KARYA TULIS
BAHASA INDONESIA
“LEM AIBON”
AYU DIAN PAMUNGKAS
BERLIANA MEYTIARAULI SILALAHI
HERIYANSYAH
M. SHAZA FEBRI RAMADHAN
MARETIYA AZZAHRA SANI
NADIA RAYHANA TAHTAYUSMAR
WINDA PUSPITA DEWI
Fungsi lem sebagai perekat, dewasa ini
disalahgunakan sebagaimana layaknya shabu-shabu
atau narkotika. Efek yang dihasilkannya tidak jauh
berbeda, menimbulkan halusinasi dan efek
ketergantungan fisik. Akan tetapi perhatian yang
diberikan pada penyalahgunaan lem tidak sebesar
pada penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan.
Ironisnya, kasus penyalagunaan lem aibon banya terjadi
di kalangan pelajar sekolah dasar, terutama untuk
mereka yang bersekolah dan bermukim di kawasan
perbatasan atau perkampungan. Hal ini mungkin
disebabkan karena keterbatasan pengetahuan akan
bahaya menghisap lem aibon.
PERUMUSAN MASALAH
Dari identifikasi dan pembatasan masalah dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut: “Seberapa
banyak siswa-siswi yang mengetahui bahaya
menghisap lem aibon?”
Tujuan Penelitian
NO KELAS JUMLAH
1 VI A 37
2 VI B 35
3 VI C 37
Jumlah 109
Sampel
Untuk menentukan sample yang dijadikan penelitian,
Suharsimi Arikunto (1993:103) menyatakan bahwa apabila
subyeknya kurang dari 100 orang, maka diambil semua.
Jika subyeknya lebih besar dari 100 orang, maka diambil
10%-15% atau 20%-25% ataupun lebih.
Berdasarkan pendapat di atas, maka sample yang
diambil dalam penelitian ini adalah 25% dari setiap kelas.
JUMLAH 109 27