Anda di halaman 1dari 71

PERDAGANGAN

INTERNASIONAL
Lecturer :
Chon Cho Reynols Manday, S.E, M.M.
Definisi
• Perdagangan internasional : pertukaran
barang dan jasa antara negara yang 1
dengan negara yang lain atas dasar
kepercayaan dan saling menguntungkan.
• Ekspor : menjual barang atau jasa dari
dalam negeri ke luar negeri.
• Impor : kegiatan membeli barang atau jasa
dari luar negeri ke dalam negeri.
Faktor Pendorong
a. Perbedaan sumber daya alam
b. Perbedaan Tehnologi
c. Perbedaan Harga
d. Perbedaan Selera
Perdagangan
Internasional
dengan
Perdagangan
NO.
Dalam Negeri
Faktor Pembeda Perdagangan Dalam Negeri Perdagangan Internasional

1. Transportasi Lebih murah Lebih mahal

2. Distribusi Lebih mudah Lebih sulit

3. Pajak Tidak ada pajak ekspor-impor Dikenakan pajak ekspor-impor

4. Transaksi Lebih mudah Lebih sulit


5. Bahasa Bahasa Indonesia/daerah Bahasa Internasional

6. Penelitian mutu Dilakukan oleh Standar Industri Dilakukan oleh International


barang Indonesia (SII) Standart Organisation (ISO)

7. Alat pembayaran Uang rupiah Valuta asing

8. Lokasi Dalam negeri Luar negeri


Manfaat
a. Meningkatkan hubungan persahabatan antar
negara
b. Kebutuhan negara terpenuhi
c. Negara pengekspor memperoleh keuntungan
d. Mendorong produksi semaksimal mungkin
e. Mendorong kemajuan tehnologi
f. Memperluas lapangan kerja
g. Mendorong spesialisasi produksi
h. Memperluas pasar
Hambatan
a. Perbedaan mata uang
b. Kualitas sumber daya yang rendah
c. Adanya perang dan krisis ekonomi
d. Adanya organisasi regional
e. Pembayarannya sulit dan resikonya
besar
f. Kebijakan impor suatu negara
Kebijakan Impor Pemerintah
• Tarif
Pemerintah membebani pajak terhadap barang-
barang impor berupa bea masuk.
• Kuota
Membatasi jumlah barang yang diimpor.
• Larangan Impor
Pemerintah melarang secara mutlak impor
untuk barang-barang tertentu.
• Pengendalian Devisa
Pengendalian impor dikenakan pada
pembayaran impor dimana semua transaksi
impor harus mendapatkan ijin dari bank
sentral.
• Hambatan Nontarif
Mengharuskan barang yang diimpor untuk
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Alat Pembayaran
• Devisa : alat pembayaran luar negeri atau
semua barang yang diterima dunia
internasional sebagai alat pembayaran.
Berupa: emas dan perak, valuta asing dan
wesel asing.
• Devisa Umum : diperoleh tanpa ada
kewajiban untuk mengembalikan.
• Devisa Kredit : berasal dari pinjaman atau
kredit dari luar negeri sehingga ada
kewajiban untuk mengembalikan.
Fungsi Devisa
a.Membiayai perdagangan luar negeri yang berupa impor
barang dan jasa
b.Membayar pokok utang, cicilan utang, bunga utang atau
utang luar negeri
c.Membiayai pembinaan dan pemeliaharaan hubungan luar
negeri, yaitu untuk kedutaan, konsultan,biaya kontingen
olahraga, misi kebudayaan ke luar negeri
d.Mengatasi kesulitan perekonomian negara dalam kaitannya
dengan pembayaran luar negeri
e.Memudahkan terjadinya transaksi dalam perdagangan
internasional
Sumber Devisa
1. Ekspor barang
2. Penerimaan jasa
Penerimaan devisa yang berasal dari pengiriman
jasa-jasa ke luar negeri.
3. Penerimaan dari turis mencanegara
4. Pinjaman luar negeri
5. Bantuan luar negeri
6. Pungutan bea masuk
7. Kiriman uang asing dari luar negeri ke dalam
negeri
Dampak Positif
a) Saling membantu memenuhi kebutuhan
antarnegara
b) Meningkatkan produktivitas usaha
c) Mengurangi pengangguran
d) Menambah pendapatan devisa bagi negara
Dampak Negatif
a) Adanya ketergantungan dengan negara-negara
pengimpor
b) Masyarakat menjadi konsumtif
c) Mematikan usaha-usaha kecil
PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Jalinan kerjasama yang lebih bersifat multilateral


jangka panjang dalam peningkatan kesejahteraan
dan kemajuan hidup bangsa2 di dunia yg
akan menimbulkan kesamarataan dan keadilan
dalam menjaga keseimbangan kehidupan tanpa
membedakan kedudukan atau ras dalam bentuk
apapun. ( James Lincon; 1922 )
PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Menitik beratkan / Fokus pada :


- Bidang kesehatan
- Ekonomi
- Teknologi
- Pendidikan
- Budaya / Culture
- Pertanian / pangan
SIFAT PERDAGANGAN

Dalam kegiatan perdagangan internasional


Pendekatan yang dilakukan digolongkan ke
Dalam 3 ( tiga) kategori :
1. Pendekatan Malthus
2. Pendekatan Neo-Klasik
3. Pendekatan Historis
PENDEKATAN MALTHUS

Setiap negara berhak terlibat dan melibatkan


Diri dalam perdagangan dunia. Setiap negara
Harus memiliki kemampuan yang seimbang
Dalam alat pembayaran. Perdagangan diatur
Dalam suatu perjanjian yang ketat. Baik multi
Lateral maupun bilateral.
( R.Nelson: A Theory of Eguilibrilum Trap)
PENDEKATAN NEO-KLASIK

Existensi negara maju dan berkembang di-


Anggap sama. Sehingga perdagangan dpt
Dijalankan dgn lebih terbuka. Menyangkut
Semua komoditi dgn kondisi saling mengun
Tungkan satu sama lain. Dan alat pembaya-
Dapat bersifat convertible.
( Prof. Dale Jorgensen ; 1941 )
PENDEKATAN HISTORIS

Perdagangan dan kerja sama antar negara


layak dilaksanakan selama negara yang
terlibat memiliki kemampuan untuk berkem
bang kedepan dalam pembangunan negara
nya tanpa memberatkan negara lain. Cara
Ini lebih menekankan pada swadaya.
( Prof. J.H. Boeke ; 1944 )
MATA UANG UTAMA DUNIA

• Dollar Amerika masih menjadi primadona alat


pembayaran ekonomi dunia. Karena Amerika
negara terbesar dalam perdagangan internasi-
onal semenjak PD II dan sesudahnya. Mata uang
utama dunia lainnya : Poundsterling
(Inggris), Mark (Jerman), Franc (Perancis), Yen
(Jepang) dan Franc (Swis). Kemudian berdirilah
Di Eropa “Eurodollar” dan di Asia “Asian Dollar”
untuk memasarkan Dollar di luar Amerika.
THE INTERNASIONAL
MONETARY FUND

Hasil konferensi Bretton Woods Massachusetts,


USA, 1944. Fungsinya mengawasi pelaksanaan
pertukaran moneter internasional dan memberikan
alat-alat keuangan untuk mengatasi kesulitan
likwiditas internasional yang dialami antar waktu.
Negara anggota boleh menarik dananya dengan
cara “membeli” Dollar atau mata uang lain yang
“convertible”. Dana harus dikembalikan apabila
penyesuaian telah dicapai.
IMF IN ACTION

Seperti yang kita ketahui, IMF punya peran sangat


penting bagi Indonesia dalam memperbaiki nilai
tukar rupiah. Dengan bantuan IMF maka Indonesia
memiliki dasar yang cukup untuk pembayaran inter
nasional selama bertahun-tahun terutama saat BI
tidak memiliki cadangan devisa. Apalagi semenjak
1974 mata uang rupiah masuk dalam anggaran IMF
sebagai mata uang yang convertible.
NILAI TUKAR MATA UANG DUNIA

• Tahun 1971, 1988 dan 1992 IMF telah melaksa


nakan konferensi yang pada intinya mencari
solusi penetapan nilai tukar yang lebih stabil thd
mata uang dunia, karena mata uang dunia sela
lu berfluktuasi. Tetapi tidak ada peraturan ketat
mengenai itu. Sehingga sistem nilai tukar yang
mengambang masih diperlukan atau tidak atau
dibiarkan terus berjalan, masalah ini masih jadi
bahan perbincangan di IMF sampai sekarang.
PETRO DOLLAR

• Negara2 OPEC penghasil minyak terbesar di dunia


dalam skala gabungan, namun kualitas
minyak mentah mereka kalah jauh dibanding minyak
mentah produksi Indonesia karena minyak mentah
timur tengah banyak mengadung belerang, uang
hasil menjual minyak tsb yang mudah pindah
(diputar) dari satu negara ke negara lain secara
cepat dinamakan “petro dollar”.
DILEMA INDONESIA

• Kapasitas produksi minyak mentah Indonesia sangat


kecil dibanding negara2 timur tengah. Padahal
kualitas minyak Indonesia jauh lebih bagus di
bandingkan minyak OPEC. Karena keterbatasan dana
& mahalnya teknologi maka kemampuan Indonesia
dalam menghasilkan minyak dunia dipandang
“sebelah mata” ini merupakan sumber devisa yang
sangat besar bagi Indonesia dalam membangun
negara.
Jenis Perdagangan
• TRANCITY INTERNATIONAL TRADE
Kerjasama perdagangan untuk menghasil
kan barang2 produktif, yang kemudian di-
jual lagi ke negara lain yang paling dianggap mampu
membayar / membeli,
model ini muncul di Eropa sejak tahun
1955 ( George B. Luther, 1918 ).
Jenis Perdagangan
• FREEWAY INTERNATIONAL TRADE
Bebas melakukan perdagangan, jika per-
dagangan tsb mampu ‘menghadirkan’ kemajuan
bagi negara2 yang terlibat scr aktif. Ini yang
mengilhami lahirnya ASEAN, OPEC, MEE, Gerakan
Non Blok.
istilah lain : menciptakan ‘area pasar’ bersama
dalam lingkup sempit.
Jenis Perdagangan
• SKEPWAY INTERNATIONAL TRADE
Kerjasama / Perdagangan antara dua negara
yang lingkup nya sangat terbatas untuk
pemenuhan kebutuhan dasar akan : Komoditi
hasil bumi, tambang, bahari, teknologi
terapan / tepat guna, sosial dan budaya,
kesehatan / kedokteran, intelejen, militer
dan penyelamatan lingkungan.
Jenis Perdagangan

• FREEZONE INTERNATIONAL TRADE


Era perdagangan bebas, tak mengenal lingkup
/ batasan, perdagangan diserahkan kepada
mekanisme pasar, shg antar negara berpacu
dalam menciptakan hasil / barang yang
memiliki efisiensi tinggi
dan lebih bermanfaat bagi kemajuan.
Jenis Perdagangan

• INTERLOAD INTERNATIONAL TRADE


Kerjasama ( memberi bantuan ) dengan
negara2 dunia ketiga yang miskin untuk
semata-mata demi kepentingan kemanusiaan
krn negara2 ini tidak mempunyai daya jual,
daya beli dan tak memiliki kemampuan apa2,
krn faktor geografis yang tidak
menguntungkan.
NILAI JUAL KOMODITAS

50

45

40

35

30

KSE
25

20

KHO 15

10

KBT 5

0
INA OTH
SUPLAY PASAR

50

45

40

35

30

25

20

15

10

0
INA OTH
ISM 22.4 47.8
RSM 43.2 19.6
PENDAHULUAN
• AKHIR ABAD 20, LIBERALISASI PERDAGANGAN JADI
MANTRA POLITIK PARA PEMIMPIN NEGARA MAJU.
• DALAM BUKUNYA, STIGLITZ KATAKAN BAHWA
PERDAGANGAN ADALAH KEKUATAN POSITIF BAGI
PEMBANGUNAN. MESKI DEMIKIAN, LIBERALISASI
PERLU DIKELOLA SECARA HATI-HATI – PEKERJAAN
JAUH LEBIH KOMPLEKS DARI PRESKRIPSI
SEDERHANA DALAM WASHINGTON CONSENSUS.
LANJUTAN…

• NEGARA BERKEMBANG ANGGOTA WTO SKEPTIS


DENGAN HASIL NEGOSIASI DALAM TIAP
PUTARAN PERDAGANGAN. NEGARA MAJU
SELALU SAJA MANFAATKAN SUPERIORITASNYA
UNTUK HASILKAN KEPUTUSAN SEPIHAK.
• BEBERAPA ISU: PENGURANGAN PROTEKSI
TEKSTIL SERTA REDUKSI SUBSIDI DAN CAKUPAN
TARIF PADA BARANG PERTANIAN DI NEGARA
MAJU.
LANJUTAN…

• SETELAH BERAKHIRNYA PUTARAN


PERDAGANGAN, NEGARA BERKEMBANG
TIDAK SADAR AKAN ONGKOS (COST)
KEWAJIBAN YANG HARUS DIPIKUL, DAN
BAHWA LIBERALISASI DI NEGARA MAJU DI
LUAR DARI EKSPEKTASINYA.
PERDAGANGAN: BAIK UNTUK
PEMBANGUNAN
• CONTOH: RESTORASI MEIJI DI JEPANG.
• RESTORASI MEIJI DI JEPANG DI AWAL ABAD 20 ADALAH HASIL
KOMBINASI FAKTOR INTERNASIONAL DAN DOMESTIK. INSTITUSI
POLITIK DIBANGUN, DAN DENGAN CEPAT MENGADOPSI
TEKNOLOGI BARAT SEPANJANG MISI IWAKURA KE EROPA DAN
AMERIKA PADA 1870-AN. SISTEM PENDIDIKAN BARU DIBANGUN
UNTUK SEMUA ANAK MUDA, MENGIRIMKAN PELAJAR KE
AMERIKA DAN EROPA, DAN MENEKANKAN ILMU MODERN,
MATEMATIKA, TEKNOLOGI, DAN BAHASA LUAR NEGERI.
LANJUTAN…

• PEMERINTAH BANGUN REL KA,


MEMPERBAIKI JARINGAN JALAN, DAN
REFORMASI SEKTOR FINANSIAL. PELUANG
PERDAGANGAN JUGA MENJADI VITAL.
MESIN, PERLENGKAPAN TRANSPORT, DAN
BARANG KAPITAL LAIN DIIMPOR DARI BARAT
SEBAGAI PERTUKARAN AKAN BAJU, MAINAN
ANAK, DAN PRODUK JEPANG LAINNYA.
LANJUTAN…

• JUGA, PERDAGANGAN INERNASIONAL


MEMAINKAN PERAN PENTING DALAM
PEMBANGUNAN INDUSTRI DI AMERIKA
UTARA DAN NEGARA MACAN ASIA (INDIA
DAN CHINA) DI PARUH KEDUA ABAD 20.
LANJUTAN…

• SAAT INI, HAMPIR SETIAP NEGARA MENJATUHKAN


KEBIJAKAN RESTRIKSI PERDAGANGAN DAN PAJAK.
SEJAK PD II, NEGARA-NEGARA MENGURANGI TARIF
DAN RESTRIKSI PERDAGANGAN. BEBERAPA NEGARA
MAJU MENYOKONG LIBERALISASI PERDAGANGAN.
MEREKA MENEGOSIASI REDUKSI TARIF DAN ELIMINASI
SUBSIDI BARANG DALAM KERANGKA “COMPARATIVE
ADVANTAGE”, NAMUN CENDERUNG MEMBUKA
PASARNYA DAN MENGELIMINIR SUBSIDINYA DALAM
SEKTOR LAIN DIMANA NEGARA BERKEMBANG PUNYA
KEUNGGULAN.
LANJUTAN…

• AKIBATNYA SEKARANG, KITA MENYAKSIKAN


SEBUAH REJIM PERDAGANGAN
INTERNASIONAL, YANG DALAM BANYAK HAL,
TIDAK MENGUNTUNGKAN NEGARA
BERKEMBANG.
• JIKA NEGARA MAJU INGIN MENDORONG
PEMBANGUNAN DALAM PUTARAN DOHA,
HARUSNYA DIKURANGI TARIF DAN SUBSIDI
PADA BARANG DAN JASA YANG MENJADI
KEUNGGULAN NEGARA BERKEMBANG.
KESUKSESAN DARI ASIA TIMUR
• KESUKSESAN DIAWALI DENGAN JEPANG,
KEMUDIAN DIIKUTI OLEH KOREA SELATAN,
TAIWAN, HONGKONG DAN SINGAPUR.
KEMUDIAN THAILAND, INDONESIA DAN
MALAYSIA. TERAKHIR ADALAH CHINA.
LANJUTAN…

• JEPANG DAN NEGARA LAIN DI ASIA TIMUR MENOLAK


2 PROPOSISI KLASIK. PERTAMA, KESUKSESAN DI ASIA
TIMUR MENUNJUKKAN TIDAK PERLU ADA
KETIMPANGAN (INEQUALITY) DEMI PROSES
PERTUMBUHAN (GROWTH). PADAHAL TEORI KLASIK
PERCAYA BAHWA TABUNGAN (SAVING) TINGGI ADA
HANYA MELALUI KETIMPANGAN (LEWIS 1955).
LANJUTAN…

• KEDUA, TAHAP AWAL DALAM


PEMBANGUNAN TIDAK DIKAITKAN DENGAN
PENINGKATAN DALAM KETIMPANGAN
(KONTRA KUZNETS)
• BUKTINYA, PENURUNAN ANGKA
KEMISKINAN DI MALAYSIA DAN THAILAND
DARI 50% DI TAHUN 1960-AN MENJADI
KURANG DARI 20% DI AKHIR ABAD 20.
LANJUTAN…

• NAMUN KEBIJAKANNYA BERBEDA-BEDA. KOREA


& JEPANG FOKUS PADA KORPORASI DOMESTIK
BERSKALA BESAR SERTA MEMBATASI INVESTASI
LUAR NEGERI (FOREIGN DIRECT
INVESTMENT/FDI).
• SEBALIKNYA, SINGAPURA & MALAYSIA
MEMBUKA PELUANG BAGI INVESTASI LN SERTA
MEMBUKA BERBAGAI KLUSTER AKTIVITAS. FDI
MENCAPAI LEBIH DARI 30% GDP PADA TAHUN
1992.
LANJUTAN…

• SEKALIPUN ADA PERBEDAAN KEBIJAKAN,


MEREKA PUNYA KEUMUMAN.
DIANTARANYA: TINGGINYA ANGKA INVESTASI
MODAL FISIK DAN MANUSIA, PESATNYA
PERTUMBUHAN TINGKAT PRODUKTIVITAS
PERTANIAN, DAN MENURUNNYA ANGKA
FERTILITAS.
LANJUTAN…

• DI ERA RESTORASI MEIJI DI PERTENGAHAN


ABAD 19, PEMBANGUNAN SANGAT
SENTRALISTIS DENGAN SLOGAN ‘SHOKUSAN-
KOGYO’ (INDUSTRIALISASI) DAN ‘FUKOKU-
KYOHEI’ (SEBUAH NEGARA YANG MAKMURI
DENGAN KEKUATAN ANGKATAN PERANG).
LANJUTAN…

• NAMUN DALAM KONTEKS MODERN, INTERVENSI


PEMERINTAH SELEKTIF. MISALNYA DI JEPANG,
PEMERINTAH MENGGIATKAN INDUSTRI BERAT.
BAJA, ALUMINIUM, MOBIL, INDUSTRI GALANGAN
KAPAL, ELEKTRONIK DAN SEMI-KONDUKTOR,
MENDAPAT DUKUNGAN LUAS DARI PEMERINTAH.
PEMERINTAH PERLUAS KREDIT BAGI PERUSAHAAN
BESAR UNTUK MENDORONG INVESTASI.
LANJUTAN…

• DI BANYAK NEGARA, KEBIJAKAN PERDAGANGAN TIDAK


SEMATA IKUTI PRESKRIPSI PERDAGANGAN BEBAS.
PEMERINTAH MENGAMBIL KEBIJAKAN DUA JALUR
(TWO-TRACK POLICY): PROTEKSI INDUSTRI YANG
BELUM SIAP BERKOMPETISI SECARA INTERNASIONAL
SERTA PROMOSI BAGI INDUSTRI SIAP-EKSPOR.
MISALNYA MENYIAPKAN KREDIT MELALUI BANK,
MEMBATASI KOMPETISI DARI IMPORT, MEMBATASI
KOMPETITOR DOMESTIK BARU, DAN
MENGEMBANGKAN INSTITUSI YG MEMASARKAN
BARANG EKSPOR.
LANJUTAN…

• TIDAK TEPAT BAGI SISTEM PERDAGANGAN


DUNIA UNTUK MEMBATASI KEMAMPUAN
NEGARA BERKEMBANG UNTUK
MENGGUNAKAN BAIK KEBIJAKAN
PERDAGANGAN MAUPUN INDUSTRINYA
UNTUK MENDORONG PROSES
INDUSTRIALISASI.
AMERIKA LATIN & KEB. SUBTITUSI
IMPOR
• SETELAH PD II, NEGARA AMERIKA LATIN
MENERAPKAN STRATEGI YANG CUKUP BERBEDA
DARI ASIA NEGARA TIMUR. SEPERTI BANYAK
NEGARA BERKEMBANG, NEGARA AMERIKA LATIN
IKUTI PENGALAMAN NEGARA MAJU, DENGAN
SEBUAH STRATEGI PERTUMBUHAN YANG
SENTRALISTIS. NEGARA BERKEMBANG JUGA
MENYAKSIKAN KEBIJAKAN ‘BIG BANG’ DALAM
INDUSTRIALISASI DI UNI SOVIET DI MASA STALIN
SEPANJANG ERA 1930-AN.
LANJUTAN…

• KESUKSESAN INDUSTRI DAN EKONOMI


SOVIET YANG SENTRALISTIS KEMUDIAN
MEYAKINKAN BANYAK NEGARA
BERKEMBANG BAHWA PEMERINTAH PUNYA
PERAN YANG BESAR DALAM MENGELOLA
PROSES INDUSTRIALISASI.
LANJUTAN…

• PENGAMATAN INI DIDUKUNG OLEH PARA


EKONOM PEMBANGUNAN YANG PERCAYA
BAHWA SEBETULNYA PROBLEM MENDASAR
DALAM NEGARA BERKEMBANG ADALAH
PROBLEM STRUKTURAL DAN MEMERLUKAN
INTERVENSI PEMERINTAH YANG CUKUP
RADIKAL UNTUK MENGATASINYA.
LANJUTAN…

• ARTHUR LEWIS (1955) MENYATAKAN BAHWA


PEMBANGUNAN EKONOMI MEMERLUKAN
KOORDINASI SEBAB “SETIAP SEKTOR HARUS
TUMBUH DALAM RELASI YANG BENAR ANTARA
SATU DENGAN LAINNYA ATAUKAH MEREKA TIDAK
DAPAT TUMBUH SAMA SEKALI”. IA MENDUKUNG
PENGELOLAAN PROSES INDUSTRIALISASI YANG
TERJADI DALAM BANYAK SEKTOR UNTUK
MENCAPAI ‘BALANCED GROWTH’.
LANJUTAN…

• EKONOM YANG LAIN BERPENDAPAT BAHWA PROBLEM


KETERBELAKANGAN HANYA DAPAT DIATASI DENGAN
INVESTASI BERSKALA BESAR (BIG PUSH) PADA BANYAK
SEKTOR YANG MENGUATKAN SATU SAMA LAIN.
• PAUL ROSENSTEIN-RODAN (1961) MENGATAKAN
BAHWA UPAYA PEMBANGUNAN EKONOMI YANG
TERLALU SEMPIT PADA BEBERAPA SEKTOR SAJA HANYA
AKAN MENIMBULKAN PROBLEM KETIDAKCUKUPAN
PERMINTAAN YANG AKAN MENGHAMBAT
PERTUMBUHAN.
Vital karena:
- Mengembangkan kemungkinan konsumsi.
- Mengkonsumsi lebih banyak di bandingkan yang tersedia
menurut batas kemungkinan produksi pada keadaan swa
sembada tanpa perdagangan luar negeri.

54
Prinsip Keuntungan Komparatif:

Manufaktur
S = Produksi
C = Konsumsi

C1
C0

S1
S0

0 Kopi

55
Kelemahan:
1. Pertumbuhan negara telah diselewengkan ke sektor
impor.
2. Permintaan luar negeri untuk ekspor merupakan harga
yang tidak elastis
3. Kemerosotan keuntungan tidak diimbangi menyediakan
barang lebih banyak

Teori Rybenzynski:
- Dalam dunia perdagangan yang hanya dikuasai dua jenis
barang, pertumbuhan suatu faktor produksi mengurangi
keluaran barang itu kalau harga itu konstan.
- Akumulasi modal yang cepat dan pengembangan
ketrampilan tenaga kerja dengan pertumbuhan perdagangan
yang cepat menyebabkan kemerosotan produksi domestik

56
Harga dua jenis barang harus sama dengan biaya produksi
yang digunakan:
H gandum = biaya marjinal gandum = ar + bw
H kain = biaya marjinal kain = cr + dw
r = harga sewa untuk tanah
w = tingkat upah untuk tenaga kerja
a, b, c, d, = nisbah masukan/keluaran

Theory of Comparative Advantage :


Suatu negara dapat meningkatkan standar kehidupan dan
pendapatan riilnya melalui spesialisasi produksi komoditi
dengan produktivitas yang tinggi

57
Produk Amerika Erpoa
1 unit pangan 1 jam kerja 3 jam kerja
1 unit sandang 2 jam kerja 4 jam kerja

Upah riil akan naik


Proteksi akan menurunkan pendapatan

Sandang Sandang
5

0 6 0 2 3
Pangan Pangan
Amerika Eropa
58
Sumber lain perdagangan internasional:
- Biaya yang menurun spesialisasi output naik
- Perbedaan dalam selera dan permintaan.

Neraca Perdagangan Luar Negeri :


- Serangkaian perkiraan  perdagangan internasiona;
- laporan akuntansi yang menguraikan arus ekonomi
masuk dan keluar.

1. Current Account:
- swasta : barang dagang
pos-pos tak berujud
- ekspor dan bantuan pemerintah

59
2. Capital accout
- swasta
- pemerintah
3. Deskripsi statistik
4. Penyelesaian resmi (official settlements)

Tahapan saluran Pembayaran:


1. Negara debitur muda yang sedang tumbuh.
1. impor / ekspor
2. Selisih – ditutup dengan pinjaman.
2. Negara debitur madya : ada surplus yang digunakan
bayar deviden dan bunga
3. Negara kreditur baru
4. Negara kreditur madya

60
Kurs tukar valuta asing
Bentu : 1. kurs tukar tetap menurut standar emas klasik.
2. kurs tukar mengambang penuh.
3. kurs mengambang terkendali

Kurs tukar tetap menurut standar emas klasik:


dengan nilai kurs tetap dan nilai instrinsik mata uang
ditentukan oleh kadar emas menurut unit pengeluaran.

Ketidak seimbang  ada kebocoran merkantilis


memasang bea masuk dan kuata impor, memberi subsidi
di pasar, pada eskpor dan campur tangan

61
David Hume:
1. tidak semua negara kehilangan emasnya dalam waktu
yang sama, bila ada kehilangan atau kebocoran harus
diimbangi harga dan biaya yang sebanding
2. Ada mekanisme otomatis yang menyeimbangkan.

Hume : teori kuantitas murni  tingkat harga


keseluruhan dalam perekonomian sebanding
dengan persediaan uang.

Mekanisme bercula emas:


Perbaikan neraca pembayaran dari negara yang
kehilangan emas dan memperburuk neraca pembayaran
yang banyak menerima emas

62
Kurus tukar mengambang emas:
Penawaran dan permintaan di biarkan bebas menentukan
sendiri kurs tukar valas.

Kurs tukar mengambang bebas.


- Keadaan dimana kurs ditentukan semata-mata oleh
supply dan demand tanpa ada intervensi pemerintah.
intervensi pemerintah : ikut menjual dan membeli panas.

Kurs tukar mengambang terkendali:


- Pemerintah bersifat pasif
- Paritas ditentukan secara formal  kurs valas yang
dipatok.

63
$ S

D
0 £

Depresiasi : penurunan harga mata uang yang satu di atas mata


uang lainnya.
Apresiasi : kenaikan harga mata uang yang satu di atas mata
uang lainnya.
Devaluasi : negara yang secara resmi mematok kurs tukar
uangnya pada emas / mata uang lainnya dengan
cara menaikkan harga emas / mata uang lainnya

64
Teori Paritas Daya Beli :
- Pendekatannya menggunakan harga relatif
- membantu dalam meramalkan tanggapan kurs terhadap
goncangan pasar.

Sistem Keuangan Internasional dari masa ke masa :


1. Pra Perang Dunia:
 sistem standar emas  fixed rate system.
Keuntungan:
a. stabilitas kurs valas.
b. penyesuaian neraca pembayaran berjalan otomatis
melalui mekanisme aliran emas-harga.

65
Kelemahan:
a. Stabilitas biasanya diikuti ketidak-stabilan tingkat
harga  aliran emas masuk  tingkat harga dan
kegiatan ekonomi cenderung naik, pengangguran
turun.
b. Mekanisme penyeimbang kurang lancar dalam
praktek. Gold outflow  harus diikuti penurunan
jumlah uang beredar  pengangguran naik.
tindakan pemerintah : penurunan diskonto bank
sentral, penurunan legal reserve ratio, open market
buying, syarat kredit ringan

66
2. Waktu antar perang:
 sistem pengawasan devisa  kurs ditentukan oleh
pemerintah melalui prosedur exchange quota.
 kebijakan anggaran defisit yang ditutup dengan
mencetak uang kertas.
 sistem kurs mengambang.
 bank sentral mengeluarkan uang dengan emas sebagai
cadangan.

67
3. Masa pasca perang:
a. Sistem Bretton Words
pembentukan tiga lembaga ekonomi internasional:
1. IMF = International Monetary Fund.
2. IBRD = International Bank of Reconstruction
Development
3. ITO = International Trade Organization
b. Nilai paritas.
c. Kuota dan drawing right.
- Kuota : setiap anggota mendapat kuota yang besarnya
ditentukan dengan memperhatikan besarnya pendapatan
nasional, transaksi dagang dan cadangan moneter.
- Drawing Right : hak tarik / hak mengambil = mirip dengan
pinjaman jangka pendek yang harus dikembalikan

68
4. Sistem keuangan internasional pasca perang dunia:
 sistem kurs mengambang terkendali.
5. Sistem sekarang:
a. Kurs devisa yang diatur secara bebas dengan
memperbolehkan menambah nilai mata uangnya,
pada satu atau lebih mata uang negara lain.
Kurs devisa yang stabil merupakan kewajiban.
- mengembangkan perekonomiannya dengan tetap
mempertahankan kestabilan tingkat harga pada
tingkat yang wajar.
- Mengusahakan stabilitas internasional dengan
memelihara stabilitas perekonomian dalam negeri.
- Berusaha menghindarkan kesulitan neraca
pembayaran dan pemanipulasion kurs devisa.

69
b. Special Drawing Right (SDR).
Fungsi emas moneter  paper gold.
c. Cadangan emas.
d. Tentang pengawasan
- menghindari manipulasi kurs devisa.
- mengadakan intervensi untuk mengurangi gejolak
pasar.
- menjaga kebersamaan.
e. Fasilitas kredit IMF
a. stanby arranggements  memberikan peluang pada
anggota sebelum kesulitan neraca pembayaran.
b. the compensatory financing facility  membantu
mengatasi kesulitan neraca pembayaran.

70
c. the extented fund facility  bantuan kesulitan
neraca pembayaran karena faktor struktural yang
lama penanggulangannya.
d. the trust fund  pembiayaan kredit pembangunan.
e. the supplementary financing facility  bantuan
kesulitan neraca pembayaran karena
membumbungnya harga minyak.

71

Anda mungkin juga menyukai