produksi berdasarkan jangka waktunya dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu produksi jangka panjang dan produksi jangka pendek.

a. Produksi Jangka Pendek

Produksi yang menggunakan input tetap dan input berubah. Kurva Produksi

Total, Produksi Marginal dan Produksi Rata-rata

Tahap I menunjukkan tenaga kerja yang masih sedikit, apabila ditambah

akan meningkatkan total produksi, produksi rata-rata dan produksi marginal.

Tahap II Produksi total terus meningkat sampai produksi optimum sedang

produksi rata-rata menurun dan produksi marginal menurun sampai titik nol.
Tahap III Penambahan tenaga kerja menurunkan total produksi, dan produksi

rata-rata, sedangkan produksi marginal negatif.

Dalam jangka pendek input digolongkan menjadi dua, yaitu input tetap (durable

input) dan input variabel yang penggunaannya bervariasi bergantung pada besarnya

output.

b. Produksi Jangka Panjang.

Yaitu produksi yang semua inputnya dapat dirubah.

kurva produksi sama (isoquant)

Isoquant menunjukkan kombinasi 2 macam input yang berbeda yang

menghasilkan output yang sama.

Ciri-ciri isoquant

Mempunyai kemiringan negatif

Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi

jumlah output

Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya

Isoquant cembung ke titik origin.

Dalam jangka panjang, semua input akan berubah sehingga tidak ada input tetap.

Analisis terhadap persoalan produksi jangka panjang bertujuan untuk rencana

pengembangan dan menetapkan skala bisnis perusahaan (optimum plant size) .

Input variable produksi jangka panjang adalah sebagai berikut :

Durable inputs : kandang, peralatan, dan mesin-mesin, suatu saat harus diganti

dengan yang baru


Produsen dalam mengembangkan usahanya akan memperluas aset dengan

cara menyewa atau membeli

Managerial capability petani juga akan meningkat karena mereka dapat

belajar dari pengalaman bisnisnya

Petani akan mencari peluang yang dapat meningkatkan efisiensi dengan

memperbesar size usaha.

Perluasan Usaha

X1
Long run
Expantion path
E4
E Y4
3
E2 Y3
E1 Y2
Y1
X2

Plant size
Keterangan :

Perkembangan tingkat output dijelaskan oleh pergeseran kurva Isoquant Y,

makin ke atas, Output makin besar. Setiap tingkat produksi Y, ada kondisi

keseimbangan E, (berada pada titik singgung isoquant dan isocost) E menjelaskan

titik keseimbanga (jangka pendek) kombinasi input X1 dan X2 yang optimum


dengan mempertimbangkan Imbangan harga PX1 dan PX2 yang ditentukan oleh

Kemiringan garis isocost. Garis yang menghubungkan titik-titik keseimbangan E

disebut garis jalur perluasan (expantion path) .

2.4 Teori Biaya Produksi

2.4.1 Biaya Produksi Jangka Pendek

Yaitu jangka waktu dimana perusahaan telah dapat menambah faktor-faktor

produksi yang digunakan dalam proses produksi.Dalam biaya produksi jangka

pendek ditinjau dari hubungannya dengan produksi di bagi mejadi 2 yaitu:

1.Dalam hubungannya dengan tujuan biaya

a. Biaya Langsung (Direct Cost)

Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung

pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya bahan

baku langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu juga

dengan supervise, listrik, dan biaya overhead lainnya yang dapat langsung ditelusuri

pada departemen tertentu.

b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)

Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi

secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya lampu

penerangan dan Air Conditioning pada suatu fasilitas.


2. Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan

a. Biaya Total (Total Cost) / TC

Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan

perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.

Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

TC = FC + VC

Keterangan:TC = Biaya total (Total Cost)

FC = Biaya tetap (Fixed Cost)

VC = Biaya Variabel (Variable Cost)

b. Biaya Variabel (Variabel Cost) / VC

Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara linier sesuai dengan volume

output operasi perusahaan. Sebagai contoh adalah biaya pulsa telepon bulanan, biaya

pengeluaran untuk upah dan bahan baku. Biaya variabel dapat dihitung dari

penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu:

TC = FC + VC

VC = TC - FC

c. Biaya Tetap (Fixed Cost) / FC

Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi.

Sebagai contoh adalah biaya peneliharaan pabrik dan asuransi, biaya abonemen

telepon bulanan. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari

penurunan rumus menghitung biaya total. Penurunan rumus tersebut, adalah:

TC = FC + VC

FC = TC VC
d. Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost) / ATC

Biaya total rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya total (TC) untuk

memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi oleh

perusahaan. Biaya total rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut, yaitu:

ATC = AFC + AVC

e. Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost) / AVC

Biaya variabel rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya variabel (VC) untuk

memproduksi sejumlah baran (Q) dibagi dengan jumlah produksi tertentu. Biaya

variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:

AVC = ATC-AFC

f. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost) / AFC

Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya tetap (FC) untuk

memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut.

Biaya tetap rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

AFC = ATC-AVC

3. Dalam hubungannya dengan keputusan-keputusan manajemen

a.Biaya Marginal (Marginal Cost) / MC

Biaya marginal dapat juga dikatakan sebagai biaya pertambahan (incremental cost).

Biaya marginal merupakan kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk

menambah produksi sebanyak satu unit keluaran tambahan. Biaya marginal dapat

dihitung dengan menggunakan rumus: MC = TC/ Q


2.4.2 Biaya Jangka Panjang

Sebagaimana telah dikemukakan dalam konsep produksi jangka panjang,

bahwa dalam produksi jangka panjang semua input diperlakukan sebagai input

variabel. Jadi, tidak ada input tetap. Maka dalam konsep biaya jangka panjang semua

biaya dianggap sebagai biaya variabel (variabel cost), tidak ada biaya tetap. Dalam

jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor-faktor produksi yang akan

digunakan oleh perusahaan. Jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua

faktor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlah daripada faktor-faktor

produksi yang digunakan oleh perusahaan dapat ditambah apabila memang

dibutuhkan. Faktor-faktor produksi tersebut adalah: faktor pasar, faktor bahan

mentah, faktor fasilitas angkutan, dan faktor tenaga kerja.

Karena hal itulah biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total,biaya

variabel,biaya rata-rata,dan biaya marginal.

a.Biaya total (jangka panjang)

Jangka panjang dalam pengertian ini tidak terkait dengan waktu. Penyebutan

jangka panjang oleh para ekonom menandai suatu proses produksi dimana sumber

daya yang digunakan tidak ada lagi yang bersifat tetap. Semua sumber daya yang

digunakan dalam proses produksi bersifat variable atau jumlahnya dapat

berubahubah. Produksi dalam jangka panjang memungkinkan perusahaan untuk

mengubah skala produksi (tingkat produksi) dengan cara mengubah, baik mengubah

maupun mengurangi jumlah sumberdaya. Hal ini tentu akan berdampak pada biaya

yang ditimbulkan. Dalam jangka panjang hanya dikenal biaya total rata-rata (ATC).
adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya

bersifat variabel.Biaya total sama dengan perubahan biaya variabel.di tulis dengan

rumus:

LTC = LVC

Di mana :

LTC = Biaya total Jangka Panjang (Long Run Total Cost)

LVC = Biaya Variabel Jangka Panjang (Long Run Variable Cost)

b.Biaya Marjinal

Adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan

biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel.Maka rumusnya adalah :

LMC =LTC / Q

Di mana :

LMC = Biaya Marjinal Jangka Panjang (Long Run Marginal Cost)

LTC = Perubahan Biaya Total Jangka Panjang

Q = Perubahan Output

c. Biaya Rata Rata

Adalah Biaya total di bagi jumlah output.Di tunjukkan dengan rumus :

LAC = LTC / Q
LRATC
Dimana :
12
TC
LAC
10 = Biaya Rata Rata Jangka Panjang (Long Run Average Cost)
200.0
Q 8 = Jumlah output ATC
150.0
6
TC
4
100.0
2
50.0
0
Penentuan Size Usaha, Pendekatan Biaya
0 5 10 15 20 25 30 35
-
0 5 10 15 20 25 30 35

Dalam teori Biaya kita mengenal bahwa Biaya adalah fungsi dari Output, atau:

LRTC = f(Q)

LRTC = Long run total cost

Secara geometeris, kurva biaya klasik berbetuk huruf S terbalik. Kurva Biaya rata-

rata LRATC yang diturunkan dari kurva klasik, berbentuk parabola yang memiliki

titik terendah (minimum)


KESIMPULAN

Produksi merupakan mata rantai konsumsi, yaitu menyediakan barang dan


jasa yang merupakan kebutuhan konsumen.
Produksi merupakan mata rantai konsumsi, yaitu menyediakan barang dan
jasa yang merupakan kebutuhan konsumen. Produsen, sebagaimana
konsumen, bertujuan untuk memperoleh mashlahah maksimum melalui
aktivitasnya
Dalam jangka pendek input digolongkan menjadi dua, yaitu input tetap
(durable input) dan input variabel yang penggunaannya bervariasi bergantung
pada besarnya output. Dalam jangka panjang, semua input akan berubah
sehingga tidak ada input tetap.
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno Sadono. Mikro Ekonomi Teori Pengantar .PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta,

2010

Lipsey Richard G., Pete O. Steiner. Pengantar Ilmu Ekonomi I. PT. Rineka Cipta: Jakarta

1984

Anda mungkin juga menyukai