INVAGINASI

(INTUSSUCEPTION)
 Definisi
Masuknya segmen usus proksimal ke dalam
lumen usus bagian distal ( ~ Teleskop)

Proksimal : Intussceptum
Distal : Intussucipiens
Dengan akibat :
• Obstruksi Usus
• Gangren
• Perforasi
• Peritonitis
• Sepsis
 Insidens/Frekwensi
• Pada segala usia : >> anak
• ♂:♀ = 3:2
• Umumnya bayi : < 1 tahun : 75 %
< 2 tahun : 85 %
• Paling sering : 4 - 10 bulan
 ETIOLOGI
IDIOPATIS ADA SEBAB
Bayi/Anak 95% 5%
- alergi
- div.meckel
- perubahan makanan
- polyp usus
- lymphoma
- hematoma
Dewasa 5% 95 %
 Patologi
• Segmen Proksimal ke Distal
• 0,2 % sebaliknya (pada neonatus : gerakan usus belum
terkoordinir)
• Paling sering pada daerah terminal ileum/dekat valv.
Ileocaecal
• Invaginasi  edema  obstruksi
 P. Darah terjepit :- bendungan vena  arteri
- Edema
- Eksudasi/mukus ↑↑
- Nekrose/Gangren
 perdarahan + lendir
 3 bagian Invaginasi
1. Innertube (bagian masuk)
2. Midtube
3. Outertube (pembungkus)

Tipe :
1. Ileocolica
2. Ileo-ileo-colica
3. Ileo-ileal
4. Jejuno-ileal
5. Colo-colica

Diagnosa : Anam – Pem Fisis – Pem. Penunjang

 Anamnesa
1. Adanya kolik disertai muntah hilang timbul dengan
interval makin lama makin dekat (15’-10’-5’), diluar
serangan anak normal
2. Selama serangan : pucat-lemah  syok
3. Nyeri perut periumbilikalis
4. Stadium awal BAB masih biasa 
± 12-24 jam : BAB darah + lendir tanpa feses
“ RED CURRANT JELLY”
(kuah bayam merah)
bubur kismis merah
5. Bila dibiarkan : kesadaran ↓, apatis, pucat, dehidrasi 
febris, syok
 Pem. Fisis
1. Anak/bayi : 4-10 bulan, sehat, gemuk (bertentangan dengan negara
berkembang)
2. Dehidrasi
3. Abdomen : - tanda-tanda ileus obstruksi
- Massa Tumor
(Sausage Shaped Structure)
- Dance’s Sign
(Regio Iliaca Dextra Kosong)
4. Pem. Rektal : - Sphingter cekat
- Ampulla Rekti kolaps
- Pseudo Portio
(Bila Puncak/Apex invaginasi sudah sampai rectum)

- Sarung Tangan : darah + lendir

Pemeriksaan Penunjang
 TRIAS INVAGINASI
1. Sakit perut (kolik) + muntah
2. Massa Tumor
3. Red Currant Jelly Stool
 DIAGNOSA BANDING
1. Amubiasis : - Serangan sakit (-)
- Muntah (-)
- Anak >
- BAB : darah + lendir + massa feses,
bau busuk
- Massa Tumor (-)
- Tanda Obstruksi (-)
2. GE : - sakit (+), kolik (-), muntah (+)
- Diarrhea
3. Intestinal Obstruksi Lain
- Sakit (+) Kolik (+)
- Muntah terus menerus
- BAB : Darah Lendir (-)
- Massa Tumor (-)
- Dehidrasi lebih cepat
 Terapi/Penanggulangan
1. Konservatif : Barium Enema
(Diagnosa&Terapi)
Indikasi : - dehidrasi (-)
- febris (-)
- kembung (-)
- peritonitis (-)
- air fluid level (-)
2. Operatif : - Milking (Distal ke Proks)
- Reseksi Anastomosis
 Tanda Usus Vital
1. Cyanotis  merah
2. Pulsasi arteri (+)
3. Peristaltik (+)
Prosedur Barium Enema (Hydrostatic)
1. Sedativa (Luminal 100mg, Valium 10 mg)
2. Jarak botol-anus : 1 m
3. Pakai folley cath
4. Posisi anak mengikuti jalan Ba
5. Berhasil : BA. Reflux ke ileum
6. Gagal : sampai 3x prosedur  operasi
Tanda Khas Invaginasi Pada Ba. Enema
1. Ba. Tertahan pada apex invaginasi (stopping)
2. Cupping
3. Coiled Spring Appeareance (Post Evakuasi)
 Tanda Reposisi Ba Enema Berhasil
1. Ba. Mudah/lancar masuk
2. Ba reflux ke ileum
3. Ba keluar bersama feses (± flatus)
4. Klinis : membaik
(tanda ileus obstruksi (-) massa tumor (-)
5. Kotoran kembali normal
 Bila Rekurens : (2 bulan)
• Batas umur idiopatis : Ba. Enema
• 2 minggu/3 tahun : operasi

Komplikasi Post Op
1. Febris : 39°C masih dehidrasi> 40°C buruk
2. Peritonitis : antibiotik
3. Diare : trauma usus
 Prognosa
Tergantung :
1. Diagnosa
2. Penanggulangan
3. Persiapan Pra Bedah
4. Perawatan Pasca Bedah
5. Tehnik Operasi