Anda di halaman 1dari 19

OBAT ANTIJAMUR

(ANTIFUNGAL DRUGS)
FARMAKOLOGI II
Nama Anggota Kelompok :
Alifa Mutiara Felicia Sari
Intan Kartika Sari
Febri Widiyanti
GOLONGAN POLYENES
1. Amphotericin B Deoxycholate

 Struktur Kimia
Amphotericin B Deoxycholate
 Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja obat dari golongan Polyene adalah dengan
mengikat sterol dalam membran sel jamur.

 Dosis Regimen
Amphotericin B Deoxycholate
 Indikasi
1. Untuk pengobatan infeksi jamur seperti
koksidioidomikosis, parakoksidoidomikosis, aspergilosis,
kromoblastomikosis dan kandidosis.
2. Amfoterisin B merupakan obat terpilih untuk blastomikosis.
3. Amfoterisin B secara topikal efektif terhadap keratitis
mikotik.
4. Mungkin efektif thdp maduromikosis (misetoma) &
mukomikosis (fikomikosis)
5. Secara topikal efektif thdp keratitis mikotik
6. Penderita dg terapi amfoterisin B hrs dirawat di RS,
utkpengamatan ketat ES
Amphotericin B Deoxycholate
 Sediaan yang ada di Indonesia
Amfoterisin B injeksi tersedia dalam vial yang mengandung 50 mg
bubuk.

 Efek Samping
1. Infus : kulit panas, keringatan, sakit kepala, demam,
menggigil, lesu, anoreksia, nyeri otot, flebitis, kejang dan
penurunan faal ginjal.
2. 50% penderita yang mendapat dosis awal secara IV akan
mengalami demam dan menggigil.
3. Flebitis (-) à menambahkan heparin 1000 unit ke dalam infus.
4. Asidosis tubuler ringan dan hipokalemia sering
dijumpai à pemberian kalium.
5. Efek toksik terhadap ginjal dapat ditekan bila amfoterisin B
diberikan bersama flusitosin.
ECHINOCANDIS
Caspofungin
 Struktur Kimia
Caspofungin
 Mekanisme Kerja
Caspofungin menghambat sintesis 𝛽-(1,3)-D-glucan yang
merupakan komponen dinding sel jamur.
 Dosis Regimen
-
Caspofungin
 Efek Samping
1. Hipersensitivitas
2. Efek hepatik
3. Peningkatan enzim hati
4. Pirexia
5. Panas dingin
6. Mual
Caspofungin

 Dosis Regimen
Jika terapi empiris, dewasa: 1 hari diberikan dosis muatan
tunggal 70 mg, pada hari-hari 2 dan berikutnya - pada 50 mg
per hari. Durasi tergantung pada efektivitas klinis dan
mikrobiologis. Terapi empiris harus dilakukan untuk resolusi
penuh neutropenia. Setelah konfirmasi infeksi jamur, pasien
harus menerima obat setidaknya 14 Malam, terapi obat harus
dilanjutkan selama minimal 7 hari setelah hilangnya
manifestasi klinis sebagai infeksi jamur, dan neutropenia.
Mungkin peningkatan dosis harian untuk 70 mg, jika dosisnya
50 mg ditoleransi dengan baik, tetapi tidak memberikan efek
klinis yang diinginkan.
Caspofungin
 Indikasi
Terapi empiris pada pasien dengan neutropenia demam pada
infeksi jamur yang diduga, kandidiasis invasif (termasuk.
kandidemija) pada pasien dengan neutropenia atau tanpa,
aspergillosis invasif (pasien, refrakter terhadap terapi lain atau
neperenosyaschih), kandidiasis esofagus, kandidiasis
orofaringeal.
 Sediaan yang ada di Indonesia
-
ALLYLAMINES AND
BENZYLAMINE DERIVATIVES
Terbinafine
 Struktur Kimia

 Mekanisme Kerja
Terbinafine HCl merupakan suatu senyawa
antifungal allylamine yang mempunyai mekanisme kerja
menghambat biosintesis ergosterol dan jamur (fungal) melalui
penghambatan yang spesifik dan selektif dari epoksidasi
squalen pada tingkat awal dari jalur ergosterol.
Terbinafine
 Dosis Regimen
dosis konsumsi terbinafine yang dianjurkan bagi pasien
dewasa adalah 250 mg yang diminum satu kali sehari.
 Indikasi
Untuk pengobatan topikal infeksi jamur pada kulit seperti:
Tinea pedis, Tinea kruris dan Tinea korporis yang disebabkan
oleh Trichophyton rubrum, Trichophyton mentagrophytes,
Epidermophyton floccosum.

 Sediaan yang ada di Indonesia


Sediaan bentuk Tablet dengan kekuatan 250 mg
Terbinafine
 Efek Samping
1. Demam
2. Sakit perut ringan
3. Hidung tersumbat
SYSTEMIC AZOLES
Ketoconazol

Anda mungkin juga menyukai