Anda di halaman 1dari 18

Dosen Pengampu:

Harry Indradjit Soeharjono


Selasa, 24 Juli 2018 – kuliah 05
18/08/2018 1
DATABASE SISTEM AKUNTANSI DAN
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

Penggunaan Decision Support System (DSS) Dalam Auditing:


 Penggunaan Decision Support System (DSS) dalam auditing menjadi penting karena
kemampuannya membantu akuntan dalam proses pembuatan keputusan audit.
 Decision Support System (DSS) perlu digunakan oleh akuntan karena profesi akuntansi
berhadapan dengan lingkungan yang semakin turbulen, pasar yang semakin meningkat
sehingga auditor independen dituntut untuk mengembangkan kualitas pelayanan audit
dengan harga yang kompetitif.
Decision Support System:
 Menurut Wainright Martin : DSS is a computer based system , almost always interactive, designed
to assist a manager (or another decision maker) in making decision.
 Menurut Jogiyanto: DSS atau sistem penunjang keputusan adalah suatu sistem informasi
untuk membantu manajer level menengah untuk proses pengambilan keputusan setengah
terstruktur (semi structured) supaya lebih efektif dengan menggunakan model-model
analitis dan data yang tersedia.

18/08/2018 2
DATABASE SISTEM AKUNTANSI DAN
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

 Penggunaan DSS dimaksudkan untuk membantu manajer tingkat tinggi dan


menengah dalam mengambil keputusan yang bukan merupakan operasi rutin.
 DSS mampu melakukan penyerapan informasi dari basis data, rekonfigurasi data,
kalkulasi, analisis statistik, optimasi, analisis statistik non probabilistik yang
dilakukan melalui program Artificial Intelligent.
 Oleh karena itu, penggunaan DSS ini dengan tepat akan meningkatkan
efektivitas keputusan yang dibuat manajer dan mendorong efisiensi dari proses
pembuatan keputusan tersebut.
 Jadi DSS akan dapat menciptakan suatu dimensi dukungan bagi pengambilan
suatu keputusan, baik yang bersifar taktis maupun strategis.
 DSS memungkinkan manajer untuk memperoleh berbagai perspektif mengenai
situasi masalah rumit dan melaksanakan interaksi dari faktor-faktor yang
signifikan.
 Dengan demikian, seorang manajer dapat menemukan dan mengevaluasi dengan
cara yang lebih baik terhadap pilihan keputusan alternatif.

18/08/2018 3
DATABASE SISTEM AKUNTANSI DAN
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

Tujuan Decision Support System :


 Menurut Budi Sutedjo dengan mengacu kepada pendapat Peter G.W. Keen
dan Scot Morton, terdapat tiga tujuan utama yang harus dicapai oleh sistem
pendukung keputusan, yaitu:
1. Sistem harus dapat membantu manajer dalam membuat keputusan guna
memecahkan masalah semi terstruktur
2. Sistem harus dapat mendukung manajer, bukan mencoba menggantikannya
3. Sistem harus dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan
manajer
 Menurut Kadarsih, tujuan-tujuan tersebut mengacu pada tiga prinsip dasar
dari sistem pendukung keputusan, yaitu:
1. Struktur masalah – untuk masalah yang terstruktur, penyelesaian dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus yang sesuai, sedangkan
untuk masalah yang tidak terstruktur tidak dapat dikomputerisasi.
Sementara itu, DSS dikembangkan khususnya untuk masalah yang semi
terstruktur.
18/08/2018 4
DATABASE SISTEM AKUNTANSI DAN
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

2. Dukungan keputusan - DSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer,


karena komputer berada di bagian terstruktur, sementara manajer berada di bagian
tak terstruktur untuk memberikan penilaian dan melakukan analisis.
Manajer dan komputer bekerjasama sebagai sebuah tim pemecah masalah semi
terstruktur.
3. Efektivitas keputusan – tujuan utama dari DSS bukanlah mempersingkat waktu
pengambilan keputusan, tetapi agar keputusan yang dihasilkan dapat lebih baik.

18/08/2018 5
DATABASE SISTEM AKUNTANSI DAN
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

Pendekatan Manajemen Data:


Terdapat dua pendekatan terhadap manajemen data , yaitu:
1. Pendekatan file datar – sering dikaitkan dengan yang disebut sistem warisan (legacy
system), yaitu sistem mainframe besar yang diimplementasikan pada akhir tahun 1960-an
hingga 1980 an. Saat ini beberapa perusahaan masih menggunakan sistem ini secara
ekstensif, dan suatu saat nanti sistem ini akan digantikan oleh sistem manajemen basis data
modern.
Model file datar menggambarkan suatu lingkungan di mana file data individual tidak
berhubungan dengan file lainnya.
Pengguna akhir dalam lingkungan ini memiliki file datanya dan tidak berbagi dengan
pengguna lainnya.
Dengan demikian, pemrosesan data dilakukan oleh aplikasi yang berdiri sendiri, bukan oleh
sistem yang terintegrasi.
Ketika beberapa pengguna membutuhkan data yang sama untuk tujuan yang berbeda,
mereka harus mengambil rangkaian data yang terpisah dan terstruktur sesuai dengan
kebutuhan khusus mereka.

18/08/2018 6
DATABASE SISTEM AKUNTANSI DAN
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

File Datar Membatasi Integrasi Data (Inklusi Terbatas):


Pendekatan file datar adalah model tampilan tunggal di mana file distruktur, diformat, dan
disusun agar sesuai dengan kebutuhan khusus dari pemilik atau pengguna utama dari data
tersebut.
Penstrukturan semacam ini dapat membatasi atribut data yang berguna bagi pengguna
yang lain, sehingga menghalangi integrasi data di dalam organisasi.
Contoh: karena fungsi akuntansi adalah pengguna utama dari data akuntansi, data ini
sering ditangkap, diformat, dan disimpan untuk mengakomodasikan pelaporan keuangan
dan GAAP.
Tetapi struktur ini mungkin tidak berguna bagi pengguna lainnya (non akuntansi) di dalam
perusahaan, seperti fungsi pemasaran, keuangan, produksi, dan teknik.
Para pengguna ini diberi tiga pilihan, yaitu:
a. Jangan menggunakan data akuntansi untuk mendukung keputusan
b. Manipulasi dan sesuaikan struktur data yang ada agar sesuai dengan kebutuhan khusus
mereka
c. Dapatkan seperangkat data tambahan dan timbulkan biaya dan masalah operasional
yang berkaitan dengan redundansi data

18/08/2018 7
DATABASE SISTEM AKUNTANSI DAN
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)
Model File Datar
Pengguna Aplikasi yang berdiri sendiri Rangkaian Data
Yang Dimiliki Pengguna
Data
Pelanggan

Penagihan
Akuntansi Faktur
Penjualan

Penerima
an Tunai

Data
Pelanggan
Sistem Promosi Demografis
Pemasaran Produk

Faktur
Penjualan

Data
Sistem
Pelanggan
Penjadwalan
Layanan Produk
Servis
Jadwal Servis
18/08/2018 Produk 8
DATABASE SISTEM AKUNTANSI DAN
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

Redundansi data yang ditunjukkan dalam contoh ini menyebabkan tiga


masalah yang signifikan dalam lingkungan file datar:
a. Penyimpanan data – sistem informasi yang efisien menangkap dan menyimpan
data hanya satu kali dan membuat sumber tunggal ini tersedia bagi semua
pengguna yang membutuhkannya. Dalam lingkungan file datar, hal ini tidak
memungkinkan.
Untuk memenuhi kebutuhan data dari masing-masing pengguna, perusahaan harus
mengeluarkan biaya untuk prosedur pengumpulan majemuk, dan prosedur
penyimpanan majemuk.
b. Pembaruan data – perusahaan menyimpan sejumlah besar data di file master, dan
file rujukan yang memerlukan pembaruan secara berkala untuk mencerminkan
perubahan-perubahan.
Contoh: perubahan pada nama atau alamat pelanggan harus tercermin dalam file
master yang sesuai .
Ketika para pengguna menyimpan file yang terpisah, semua perubahan harus
dibuat secara terpisah juga untuk masing-masing pengguna.
Hal ini mengakibatkan penambahan yang signifikan pada beban tugas dan biaya
manajemen data.

18/08/2018 9
DATABASE SISTEM AKUNTANSI DAN
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)
3. Kekinian informasi - Kebalikan dari masalah pelaksanaan pembaruan majemuk adalah
masalah kegagalan untuk memperbarui semua file pengguna yang terpengaruh oleh
perubahan status.
Jika informasi pembaruan tidak disebarkan secara tepat, perubahan tersebut tidak akan
tercermin dalam beberapa data pengguna, sehingga keputusan akan didasarkan pada
informasi yang lama.

Ketergantungan Data Tugas (Akses Terbatas):


Masalah lain dari pendekatan file datar adalah ketidakmampuan pengguna untuk memperoleh
informasi tambahan ketika kebutuhannya berubah.
Masalah ini disebut kebergantungan data-tugas (task-data dependency).
Para pengguna bertindak secara terpisah, mereka tidak berinteraksi sebagai sesama anggota
dari suatu masyarakat pengguna.
Dalam lingkungan ini, sangat sulit untuk membentuk mekanisme untuk pembagian data
secara formal.
Hal ini memerlukan waktu, menghambat kinerja, menambahkan redundansi data, dan
membuat biaya manajemen data menjadi lebih tinggi.
Akses terbatas yang dihasilkan juga menghambat pembagian data antara para pengguna
entitas.

18/08/2018 10
DATABASE SISTEM AKUNTANSI DAN
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

2. Pendekatan Basis Data - Perusahaan dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan
file datar dengan mengimplementasikan pendekatan basis data terhadap manajemen
data.
Akses ke sumber daya data dikendalikan oleh sistem manajemen basis data (data
base management system – DBMS)
DBMS adalah sistem piranti lunak khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen
data mana saja yang boleh diakses oleh masing-masing pengguna.
Program pengguna mengirim permintaan data ke DBMS, yang kemudian memvalidasi
dan mengotorisasi akses ke basis data sesuai dengan tingkat otoritas pengguna tersebut.
Jika pengguna tersebut meminta data yang tidak boleh dia akses, permintaan tersebut
akan ditolak.
Pendekatan ini memusatkan data perusahaan dalam satu basis data umum yang saling
digunakan bersama atau dibagi pakai (shared) dengan pengguna lainnya.
Dengan menempatkan data perusahaan dalam satu lokasi terpusat, semua pengguna
memiliki akses ke data yang mereka butuhkan untuk mencapai tujuan mereka masing-
masing.
Melalui penggunaan data secara bersama, masalah tradisional yang ada pada pendekatan
file datar mungkin dapat diatasi.

18/08/2018 11
DATABASE SISTEM AKUNTANSI DAN
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)
Model Basis Data

Pengguna Tampilan Pengguna Piranti Lunak Integrasi Basis Data Yang


Digunakan Bersama
Penjualan
Pelanggan
Akuntansi (Piutang Usaha
saat ini)

Penjualan Data Base Data Pelanggan


Pelanggan Management Faktur Penjualan
Pemasaran Orientasi System Penerimaan Tunai
Demografis (DBMS) Jadwal Servis Produk
Data Entitas Lain

Penjualan
Pelanggan
Layanan
Orientasi Produk
Produk

18/08/2018 12
DATABASE SISTEM AKUNTANSI DAN
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)
Sistem Basis Data Terpusat:
Lingkungan basis data dibagi menjadi empat elemen utama, yaitu:
1. DBMS – merupakan elemen inti dimana DBMS menyediakan lingkungan terkendali
untuk membantu atau mencegah akses ke basis data, dan untuk mengelola sumber daya
data secara efisien.
Fitur-fitur DBMS sebagai berikut:
a. Pengembangan program – DBMS berisi piranti lunak pengembangan
aplikasi (application development software).
Baik programmer maupun pengguna akhir dapat menggunakan fitur ini untuk
menciptakan aplikasi untuk mengakses basis data.
b. Pembuatan cadangan dan pemulihan – selama pemrosesan, DBMS secara
periodik membuat salinan cadangan (back-up) dari basis data fisik.
Jika terjadi bencana (kegagalan program, atau perusakan) yang dapat mengakibatkan
basis data tidak dapat digunakan, DBMS dapat pulih kembali ke versi yang lebih
awal yang dianggap benar.
Meskipun beberapa data mungkin hilang, namun tanpa fitur pembuatan cadangan dan
pemullihan, basis data akan rentan terrhadap kerusakan total.

18/08/2018 13
DATABASE SISTEM AKUNTANSI DAN
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

c. Pelaporan penggunaan basis data – informasi ini digunakan oleh administrator


basis data dalam menetapkan otorisasi pengguna dan memelihara basis data.
d. Akses basis data – fitur yang paling penting dari DBMS adalah mengizinkan
pengguna yang memiliki otorisasi untuk mengakses basis data secara formal dan
informal.
Terdapat tiga modul piranti lunak yang memfasilitasi tugas ini, yaitu:
1) Bahasa Definisi Data (Data Definition Language/DDL) – bahasa
pemrograman yang digunakan untuk mendefinisikan basis data ke DBMS
2) Bahasa Manipulasi Data (Data Manipulation Language/DML) – bagian
dari bahasa pemrograman yang digunakan oleh DBMS untuk melacak,
memproses, dan menyimpan data.
Keseluruhan program pengguna bisa ditulis dalam DML atau perintah-
perintah DML tertentu dapat disisipkan ke program yang ditulis dengan
menggunakan bahasa universal seperti PL/1, COBOL, dan FORTRAN.
3) Bahasa Permintaan Data (Query) – merupakan metodologi akses ad hoc
yang menggunakan perintah yang mirip dengan bahasa Inggris untuk
membangun daftar atau informasi dasar lainnya dari basis data seperti SQL
(Structured Query Language)

18/08/2018 14
DATABASE SISTEM AKUNTANSI DAN
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)
Elemen Konsep Basis Data
Permintaan Sistem
ADMINISTRATOR
BASIS DATA
Proses
Pengembangan
Sistem

Aplikasi
Transaksi
P Program Bahasa Definisi
E Pengguna Data
N Sistem
Transaksi Operasional Host
G
Program
G Pengguna Bahasa
U Manipulasi Data
Transaksi
N
Program
A Pengguna
BASIS DATA
Transaksi Bahasa FISIK
Program Permintaan Data
Pengguna

-- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - -
Permintaan Data dari Pengguna
18/08/2018 15
DATABASE SISTEM AKUNTANSI DAN
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

Basis Data Terdistribusi


 Basis Data Terdistribusi meliputi:
1. Basis Data Terpartisi (Partitioned Database) – membagi basis data pusat menjadi
beberapa segmen atau partisi yang terdistribusi ke pengguna utamanya.
Keuntungan pendekatan ini adalah:
a. Penyimpanan data di lokasi lokal akan meningkatkan pengendalian pengguna
b. Waktu respon pemrosesan transaksi menjadi lebih baik karena memungkinkan
adanya akses lokal ke data dan mengurangi volume data yang harus dikirim antar
unit TI
c. Basis data terpartisi bisa mengurangi potensi dampak bencana.
Dengan menempatkan data di beberapa lokasi , kehilangan pada satu unit TI tidak
akan menghentikan semua pemrosesan data di perusahaan.
 Pendekatan terpartisi paling baik digunakan untuk perusahaan yang memerlukan
pembagian data minimal antar unit TI.
 Pengguna utama mengelola permintaan data dari lokasi-lokasi yang lain.
 Untuk meminimalkan akses data dari pengguna yang berjauhan, perusahaan perlu memilih
lokasi host secara hati-hati
 Identifikasi host yang optimal memerlukan analisis yang mendalam mengenai kebutuhan
data pengguna

18/08/2018 16
DATABASE SISTEM AKUNTANSI DAN
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

2. Basis Data Tereplikasi (Replicated Database ) – efektif pada perusahaan


yang memiliki tingkat pembagian data yang tinggi namun tidak memiliki
pengguna utama.
Karena data umum direplikasi di setiap situs unit TI, lalu lintas data antar lokasi
banyak berkurang.
Justifikasi utama untuk basis data tereplikasi adalah untuk mendukung
permintaan yang hanya bisa dibaca (read-only).
Dengan replikasi data pada setiap lokasi, akses data untuk tujuan permintaan data
dapat dipastikan, dan jalan buntu serta penundaan karena lalu lintas data dapat
diminimalkan.
Masalah dengan pendekatan ini adalah pemeliharaan versi terbaru dari basis data
di setiap lokasi.
Karena setiap unit TI hanya memproses transaksinya, data umum yang direplikasi
di setiap lokasi dipengaruhi oleh berbagai transaksi dan mencerminkan nilai yang
berbeda-beda.

18/08/2018 17
DATABASE SISTEM AKUNTANSI DAN
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

Terima Kasih

18/08/2018 18

Anda mungkin juga menyukai