Anda di halaman 1dari 13

KADER PHBS

RUMAH TANGGA
PHBS di Rumah Tangga
adalah upaya untuk
memberdayakan
anggota rumah tangga agar
tahu, mau dan mampu
melaksanakan Rumah Tangga Sehat
perilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan aktif
dalam gerakan
kesehatan di masyarakat.
MANFAAT PHBS RUMAH TANGGA
DI RUMAH TANGGA: DI MASYARAKAT:

• Setiap anggota keluarga menjadi • Masyarakat mampu


sehat dan tidak mudah sakit. mengupayakan lingkungan sehat.
• Anak tumbuh sehat dan cerdas. • Masyarakat mampu mencegah
• Anggota keluarga giat bekerja. dan menanggulangi
• Pengeluaran biaya rumah tangga masalahmasalah kesehatan.
dapat ditujukan untuk • Masyarakat memanfaatkan
memenuhi gizi keluarga, pelayanan kesehatan yang ada.
pendidikan dan modal usaha • Masyarakat mampu
untuk menambah pendapatan mengembangkan Upaya
keluarga Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti
posyandu, tabungan ibu bersalin,
arisan jamban, ambulans desa
dan lain-lain.
PERAN KADER
DALAM MEWUJUDKAN RUMAH TANGGA SEHAT

Melakukan pendataan rumah tangga yang ada di wilayahnya


dengan menggunakan Kartu PHBS atau Pencatatan PHBS
di Rumah Tangga pada buku kader.

Melakukan pendekatan kepada kepala desa/lurah dan tokoh masyarakat untuk memperoleh
dukungan dalam pembinaaPHBS di Rumah Tangga.

Sosialisasi PHBS di Rumah Tangga ke seluruh rumah tangga yang ada di desa/kelurahan melalui
kelompok dasawisma

Memberdayakan keluarga untuk melaksanakan PHBS melalui penyuluhan perorangan,


penyuluhan kelompok, penyuluhan massa dan penggerakan masyarakat.

Mengembangkan kegiatan-kegiatan yang mendukung terwujudnya Rumah Tangga Sehat

Memantau kemajuan pencapaian Rumah Tangga sehat di wilayahnya setiap tahun melalui
pencatatan PHBS di Rumah Tangga.
10 INDIKATOR PHBS RUMAH TANGGA
PERAN KADER PADA SETIAP INDIKATOR PHBS

-Melakukan pendataan jumlah seluruh ibu hamil di wilayah kerjanya dengan memberi tanda
seperti menempelkan stiker
- Menganjurkan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya di bidan/dokter.
-Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan tentang
pentingnya persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan.
-Bersama tokoh masyarakat setempat berupaya untuk menggerakkan masyarakat dalam
kegiatan-kegiatan yang mendukung keselamatan ibu dan bayi seperti dana sosial bersalin,
tabungan ibu bersalin, ambulans desa, calon donor darah, warga dan suami Siap Antar Jaga,
dan sebagainya.
-Menganjurkan ibu dan bayinya untuk memeriksakan kesehatan ke bidan/dokter selama masa
nifas (40 hari setelah melahirkan) sedikitnya tiga kali pada minggu pertama, ketiga, dan
keenam setelah melahirkan.
-Menganjurkan ibu ikut keluarga berencana setelah melahirkan.
-Menganjurkan ibu memberikan Air Susu Ibu (ASI) sajasampai bayi berumur 6 bulan (ASI
Eksklusif).
- Mendata jumlah seluruh bayi dan balita yang ada di
- Mendata jumlah seluruh ibu
hamil, ibu menyusui, dan baYI wilayah kerjanya.
baru lahir yang ada di wilayah - Memantau jumlah kunjungan ibu yang datang untUK
kerjanya. menimbang balitanya di Posyandu.
-Memberikan penyuluhan kepada - Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan
ibu hamil dan ibu menyusui di untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya
Posyandu tentang pentingnya penimbangan bayi dan balita, misalnya melalui
memberikan ASI Eksklusif. penyuluhan kelompok diposyandu, arisan, pengajian,
-Melakukan kunjungan rumah kunjungan rumah dan penyuluhan massa (pengeras suara
kepada ibu nifas yang tidak di mesjid, pengumuman di desa kelurahan, poster,
datang ke Posyandu dan spanduk selebaran dll).
menganjurkan agar rut in - Melakukan kunjungan rumah kepada ibu yang tidak
memeriksakan kesehatan bayinya datang ke Posyandu membawa balitanya dan
serta mempersiapkan diri untuk menganjurkan agar rutin menimbang bayi dan balitanya di
memberikan ASI Eksklusif. Posyandu.
- Mengadakan kegiatan-kegiatan yang menarik perhatian
dan mendorong masyarakat seperti: lomba bayi dan balita
sehat,lomba memasak makanan balita sehat, kegiatan
makan bersama untuk balita dan sebagainya.
-Melakukan pendataan rumah tangga yang sudah dan belum memiliki ketersediaan air bersih di
rumahnya.
- Melakukan pendataan rumah tangga yang sulit mendapatkan air bersih.
-Melaporkan kepada pemerintah desa/kelurahan tentang jumlah rumah tangga yang sulit untuk
mendapatkan air bersih.
- Bersama pemerintah desa/kelurahan dan tokoh masyaraka setempat berupaya untuk memberi
kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan air bersih di lingkungan tempat tinggalnya.
Mengadakan arisan warga untuk membangun sumur gali atau sumur pompa secara bergilir.
-Membentuk Kelompok Pemakai Air (POKMAIR) untuk memelihara sumber air bersih yang
dipakai secara bersama, bagi daerah sulit air.
-Menggalang dunia usaha setempat untuk memberi bantuan dalam penyediaan air bersih.
-Manfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan tentang
pentingnya menggunakan air bersih, misalnya melalui penyuluhan kelompok diposyandu,
pertemuan Dasa Wisma, arisan, pengajian pertemuan desa/kelurahan, kunjungan rumah dan
lain-lain.
- Melakukan pendataan rumah tangga yang sudah dan belum
memiliki serta menggunakan jamban sehat dirumahnya.
- Memanfaatkan setiap - Melaporkan kepada pemerintah desa/kelurahan tentang
kesempatan di desa/kelurahan jumlah rumah tangga yang belum memiliki jamban sehat.
untuk memberikan penyuluhan
tentang pentingnya perilaku cuci -Bersama pemerintah desa/kelurahan dan tokoh masyarakat
tangan, misalnya melalui setempat berupaya untuk menggerakkan masyarakat untuk
penyuluhan kelompok di memiliki jamban.
posyandu arisan, pengajian, -Mengadakan arisan warga untuk membangun jamban sehat
pertemuan kelompok Dasa Wisma,
dan kunjungan rumah secara bergilir.
- Mengadakan kegiatan gerakan - Menggalang dunia usaha setempat untuk memberi bantuan
cuci tangan bersama untuk dalam penyediaan jamban sehat.
menarik perhatian masyarakat, -Manfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk
misalnya pada peringatan hari-
hari besar kesehatan atau ulang memberikan penyuluhan tentang pentingnya memiliki dan
tahun kemerdekaan. menggunakan jamban sehat, misalnya melalui penyuluhan
kelompok di Posyandu, pertemuan kelompok Dasa Wisma,
arisan, pengajian, pertemuan desa/kelurahan, kunjungan
rumah dan lain- lain .
-Meminta bantuan petugas Puskesmas setempat untuk
memberikan bimbingan teknis tentang cara-cara membuat
jamban sehat yang sesuai dengan situasi dan kondisi daerah
-Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk - Manfaatkan
memberikan penyuluhan tentang pentingnya PSN dan PJB, misalnya pekarangan dengan
melalui penyuluhan kelompok di Posyandu, pertemuan kelompok Dasa menanam sayur dan
Wisma, arisan, pengajian, pertemuan desa/ kelurahan, kunjungan buah.
rumah dan melalui media cetak (poster, selebaran, spanduk). - Menyediakan sayur
- Bersama pemerintah desa/kelurahan dan tokoh masyarakat setempat dan buah setiap hari
menggerakkan masyarakat untuk melakukan PSN dan PJB. di rumah dengan
- Melakukan pemeriksaan jentik berkala secara teratur setiap minggu harga terjangkau.
dan mencatat angka jentik yang ditemukan pada Kartu Jentik Rumah. - Perkenalkan sejak
- Mengumpulkan data angka bebas jentik dari setiap rumah tangga yang dini kepada anak
ada di wilayah kerja dan melaporkan sedara rutin kepada Puskesmas kebiasaan makan
terdekat untuk mendapat tindak lanjut penanganan bila terjadi sayur dan buah pagi,
masalah/kasus siang, dan malam.
-Menginformasikan angka jentik yang ditemukan kepada setiap rumah - Manfaatkan setiap
tangga yang dikunjungi sekaligus memberikan penyuluhan agar tetap kesempatan di rumah
melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin dan untuk mengingatkan
menegur secara baik apabila masih terdapat jentik nyamuk. tentang pentingnya
makan sayur dan
buah.
- Memberikan penyuluhan tentang
- Manfaatkan setiap kesempatan di rumah pentingnya perilaku tidak merokok kepada
untuk mengingatkan tentang pentingnya seluruh anggota keluarga.
melakukan aktivitas fisik. - Menggalang kesepakatan keluarga untuk
- Bersama anggota keluarga sering menciptakan Rumah Tanpa Asap Rokok.
melakukan aktivitas fisik secara bersama, - Menegur anggota rumah tangga yang
misalnya jalan pagi bersama, membersihkan merokok di dalam rumah.
rumah secara bersama-sama, dll.
- Tidak memberi dukungan kepada orang
- Ada pembagian tugas untuk membersihkan
yang merokok dalam bentuk apapun,
rumah atau antara lain dengan tidak memberikan uang
melaksanakan pekerjaan di rumah. untuk membeli rokok, tidak memberikan
- Kader mendorong lingkungan tempat kesempatan siapa pun untuk merokok di
tinggal untuk, menyediakan fasilitas dalam rumah, tidak menyediakan asbak.
olahraga dan tempat bermain untuk anak. - Tidak menyuruh anaknya membelikan
- Kader memberikan penyuluhan tentang rokok untuknya. Orang tua bisa menjadi
pentingnya melakukan aktivitas fisk. panutan dalam perilaku tidak merokok.
- Melarang anak tidak merokok bukan
karena alasan ekonomi, tetapi justru
karena alasan kesehatan.
TERIMA KASIH
SEPULUH INDIKATOR PHBS
SEPULUH INDIKATOR PHBS
YANG HARUS KITA TERAPKAN
DIDALAM POLA KEHIDUPAN
AGAR KELUARGA SEHAT SEJAHTERA
BERSALIN DI TENAGA KESEHATAN
BAYI DIBERI ASI EKSKLUSIF
BALITA DITIMBANG SETIAP BULAN
DI POSYANDU AGAR TETAP SEHAT
MENGGUNAKAN AIR YANG BERSIH
MENCUCI TANGAN MEMAKAI SABUN
MENGGUNAKAN JAMBAN YANG SEHAT
MEMBRANTAS JENTIK-JENTIK
MAKAN SAYUR-SAYURAN SEGAR
DAN JUGA BUAH-BUAHAN
AKTIFITAS SETIAP HARI
TIDAK MEROKOK DALAM RUANGAN

Anda mungkin juga menyukai