Anda di halaman 1dari 20

PENGATURAN PELAKSANAAN TATA TERTIB LALU LINTAS

KENDARAAN OPERASIONAL DI APRON OLEH APRON MOVEMENT


CONTROL (AMC) PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA
INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA

Disusun oleh
Iin Norhasanah
14050084
Latar Belakang

Apron Movement Control (AMC) berperan penting dalam pengaturan kegiatan disisi
udara bandara. Khususunya bagian apron untuk menjamin keamanan dan
keselamatan baik penumpang maupun personel yang bekerja serta melakukan
pengawasan dan pengaturan terhadap seluruh bentuk kegiatan yang berada di apron
termasuk pengaturan dan pengawasan terhadap kendaraan operasional agar sesuai
dengan peraturan dan tata tertib yang berlaku.
Tujuan Kerja Praktek

1. Mempelajari peran Apron Movement Control (AMC) dalam pengaturan pelaksanaan


tata tertib lalu lintas kendaraan operasional di bagian apron Bandar Udara
Internasional Adisutjipto Yogyakarta sesuai dengan Standar Operasional Prosedur
(SOP) pengoperasian kendaraan Operasional yang berlaku.
2. Mempelajari permasalahan yang dihadapi oleh petugas Apron Movement Control
.
(AMC) dalam pengaturan pelaksanaan tata tertib lalu lintas kendaraan operasional di
bagian apron.
3. Mempelajari mekanisme pemecahan masalah yang dihadapi oleh petugas Apron
Movement Control (AMC) dalam pengaturan pelaksanaan tata tertib lalu lintas
kendaraan operasional di bagian apron.
Batasan Masalah

Ruang lingkup batasan masalah hanya membahas peran Apron Movement Control
(AMC) dalam pengaturan pelaksanaan tata tertib lalu lintas kendaraan operasional di
Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur (SOP) pengoperasian kendaraan Operasional di apron.
Profil Singkat Perusahaan

PT. Angkasa Pura I (persero) adalah sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
memberikan pelayanan lalu lintas udara dan bisnis bandar udara di indonesia yang menitikberatkan
pelayanan pada kawasan Indonesia bagian tengah dan kawasan Indonesia bagian timur. PT. Angkasa Pura I
.
(Persero) mengatur dan mengoperasionalkan 5 anak perusahaan serta 13 bandar udara, yakni Bandar Udara
Ngurah Rai – Bali, Juanda – Surabaya, Hassanuddin – Ujung Pandang, Sepinggan – Balikpapan,
Adisumarmo – Surakarta, Syamsudin Noor – Banjarmasin, Frans Kaisiepo – Biak, Ahmad Yani – Semarang,
Selaparang – Lombok, Pattimura – Ambon, Eltari – Kupang , dan Adisutjipto – Yogyakarta.
BANDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA

Bandara Adisutjipto Yogyakarta merupakan bandara tersibuk ketiga di pulau Jawa setelah Bandara
Soekarno Hatta Jakarta dan Bandara Juanda Surabaya. Bandara Adisutjipto merupakan bandara enclave
sipil yaitu bandara yang pengelolaaannya secara bersama antara institusi sipil dan militer. Bandara
Adisutjipto dikelola antara PT. Angkasa Pura I dan TNI AU.
LAYOUT BANDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA

Luas Apron : Terminal A : 30.380 m2


Terminal B : 1.956 m2
2 Taxiway
Kapasitas Apron : 8 parking stand Narrow Body
2 parking stand Small Body
 Apron Movement control (AMC)
Apron Movement Control, selanjutnya disingkat
AMC, adalah unit kerja yang mempunyai fungsi
melaksanakan pengaturan dan pengawasan
ketertiban, keselamatan, kelancaran pergerakan
lalu lintas di apron serta pemarkiran atau
penempatan pesawat udara.
PETUNJUK PELAKSANAAN PENGAWASAN KENDARAAN
YANG BEROPERASI DI SISI UDARA

Fungsi : menjadi pedoman bagi petugas Operasi Sisi Udara (AMC) dalam
melaksanakan tugas

Prinsip Pengawasan : Mengutamakan keselamatan, Ketertiban dan


kelancaran operasi Penerbangan
PROSEDUR PENGAWASAN KENDARAAN DI SISI UDARA
Setiap kendaraan dan pengemudi yang beroperasi di sisi udara harus

 Untuk kendaraan memiliki izin dari pengelola bandara untuk pengemudi memiliki Tanda Izin
Mengemudi khusus di sisi udara .

 Mematuhi peraturan keselamatan dan tata tertib bandara seperti batas kecepatan maksimum,
larangan merokok, larangan parkir dan kelaikan kendaraan.

 TIM Dikeluarkan bila mengikuti sosialisasi peraturan keselamatan /tata tertib bandara, lulus evaluasi dan memenuhi
persyaratan administrasi .

 Petugas Apron Movement Control (AMC), Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP–PK) serta
Security Bandara mempunyai tugas mengawasi keselamatan, ketertiban dan kelancaran operasi penerbangan di daerah pergerakan.

Bagi para pelanggar akan dikenakan sanksi sesuai tingkat pelanggarannya mulai dari sanksi teguran lisan, teguran tertulis,
pencabutan TIM sementara sampai pencabutan TIM secara permanen.
PEMBAHASAN

A. Pengaturan Lalu-lintas Kendaraan Operasional di Apron

Pengatur

Peraturan
PERAN UNIT APRON MOVEMENT CONTROL
4. Pelayanan uji laik kendaraan
PEMBAHASAN
6. Pengawasan dan Penertiban Orang di Sisi Udara (airside)

1. Mengawasi dan menertibkan pas bandara di sisi udara, Tanda Izin mengemudi (TIM) dan Surat Tanda
Kecakapan Petugas (STKP).
2. Memberikan teguran, arahan dan atau tindakan kepada operator atau pengemudi apabila melakukan
pelanggaran terhadap ketentuan pengoperasian kendaraan, Ground Support Equipment (GSE).
a) Memakai pas bandara kedaluwarsa, pas bandara bukan atas namanya atau tidak sesuai daerah
peruntukannya.
b) Memberikan tanda bukti pelanggaran atau penilangan dan melarang yang bersangkutan untuk
mengoperasikan kendaraan atau Ground Support Equipment (GSE).
c) Menahan operator atau pengemudi untuk diproses lebih lanjut oleh Pos Komando Pengamanan Bandara
apabila pengemudi yang mendapat sanksi tilang ditemukan masih mengoperasikan kendaraan atau
Ground Support Equipment (GSE).
d) Melaporkan incident atau accident kepada General Manager.
PEMBAHASAN
7. Pengawasan dan Penertiban kendaraan dan Ground Support Equipment (GSE) di Sisi Udara

a. Memeriksa keabsahan izin, uji laik dan kelengkapan kendaraan.


b. Melarang kendaraan atau Ground Support Equipment (GSE) untuk beroperasi apabila tidak
memenuhi persyaratan.
c. Penertiban agar parkir pada Equipment Parking Area (EPA).
d. Mengawasi agar tidak berada pada No Parking Area (NPA).
e. Memerintahkan untuk mengeluarkan kendaraan atau Ground Support Equipment (GSE) dari
sisi udara apabila sudah tidak dapat digunakan lagi.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Flowchart Proses Penentuan Solusi Terhadap Permasalahan yang Dihadapi Oleh Petugas Apron
Movement Control (AMC)
PEMBAHASAN
C. Mekanisme Pemecahan Masalah

Solusi Permasalahan Kendaraan yang tidak menyalakan lampunya


Setiap pihak yang bertugas di Bandara wajib memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku, untuk itu pelanggaran
terhadap ketentuan tersebut harus diberikan sanksi tegas. Diantara sanksi yang diberikan antara lain:
•Teguran yang disampaikan secara lisan maupun secara tertulis.
•Pembekuan Tanda Izin Mengemudi (TIM) apabila peringatan secara tertulis tidak diindahkan 3 kali berturut-turut.
•Mencabut Tanda Izin Mengemudi (TIM) atau pass bandara apabila tidak ada upaya perbaikan selama masa
pembekuan.
•Melaporkan ke pihak yang berwenang apabila pelanggaran tidak dapat ditolerir dan harus diberikan sanksi sesuai
dengan hukum dan ketentuan yang berlaku.
KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan selama melaksanakan Kerja Praktik (KP) di PT. Angkasa Pura I
(Persero) Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta pada Unit Apron Movement Control (AMC), maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
•Peran Apron Movement Control (AMC) dalam melakukan pengaturan pelaksannan tata tertib kendaraan operasional
beserta pengemudi di apron dengan melakukan beberapa kegiatan yaitu : melaksanakan penyuluhan dan evaluasi,
pembuatan Tanda Izin Mengemudi (TIM), perpanjangan Tanda Izin Mengemudi (TIM), pelayanan uji laik kendaraan,
perizinan kendaraan yang memasuki atau beroperasi di sisi udara, serta pengawasan dan penertiban kendaraan
operasional atau Ground Support Equipment (GSE) di sisi udara.
•Permasalahan yang dihadapi oleh petugas Apron Movement Control (AMC) salah satunya adalah pelanggaran oleh
kendaraan yang tidak menyalakan lampunya.
•Kegiatan yang dilakukan para petugas Apron Movement Control (AMC) dalam menyelesaikan permasalahan yang
ada antara lain : melakukan komunikasi dan sosialisasi dengan pihak terkait, memberikan teguran dan hukuman
sesuai dengan aturan yang berlaku serta melaporkan ke pihak yang berwenang untuk ditindak lanjuti sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai