OLEH :
Pembimbing:
Dr. Endah Tjiptaningsih, Sp.A
TINJAUAN PUSTAKA
DENGUE FEVER
DEFINISI
50 juta kasus
25.000 kasus
demam dengue 500.000 kasus
kematian setiap
setiap tahun di Rumah Sakit
tahunnya.
diseluruh dunia
Virus dengue
Virus dengue yang termasuk ke dalam famili Flaviridae dan
genus Flavivirus, terdiri dari 4 serotipe yaitu Den-1, Den-2,
Den-3 dan Den-4, ditularkan ke manusia melalui gigitan
nyamuk yang terinfeksi, khususnya nyamuk Stegomiya
aegipty dan Stegomiyaalbopictus.
Faktor yang meningkatkan transmisi virus
dengue yaitu:
Nyamuk
Pejamu
Virus Abiotik
D. PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSIS
Perjalanan Penyakit
Demam Dengue
Expanded Dengue Syndrom
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Isolasi Virus
• Dapat dilakukan dengan menanam spesimen pada biakan jaringan
nyamuk atau dengan inokulasi /penyuntikan pada nyamuk
• Deteksi Asam Nukleat
• Genome virus dengue yang terdiri dari asam ribonukleat (RNA) RT-
PCR
• Deteksi Antigen Virus Dengue
• Pemeriksaan NS-1 antigen virus dengue (sensitifitas tinggi pd hari 1-2
demam)
• Pemeriksaan Serologi
• IgG dan IgM anti dengue
• Parameter Hematologi
• Leukopenia pada akhir fase demam
• Hematokrit meningkat >20% (hemokonsentrasi)
• Trombosit <100.000 /ul (trombositopenia)
Tidak Ya
Rawat Inap :
- Demam Dengue
Apakah terdapat warning signs? Ya - Demam Berdarah Dengue
- Demam Berdarah Dengue dengan syok
-Expanded Dengue Syndrome
Prinsip Terapi Cairan Pada DBD
• Kristaloid isotonik harus digunakan selama masa kritis.
• Cairan koloid digunakan pada pasien dengan perembesan plasma hebat dan
tidak ada respon pada minimal volume cairan kristaloid yang diberikan.
• Volume cairan rumatan + dehidrasi 5% harus diberikan untuk menjaga
volume dan cairan intravaskular yang adekuat.
• Pada pasien dengan obesitas, digunakan berat badan ideal sebagai acuan
untuk menghitung volume cairan.
Rumatan Rumatan + defisit 5% Jumlah cairan Kecepatan (mL/kgBB/jam)
BB Ideal (kg)
(mL) (mL) ½ rumatan 1,5
5 500 750 Rumatan 3
10 1000 1500 Rumatan + defisit 5% 5
15 1250 2000
Rumatan + defisit 7% 7
20 1500 2500
Rumatan + defisit 10% 10
25 1600 2850
30 1700 3200
• DBD derajat I dan II (kasus non syok)
Cairan sesuai kebutuhan rumatan (untuk 1 hari) + defisit 5% (oral
maupun intavena) selama 48 jam.
Ht meningkat Ht menurun
Stop IVFD
maksimal 48 jam Bolus kedua kristaloid Perdarahan
setelah syok teratasi atau koloid 10-20 mL/kgBB
dalam waktu 10-20 menit Tidak jelas
Transfusi darah
Bila tidak teratasi
Koloid 10-20 mL/kgBB
Dalam 10-20 menit
Jika syok menetap dianjurkan transfuse darah
SINDROM SYOK DENGUE DEKOMPENSASI
Kulit dingin dan lembab, Takikardi, Syok hipotensif (hipotensi, nadi cepat kecil), syok dalam
(nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak terukur), Pernafasan Kusmaull atau Hipernoe,
Sianosis
Stop IVFD
maksimal 48 jam
setelah syok teratasi Bolus kedua kristaloid Perdarahan Klinis
atau koloid 10-20 mL/kgBB Tidak jelas Perdarahan
dalam waktu 10-20 menit
DEFINISI
• ISK simtomatik adalah ISK yang disertai gejala dan tanda klinik. ISK
simtomatik dapat dibagi dalam dua bagian yaitu infeksi yang
menyerang parenkim ginjal, disebut pielonefritis dan infeksi yang
terbatas pada saluran kemih bawah (sistitis)
• ISK non spesifik adalah ISK yang gejala klinisnya tidak jelas. Ada
sebagian kecil (10-20%) kasus yang sulit digolongkan ke dalam
pielonefritis atau sistitis, baik berdasarkan gejala klinik maupun
pemeriksaan penunjang yang tersedia.
• ISK simpleks (simple UTI, uncomplicated UTI) adalah infeksi
pada saluran kemih yang normal tanpa kelainan struktural
maupun fungsional saluran kemih yang menyebabkan stasis
urin.
• Neonatus :
• Gejala klinik tidak spesifik dapat berupa apati, anoreksia, ikterus
atau kolestatis, muntah, diare, demam, hipotermia, tidak mau
minum, oliguria, iritabel, atau distensi abdomen.
• 1 bulan-1 tahun :
• Demam, penurunan berat badan, gagal tumbuh, nafsu makan
berkurang, cengeng, kolik, muntah, diare, ikterus, dan distensi
abdomen. Pada palpasi ginjal anak merasa kesakitan. Demam
yang tinggi dapat disertai kejang.
• Anak usia 1-4 tahun
• Demam yang tinggi hingga menyebabkan kejang, muntah dan
diare bahkan dapat timbul dehidrasi.
• Tampak gejala klinik lokal saluran kemih berupa polakisuria,
disuria, urgency, frequency, ngompol, sedangkan keluhan sakit
perut, sakit pinggang, atau pireksia lebih jarang ditemukan.
PIELONEFRITIS SISTITIS
• Apabila gejala yang timbul berat, maka terapi harus segera diberikan
sementara menunggu pemeriksaan hasil biakan urin. Apabila gejala
ringan dan diagnosis meragukan, maka terapi dapat ditunda sampai
hasil biakan urin diketahui, dan pemeriksaan biakan dapat diulang
apabila hasil biakan pertama meragukan.
ETIOLOGI
• Rapid tes
3. Serologi • Widal
Tes
Suportif :
tirah baring, isolasi memadai, serta kebutuhan cairan dan kalori yang adekuat.
Berikan diet makanan yang lunak (mudah dicerna), dapat diberikan makanan
yang lebih padat dengan kalori terpenuhi sesuai kebutuhan.
Medikamentosa
Lini I : Kloramfenikol 100 mg/kgBB/hari PO dibagi dalam 4 dosis atau
Amoksisilin 100 mg/kgBB/ hari PO atau IV
Lini II :
• Seftriakson 80 mg/kgBB/hari IV atau IM atau sefiksim 10 mg/kgBB/ kali PO
dibagi dlm 2 dosis
• Kortikosteroid diberikan pada kasus berat dengan penurunan kesadaran
deksametason 1-3 mg/kgBB/ hari IV dibagi 3 dosis
LAPORAN KASUS
3.1 Identitas Pasien
• Nama : An. M
• Umur : 14 Tahun
• Tanggal lahir : 20 Maret 2003
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Jl. Lumajang RT 01/10
• No. register : 212978
• Tanggal Masuk : 25-08-2017
• Tanggal Keluar : 31-08-2017
3.2 SUBYEKTIF
• Keluhan Utama : Panas
• Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluhkan panas sudah sejak kurang lebih 8 hari,
panas dirasakan naik turun, saat panas pasien terkadang
sampai menggigil, badan terasa kesemutan/linu-linu, dan
pusing terutama saat berjalan. Sebelumnya pasien sudah
berobat di pondok dan mendapat obat penurun panas tapi
panas tidak membaik, kemudian pasien dibawa berobat ke
bidan dan mendapat obat syrup dan panas turun sebentar.
Saat panas pasien tidak ada mimisan, gusi berdarah (-),
mual (+), muntah (-), batuk (+) sejak 5 hari yang lalu hilang
timbul, pilek (-), sesak (-), nafsu makan menurun, minum
seperti biasa, nyeri perut (+) bagian atas, BAB seperti biasa,
BAK seperti biasa, nyeri (-), panas saat kencing (-).
Riwayat Penyakit Terdahulu
• Pasien tidak pernah MRS sebelumnya
• Pasien juga tidak memiliki riwayat kejang dan asma sebelumnya
• Alergi disangkal
Riwayat Kelahiran
• Bayi lahir normal spontan, lahir di Bidan, Usia Kehamilan 9 Bulan,
BBL = 3500 gram, nangis kuat, gerak aktif, cacat -, PRM -, caput -,
tidak ada kelainan bawaan.
3.5 Assessment
IGD :
Diagnosis : Obs. Febris Hari ke 7
Diagnosis banding : Thypoid Fever
Ruangan :
Diagnosis : Dengue Fever
3.6 Planning
Diagnosa : DL, Widal, UL
Terapi :
• IGD:
• Inf. RL 1940 cc/24jam
• Inf. Sanmol 3x400 mg
• Inj. Ranitidin 2x1 amp
• Ruangan: (25 Agustus 2017)
• Rehidrasi Inf. Asering (7-5-3-1,5 cc/kgbb/jam)
Inf Asering 280cc/1jam 200cc/1jam 120cc/jam
maintenance 60cc/jam
• Inf. Sanmol 3x400 mg
• Inj Ranitidin 2x1 amp
• Trolit 2 x 1 sach
• Xanda 1 x Cth 1
Follow Up
Tgl : Sabtu, 26 Agustus 2017
Sakit hari ke : 9
S: Panas hari ke 9 naik turun, nyeri sendi (+), nyeri perut (+), mual (-), muntah (-), nafsu
makan menurun, BAB (-) sejak kemarin, BAK (+) lancar.
O: KU : cukup
Kes : CM
Tanda Vital :
Suhu : 38,10C TD 90/60 mmHg
RR : 48x/menit Nadi : 100x/menit
K/L : a/i/c/d : -/-/-/-
Mata cowong (-), faring hiperemi -
PCH -
Pemb. KGB -
Thorax : Simetris +/+ retraksi -/-
Jantung : S1S2 tunggal, murmur –
Paru : Vesikuler +/+ Rh +/+ Wz -/-
Abdomen : Supel, BU (+), nyeri tekan daerah epigastrium, turgor baik
Ekstremitas: Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, edema -/-
A: Dengue Fever
O: KU : cukup
Kes : CM
Tanda Vital :
Suhu : 38,20C. TD 100/80 mmHg
RR :30 x/menit Nadi : 84x/menit
K/L : a/i/c/d : -/-/-/-
Mata cowong (-), faring hiperemi (-)
PCH -
Pemb. KGB -
Thorax : Simetris +/+ retraksi -/-
Jantung : S1S2 tunggal, murmur -
Paru : Vesikuler +/+ Rh +/+ Wz -/-
Abdomen : Supel, BU (+), nyeri tekan daerah epigastrium, turgor baik
Ekstremitas: Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, edema -/-
A: Dengue Fever
Hasil lab
DL :
- Hb : 12,2 g/dL
- Hct : 35%
- Trombosit : 150.000/cmm
- Lekosit : 3.260/cmm
Follow Up
Tgl : Senin, 28 Agustus 2017
Sakit hari ke : 11
S: Panas hari ke 11 naik turun, kemarin malam menggil, nyeri perut (+), nafsu makan
membaik, mual (-), muntah (-), BAB (-) 2 hari, BAK (+) lancar, terasa nyeri (+)
O: KU : cukup
Kes : CM
Tanda Vital :
Suhu : 38,90C. TD : 120/80 mmHg
RR : 22x/menit Nadi : 112x/menit
K/L : a/i/c/d : -/-/-/-
Mata cowong -, faring hiperemi (-)
PCH -
Pemb. KGB -
Thorax : Simetris +/+ retraksi -/-
Jantung : S1S2 tunggal, murmur -
Paru : Vesikuler +/+ Rh +/+ Wz -/-
Abdomen : Supel, BU (+), nyeri tekan daerah epigastrium, turgor baik
Ekstremitas: Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, edema -/-
A: Dengue Fever + Typhoid Fever
P : Inf D5 ½ NS 1500CC/24jam
Inj. Sanmol 3x400mg
Inj. Viccilin 3x1g
Inj. Ranitidin 2x1amp
Trolit 2x1 sach
Xanda 1x Cth 1
Periksa : Widal, UL
Hasil Lab
UL: WIDAL :
- Albumin (-) Typhi H 1/320
- Bilirubin (-) Typhi O (-)
- Epithel 2-3/LP
- Eritrosit 1-2/LP
- Lekosit 4-6/LP
- Lain-lain : Leko (+)
- Silinder (-)
Follow Up
Tgl: Selasa, 29 Agustus 2017
Sakit hari ke : 12
S: Panas hari ke 12 naik turun, menggigil kemarin malam, nyeri perut (+), pusing (+),
sesak (-), nafsu makan membaik, mual (-), muntah (-), BAB (+) kemarin 1x, BAK (+)
lancer, terasa nyeri.
O: KU : cukup
Kes : CM
Tanda Vital :
Suhu : 400C. TD : 100/60 mmHg
RR : 24x/menit Nadi : 120x/menit
K/L : a/i/c/d : -/-/-/-
Mata cowong -, faring hiperemi (-)
PCH -
Pemb. KGB -
Thorax : Simetris +/+ retraksi -/-
Jantung : S1S2 tunggal, murmur -
Paru : Vesikuler +/+ Rh +/+ Wz -/-
Abdomen : Supel, BU (+), nyeri tekan daerah epigastrium dan suprapubis, turgor
baik
Ekstremitas: Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, edema -/-
P : Inf D5 ½ NS 1500CC/24jam
Inf. Sanmol 3x500mg (prn)
Inj. Viccilin 3x1g
Inj. Ranitidin 2x1amp
Inj. Glibotic 2x300mg
Trolit 2 x 1 sach
Xanda 1 x Cth 1
Periksa : DL
Hasil lab
- Hb : 11,8 g/dL
- Hct : 35%
- Trombosit : 202.000/cmm
- Lekosit : 4.460/cmm
Follow Up
Tgl : Rabu, 30 Agustus 2017
Sakit hari ke : 13
S: Panas hari ke 13 naik turun, nyeri perut (-), pusing (+), sesak (-), nafsu makan
membaik, mual (-), muntah (-), BAB (-), BAK (+) lancar, nyeri berkurang.
O: KU : cukup
Kes : CM
Tanda Vital :
Suhu : 38,40C. TD : 90/60 mmHg
RR : 22x/menit Nadi : 104x/menit
K/L : a/i/c/d : -/-/-/-
Mata cowong -, faring hiperemi (-)
PCH -
Pemb. KGB -
Thorax : Simetris +/+ retraksi -/-
Jantung : S1S2 tunggal, murmur -
Paru : Vesikuler +/+ Rh +/+ Wz -/-
Abdomen : Supel, BU (+), nyeri tekan (-), turgor baik
Ekstremitas: Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, edema -/-
P : Inf D5 ½ NS 1500CC/24jam
Inf. Sanmol 3x500mg (prn)
Inj. Ceftriaxon 2x1gr
Inj. Ranitidin 2x1amp
Inj. Glibotic 2x300mg
Trolit 2 x 1 sach
Xanda 1 x Cth 1
Follow Up
Tgl: Kamis, 31 Agustus 2017
Sakit hari ke : 14
S: Panas hari ke 14 naik turun, menggigil (-), nyeri perut (-), pusing (+), sesak (-),
nafsu makan membaik, mual (-), muntah (-), BAB (+), BAK (+) lancer, nyeri
berkurang.
O: KU : cukup
Kes : CM
Tanda Vital :
Suhu : 37,70C. TD : 100/70 mmHg
RR : 20x/menit Nadi : 100x/menit
K/L : a/i/c/d : -/-/-/-
Mata cowong -, faring hiperemi (-)
PCH -
Pemb. KGB -
Thorax : Simetris +/+ retraksi -/-
Jantung : S1S2 tunggal, murmur -
Paru : Vesikuler +/+ Rh +/+ Wz -/-
Abdomen : Supel, BU (+), nyeri tekan (-), turgor baik
Ekstremitas: Akral hangat +/+, CRT < 2 detik, edema -/-
P : Inf D5 ½ NS 1000CC/24jam
Inf. Sanmol 3x500mg (prn)
Inj. Ceftriaxon 2x1gr
Inj. Ranitidin 2x1amp
Inj. Glibotic 2x300mg
Trolit 2 x 1 sach
Xanda 1 x Cth 1
Hasil lab
- IgG Anti dengue rapid (+)
- IgM Anti dengue rapid (+)
- IgG Anti typhoid rapid (-)
- IgM Anti typhoid rapid (+)
ANALISIS KASUS
Dengue Fever
Diagnosis Dengue Fever (DF) ditegakkan berdasarkan
anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
pada pasien ini. Menurut kriteria WHO, penegakkan
diagnosis dilihat dari anamnesis berdasar adanya lebih dari
2 kriteria yang memenuhi kriteria klinis infeksi virus dengue
yaitu demam tinggi tanpa sebab yang jelas, naik turun,
berlangsung selama 2-7 hari, serta didapatkan badan terasa
linu-linu dan pusing saat berjalan
Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum pasien lemah
dan peningkatan suhu badan 37,70C, nyeri tekan pada daerah
epigastrium. Pada pasien ini tidak didapatkan manifestasi
pedarahan seperti gusi berdarah maupun mimisan dan tes
tourniquet negatif dimana tanda-tanda dan gejala tersebut
menunjukkan kriteria dari demam dengue. Dari pemeriksaan
penunjang berupa pemeriksaan darah lengkap didapatkan hasil
Darah 25/8/2017 26/8/2017 27/8/2017 29/8/2017
Lengkap
Hematokrit - 36 % 35 % 35 %
Imunologi 31/8/2017
Imunologi 31/8/2017