Anda di halaman 1dari 5

Larutan Standar Primer

Larutan yang mengandung zat padat murni yang konsentrasi larutannya diketahui secara tepat melalui
metode gravimetri (perhitungan massa), dapat digunakan untuk menetapkan konsentrasi larutan lain
yang belum diketahui. Nilai konsentrasi dihitung melalui perumusan sederhana, setelah dilakukan
penimbangan teliti dari zat pereaksi tersebut dan dilarutkan dalam volume tertentu.
Syarat-Syarat Larutan Standar Primer
1. Mempunyai kemurnian yang tinggi
2. Rumus molekulnya pasti
3. Tidak mengalami perubahan selama penimbangan
4. Berat ekivalen yang tinggi (Agar kesalahan penimbangan dapat diabaikan)
5. Larutan stabil didalam penyimpanan
Contoh senyawa yang dapat dipakai untuk standar
primer adalah:

1. Arsen trioksida (As2O3) dipakai untuk membuat larutan natrium arsenit


NaASO2 yang dipakai untuk menstandarisasi larutan natrium periodat
NaIO4, larutan iodine I2, dan cerium (IV) sulfat Ce(SO4)2.
2. Asam bensoat dipakai untuk menstandarisasi larutan natrium etanolat,
isopropanol atau DMF.
3. Kalium bromat KBrO3 untuk menstandarisasi larutan natrium tiosulfat
Na2S2O3.
4. Kalium hydrogen phtalat (KHP) dipakai untuk menstandarisasi larutan asam
perklorat dan asam asetat.
5. Natrium Karbonat dipakai untuk standarisasi larutan H2SO4, HCl dan HNO3.
6. Natrium klorida (NaCl) untuk menstandarisasi larutan AgNO3
7. Asam sulfanilik (4-aminobenzene sulfonic acid) dipakai untuk standarisasi
larutan natrium nitrit.
Pembuatan Larutan Standar Primer
1. Timbang senyawa yang akan dibuat sebagai larutan standar
primer. Anda bisa menimbangnya dengan menggunakan
gelas arloji atau langsung dengan menggunakan beaker.
2. Larutkan dengan sedikit air hingga terlarut semua.
3. Pindahkan larutan ke dalam labu ukur dengan ukuran yang
sesuai. Jangan lupa bilas beaker dengan akuades dan
masukan air bilasan ini ke dalam labu ukur.
4. tambahkan akuades hingga garis volume labu ukur.
5. Kocok labu ukur hingga terbentuk larutan yang sempurna

Anda mungkin juga menyukai