Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KANKER PAYUDARA


Kelompok 6 :
Anton Cahyono
Kartina Dahri
Rico Muzaqi Akbar
Vita Amelia
Pengertian
 Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang
tidak teratur pada jaringan payudara (Priscilla,
2017).
 Kanker payudara merupakan keganasan pada
jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel
duktus maupun lobulusnya (Panduan
Penatalaksanaan Kanker Payudara).
 Dari beberapa definisi diatas, dapat
disimpulkan bahwa cancer mammae adalah suatu
keadaan dimana terjadi pertumbuhan sel yang
tidak terkendali pada payudara, sehingga
menyebabkan terjadinya benjolan atau kanker
yang ganas.
ETIOLOGI
Penyebab cancer mammae masih belum
diketahui secara pasti, faktor genetik
dan faktor hormonal dapat
berperan pada cancer mammae. (Black &
Matassarin, 1997).
FAKTOR RESIKO
 Usia dan jenis kelamin : wanita berusia 55 tahun
atau lebih
 Faktor resiko genetik :5% sampai 10%
 Jaringan payudara padat : Jaringan payudara
padat (dilihat dari mammogram) mempunyai
jaringan grandular lebih banyak dan jaringan
lemak lebih sedikit
 Riwayat pribadi kanker payudara
 Riwayat menstruasi
MANIFESTASI KLINIS
 Massa atau penebalan payudara
 Benjolan tidak lazim di bawah ketiak atau di
atas tulang leher
 Ruam kulit menentap dekat daerah putting
 Pecah atau erupsi dekat putting
 Pelesungan, penarikan, atau retraksi di area
payudara
 Rabas puting
 Perubahan posisi putting
 Rasa terbakar, tersengat,
atau tertusuk
PATHOFISIOLOGI
JENIS KANKER PAYUDARA
 Ductul Carcinoma In Situ (DCIS)
DCIS merupakan tipe cancer mammae noninvasif yang sering
terjadi. DCIS terdeteksi pada mamogram sebagai
microcalsifications (tumpukan kalsium dalam jumlah kecil). DCIS
muncul dari ductal epithelium dan masuk ke duktus.
 Lobular Carcinoma In Situ (LCIS)
LCIS merupakan kanker yang tidak menyebar. Pada LCIS,
pertumbuhan jumlah sel terlihat jelas dan berada di dalam kelenjar
susu (lobulus).
 Invasive (infiltrating) Ductal Carcinoma (IDC)
IDC terjadi di dalam saluran susu payudara lalu menjebol
dinding saluran dan menyerang jaringan lemak payudara. Bila
dipalpasi akan terasa benjolan yang keras. Biasanya terjadi
metastasis ke nodus lympha aksila.
 Invasive (Infiltrating) Lobular Carcinoma (ILC)
ILC mulai terjadi di dalam lobulus (kelenjar) payudara, tetapi sering
mengalami metastase (penyebaran) ke bagian tubuh yang lain.
STADIUM KANKER PAYUDARA
STADIUM TUMOR NODUS METASTASIS
0 Tis – Karsinoma in situ atau N0 - Tidak ada metastasis M0 – Tidak ada tanda
penyakit Paget pada puting kelenjar limfe regional metastasis jauh

I T1 - Tumor tidak lebih dari 2 N0 M0


cm
II A T0 – Tidak ada tanda tumor N1- Metastasis ke kelenjar M0
primer aksila ipsilateral yang dapat
T1 digerakan
T2- Tumor tidak lebih dari 5 N0 M0
cm
II B T2 N1 M0
T3- Tumor lebih dari 5 cm N0 M0

III A T0 N2- Metastasis ke kelenjar M0


T1 aksila ipsilateral yang ajeg
T2
T3 N1 M0
N2 M0

III B T4- Tumor berbagai ukuran Tiap N M0


dengan eksestensi langsung
ke dinding dada atau kulit
Tiap T N3- Metastasis ke kelenjar M0
limfe mamae internal
ipsilateral
IV Tiap T N0 dan N1 M1- Metastasis jauh
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Sadari
 Mamografi
 Termografi
 MRI (Magnetic Resonance Imaging)
 FNA (Fine Neddle Aspiration)
PENATALAKSANAAN
 Pembedahan
 Terapi hormonal
 Kemoterapi sitotoksik
 Terapi target
 Radioterapi
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
 Berapa lama muncul massa, penebalan, atau gejala lain dan
apakah telah mengalami perubahan.
 Karakter nyeri payudara, jika ada.
 Rabas dari putting berikut karakteristiknya.
 Adanya ruam atau eksem pada puting.
 Riwayat trauma payudara dan riwayat keluarga memiliki
resiko kanker.
 Respon emosional wanita dan keluarga sebagai sumber
koping diidentifikasi.
 Pemeriksaan fisik meliputi : perubahan kulit (terdapat
cekungan, eritema, ruam), rabas dari putting, dan penebalan
atau teraba adanya massa, pemeriksaan dalam posisi wanita
duduk atau terlentang (Reeder Sharon, 2011).
2. DIAGNOSA KEPERAWATN
 Nyeri akut / kronis b/d agen injuri fisik
 Risiko infeksi b/d imunitas tubuh primer
menurun, prosedur invasive, penyakit
 Cemas b.d status kesehatan
 Kurang pengetahuan b.d Kurang paparan
sumber informasi
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d faktor psikologis
 Defisit perawatn diri b.d nyeri, kelemahan
INTERVENSI

Anda mungkin juga menyukai