Anda di halaman 1dari 15

Top slicing

Sistem
Tambang
Bawah Tanah

Self
Supported Caving
Supported

Long Wall Sublevel


Block Caving Top Slicing
Mining Caving

Coal,
Nonmetal
Caving

Long Wall Sublevel Block Top


Mining Caving Caving Slicing

Coal, Batu Bara,


Bijih
Nonmetal Bijih
TOP SLICING
Top Slicing adalah suatu
penambangan untuk
endapan-endapan bijih dan Penambangan dilakukan
lapisan penutup (overburden) selapis demi selapis dari atas
yang lemah atau mudah ke bawah pada lombong yang
disanggah.
runtuh.
Kalau lorong sudah selesai
digali, maka penyanggah
diatasnya dibiarkan runtuh
sedikit demi sedikit atau
secara bertahap. Metode ini
akan memungkinkan
perolehan tambang yang
tinggi walaupun sering terjadi
penipisan.
•••

METODE TOP SLICING


Metode Penambangan Ini Diterapkan
Pada Tambang Bawah Tanah Bijih
Tembaga dan Timah Hitam di Inggris.

Metode Penambangan Ini diterapkan


juga Pada Tambang Bawah Tanah
Uranium Di Rozna, Republik Ceko.
MEKANISME METODE TOP SLICING
1. Prinsip dari metode ini berdasarkan underhand stoping yaitu dari level atas ke
level bawah, blok pertambangan dengan jenjang pengekstraksian secara
horizontal setinggi 3 meter di bawah artificial roof.
2. Stope dibuat dengan mengekstraksi runtuhan batuan sekitar. Spasi pembatas
blok diberikan setiap level, jarak strike adalah 50-60 meter, level gang terletak di
tengah blok. Setelah pengekstraksian jenjang, lebar akan tergantung dari
development penambangan, artificial roof dibentuk dengan balk dan wire net
diletakkan pada lantai.
MEKANISME METODE TOP SLICING

3. Runtuhan batuan sekitar dihasilkan dengan menghancurkan penyangga kayu


dari jenjang dengan peledakan. Pada ketebalan lebih dari 4 meter, jenjang
membagi lagi dalam slice (irisan) kurang dari 4 meter lebar yang diekstraksi
dan spasi sedikit demi sedikit runtuh dari hanging wall ke arah heading wall.
PROSES PENAMBANGAN ANTARA LAIN:

• Pembuatan irisan dengan cara menggali menggunakan peledakan.


• Orebody akan jatuh pada lantai stope yang sebelumnya telah ditutup dengan
suatu lapisan kayu untuk memisahkan material yang ditambang dari bijih
padat yang berada pada lantai stope.
• Setelah stope digali, maka penyangga di atasnya dibiarkan runtuh sedikit
demi sedikit sehingga menghasilkan mining recovery yang tinggi.
KARAKTERISTIK
• Kekuatan bijih : lemah sehingga akan runtuh bila dibuat lubang galian dibagian
bawahnya (undercut).
• Kekuatan batuan samping : lemah – kuat
• Bentuk endapan : endapan yang teraratur dan jelas batasnya, sehingga tidak
memerlukan selective mining.
• Kemiringan endapan : > 600 atau boleh mendatar.
• Ukuran endapan : berukuran besar, tetapi untuk ukuran yang tipis, yaitu 2-3 meter
dan kemiringan yang besar, harus mempunyai batuan sampng yang kuat agar tidak
terjadi pengotoraan (dilution)
• Kadar bijih : cukup tinggi
• Kedalaman : dangkal
• Untuk endapan yang memiliki overburden yang lemah sehingga saat dilakukan
penggalian di bawahnya maka akan secara perlahan-lahan turun menuju lubang
bukaan
• Di permukaan tidak diperbolehkan adanya bangunan karena akan ada penurunan
permukaan.
• Banyak terdapat struktur retak-retakan.
Hal perlu diperhatikan pada penambangan top slicing

• Sebaiknya tanah penutupnya cukup tebal, agar tekanan dari atas cukup besar,
sehingga cepat ambruk/runtuh.
• Endapan bijih harus seragam, agar tidak perlu mengadakan selective mining.
• Penyanggan harus baik walupun tak perlu memakai kualitas kayu yang baik. Volume
kayu untuk penyangga berkisar antara 5-10 % dari volume endapan bijih ynag digali.
Penggunaan kayu semakin dalam semakin berkurang, hal ini dikarenakan adanya
mat, yaitu kayu-kayu bekas penyangga yang bertumpuk.
• Proses ambrukan sebaiknya dibuat secara perlahan agar tidak runtuh sekaligus. Hal
ini dapat berbahaya atau mengurangi keselamatan kerja.
UPAYA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI
SISTEM PENAMBANGAN INI ADALAH :
• Untuk memperbesar produksi, daerah penggalian diperbesar di beberapa
permukaan kerja (front).
• Mengurangi jumlah “raise” berarti jarak antara raise dapat diperbesar.
• Mengurangi pekerjaan, persiapan harus diimbangi dengan pengangkutan
yang lebih efisien
• Untuk menghindari bahaya dan mengurangi keselamatan kerja, proses
ambrukan sebaiknya dibuat secara pelan-pelan agar tidak runtuh dalam skala
besar.
• Bahan galian dapat diekstraksi secara maksimal (mining recovery tinggi)
• Dapat diterapkan pada badan bijih yang bentuknya tidak beraturan.
• Jika batuan samping tidak terlalu lemah, maka pengotoran jarang terjadi.
• Dapat mengadakan pengambilan contoh batuan (sampling) di dalam lombong
secara teratur untuk mengetahui batas endapan yang pasti.
• Dapat menghasilkan produksi yang besar.
• Jika endapan bijih teratur dan jelas batas- batasnya, maka perolehan tambangnya
sangat tinggi (90 – 95).
• Hanya cocok untuk bahan galian lemah.
• Penambangan dalam sekala kecil tidak produktif dan mahal
• Waktu yang digunakan dalam development lebih lama
• Pada saat hujan, air masuk melalui retakan-retakan.
• Dapat menyebabkan amblesan yang merusak topografi dan tata lingkungan
• Ventilasi lombong menjadi sukar, sehingga perlu peralatan khusus.
• Membutuhkan persiapan kerja yang lama dan banyak.
• Banyak mengunakan penyanggah kayu sehingga dapat menyebabkan kebakaran
dan penimbunan gas–gas beracun dari proses pembusukan kayu penyangga.
Top slicing
Long Wall Blok caving penambangan untuk
Sub level caving penambangan diamana endapan bijih dan
Penambangan penambangan dari country rock terutama
batuan dibagi dalam
melakukan under puncak ore body apabila overburdennya
blok-blok besar yang
cutting terhadap suatu menuju ke bawah lemah, dimana
kemudian dikeluarkan
block dari bijih dengan seperti pada top penambangan
ketinggian antar 2,5-6 melalui drow point yang
slicing, biasanya untuk dilakuakan selapis demi
meter letaknya pada dasar
batuan yang keras. selapis dari atas ke
blok.
bawah pada stope yang
disangga.

Anda mungkin juga menyukai