Anda di halaman 1dari 25

Tahapan Membuat Film

1. Ide, idealnya unik dan original. Cara


mencari ide : Pengamatan, Jalan-jalan ke
suatu tempat, Melamun, Menyadur
sebuah karya, dll.
2. Sasaran, untuk siapa karya sinema yang
akan dibuat ?
3. Tujuan, untuk apa karya sinema yang akan
dibuat ? Contoh “membangkitkan
nasionalisme” dibuat film Naga Bonar.
4. Pokok Materi, pesan apa yang akan disampaikan dari
karya sinema yang akan dibuat ?
5. Sinopsis, ringkasan yang menggambarkan cerita secara
garis besar.
6. Skenario dan / atau Storyboard
7. Breakdown Skenario
8. Treatment, penggambaran adegan-adegan yang
nantinya akan muncul dalam cerita. Tidak mendetail.
Contoh treatment itu seperti ini…
“Ada seorang perokok yang sedang merokok dengan
santainya. Kemudian tiba-tiba dia batuk-batuk dengan
hebat dan agak lama. Sebelum beranjak pergi, orang
itu membuang rokoknya sembarangan. Tiba-tiba
muncul api…”
TAHAPAN PRODUKSI FILM :
1.Pra Produksi
2.Produksi
3.Pasca Produksi
Pra Produksi
Tiga tahap atau langkah utama, yaitu:

a. Pencarian dan Penemuan Ide


Tahap pra produksi dimulai dengan pencarian ide-
ide kreatif dalam rangka menemukaan tema atau
isu yang menarik dan memiliki nilai penting bagi
kehidupan. Dalam aktivitasnya, dalam tahap ini
lazim menyertakan aktivitas riset dan diskusi,
dalam rangka memilih, mengembangkan dan
memantapkan ide. Dari pemantapan ide, penulis
naskah melanjutkannya ke dalam naskah atau scrip
yang siap untuk dijadikan panduan dalam produksi.
b. Perencanaan Produksi

 Tahap ini meliputi penetapan-penetapan:


jangka waktu kerja (time schedule), kesiapan
naskah, pilihan artis, crew, lokasi shooting,
alokasi anggaran, jenis dan jumlah peralatan,
property serta wardrop atau kostum artis.

 Dalam kaitannya dengan iklim (kondisi alam),


kadang estimasi waktu menjadi meleset. Ini
bisa berakibat macam-macam, termasuk
akibat pada waktu dan anggaran. Oleh
karenanya perencanaan perlu disusun
secermat mungkin.
c. Persiapan Produksi

Tahap ini meliputi aktivitas-aktivitas yang


dilakukan dalam rangka membereskan
beberapa hal seperti perijinan, kesiapan
artis (biasanya dengan latihan atau
reading), memeriksa kesehatan crew dan
artis, pembuatan setting, pemeriksaan alat,
property dan wardrop. Itu semua
dicermati dengan mengacu pula pada time
schedule yang telah dibuat.
2. Produksi

Dalam tahap produksi, sutradara bersama crew dan


artis berupaya mewujudkan perencanaan, termasuk di
dalamnya adalah naskah yang telah disempurnakan,
menjadi gambar dan suara yang siap untuk disusun
hingga mampu bercerita.

Sutradara, dalam pelaksanaan produksi, dibantu oleh


asisten sutradara menentukan shoot yang akan
diambil dalam suatu adegan (scene). Biasanya,
sutradara mempersiapkan shoot list dari tiap adegan.
Sering terjadi dalam produksi, satu kalimat dalam
dialog, oleh sutradara (dibantu asistennya) dipecah ke
dalam 3 atau 4 shoot, untuk memperkaya gambar.
 Dalam tahap produksi, selain kameraman, lightingman
juga menempati posisi yang amat penting, karena
kualitas gambar turut ditentukan oleh kecukupan
cahaya. Kondisi alam (perubahaan cahaya) sering
membuat kerja lighting menjadi lebih rumit. Di
samping lighting, peran soundman juga amat penting
dalam tahap produksi, karena sebuah pengambilan
gambar yang berbarengan dengan pengambilan suara
bisa membuahkan hasil yang tak layak pakai (termasuk
hasil gambarnya) gara-gara mutu suaranya tak layak
pakai.

 Dalam produksi di lokasi shooting, sutradara adalah


pemimpinnya. Sutradara dituntut untuk bisa
mencermati kondisi lingkungan,
3. Pasca Produksi
Dalam tahap pasca produksi, dapat ditetapkan
tiga tahap atau langkah utama, yakni:

 a. Editing Off Line


Setelah shooting selesai, scrip writer membuat
logging, yaitu mencatat kembali semua hasil
shooting berdasarkan catatan shooting dan
gambar. Di dalam logging time code (nomor
kode yang dibuat dan muncul dalam gambar)
dan hasil pengambilan setiap shot, dicatat.
Berdasarkan catatan tersebut, dibuatlah editing
kasar yang disebut editing off line.
b.Editing On Line
 Berdasarkan editing scrip, editor
melakukan editing secara cermat, adegan-
adegan dan shoot-shoot yang ada dalam
tiap adegan, serta membuat transisi
gambar yang menarik, sesuai tuntutan
scrip. Dalam editing on line, materi sound
juga dimasukkan serta ditata sesuai posisi
yang dikehendaki oleh naskah. Setelah
editing on line selesai dan dianggap cukup,
barulah dilanjutkan ke tahap mixing.
c.Mixing

 Narasi yang sudah direkam (jika pakai narasi) dan ilustrasi


musik yang sudah direkam pula, dimasukkan ke data editing
untuk di-mix bersama elemen-elemen lain yang diperlukan.
Keseimbangan antara sound effect, suara asli, ilustrasi
musik, dan narasi ditata sedemikian rupa sehingga tidak
saling mengganggu dan terdengar jelas. Setelah mixing suara
serta gambar selesai, termasuk grafisnya, maka tahapan-
tahapan penting dalam post production bisa dianggap
selesai, dan tahap berikutnya bisa dilakukan preview.

 Dalam preview, tak ada lagi yang diperbaiki, karena


dianggap telah selesai.
Proyek Pengembangan Film
 Setiap produk film tidak akan menjadi
bagus apabila tidak disertai dengan alur
cerita yang jelas
 Alur cerita dapat disajikan dalam beberapa
cara :
◦ Sinopsis /Narasi
◦ Treatment
◦ Skrip Skenario
◦ Skrip Dialog
◦ Storyboard
Alat Penyajian Alur Cerita
 Narasi
◦ Secara naratif, alur cerita dapat disampaikan
dalam bentuk sebuah uraian panjang lebar
tentang suatu peristiwa, kejadian atau situasi
◦ Banyak produk film yang diambil dari alur cerita
buku-buku fiksi maupun non-fiksi

◦ Kelemahan : Sulitnya menterjemahkan deskripsi


naratif ke dalam bentuk visual
◦ Kekuatan : Alur cerita dapat dipahami secara
kronologis
Alat Penyajian Alur Cerita
 Contoh 1Sinopsis / Narasi:
“Pada jaman dahulu, di sebuah daerah
pedalaman di kepulauan Karibia, terdapat
sebuah desa yang dihuni oleh bajak laut. Desa
tersebut terletak tepat di bagian bawah
sebuah ceruk yang terjal yang menonjol
membentuk sebuah bentuk kepala Naga yang
siap menerkam … … … dst“
CONTOH 2 SINOPSIS FILM “HARAP TENANG ADA UJIAN”
Produser : Damiana Widowati, Chandra Endroputro,Ary Juwono,Willy
Sutradara : Ifa Isfansyah
Penulis : Ifa Isfansyah
Pemeran : Muhammad Fendi Riyadi,Takahiro Turbo Saito, Hiroaki Kato
Bahasa utama : Indonesia, Jawa, Jepang
Sinopsis
Pada tanggal 27 Mei 2006 pukul 05.55 WIB, Yogyakarta diguncang
gempa berkekuatan 5,9 skala richter yang menewaskan lebih
dari 6000 orang. Hari itu tepat sepuluh hari sebelum siswa
sekolah dasar menghadapi ujian akhir dan empat belas hari
sebelum Piala Dunia 2006.

Catatan, Lolos seleksi dan atau penayangan di festival film:


 Slingshort Film Festival (Jakarta: 2006)
 Singapore International Film Festival (Singapura: 2007)
 International Signes de Nuit Festival (Paris, Perancis: 2007)
 Berlin Asian Hot Shot Festival (Berlin, Jerman: 2008)
 Contoh 3 Sinopsis /Narasi :
Dea adalah sorang gadis remaja yang mempunyai tanggung jawab besar atas
keluargannya. Dea yang sudah tidak memiliki ibu membuat ia bertanggung jawab pula
menjadi sosok ibu ke-dua untuk adik-adiknya.
Ayah Dea yang dipecat dari perusahaannya semenjak 3 bulan yang lalu membuat ia
harus berputar otak untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, ditambah lagi dengan
kondisi kesehatan ayah yang kurang baik (sakit).
Dea, merupakan anak yang baik, ia tidak pernah menyalahkan Tuhan atas ujian yang
diterimanya. Justru karena semua ujian ini lah yang membuat Dea kuat dan tetap
bertahan diatas kerasnya kehidupan. Namun ada saatnya seorang gadis berputus asa,
dan mengambil tindakan yang salah dalam keputusan yang ia ambil.
Dea terjun kedunia kriminal. Demi mencukupi semua kebutuhan untuk ayah dan adik-
adiknya. Ia tergiur akan ajakan temannya untuk bekerja sama melakukan aksi tercela.
Tapi semua itu bukan berbuah keuntungan namun malah menjadi masalah baru dan
pukulan keras yang datang menghampiri Dea.
Namun tidak selamanya Tuhan memberikan ujian terus menerus kepada setiap
umatnya, dan Tuhan tidak akan mungkin memberikan ujian melewati batas kemampuan
setiap manusia. Ujian Dea selesai walaupun ia menyikapinya dengan salah, tapi tetap
setelah semua ujian itu terlewati pasti akan muncul kebahagiaan.
Alat Penyajian Alur Cerita
 Skrip Dialog
◦ Disajikan dalam bentuk penulisan dialog antara
2 atau lebih pelaku dalam cerita

◦ Kelemahan : tidak dapat menggambarkan


secara jelas situasi di sekitar pelaku
◦ Kelebihan : memberikan detail dialog
kepada pelaku selama pengambilan adegan
Alat Penyajian Alur Cerita
 Contoh dialog :
Sekitar pukul 12 siang A bertemu dengan B di
sudut jalan X

A : “ Halo, apa kabar Jang ? ”


B : “ Baik, dari mana mo ke mana loe Jon ? “
A : “ Biasa lah, shopping-shopping di Mall … “
… … …“
Alat Penyajian Alur Cerita
 Skrip Skenario
◦ Merupakan hasil pengembangan dari skrip dialog
◦ Dalam skrip skenario sekaligus disertakan gambaran
situasi dan kronologikal kejadian
◦ Skrip ini juga kadang-kadang disertai dengan jadwal
tayang per adegan dalam sebuah produk film
◦ Kelemahan : penggambaran situasi masih secara
naratif sehingga kadang sulit diterjemahkan dalam
bentuk visual
◦ Kelebihan : urutan kronologis kejadian dan dialog
pelaku disajikan dengan sangat jelas sehingga akan
sangat membantu dalam pengambilan adegan
Alat Penyajian Alur Cerita
CONTOH POTONGAN SKENARIO
SCENE 11
EXT. DEPAN RUMAH KOST BETHA – SIANG
Alfa duduk di bawah pohon, seberang rumah kost Betha,
menanti keluarnya Betha. Di tanah sudah berserakan
puntung rokok. Alfa berdiri dan melongok ke arah pintu
rumah kost Betha. Lalu memungut batu dan
melemparkannya karena iseng. Kemudian ia kembali
duduk di bawah pohon, menunggu dengan sabar.
DISSOLVE

SCENE 12
INT. KAMAR KOST BETHA – MALAM
Betha mengintip melalui gorden jendela kamarnya,
mencari tahu apakah Alfa masih ada di depan rumah
kostnya.
SINETRON KITA
 Spoiler for Adegan 1:
 Sinis, bengis, sarat dialog-dialog yg tidak baik…...
Ngomong sendiri dalam hati dengan mata melotot-lotot,
muka di zoom in dan zoom out……
 Spoiler for Adegan 2:
 penuh trik dan intrik, serta ide-ide brilian dalam hal
penyiksaan.
 Spoiler for Adegan 3:
 Kesenjangan sosialnya mantap banget.
Yang kaya, kaya banget.
Yang susah, susah banget. Lihat adegan orang dizolimi
 Spoiler for Adegan 5:
 Kejar-kejaran di padang rumput atau taman bunga yang
langitnya pun pake pewarnaan buatan, sambil nyanyi-
nyanyi, lengkap sama teks lagu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai