Anda di halaman 1dari 18

EMPATI

Firdaus Frederica, S.Kep,Ners


EMPATI SIMPATI

 Empati (dari Bahasa Simpati adalah suatu


Yunani εμπάθεια yang proses dimana
berarti "ketertarikan seseorang merasa
fisik") didefinisikan tertarik terhadap pihak
sebagai kemampuan
seseorang untuk lain, sehingga mampu
mengenali, merasakan apa yang
mempersepsi, dan dialami, dilakukan dan
merasakan perasaan diderita orang lain.
orang lain
Perbedaan Empati dan Simpati

 Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting. Simpati


akan berlangsung apabila terdapat pengertian pada kedua
belah pihak,Simpati lebih banyak terlihat dalam hubungan
persahabatan,tetangga dan hubungan pekerjaan. Seseorang
merasa simpati dari pada orang lain karena sikap, penampilan,
wibawa, atau perbuatannya. Misalnya, mengucapkan selamat
ulang tahun pada hari ulang tahun merupakan wujud rasa
simpati seseorang.
 Empati mirip perasaan simpati, akan tetapi tidak semata-mata
perasaan kejiwaan saja, melainkan diikuti perasaan organisme
tubuh yang sangat dalam. Contoh bila sahabat kita orangtuanya
meninggal, kita sama-sama merasakan kehilangan.
Kehilangan dan Kematian

Kehilangan adalah suatu keadaan individu


yang berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya
ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi
sebagian atau keseluruhan (Lambert dan
Lambert,1985,h.35).
Kematian merupakan peristiwa alamiah yang
dihadapi oleh manusia.
Berduka / Duka Cita
Duka cita adalah suatu proses yang ditandai
dengan beberapa tahapan atau bagian dari aktivitas
untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu :
1. Menolak (denial)
2. Marah (anger)
3. Tawar-menawar (bargaining)
4. Depresi (depression)
5. Menerima (acceptance).
 Pekerjaan duka cita terdiri dari berbagai
tugas yang dihubungkan dengan situasi ketika
seseorang melewati dampak dan efek dari
perasaan kehilangan yang telah dialaminya.
Duka cita berpotensi untuk berlangsung tanpa
batas waktu.
Faktor yang mempengaruhi Empati

 Sosialisasi
Dengan adanya sosialisasi mengarahkan seseorang
untuk melihat keadaan orang lain dan berfikir
tentang orang lain
 Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif berkembang seiring dengan
kematangan kognitif, sehingga dapat melihat
sesuatu dari sudut pandang orang lain
 Mood dan feeling
Perasaan seseorang ketika berinteraksi dengan
lingkungan mempengaruhi cara sesorang dalam
memberikan respon terhadap perasaan dan perilaku
orang lain
 Situasi dan tempat
Situasi dan tempat tertentu dapat memberikan
pengaruh terhadap proses empati seseorang.
 Komunikasi
Perbedaan bahasa dan ketidakpahaman terhadap
kominikasi akan menghambat proses empati
Teknik Mengasah Empati
 Rekam semua emosi pribadi
 Perhatikan lingkungan luar (oranglain)
 Dengarkan curhat orang lain
 Bayangkan apa yang sedang dirasakan orang lain
dan akibatnya untuk diri kita
 Lakukan bantuan secepatnya
Manfaat empati
 Menghilangkan sikap egois
 Menghilangkan kesombongan
 Mengembangkan kemampuan evaluasi
dan kontrol diri
Anda dikatakan memiliki karakteristik kemampuan
empati, jika mengikuti beberapa syarat sebagai
berikut :
1. Melibatkan proses pikir secara utuh dengan segala
macam resiko perbedaan pendapat, rasa bahkan
kemungkinan konflik. Maka individu bisa mengenal
perasaannya dan kuat berempati.
2. Muncul tindakan-tindakan seperti :
Mampu menerima sudut pandang orang lain
Memiliki kepekaan terhadap perasaan orang lain
Mampu mendengarkan orang lain
Kebutuhan spiritual
 Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya
dengan yang Maha Kuasa.
 Sedangkan kebutuhan spiritual adalah kebutuhan
untuk mempertahankan atau mengembalikan
keyakinan dan memenuhi kewajiban agama, serta
kebutuhan untuk mendapatkan maaf atau
pengampunan.
 Aspek spiritual dapat membantu membangkitkan
semangat pasien dalam proses penyembuhan
(Asmadi, 2008:28-29).
Beberapa orang yang membutuhkan
bantuan spiritual antara lain :
a. Pasien kesepian Pasien dalam keadaan sepi dan tidak
ada yang menemani akan membutuhkan bantuan
spiritual karena mereka merasakan tidak ada
kekuatan selain kekuatan Tuhan, tidak ada yang
menyertainya selain Tuhan
b. Pasien ketakutan dan cemas Adanya ketakutan atau
kecemasan dapat menimbulkan perasaan kacau, yang
dapat membuat pasien membutuhkan ketenangan
pada dirinya dan ketenangan yang paling besar
adalah bersama Tuhan (Asmadi, 2008: 26).
Aspek Spiritual
1. Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui
atau ketidakpastian dalam kehidupan.
2. Menemukan arti dan tujan hidup.
3. Menyadari kemampuan untuk menggunakan
sumber dan kekuatan dalam diri sendiri.
4. Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri
sendiri dan dengan Yang Maha Tinggi.
Ciri-ciri individu sebagai makhluk
spiritual
a. Diciptakan Tuhan dalam bentuk yang sempurna
dibanding makhluk ciptaan lainnya.
b. Memiliki rohani/jiwa yang sempurna (akal,
pikiran, perasaan dan kemauan).
c. Individu diciptakan sebagai khalifah (penguasa
dan pengatur kehidupan) dimuka bumi.
d. Terdiri atas unsur bio-psiko-sosial yang utuh (Ali
H.Z, 2002: 43).
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan
spiritual
a. Perkembangan Usia perkembangan dapat
menentukan proses pemenuhan kebutuhan spiritual,
karena setiap tahap perkembangan memeliki cara
meyakini kepercayaan terhadap Tuhan.
b. Keluarga Keluarga memiliki peran yang cukup
strategis dalam memenuhi kebutuhan spiritual,
karena keluarga memiliki ikatan emosional yang
kuat dan selalu berinteraksi dalam kehidupan
sehari-hari.
c. Ras/suku Ras/suku memiliki keyakinan/kepercayaan
yang berbeda, sehingga proses pemenuhan
kebutuhan spiritual pun berbeda sesuai dengan
keyakinan yang dimiliki.
d. Agama yang dianut Keyakina pada agama tertentu
yang dimiliki oleh seseorang dapat menentukan arti
pentingnya kebutuhan spiritual.
e. Kegiatan keagamaan Adanya kegiatan keagamaan
dapat selalu mengingatkan keberadaan dirinya
dengan Tuhan dan selalu mendekatkan diri kepada
Penciptanya (Asmadi, 2008: 254-257).
Terimakasih
Semoga sukses

Anda mungkin juga menyukai