PARU) Sistem pernapasan dan sirkulasi a. Sistem pernapasan fungsi : • Mengambil oksigen • Mengeluarkan CO2 • Menghangatkan dan melembabkan udara ( hidung ) Susunan saluran napas : 1. Mulut/hidung 2. Faring 3. Larings 4. Trakea 5. Bronkus 6. Bronkiolus 7. Alveolus (tempat pertukaran O2 dan CO2 di paru-paru). b. Sistem sirkulasi, fungsi : • Alat angkut : O2, CO2, zat nutrisi, zat sampah. • Pertahanan tubuh terhadap penyakit dan racun • Mengedarkan panas ke seluruh tubuh • Membantu membekukan darah bila terjadi luka Sistem sirkulasi, terdiri dari : • 1. Jantung • 2. Pembuluh darah ( arteri, vena, kapiler ) • 3. Darah • 4. Saluran limfe Tiga Komponen Bantuan Hidup Dasar :
• a. A (Airway Control) : penguasan jalan napas
• b. B (Breathing Support) : bantuan pernapasan • c. C (Circulatory Suport) : bantuan sirkulasi (pijatan jantung luar) dan menghentikanperdarahan besar. Saluran napas
Dua macam penyebab utama sumbatan jalan napas :
• a. Lidah : ( pada orang dewasa yang tidak ada respon ) • b. Benda asing : ( pada bayi dan anak kecil ) cara membuka jalan napas a. Teknik angkat dagu-tekan b. Perasat pendorongan rahang bawah : (jaw thrust maneuver) Cara memeriksa napas Dengan cara LDR ( lihat, dengar, rasakan ) selama 3-5 detik. Mengenali sumbatan jalan napas • 1. Sumbatan parsial : penderita berupaya untuk bernapas, mungkin disertai bunyi napas tambahan seperti mengirik, mengorok, kumur, dll. • 2. Sumbatan total : penderita sulit bernapas dan akhirnya akan kehilangan kesadaran. Cara mengatasi sumbatan jalan napas pada berbagai penderita • Sumbatan jalan napas total dapat diatasi dengan Perasat Heimlich (Heimlich Manuveur), yaitu : • a. Hentakan perut : letak kompresi pada pertengahan antara pertemuan iga kanan/kiri dengan pusar. • Hentakan dada : letak kompresi pada pertengahan tulang dada Tindakan RJP merupakan gabungan dari ketiga komponen A, B, dan C. Sebelum melakukan RJP, penolong harus memastikan : • a. Tidak ada respon • b. Tidak ada napas • c. Tidak ada nadi • d. Alas RJP harus keras dan datar Prinsip dasar bantuan pernapasan Dua Teknik bantuan pernapasan : 1. Menggunakan mulut penolong : • a. mulut ke masker RJP • b. mulut ke APD • c. mulut ke mulut/ hidung 2. Menggunakan alat • Prinsip penekanan pada Pijatan Jantung Luar
Letak titik pijatan pada PJL :
• 1. Dewasa : 2 jari diatas pertemuan iga terbawah kanan/kiri, menggunakan 2 tangan. • 2. Anak : 2 jari diatas pertemuan iga terbawah kanan/kiri, menggunakan 1 tangan. • 3. Bayi : 1 jari dibawah garis imajiner antara kedua puting susu bayi,menggunakan 2 jari ( jari tengah dan jari manis ) Dua macam rasio pada RJP 1. Dewasa dikenal 2 rasio : a. 2 penolong : 15:2 (15 kali PJL, 2 kali tiupan) per siklus b. 1 penolong : 5:1 (5 kali PJL, 1 kali tiupan) per silkus 2. Anak dan bayi hanya dikenal 1 rasio : 5:1 ( 5 kali PJL, 1 kali tiupan ) per silkus Tanda pernapasan adekuat : a. Dada dan perut naik turun sirama dengan pernapasan b. Penderita tampak nyaman c. Frekuensi cukup ( 12-20x/menit )
Tanda pernapasan kurang adekuat :
a. Gerakan dada kurang baik b. Ada suara napas tambahan c. Kerja oto bantu napas d. Sianosis ( kulit kebiruan ) e. Frekuensi napas kurang/ berlebih f. Perubahan status mental Tanda RJP dilakukan dengan baik 1. Saat melakukan PJL, suruh seseorang menilai nadi karotis, bila ada denyut maka berarti tekanan kita cukup baik. 2. Gerakan dada naik/turun dengan baik saat memberikan bantuan napas. 3. Reaksi pupil mata mungkin kembali normal 4. Warna kulit penderita berangsu-angsur kembali membaik 5. Mungkin ada reflek menelan dan bergerak 6. Nadi akan berdenyut kembali komplikasi yang dapat terjadi pada RJP : 1. Patah tulang dada/ iga 2. Bocornya paru-paru ( pneumothorak) 3. Perdarahan dalam paru-paru/ rongga dada ( hemothorak ) 4. Luka dan memar pada paru-paru 5. Robekan pada hati