Anda di halaman 1dari 20

Click to edit Master text styles

PENYAKIT JANTUNG
KORONER
(PJK)
A. A. RATIH SURYA PRAMESWARI

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS UDAYANA


PENGERTIAN JANTUNG KORONER

 Penyakit Tidak Menular (PTM)


Click to edit Master text styles

 Penyakit Kardiovaskular:
- Gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah
- Bersifat kronis

 Akibat Aterosklerosis dan spasme: penyempitan


pembuluh darah arteri koronia
DISTRIBUSI JANTUNG KORONER
Click to edit Master text styles

 Prevalensi PJK di Indonesia thn 2013= 0,5%


 Berdasarkan diagnosis/gejala  penderita penyakit
jantung koroner terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Timur
(1,3%)
 Berdasarkan diagnosis dokter  penderita penyakit
jantung koroner terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Barat
(0,5%)
PATOFISIOLOGI
 Infiltrasi
Click Lipoprotein
to edit Master text styles Kepadatan Rendah (LKR/ LDL)
 LDL teroksidasi  kematian sel endotel = terjadi inflamasi
 Monosit masuk ke permukaan endotel  endotellium sub endotel
 Monosit  makrofag
 Pagositosis LDL teroksidasi  sel busa
 sel busa tertutup topi fibrosa
- topi fibrosa terbuka dan menyebabkan penyumbatan  akibat
tekanan tinggi
- debris
- trombus
Click to edit Master text styles
Stage Response to Injure Hypothesis
 Stage A : Endothelial injure  Terjadinya faktor risiko akan adanya interaksi
Click to edit Master text styles
antara LDL teroksidasi dengan monosit, makrofag dalam endothelial
 Stage B : Fatty Streak Formation  mulainya terjadi penumpukan lemak atau
sel busa dalam endothelial
 Stage C : Fibrosis Plaque Formation  terbentuknya sel busa yang tertutup
oleh jaringan ikat (cap fibrous)
- Stable Fibrous plaque
- Unstable Fibrous plaque
 Stage D : Unstable Plaque Formation  plak mudah rupture dan dapat
menyebabkan thrombus dan oklusi pada arteri
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Fase PJK
 Fase Kerentanan  fase yang terjadi karena peningkatan risiko PJK: LDL
Click to edit Master text styles
meningkat, diabetes, usia lanjut, stress, pola makan, hipertensi, rokok, obesitas

 Fase Pre-Asymtomatic  belum terjadi gangguan fungsi organ dan gejala,


namun telah ada penyempitan pembuluh darah. Umumnya sulit untuk di
diagnose secara klinis

 Fase Klinis  terjadi perubahan fungsi organ dan gejala, iskemik,


aterosklerosis & spasme, angina pectoris dan AMI

 Fase Akhir Penyakit  terjadi atheroma, gejala muncul saat bekerja dan
emosi, terjadi oklusi total  kematian mendadak
FAKTOR PJK
Click to edit Master text styles

 Faktor risiko tidak dapat dimodifikasi

 Faktor risiko dapat dimodifikasi


FAKTOR RISIKO TIDAK DAPAT DIMODIFIKASI
Click to edit Master text styles
 Riwayat Keluarga  adanya keturunan hipertensi atau PJK

 Umur  semua berpotensi (15-75 thn), namun banyak diderita


pada 55-64 thn

 Jenis Kelamin banyak pada wanita

 Obesitas tinggi kolesterol, makanan berlemak, mudah


arterosklerosis
FAKTOR RISIKO DAPAT DIMODIFIKASI
 Hipertensi
Click - Mengganggu produksi oksida nitrat
to edit Master text styles
- Peningkatan pembentukan plak

 Diabetes Melitus  - peningkatan tipe hiperlipidemi


- pembentukan platelet abnormal

Dislipidemia sama kayak hipertensi

 Kurang aktivitas fisik pembakaran lemak lambat dan akumulasi


kolestrol
FAKTOR RISIKO DAPAT DIMODIFIKASI
 Diet
Click to edittidak sehat
Master text styles konsumsi makanan manis dan berlemak

Stress - peningkatan tekanan darah tinggi


- peningkatan kadar gula darah
- pola hidup tidak sehat  merokok dan obest
KLASIFIKASI RISIKO PJK
Click to edit Master text styles
GEJALA UMUM
ClickRasa
 sakit,textnyeri
to edit Master styles atau tidak nyaman di tengah dada. Nyeri

menjalar ke lengan kiri, bahu, punggung, leher rasa tercekik atau


rahang bawah terasa ngilu, terkadang enjalar ke lengan kanan atau
kedua lengan.
 Sesak napas
 Mual, muntah atau keringat dingin
 Pusing  pingsan
GEJALA KLINIS
ClickAngina
 Pektoris
to edit Master text styles Stabil (APS) sindrom klinik ditandai dengan

rasa tidak enak pada dada, rahang, bahu, punggung atau lengan
akibat kerja fisik atau stress

 Angina Prinzmetal  nyeri dada akibat spasme arteri koronaria,


timbul saat istirahat dan bersifat siklik
GEJALA KLINIS
 Sindrom
Click to edit MasterKoroner
text styles Akut (SKA) sindrom klinik ditandai dengan
adanya erosi, fisur, robekan plak, atheroma yang menyebabkan
thrombosis intravaskuar.
o Angina Pektoris tidak Stabil (APTS) nyeri mendadak
yang lebih berat dan lama (20 menit) dan sering
o Infark Miokard Akut (IMA) nyeri angina pada infark
jantung akut (30 menit). Terkadang infark tanpa ada rasa
nyeri (20-25% kemungkinan)
GEJALA KOMPLIKASI  STROKE
 Lumpuh
Click to edit Masteratau mati rasa pada satu sisi
text styles

 Senyum mencong
 Kesulitan penglihatan
 Hilang keseimbangan
 Pusing
 Mual, muntah
 Sakit kepala
 Kesadaran menurun atau pingsan
PENCEGAHAN
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

 Periksa kesehatan
 Hindari kebiasaan merokok ataupun lingkungan merokok
 Rajin melakukan aktivitas fisik
 Menjalani pola hidup sehat seperti Pedoman Gizi Seimbang
 Istirahat yang cukup
 Pengelolaan stress yang baik dan benar

Anda mungkin juga menyukai