Anda di halaman 1dari 35

DISKUSI BATANG

1. Jelaskan Struktur Primer berdasarkan: Sistem


Jaringan Dermal, Sistem Jaringan Dasar dan
Sistem jaringan Pembuluh.
2. Jelaskan hubungan jaringan pembuluh batang
dengan daun
3. Jelaskan Pertumbuhan dan Perkembangan
(aktivitas meristem apeks, pembentukan
Primordium daun dan tunas lateral)
4. Jelaskan Struktur Sekunder dan Variasi
Struktur sekunder (dikotil dan monokotil,
dampak pertumbuhan sekunder pada jaringan
primer)
• Batang  Buku & Ruas, lebih kompleks.
• Secara Morfologi Batang Tegak di atas tanah,
Merambat, Diatas tanah  mendatar. Di dalam
tanah
STRUKTUR PRIMER :
• Batang memiliki 3 macam struktur primer :
1. Jaringan dermal Epidermis.
2. Jaringan dasar Korteks dan Empulur.
3. Jaringan pembuluh Stele.
• Variasi yang terjadi pada struktur primer
didasarkan atas penyebaran jaringan dasar &
pembuluh.
Stem anatomy
• Dermal, ground and vascular tissues…

epidermis
cortex

Vascular
pith bundles
• Monokotil sel-sel dipinggir rapat,
semakin kedalam jarang, tidak dapat
dibedakan empulur dan korteks.
• Dikotil BasahKonsentris, Korteks,
Empulur, Prokambium Xilem primer,
Floem primer.
• Dikotil Berkayu Korteks, Empulur,
Xilem primer, Floem primer.
• Jaringan parenkim yang terdapat diantara
jaringan pembuluh Parenkim Inter
Fasikuler.
Types of stems
• Herbaceous vs. Woody
stems
Fig. 38.25a
CROSS SECTION OF AN HERBACEOUS DICOT STEM
 Epidermis

 Collenchyma (also called


Sclerenchyma the cortex – which is ground
tissue between the epidermis
and the vascular bundles)
Phloem
Vascular bundle

Xylem

A thin layer of cells called the


vascular cambium separates the
xylem and phloem

 Parenchyma or pith

Also known as the Pith in stems – stores food (amyloplasts) and water (central vacuoles)
Fig. 38.25b
Gambar gagal dimuat.
Cross Section of a Monocot Stem
Vascular tissue in herbaceous stems
dicot monocot
trees & shrubs grasses & lilies
JARINGAN EPIDERMIS
• Batang Muda : Sel-sel yang memiliki
stomata, Terdiri dari satu lapis, Dinding
terluar diliputi kutikula, Mampu
mengadakan pembelahan mitosis untuk
mengatasi pembesaran batang, Type
pembelahan antiklinal sebelum
pembentukan epiderm.
• Hipodermis  lapisan disebelah dalam
epidermis & berbeda strukturnya dengan
korteks, berasal dari protoderm.
JARINGAN DASAR  KORTEKS.
• Parenkim, yang muda terdapat kloroplas.
• Banyak ruang antar sel pada bagian tengah.
• Pada bagian tepi sering terdapat jaringan
kolenkim dalam susunan berkelompok atau
bersinambungan.
• Pada rumput-rumputan korteks banyak
mengandung sklerenkim.
• Batas antara korteks dengan pembuluh
merupakan aspek yang penting dalam konsep
stele.
• Pada conifere dan Angiospermae : biasanya
tidak mempunyai endodermis yang jelas.
• Batang muda  lapisan sel korteks paling
dalam mengandung pati dan disebut seludang
pati.
• Pada beberapa dikotil dan tumbuhan rendah
berpembuluh, pada korteks yang terdalam ada
endodermis yang jelas.
• Jika tidak ditemukan perbedaan morfologi
seperti pada endodermis disebut :
ENDODERMOID.
EMPULUR
• Terdiri dari jaringan parenkim yang juga
ada mengandung kloroplas.
• Pada waktu pertumbuhan sekunder,
empulur bagian tengah hancur pada ruas.
• Bagian tepi tersusun kompak dan kecil-
kecil jika dibandingkan dengan bagian
tengah banyak ras.
• Terdapat sel-sel idioblast dan ada yang
mengandung lateks.
JARINGAN PEMBULUH

• SEPERTI SELINDER antara korteks dan


empulur, dan bahkan ada yang lebih kompleks.
BEBERAPA KONSEP STELE :
• “Konsep yang berhubungan dengan Filogeni
bentuk sistem jaringan pembuluh primer di
dalam semua tumbuhan.”
• Tujuan : Untuk menganalisa Homologi dan
evaluasi dari struktur sumbu dalam berbagai
golongn tumbuhan.
• STELE Kolom suatu sumbu tumbuhan.
• Sumbu tumbuhan  Kolom sentral yang
dikelilingi oleh korteks dan epidermis.
TYPE STELE
1. PROTO STELE: membentuk kolom yang mampat, xilem
dikelilingi floem, Haplostele,Aktinostele, Plektostele.
Ditemukan: Jenis paku-pakuan : Lycophyta,
Spenophyta. Angiospermae  Tumbuhan air.

2. SIFONOSTELE:Pada bagian tengah tidak mampat,tapi


diisi oleh suatu jaringan empulur. Ditemukan pada:
sebagian Lycophyta, sebagian Spenophyta, sebagian
Pterophyta.
Dapat dibedakan :
a.Sifonostele Ektofloik : Xilem dikelilingi oleh Floem, di
bagian tengah Empulur. Ditemukan pada:
Gymnospermae dan Dikotil berkayu.
b.Sifonostele Amfifloik: Xilem di apit Floem luar dan
Floem dalam, dibagian tengah  Empulur. Ditemukan
pada Dikotiledon dan Tumbuhan merambat.
3. DIKTIOSTELE ( EUSTELE): Stele tidak
terdapat dalam lingkaran, tidak bersambungan,
karena ada bagian-bagian yang diisi oleh
jaringan parenkim. Ditemukan Pada
Angiospermae Dikotiledon.

4. ATAKTOSTELE: Stele tersebar seperti pada


umumnya batang Monokotil. Diferensiasi xilem
secara sentripugal kearah luar.
Xilem  Proto-xilem di bagian dalam
Endarkh.
SUSUNAN XILEM DAN FLOEM.

a. KOLATERAL  Letak berdampingan, xilem


di dalam floem di luar.

b. BIKOLATERAL  xilem diantarai oleh floem


luar dan floem dalam.
Ditemukan pada Apocynaceae. Convolulaceae.
Solanaceae. Cucurbitaceae. Compositae.
• INTRA SILER Floem dalam terpisah dari
Xilem dan Floem yang berdampingan. Misalnya:
Nicotiana.
• INTER SILER Floem dalam berada dalam
lingkungan Xilem.
c. KONSENTRIS  Xilem diluar, Floem
di dalam Amfipasal. Misalnya:
Cyperaceae.
Xilem di dalam Floem di luar 
Amfikribral. Misalnya: Selaginella.

d. RADIAL Bergantian anatara Xilem dan


Floem  AKAR.
HUBUNGAN JARINGAN PEMBULUH BATANG
DAN DAUN
• Jalan Daun  Perpanjang berkas berkas pembuluh
batang yang menuju ke daun yang terdiri dari jaringan
primer.
• Celah Daun Celah dimana terdapat hubungan antara
empulur dan korteks yang diisi oleh sel parenkim. Pada
tumbuhan yang mempunyai Empulur
• Jalan daun bermacam-macam : ada 1,2,3 dan Multi.
Pteridophyta Uni lacuna, Multi lacuna, Bilakuna
Gymnospermae  Uni lacuna, Bilakuna
Angiospermae  Bervariasi.
• Uni lacuna : Labiate lauraceae.
• Tri lacuna : Rosacea compositae.
• Multi lacuna : Monokot.
• PERTUMBUHAN BATANG
• Meristem Apeks  Berasal dari stadium awal dari
pertumbuhan embrio.
• Struktur M.A  Berdasarkan bentuknya, ukuran,
susunan sel-sel, karakteristik, sitologis, aktifitas mitosis,
bidang-bidang pembelahan, arah pertumbuhan.
• M.A. pucuk lebih kompleks jika dibandingkan dengan
M.A akar  Pada M.A pucuk ada primordia daun dan
juga percabangan lateral.
• Meristem Apeks pucuk vegetatif terdiri dari : sel-sel
pemula yang merupakan sumber semua sel-sel
tumbuhan, juga ada derivat sel pemula, derivat ini aktif
membelah dan dapat melaksanakan differensiasi.
meristem - region of actively dividing cells
1) apical (shoot & root);
2) lateral (vascular & cork cambia)

Cell differentiation:
1) Cell expansion (elongation)
2) Cell maturation / specialization
Pada beberapa Gymnospermae : ada yang tidak
mengikuti pola Tunika Korpus, dimana
pembelahannya bercampur antara Antiklinal dan
Periklinal.

• Teori Histogen  Hanstein


“Jaringan Epidermis, Korteks, Kambium Pembuluh
 masing-masing mempunyai meristem prekursor
sendiri, yaitu : Dermatogen, Periblem, Plerom.

• Zonasi Cyto – Histologi.


“ Penentuan zonasi oleh karakteristik yang berbeda
secara Cytologis pada meristem apeks.
PEMBENTUKAN DAUN
• Pada Angiospermae dan beberapa
Gymnospemae Pri mordium daun I
biasanya terjadi pada lapisan II atau III
dari permukaan sehingga terbentuk
penojolan, diikuti pembelahan antiklinal
pada permukaan.
• Jika daun berhadapan  Simetris kiri dan
kanan.
• Jika daun bergantian  Tidak simetris.
PERTUMBUHAN SEKUNDER
• P.S  Aktivitas kambium pembuluh.
Batang utama.Tangkai daun/ tulang daun.
• P.S  Dikotil berkayu, basah. Monokotil
tidak. Ada periderm.
PEMBENTUKAN KAMBIUM PEMBULUH
• K.P  Terbentuk dari sisa prokambium
yang tidak terdeferensiasi menjadi Xilem
primer maupun Floem primer.
• Sel-sel parenkim yang ada diantara
kelompok jaringan pembuluh ada yang
aktif membentuk kambium pembuluh.
• Kambium Pembuluh Fasikuler: Terdapat di
dalam jaringan pembuluh.
• Kambium Pembuluh Interfasikuler:
Terbentuk dari kelompok kelompok
parenkim diantara Jaringan pembuluh.
• Dikotil Berkayu  Kambium Interfasikuler
aktif membelah.
• Dikotil Meramabat  Kambium Interfasikuler
tidak aktif, tetap mengelompok.
• Dikotil Basah  Pertumbuhan sekunder
terbatas.
• Dikotil Berkayu  Pertumbuhan sekunder terjadi
dalam waktu yang lama.
• Pada batang dikotil berkayu dengan garis
tengah yang luas, kelompok-kelompok jaringan
pembuluh primer sangat rapat sehingga
pertumbuhan sekunder sangat cepat, pembuluh
interfasikuler sangat sempit dan menghasilkan
jari-jari empulur.
Fig. 38.7a
Fig. 38.7b
Ring porous Diffuse porous
PERTUMBUHAN SEKUNDER DAN EFEKNYA
PADA JARINGAN DAN RIMER
• Pada umumnya empulur berubah bentuk oleh
tekanan kedalam pertumbuhan sekunder.
• Xilem sekunder merupakan bagian yang
terbesar sehingga empulur hampir tidak
kelihatan.
• Floem primer makin lama makin terdesak dan
karena sel-selnya dibentuk oleh dinding selulosa
yang tipis, maka akan rusak, yang tahan hanya
sel-sel seratnya saja.
• Kortek akan terdesak, sel-sel korteks yang
mula-mula membelah secara radial hingga
dapat mengimbangi diameter pohon, tapi
lama-kelamaan akan hancur, pada tumbuhan
Dikotil basah.
• Kambium terus aktif sampai batas-batas
tertentu (menurut genetis dan lingkungan)
sehingga diameter batang makin besar.
EFEK TUMBUHAN SEKUNDER PADA CELAH
DAUN DAN JALAN DAUN.
• Setelah pertumbuhan sekunder jalan daun
seolah-olah tertutup oleh Xilem sekunder,
maka hubungan berlangsung melalui jaringan
pembuluh sekunder.
PENEBALAN PRIMER.
• Penambahan sumbu tumbuhan  Periklinal dan
pembesaran sel  korteks dan empulur.
• Semua aktivitas sebelum aktivitas sekunder
disebut : Penebalan primer.
• Tumbuhan Dikotiledon  jumlah penebalan
primer tidak banyak.
• Pada dikotil basah, dikotil sukulen dan umunya
monokotil memiliki penebalan primer yang
cukup besar.
• Pertumbuhan seperti itu terjadi dekat meristem
Apeks memiliki aktivitas penebalan primer yang
pesat dan dikenal meristem penebalan primer.

Anda mungkin juga menyukai