Anda di halaman 1dari 25

FLOTASI

NAMA KELOMPOK
A. Floatasi

 Flotation (flotasi) berasal dari kata float yang berarti mengapung


atau mengambang.
 Flotalasi dapat diartikan sebagai suatu pemisahan suatu zat dari zat
lainnya pada suatu cairan/larutan berdasarkan perbedaan sifat
permukaan dari zat yang akan dipisahkan, dimana zat yang bersifat
hidrofilik tetap berada fasa air sedangkan zat yang bersifat hidrofobik
akan terikat pada gelembung udara dan akan terbawa ke permukaan
larutan dan membentuk buih yang kemudian dapat dipisahkan dari
cairan tersebut.
• Flotasi merupakan suatu cara konsentrasi
kimia fisika untuk memisahkan mineral
berharga dari yang tidak berharga, dengan
mendasarkan atas sifat permukaan mineral
yaitu senang tidaknya terhadap udara.
• Flotasi dilakukan dalam media air sehingga
terdapat tiga fase, yaitu :
a. Fase padat
b. Fase cair
c. Fase udara
• Flotability adalah sifat kimia darimineral yaitu
kekuatan mengapung mineral yang tergantung
pada senang tidaknya terhadap
udara. Terdapat dua macam jenis mineral,
yaitu :
a. Polar, senang pada air
(hydrofillic/aerophobic)
b. Non polar, senang pada udara
(hydrophobic/aerofillic)
Karakteristik Floatability :
1. Gelembung dan mineral mendekat, menghasilkan lapisan tipis air
diantaranya : Mineral bergerak memenuhi hukum hidrodinamika.
2. Penipisan lapisan tipis air (water film) antara mineral-gelembung
sampai terjadinya kerusakan atau pecahnya lapis tipis.
3. Hilangnya lapis tipis. Perekatan diawali dengan terbentuknya kontak
tiga fasa yang dengan cepat meluas dan stabil.
4. Ada tiga gaya yang dalam film air yang harus diatas sampai
terjadinya pelekatan gelembung mineral.
5. Gaya tarik antar molekul van der waals.
6. Gaya elektrostatik yang timbul dari tarik menarik double layer di air
dan sekitar mineral.
7. Hydrasi dari group hydrophilic yang ada pada permukaan mineral.
8. Kesetimbangan tegangan antarmuka pada titik kontak tiga fasa.
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam flotasi adalah :
1. Diameter partikel harus disesuaikan dengan butiran mineral
2. Persen solid yang baik 25% - 45% (pryor), 15% - 30% (gaudin)
3. Sudut kontak yang baik sekitar 60o – 90o, berarti usaha adhesinya besar
sehingga udara dapat menempel pada permukaan mineral yang
mengakibatkan mineral dapat mengapung. Sudut kontak merupakan sudut
yan dibentuk antara gelembung udara dengan mineral pada suatu titik
singgung. Sudut kontak mempengaruhi daya kontak antara bijih dengan
gelembung udara. Untuk melepaskan gelembung dan mineral dibutuhkan
usaha adhesi (Wum).
4. pH Kritis
pH kritis merupakan pH larutan yang mempengaruhi konsentrasi kolektor
yang digunakan dalam pengapungan mineral. Pada gambar dibawah
menunjukkan hubungan antara konsentrasi sodium diethyl
dithiophosphate dan pH kritis. Mineral yang digunakan adalah pyrite,
galena dan chalcophyrite. Konsentrasi kolektor tersebut dapat
mengapungkan chalcophyrite dari galena pada pH 7 – 9, galena dari pyrite
pada pH 4 – 6 dan chalcophyrite dari pyrite pada pH 4 – 9.
Jenis-jenis Flotasi
Berdasarkan prosesnya :
a. Flotasi Bulk
Flotasi ini dilakukan untuk bijih yang memiliki sekelompok mineral berharga,
sehingga dihasilkan konsentrat yang terdiri sekelompok mineral berharga tersebut
dengan kadar yang lebih tinggi dari sebelumnya. Jadi konsentrat yang terbentuk
hanyalah satu jenis.
b. Flotasi Diferensial
Jenis flotasi ini adalah proses lanjutan dari flotasi bulk. Setelah didapatkan
konsentrat pada flotasi bulk, dilakukan kembali proses flotasi yang kemudian akan
menghasilkan konsentrat dengan kandungan satu jenis mineral berharga yang
kadarnya pun lebih tinggi daripada konsentrat bulk. Misalnya ada tiga kelompok
mineral berharga dalam konsentrat bulk, maka konsentrat yang dihasilkan pada
flotasi diferensial terdiri dari tiga jenis dengan kandungan masing-masing satu
mineral berharga.
c. Flotasi Selektif
Sama-sama terdiri dari kelompok mineral berharga, tapi yang
membedakannya dengan flotasi bulk adalah pada konsentrat yang dihasilkan.
Mineral berharga dalam flotasi selektif sudah terpisah dalam masing-masing
konsentrat, sama seperti pada konsentrat yang dihasilkan dalam jenis flotasi
diferensial.
Berdasarkan sel flotasinya:

a. Flotasi Mekanik
Shaft dan impeller terletak di tengah mesin, udara akan dimasukkan
melaluai shaft dan didispersikan ke permukaan melalui impeller. Jenis ini
terdiri dari dua macam berdasarkan proses aerasinya, yaitu induksi dan
blower. Dikatakan induksi apabila air masuk secara manual tanpa adanya
bantuan mesin dengan memanfaatkan perbedaan tekanan antara di
dalam sel dengan di udara. Sedangkan proses aerasi pada tipe blower
memanfaatkan media blower.
b. Flotasi Pneumatik
Tidak ada impeller dan bekerja dengan
mengkompres udara untuk agitasi atau “the
pulp aerator”.
c. Flotasi Kolom
Flotasi dilakukan di
dalam sebuah kolom,
sementara proses
conditioning dilakukan
di luar sel. Tidak ada
bagian yang bergerak
pada flotasi kolom ini.
Udara dihembuskan
dari bawah.
Tipe-tipe Flotasi
1. Flotasi Udara Terdispersi (Dispersed Air Flotation)
Udara akan masuk kedalam fluida dengan menggunakan mekanisme rotor
disperser. Rotor yang terendam dalam fluida akan mendorong udara
menuju bukan disperser sehingga udara bercampur dengan air sehingga
partikel yang mengapung dapat disisihkan. Sistem ini memiliki keuntungan
antara lain tidak memerlukan area yang luas dan lebih efektif dalam
menyisihkan partikel minyak.
2. Flotasi Udara Terlarut (Dissolved Air Flotation)
Melakukan pengapungan dengan melarutkan udara
ke dalam fluida dengan tekanan yang tinggi
kemudian dilepaskan dalam tekanan atmosfer.
3. Flotasi Vakum (Vacum Flotation)
Limbah cair diaerasi hingga jenuh sehingga akan terbentuk
gelembung udara yang akan lolos ke atmosfer dengan
mengangkat partikel-partikel ke atas.
4. Spontaneous flotation
Flotasi ini akan terjadi secara spontan apabila massa
jenis dari partikel lebih kecil dari pada massa jenis air.
• Prinsip Kerja Flotasi
Prinsip kerja flotasi adalah :
a. Penempelan partikel (mineral) pada gelembung udara
b. Gelembung mineral harus stabil
c. Ada sifat Float dan sink
Faktor-faktor yang mempengaruhi metode flotasi
1. PH
Proses flotasi paling memungkinkan dilakukan pada media yang bersifat basa
karena kebanyakan kolektor, seperti xanthate, stabil dalam kondisi tersebut. Selain
itu kondisi basa juga dapat meminimalisir korosi pada tangki. Nilai kritis pH untuk
menghasilkan pemisahan yang optimal bergantung pada sifat alam dari mineral,
jenis kolektor dan dosis yang digunakan, serta temperatur proses. Contoh,
penggunaan 50 mg/l sodium aerofloat dengan nilai pH pulp 8 akan
menyebabkan mineral kalkopirit akan terapung dan terpisah dari galena dan pirit.
2. Ukuran partikel
Ukuran partikel tidak hanya berhubungan dengan derajat liberasi, tapi juga
kemampuan untuk mengapung (floatibility). Gelembung udara memiliki batas
ukuran partikel yang dapat diapungkan, umumnya antara 5 µm dan 300 µm.
3. Densitas pulp
Faktor ini penting untuk menentukan ukuran serta jumlah sel flotasi yang
diperlukan dalam pabrik.
4. Waktu conditioning dan flotasi
Dibutuhkan data eksperimen untuk menetapkan waktu optimum yang dibutuhkan
untuk menghasilkan konsentrat dan tailing hasil proses. Waktu flotasi tergantung
pada ukuran partikel serta reagen yang digunakan. Selain itu, dengan mengetahui
waktu flotasi dapat ditentukan kapasitas pabrik.
Mekanisme flotasi
Mekanisme proses floatation adalah dengan melepaskan atau meniupkan
udara ke dalam partikel umpan halus (feed) yang tercampur dengan air dan zat
yang menimbulkan buih. Partikel konsentrat akan ikut bersama gelembung udara
menuju ke permukaan kemudian terpisah dengan partikel pengotor (gangue) yang
tertinggal di dalam air sehingga terletakdi bagian bawah tangki penampung.
Peralatan yang Digunakan dalam Metode Flotasi
1. Tangki Aerasi
Berguna untuk menjenuhkan limbah.
2. Mesin spiral separator pengolahan emas
Alat ini digunakan untuk pengolahan emas
3. Bassemer Converter
Alat ini digunakan untuk flotasi Bijih Tembaga
Keunggulan Metode Flotasi
• Keunggulan dari proses pengapungan (flotasi) adalah
pada umumnya cukup efektif pada bijih dengan ukuran
yang cukup kasar (28 mesh) yang berarti bahwa biaya
penggilingan bijih dapat diminimalkan. Froth flotation
sering digunakan mengkonsentrasi emas bersama-
sama dengan logam lain seperti tembaga, timah dan
seng.
• Partikel emas dari batuan okosida biasanya tidak
merespon dengan baik namun efektif terutama bila
dikaitkan dengan emas sulfida seperti pyrite, metode
flotasi mampu memecahkan bijih yang tidak dapat diolah
dengan menggunakan metode pengolahan mineral
konvensional.
Kekurangan Metode Flotasi
• Tingginya biaya investasi infrastruktur
• Biaya produksi juga lebih tinggi. Perkiraan
bahwa hukum segregasi investasi dalam
infrastruktur adalah sekitar dua kali pabrik
flotasi dari kapasitas yang sama, biaya
produksi akan menjadi 2 sampai 3 kali lebih
tinggi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai