Anda di halaman 1dari 19

PAP SMEAR

Oleh:
Dian Rosikin Hasibuan

KEPANITERAAN KLINIK SMF KESEHATAN


PEREMPUAN
RSUD dr. DORIS SYLVANUS/PSPD-UNPAR PALANGKARAYA
FEBRUARI
2016
Definisi

• pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio


untuk melihat adanya perubahan atau
keganasan pada epitel serviks atau porsio
(displasia) sebagai tanda awal keganasan
serviks atau prakanker
Sejarah

Pertama kali diperkenalkan tahun 1928 oleh


Dr. George Papanicolou dan Dr. Aurel Babel,
namun mulai populer sejak tahun 1943
Manfaat

• Sebagai skrining dan pelacak adanya


perubahan sel ke arah keganasan secara dini
 mendetteksi kelainan prakanker serta
pengobatannya menjadi lebih murah dan
mudah
Rekomendasi
American Cancer Society
(2009) • histerektomi tanpa
• dilakukan 3 tahun setelah pengangkatan serviks 
pertama kali aktif secara tetap PAP Smear
seksual • histerektomi total  tidak
• dilakukan setiap tahun dianjurkan PAP smear lagi
• Wanita usia ≥ 30  Pap
Smear normal pada 3x
pemeriksaan  ulangi
setiap 2-3 tahun
• wanita dengan risiko tinggi
 pap smear setiap tahun
… Rekomendasi
American College of Obstetricians and
Gynecologists (1989)
• Pap Smear setelah usia 18 th atau setelah aktif
secara seksual
• 3 x test normal  interval diperpanjang
(kecuali partner seksual lebih dari satu )
Timing
• tidak dilakukan pada • 2 hari pre pap smear 
saat menstruasi dilarang mencuci atau
• Waktu tepat  10-20 menggunakan
hari setelah hari pengobatan melalui
pertama haid terakhir vagina
• Pasien dengan • Dilarang melakukan
peradangan berat  hubungan seksual
tunda sampai selama 1-2 hari
pengobatan tuntas sebelum pemeriksaan
Prosedur
• Persiapan alat-alat yang akan digunakan,
meliputi spekulum bivalve (cocor bebek),
spatula Ayre, kaca objek yang telah diberi
label atau tanda, dan alkohol 95%
• Pasien berbaring dengan posisi litotomi
• Pasang spekulum sehingga tampak jelas
vagina bagian atas, forniks posterior, serviks
uterus, dan kanalis servikalis.
Alat dan bahan
…Prosedur
• Periksa serviks apakah normal atau tidak.
• Sampel pertama  porsio (ektoserviks) 
spatula ayre yang diputar 360° pada
permukaan porsio.
• Oleskan sampel pada gelas objek
• Sampel endoserviks (kanalis servikalis) diambil
dengan menggunakan kapas lidi dengan
memutar 360° sebanyak satu atau dua
putaran
…Prosedur
• Sediaan yang telah didapat, dioleskan di atas
kaca objek pada sisi yang telah diberi tanda
dengan membentuk sudut 45˚ satu kali
usapan
• Oleskan sampel pada gelas objek yang sama
pada tempat yang berbeda dengan sampel
yang pertama, hindari jangan sampai
tertumpuk
… Prosedur
• Sampel segera difiksasi sebelum mengering.
Bila mnggunakan spray usahakan menyemprot
dari jarak 20 – 25 cm atau merendam pada
wadah yang mengandung etilalkohol 95%
selama 10-15 menit, kemudian biarkan
mengering kemudian diberi label
• Kemudian sediaan dimasukkan ke dalam
wadah transpor dan dikirim ke ahli patologi
anatomi
Interpretasi Hasil Pap Smear
Terdapat 3 sistem yang digunakan sebagai
acuan, yaitu:
• Sistem Papanicolaou
• Sistem Cervical Intraepithelial Neoplasma
(CIN), dan
• Sistem Bethesda
Klasifikasi Papanicolaou
Terbagi menjadi menjadi 5 kelas
• Kelas I : tidak ada sel abnormal.
• Kelas II : terdapat gambaran sitologi atipik,
namun tidak ada indikasi adanya keganasan.
• Kelas III : gambaran sitologi yang dicurigai
keganasan, displasia ringan sampai sedang.
• Kelas IV : gambaran sitologi dijumpai displasia
berat.
• Kelas V : keganasan
Sistem Cervical Intraepithelial
Neoplasma (CIN)
• CIN I  displasia ringan, ditemukan sel
neoplasma pada kurang dari sepertiga lapisan
epitelium
• CIN II  displasia sedang, melibatkan dua
pertiga epitelium
• CIN III  displasia berat atau karsinoma in
situ, sampai ke basement membrane dari
epitelium.
Klasifikasi Bethesda
Sel skuamosa
• Atypical Squamous Cells Undetermined
Significance (ASC-US)
• bLow Grade Squamous Intraepithelial Lesion
(LSIL)
• High Grade Squamous Intraepithelial Lesion
(HSIL)
• Squamous Cells Carcinoma
… Bethesda
Sel glandular
• Atypical Endocervical • Adenokarsinoma
Cells Endometrium
• Atypical Endometrial • Adenokarsinoma
Cells Ekstrauterin
• Atypical Glandular Cells • Adenokarsinoma yang
• Adenokarsinoma tidak dapat ditentukan
Endoservikal In situ asalnya
• Adenokarsinoma
Endoserviks
Hasil
Thanks

Anda mungkin juga menyukai