Anda di halaman 1dari 9

PENATALAKSANAAN NYERI AKUT PADA

PASIEN DENGAN PATIENT-CONTROLLED


ANALGESIA
Oleh : Made Adithya Dian Nugraha
15710378
PENDAHULUAN
Nyeri manifestasi dari suatu proses patologis

Patient-controlled analgesia(PCA)
Salah satu metode untuk memperoleh kontrol secara cepat
terhadap nyeri akut dan dengan nyeri kronis
PATIENT- CONTROLLED ANALGESIA
(PCA)

Teknik ini didasarkan pada penggunaan pompa infus


Pemberian opioid yang canggih yang dikendalikan mikroprosesor yang
intravena, on- memberikan opioid dengan dosis terprogram
demand, intermitten
di bawah kontrol
pasien (dengan atau Setiap analgesik yang diberikan melalui rute apapun
tanpa bantuan infus (oral, subkutan, epidural, kateter saraf perifer, atau
kontinyu) transdermal) dapat dianggap sebagai PCA jika
diberikan segera atas permintaan pasien
METODE ADMINISTRASIPCA DAN
VARIASI DOSIS
• Dosis tetap yang diberikan sesuai
Demand permintaan secara intermitten
dosing

• Didukung dengan infus kontinyu


Infus kontinyu
ditambahkan dengan dosis sesuai
ditambah
demand dosing
permintaan pasien
Untuk semua mode PCA, ada beberapa
variabel dasar :
1. Initial loading dose (dosis awal)
2. Demand dose (dosis permintaan)
3. Lockout interval
4. Infus kontinyu
Initial loading dose Demand dose (atau kadang
Untuk mencegah
memungkinkan titrasi disebut dosis PCA atau
overdosisakibat
dari obat ketika dosis incremental )
permintaan yang
diaktivasi oleh merupakan jumlah
berkelanjutan,
programmer (bukan analgetik yang diberikan
semua alat PCA
pasien). Initial loading kepada pasien pada aktivasi
menggunakan
dosedapat digunakan demand button
lockout interval
oleh perawat di PACU
atau delay, yang
(postanesthesia care
Infus kontinyu merupakan merupakan jarak
unit) untuk mentitrasi
infuse dengan kecepatan waktu dimana
opioid hingga
konstan yang terus mesin tidak akan
mencapai minimum
diberikan dengan tidak mengeluarkan obat
effective analgesic
menghiraukan pasien sesuai demand
concentration atau
menekan tombol dose
MEAC
permintaan atau tidak
KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN
PENGGUNAAN PCA
Opioid merupakan pilar utama manajemen farmakologis nyeri kanker sedang
sampai berat.

Hidromorfon (dilaudid) merupakan pilihan PCA yang lebih baik


dibandingkan morfin, khususnya pada pasien dengan gagal ginjal akut

Rasio dosis ekuianalgesik dari morfin oral ke hidromorfon sekitar 30:1,5. Total
dosis oral morfin 280 mg ekuivalen dengan 14 mg hidromorfon IV
KESIMPULAN
Nyeri akut maupun kronismasing-masing memiliki tantangan tersendiri oleh karena
pasien-pasien ini seringkali tergantung pada opioid dan memiliki banyak faktor-faktor
psikososial. Tidak satupun metode kontrol nyeri lebih superior dari pada yang lainnya.
Akan tetapi, salah satu metode untuk memperoleh kontrol secara cepat terhadap
nyeri akut pada pasien dengan nyeri kronis adalah dengan menggunakanpatient-
controlled analgesia(PCA).

Patient-Controlled Analgesia (PCA) umumnya diasumsikan sebagai pemberian opioid


intravena,on-demand, intermitten di bawah kontrol pasien. Terdapat beberapa
keuntungan dan kerugian dari pemakaiaan PCA untuk penatalaksanaan nyeri akut
maupun kronik. Maka dari itu wajib mempertimbangkan jalur pemberian, jenis opioid,
dosis regimen awal serta dosis penyesuaian, dan penatalaksanaan efek samping.

Anda mungkin juga menyukai