Anda di halaman 1dari 27

STATISTIK

STATISTIKA KESEHATAN
KOMPETENSI DASAR

Mahasiswa mampu
melakukan berbagai
uji hipotesis statistik
STATISTIK DAN STATISTIKA
STATISTIK

DATA

INFORMASI
SAMPEL
STATISTIKA

ILMU
Merencanakan

Mengumpulkan
DATA
Menganalisis

Menginterpretasi

Mempresentasikan
Macam – macam statistika
STATISTIKA DESKRIPTIF

•Pengolahan data dengan tujuan untuk


menggambarkan situasi data secara
umum

STATISTIKA INFERENSIAL

•Pengolahan data dengan tujuan untuk


menganalisis data
•Mencari hubungan sebab akibat
•Menarik kesimpulan ilmiah
 penyajian data melalui table, grafik, diagram
lingkaran, pictogram,

 perhitungan modus, median, mean (pengukuran


tendensi sentral),

 perhitungan desil, presentil,

 perhitungan penyebaran data melalui


perhitungan rata-rata dan standar deviasi,

 perhitungan prosentase.
DESKRIPTIF

STATISTIKA
PARAMETRIK

INFERENSIAL
NON
PARAMETRIK
STATISTIK DESKRIPTIF DAN
INFERENSIAL

 Statistika deskriptif : statistic yang digunakan untuk


menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum.

 Statisitika deskriptif : penyajian data melalui table,


grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan
modus, median, mean, desil, persentil,
penyebaran data melalui perhitungan rata-rata
dan standard deviasi, perhitungan prosentase dll.
 Statistika inferensial (statistika induktif atau
statistika probabilitas) : teknik statistik yang
digunakan untuk menganalisis data sampel
dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
 Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel
diambil dari populasi yang jelas dan teknik
pengambilan sampel dari populasi itu
dilakukan secara random.
 Statistik probabilitas karena kesimpulan yang
diberlakukan untuk populasi berdasarkan
data sampel itu kebenarannya bersifat
peluang.
STATISTIK PARAMETRIK DAN NON
PARAMETRIK

 Statistik parametrik digunakan untuk menguji


parameter populasi melalui statistik atau
menguji ukuran populasi melalui data sampel.
 Statistika non parametrik tidak menguji
parameter populasi tetapi menguji distribusi.
 Statistika parametrik mengasumsikan bahwa
populasi berdistribusi normal sedangkan
statistika non parametrik tidak menuntut
terpenuhinya banyak asumsi misalnya data
yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi
normal sehingga sering dinamakan bebas
distribusi.
 Statistika parametrik kebanyakan untuk menganalisis
data interval dan rasio sedangkan statistika non
parametrik kebanyakan digunakan untuk menganalisis
data nominal atau ordinal.
 Untuk menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang
menggunakan statistik, ada dua hal utama yang harus
diperhatikan yaitu macam data dan bentuk hipotesis
yang diajukan.
 Macam data : data nominal, ordinal, interval atau rasio
 Bentuk hipotesis : hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif
dan hipotesis asosiatif.
 Dalam hipótesis komparatif dibedakan menjadi dua
yaitu komparatif untuk dua sampel dan lebih dari dua
sampel.
POPULASI DAN SAMPEL

PARAMETER STATISTIK
DATA

Berdasarkan cara memperoleh

•Data primer
•Data sekunder

Berdasarkan Jenisnya

•Kuantitatif
•Kualitatif
DATA PRIMER
• Data yang dikumpulkan secara langsung oleh
peneliti melalui berbagai metode (observasi,
wawancara, pengukuran dll)

DATE SEKUNDER
• Data yang diperoleh secara tidak langsung
(medical record rs, pemetaan dari BPS dll)
DATA

KUALITATIF KUATITATIF

DISKRIT KONTINU

NOMINAL ORDINAL INTERVAL RASIO


data informasi yang Jumlah siswa di SD
DATA KUANTITATIF berupa simbol angka atau Kampung Pojok tahun
bilangan. Berdasarkan ajaran 2015-2016 sebanyak
simbol-simbol angka 250 siswa terdiri dari 150
tersebut, perhitungan siswa dan 100 siswi.
secara kuantitatif dapat Guru yang mengajar di SD
dilakukan untuk Kampung Pojok pada
menghasilkan suatu tahun 2016 berjumlah 12
kesimpulan yang berlaku

CONTOH
orang.
umum di dalam suatu Jarak lokasi SD Kampung
parameter. Nilai data bisa Pojok dengan jalan utama
berubah-ubah atau sejauh 1.5 km
bersifat variatif. Proses Waktu belajar siswa adalah
pengumpulan data 6 jam pelajaran.
kuantitatif tidak
membutuhkan banyak
waktu dan sangat mudah
dilakukan.
DATA KUALITATIF data informasi yang Bunga melati lebih harum
berbentuk kalimat verbal dari bunga mawar
bukan berupa simbol Warung Tegal Bu Ani laris
angka atau bilangan. Data karena masakannya lebih
kualitatif didapat melalui enak dari Bu Karim
suatu Jangan membeli
proses menggunakan handphone di toko A
teknik analisis karena cepat rusak

CONTOH
mendalam dan tidak bisa Ani lebih kurus
diperoleh secara langsung. dibandingkan Anto
Dengan kata lain untuk
mendapatkan data
kualitatif lebih banyak
membutuhkan waktu dan
sulit dikerjakan karena
harus melakukan
wawancara, observasi,
diskusi atau pengamatan.
Rumusan masalah, hipotesis dan
teknik statistik untuk analisis data

Rumusan masalah :
 1. Berapakah rata-rata kecerdasan emosional
pegawai di propinsi Madukara ?
 2. Berapakah rata-rata prestasi kerja pegawai ?
 3. Adakah hubungan positif dan signifikan antara
kecerdasan emotional pegawai dengan prestasi
kerja ?
 4. Bagaimana pengaruh kecerdasan emotional
terhadap prestasi kerja pegawai ?
Hipotesis :

 1. Kecerdasan emosional pegawai di pemerintahan


propinsi Madukara paling tinggi 150
 2. Prestasi kerja pegawai pemerintah propinsi Madukara
paling tinggi 140 atau 70 % dari kriteria yang diharapkan
(kriteria prestasi kerja pegawai paling tinggi misalnya 200)
 3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
kecerdasan emotional dengan prestasi kerja pegawai
 4. Kecerdasan emotional berpengaruh positif terhadap
prestasi kerja pegawai
Statistik untuk uji hipotesis :

 1. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis


dapat dilihat pada Tabel 8.1. Data yang terkumpul
adalah ratio.
 Bentuk hipotesisnya adalah deskriptif maka teknik uji
untuk hipotesis no 1 dan no 2 adalah sama yaitu : t-test
(untuk satu sampel).
 3. Data kedua variabel adalah data ratio, oleh karena
itu teknik statistik yang digunakan untuk menguji
hipotesis adalah : Korelasi Pearson Product Moment.
 4. Koefisien determinasi dan analisis regresi sederhana.
KONSEP DASAR PENGUJIAN
HIPOTESIS

 Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara


terhadap rumusan masalah penelitian.
Kebenaran dari hipotesis itu harus dibuktikan
melalui data yang terkumpul.
 Secara statistik hipotesis adalah pernyataan
mengenai keadaan parameter yang akan diuji
kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh
dari sampel penelitian (statistik).
 Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya
perbedaan antara parameter dengan statistik
(data sampel).
 Taraf kesalahan : Pada dasarnya menguji hipotesis adalah
menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel.
 Terdapat dua cara menaksir yaitu taksiran titik dan taksiran
interval.
 Taksiran titik : suatu taksiran parameter populasi berdasarkan
satu nilai dari rata-rata data sampel.
 Taksiran interval : suatu taksiran parameter populasi
berdasarkan nilai interval rata-rata data sampel.
 Menaksir parameter populasi menggunakan nilai tunggal (point
estimate) akan mempunyai resiko kesalahan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan menggunakan interval estimate.
 Makin besar interval taksirannya maka akan semakin kecil
kesalahannya.
 Biasanya dalam penelitian, kesalahan taksiran ditetapkan
terlebih dahulu yang digunakan adalah 5 % dan 1 %.
 Dua kesalahan dalam menguji hipotesis
 Dalam menaksir parameter populasi berdasarkan
data sampel, kemungkinan akan terdapat dua
kesalahan yaitu :

 Kesalahan tipe I adalah suatu kesalahan bila menolak


hipotesis nol H0 yang benar. Dalam hal ini tingkat
kesalahan dinyatakan dengan .

 Kesalahan tipe II adalah kesalahan bila menerima


hipotesis yang salah (seharusnya ditolak). Tingkat
kesalahan untuk ini dinyatakan dengan .
Hubungan antara keputusan menolak atau menerima hipotesis
dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Keputusan menerima hipotesis nol yang benar berarti tidak
membuat kesalahan.
 Keputusan menerima hipotesis nol yang salah berarti terjadi
kesalahan tipe II ().
 Keputusan menolak hipotesis yang benar berarti terjadi
kesalahan tipe I ().
 Keputusan menolak hipotesis nol yang salah berarti tidak
membuat kesalahan.
Dalam pengujian hipotesis kebanyakan digunakan kesalahan tipe
I yaitu berapa persen kesalahan untuk menolak Ho yang benar
(yang seharusnya diterima).
Macam Pengujian Hipotesis

 Uji Dua Pihak (Two tail Test) : digunakan bila hipotesis nol Ho
berbunyi sama dengan dan hipotesis alternatifnya Ha
berbunyi “tidak sama dengan”.
 Uji Pihak Kiri : digunakan bila hipotesis nol Ho berbunyi
“lebih besar atau sama dengan ” (  ) dan hipotesis
alternatifnya Ha berbunyi ”lebih kecil” ( < ).
 Uji Pihak Kanan : digunakan apabila hipotesis nol Ho
berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (  ) dan hipotesis
alternatifnya Ha berbunyi “lebih besar “ ( > ).
Dalam uji dua pihak taraf kesalahan  dibagi menjadi dua
yaitu yang terletak pada pihak kiri dan kanan. Harga
setengah ( /2 ) sedangkan pada uji satu pihak (kanan
maupun kiri) harga terletak pada satu pihak saja yaitu
terletak di pihak kanan saja atau kiri saja, taraf
kesalahannya adalah .
 THANK YOU …

Anda mungkin juga menyukai