Anda di halaman 1dari 18

STANDARD SETTING

Standard Setting
adalah regulasi yang
menjadi tanggung
jawab dari
pemerintah atau
badan pembuat
undang-undang di
Pemerintah biasanya
suatu Negara.
mendelegasikan
tanggung jawab
dalam standar setting Pada akhirnya,
kepada perwakilan- Perwakilan dari
perwakilan tertentu. pemerintah atau
badan menyerahkan
tanggung jawab
kepada badan semi-
otonom seperti IASB,
AsCB dan FASB
STANDARD SETTING: ECONOMIC ISSUES
• Standar setting economic issues berkaitan dengan kepentingan
peraturan syarat minimum pengungkapan, akuntansi, standar
auditing yang berlaku umum, dan persyaratan bahwa perusahaan
publik memiliki audit. Terdapat dua jenis informasi yang dapat
membantu dalam mempertimbangkan isu-isu informasi produksi:
1. Proprietary information
Informasi yang jika dilepaskan, secara langsung akan
mempengaruhi arus kas masa depan perusahaan. Contohnya
adalah informasi teknis tentang hak paten, dan rencana untuk
inisiatif strategis seperti tawaran pengambil alihan atau merger.
2. Non-proprietary information
Informasi yang tidak secara langsung mempengaruhi arus kas
perusahaan, termasuk informasi laporan keuangan, proyeksi
pendapatan, rincian pembiayaan baru, dan sebagainya.
CONTRACTUAL INCENTIVES FOR INFORMATION PRODUCTION

• Insentives for private information timbul dari kontrak yang


dilakukan oleh perusahaan. Informasi ini diperlukan untuk
memantau kepatuhan perusahaan terhadap kontrak yang telah
dilakukan. Misalnya, tindakan manajerial yang tidak mengarah
kepada insentif kontrak akan mempengaruhi hasil operasional
perusahaan. Kemudian, informasi yang berkaitan dengan
profitabilitas dibutuhkan untuk memberikan hasil pengukuran
kinerja.

• Inti dari poin ini adalah bahwa perusahaan memiliki private


incentive untuk menghasilkan informasi dalam seluruh kontrak
skenario.
MARKET-BASED INCENTIVES FOR INFORMATION PRODUCTION

Private incentives berguna bagi para manajer untuk menghasilkan suatu informasi tentang
perusahaan, yang berasal dari kekuatan pasar. Beberapa pasar yang terlibat:
1. The Managerial Labour Market
Selalu mengevaluasi kinerja manajer. Sebagai hasilnya, manajeryangmemberikan informasi
yang tidak benar, tidak lengkap, atau bias akan merusak reputasi perusahaan mereka.
2. Capital Markets
Dimana manajer termotivasi oleh pertimbangan reputasi dan kontrak untuk meningkatkan
nilai perusahaan. Serta menciptakan insentif untuk memberikan informasi ke pasar.
3. Takeover Market
Pasar untuk mengendalikan perusahaan. Jika manajer tidak meningkatkan nilai perusahaan,
perusahaan dapat dikenakan tawaran pengambil alihan, yang apabila terjadi
dapat mengakibatkan penggantian manajer. Karenanya pengambialihan ini dapat memotivasi
manajer untuk meningkatkan nilai perusahaan, dengan implikasi bagi informasi produksi yang
sama dengan The Managerial Labour Market dan Takeover market
THE DISCLOSURE PRINCIPLE

Argumen sederhana dapat dibuat untuk menyarankan manajer


untuk memberikan seluruh informasi, baik atau buruk.
Hal ini dikenal sebagai disclosure principle (prinsip pengungkapan).
Jika investor mengetahui bahwa manajer memiliki informasi, tetapi
manajer tidak mengetahui informasi apakah itu, mereka akan
mengasumsikan jika informasi itu favourable, maka manajer akan
mengungkapkannya.
Misalnya, Jika investor menganggap bahwa seorang manajer
memiliki perkiraan penghasilan tahun depan, tetapi mereka tidak
tahu hasil dari ramalan tersebut, maka mereka akan
mengasumsikan informasi tersebut buruk dan akan menawar
dengan rendah harga pasar dari saham perusahaan.
Signalling
Signalling adalah tindakan yang diambil oleh high manager, yang
tidak bersifat rasional yaitu:
* Direct disclosure adalah sejumlah sinyal yang relevan dengan akuntansi. Manajer
mengumumkan harapannya akan nilai perusahaan, melalui pembuatan suatu
pengungkapan langsung pada awal dari suatu periode.
* Indirect signals
Untuk lebih mempelajari isu-isu pengungkapan.
Financial Policy as a Signal
* Bagaimana kekuatan pasar dapat memotivasi para manajer untuk
mengkomunikasikan informasi sehingga dapat
meningkatkan nilai pasar perusahaan.
* Manajer dapat memberi tanda nilai yang sesungguhnya dari perusahaan dengan
direct disclosure dan menunjukkan beragam sinyal yang tersedia untuk
komunikasi informasi yang kredibel dalam untuk pasar yang efisien
PRIVATE INFORMATION SEARCH

Investigasi dari private incentives untuk memberitahukan


informasi yang berpusat pada manager.

Argumennya adalah bahwa high level of information akan


meningkatkan reputasi manajer, risiko estimasi lebih rendah,
dan mengurangi biaya modal perusahaan, yang dapat
menguntungkan manajer. Jika kita mempertimbangkan
produksi ekonomi, private information search mungkin dapat
meningkatkan operasi pasar, dengan adanya usaha manajer.
MARKET FAILURE-A ROLE FOR REGULATION?

• Externalities and Free-Riding


Sering kali, informasi yang dikeluarkan oleh satu perusahaan akan menyampaikan informasi
tentang perusahaan lain. Misalnya, jika perusahaan menunjukkan peningkatan tajam dalam
penjualan dan laba, hal ini dapatmempengaruhi ekspektasi pasar untuk perusahaan
laindalam industri. Jika perusahaan memberikan informasi kepemilikan ini maka akan
mempengaruhi ekspektasi pasar pendapatan masa depan perusahaan yang bersaing. Efek
interaktif seperti ini disebut eksternalitas.
Eksternalitas adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan atau individu yang
membebankan biaya atau keuntungan pada perusahaan lain atau individu dimana entitas
menciptakan eksternalitas tidak dibebankan atau tidak menerima pendapatan.
Free-riding adalah penerimaan oleh perusahaan atauindividu manfaat dari eksternalitas.
• The Adverse Selection Problem
Ada dua versi dari masalah adverse selection problem. Pertama, kita memiliki masalah insider
trading. Jika ada kesempatan bagi orang dalam, termasuk manajer, untuk memperoleh
keuntungan yang berlebihan oleh perdagangan berdasarkan informasi orang dalam mereka,
seseorang akan bersedia untuk melakukan hal ini.
Sebuah versi kedua dari adverse selection muncul ketika manajer yang mengetahui rahasia
berita buruk tentang masa depan perusahaan dan tidak memberikan informasi tersebut
untuk menghindar atau setidaknya menunda, konsekuensi negatif dari perusahaan.
• The Moral Hazard Problem
Market-based incentives for information production sesuai untuk diterapkan
untuk produksi informasi dengan reputasi formasi pada pasar tenaga kerja
manajerial, dalam hubungannya dengan kontrak kompensasi berbasis insentif,
beroperasi untuk mendorong produksi informasi manajer. Namun, kekuatan-
kekuatan ini mungkin tidak sepenuhnya efektif. Alasannya adalah bahwa manajer
mungkin dapat menyamarkan kelalaian, dan menghasilkan profitabilitas rendah,
oleh manajemen laba oportunistik. Jadi, meskipun pasar tenaga kerja manajerial
dan kontrak insentif, investor juga akan memperhatikan risiko moral dan buruk
manajemen laba.
• Lock of Unanimity
Karakteristik ekonomi dengan pasar yang tidak bekerja dengan baik adalah
kurangnya kebulatan suara, yang berasal dari efek adverse selection dan risiko
moral baru saja dijelaskan. Jika pasar bekerja dengan baik, pemegang saham akan
secara bulat mendukung manajer memaksimalkan nilai pasar perusahaan. Ketika
pasar tidak baik karena adverse selection dan risiko moral, hal ini tidak perlu
terjadi. Eckern dan Wilson (1974) mempelajari masalah ini berkenaan dengan
produksi fisik perusahaan yaitu, jenisdan jumlah produk yang akan dihasilkan dan
menunjukkan bahwa pilihan manajer rencana produksi memaksimalkan nilai
pasar perusahaan tidak akan secara umum harus disetujui oleh seluruh pemegang
saham dalam kondisi pasar tertentu.
TEORI REGULASI
Teori regulasi adalah aktivitas seputar peraturan menggambarkan persaudaraan diantara
kekuatan politik dari kelompok berkepentingan (eksekutif / industri) sebagai sisi permintaan
/ demand dan legislatif sebagai supply. Teori ini berpendapat bahwa dibutuhkan aturan-
aturan atau ketentuan dalam akuntansi. Pemerintah dibutuhkan peranannya untuk
mengatur ketentuan-ketentuan terhadap apa yang harus dilakukan perusahaan untuk
menentukan informasi. Ketentuan diperlukan agar semuanya baik pemakai maupun penyaji
mendapatkan informasi yang sama dan seimbang.
Teori regulasi menunjukkan hasil dari tuntutan publik atas koreksi terhadap kegagalan pasar.
Dalam teori ini kewenangan pusat termasuk badan pengawas regulator diasumsikan
memiliki kepentingan terbaik dihati masyarakat. Peraturan yang dibuat pemerintah dianggap
sebagai trade off antara biaya regulasi dan manfaat sosial dalam bentuk operasi omproved
pasar.
Kegagalan pasar dapat terjadi diantaranya disebabkan karena:
1. Tidak ada persaingan.
2. Bariers to entry.
3. Ketidaksempurnaan gap informasi (antara pembeli dan penjual).
4. Adanya pihak yang memperoleh informasi dengan biaya yang berbeda.
5. Kepentingan konsumen yang diinterprestasikan pada regulasi.
6. Adanya agen.
7. Pemerintah tidak independen dalam mengembangkan regulasi.
DUA TEORI DARI REGULASI

PUBLIC INTEREST THEORY


• Pemerintah atau perantaranya memperkenalkan regulasi untuk mengkompensasi
market failure.
• Regulasi dimaksudkan untuk melindungi kepentingan individu maupun
masyarakat secara keseluruhan.
• Pemerintah merupakan pihak yang independent
• Agen pemerintah akan merespon permintaan dari “entrepreneurialpoliticians”
dan kelompok public interest untuk mengintervensi dalam pasar
• Walaupun akan muncul perdebatan apakah pihak tersebut hanya
mementingkan kepentingannya, intervensi regulasi diklaim dapat
merepresentasikan kepentingan publik.
INTEREST GROUP THEORY

Pihak yang terkait dengan regulasi akan mencari cara untuk dapat mengontrol

pemerintah ataupun agennya yang bertanggung jawab atas munculnya regulasi.

Mereka akan bertindak untuk meningkatkan dan melindungi kekayaan mereka dengan

cara mengontrol badan pembuat regulasi. Mereka akan mengamankan posisinya

dengan mendikte aktivitas dan agenda dari badan tersebut ataupun

menetralkan/memastikan bahwa kinerja regulasi tersebut akan berjalan secara tidak

efektif.

Pemerintah akan membuat regulasi tidak sesuai dengan public interest melainkan

untuk mencari respon pada kelompok private interest yang memiliki voting power

paling besar.
KONFLIK DAN KOMPROMI: SEBUAH CONTOH KONFLIK
KONSTITUEN

Di Amerika Serikat sekitar bulan November, 2009, 2 anggota DPR mengajukan perubahan yang
akan mengeser pengawasan FASB (Financial Accounting Standard Board) dari SEC (Security
Exchange Commission) ke Financial Services Oversight Council yang terdiri dari perwakilan US
Treasury, regulator perbankan US, SEC dan beberapa badan regulasi lainnya.
Hal ini berarti jika ada dewan yang merasa bahwa prinsip atau standard akuntansi mengancam
sistem stabilitas keuangan US, dewan dapat menginvestigasi dan jika disetujui oleh suara mayoritas
dapat memaksa SEC untuk mengambil tindakan koreksi termasuk modifikasi atau pembatalan dari
standard.
Seperti contoh asosiasi banker America yang merupakan konsituen yang penting dan berkuasa
prihatin dengan akuntansi perbankan mengenai dampak dari akuntansi nilai wajar untuk
instrument keuangan pada rasio modal selama tahun 2007-2008 krisis pasar dan prihatin dengan
standard baru FASB yang mengharuskan aktivitas off balance sheet dalam laporan konsolidasi.
Diikuti keberatan yang kuat dari konstituen lainnya seperti kelompok perlindungan investor, kamar
dagang US, pimpinan SEC dan asosiasi accounting America, perubahan ditarik dan diganti dengan
Financial Services Oversight Council untuk review dan komen atas standard akuntansi. Karena SEC
berkuasa, maka perubahan baru secara substansi melemahkan yang asli (awal).
Intinya, konflik antara pembuat standard dan konstituen yang kena dampak bahwa standard tidak
dapat ditentukan dalam kekosongan. Jika perlu, konstituen yang tidak mendapat apa yang mereka
harapkan, mereka dapat banding ke proses politik
CRITERIA DARI STANDARD SETTING
Decision Usefulness
Kriteria dari kegunaan keputusan menggaris bawahi informasi
dan perspektif pengukuran pelaporan keuangan, dan studi pasar modal
empiris.
Reduction of Information Asymmetry
Karakteristik baik dari publik atas informasi akuntansi menyulitkan
kemampuan kegunaan keputusan untuk membimbing pembuat standar,
karena hanya menunjukkan ciri-ciri yang sama berarti bahwa standar bisa
sangat efektif dalam mengurangi informasi yang tidaksama. Karena
penggunaan informasi akuntansi keuangan oleh satu individu tidak
merusak untuk digunakan oleh pengguna lain, maka memperluas
pengungkapan dengan cara standar dapat menuju pemerataan manfaat
informasi kepada semua investor.
Pengurangan dari Information Asymmetry ini dapat meningkatkan operasi
pasar, karena investor akan melihat investasi lebih sebagai tingkat dari
sebuah lapangan bermain. Ini akan memperluas likuiditas pasar dan
umumnya menghasilkan manfaat sosial dari kerja pasar yang lebih baik.
Economic Consequences of New Standards
Salah satu biaya dari sebuah standar baru adalah biaya yang dikenakan pada
perusahaan dan manajer untuk memenuhi standar itu. Ini melampaui dari biaya
produksi dari sebuah informasi baru yang diamanatkan. Biaya juga diciptakan oleh
kekakuan kontrak, seperti dalam sebuah probabilitas peningkatan pelanggaran
terhadap persyaratan perjanjian utang, dan pada tingkat efek, sertagejolak aliran
manajer bonus masa depan. Biaya-biaya ini dapat mempengaruhi kebijakan
operasi dan keuangan. Selanjutnya, sejauh bahwa standar-standar baru
membutuhkan pelepasan informasi kepemilikan, perusahaan mengenai
profitabilitas masa depan dapat merugikan atau menguntungkan dipengaruhi oleh
pengurangan keunggulan kompetitif.
The Political Aspects of Standards Setting
Konsekuensi ekonomi mengarah langsung ke kriteria yang terakhir, yaitu
aspek politik atas standar pengaturan. Pembuat standar pada dasarnya harus
insinyur konsensus yang cukup kuat bahkan konstituen yang tidak seperti standar
baru, meskipun demikian akan pergi bersama-sama dengan itu.
Disimpulkan bahwa proses pengaturan standar tampaknya paling konsisten
dengan teori kelompok kepentingan regulasi. Tentu saja, teknis, dan bahkan
teoritis, kebenaran tidak cukup untuk memastikan keberhasilan standar.
Sementara perhatian atas proses hukum bisa memakan waktu, perhatian tersebut
tampaknya penting jika mahal dan pembatalan yang membingungkan harus
diminimalkan. Terlalu banyak dari ini akan mengancam keberadaan badan standar-
pengaturan itu sendiri.
STANDAR SETTING: STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN IASB,
FASB, DAN INDONESIA

Badan pembuat Standar Akuntansi Keuangandan produknya


* Amerika
Badan pembuat Standar Akuntansi yaitu FASB (Financial Accounting
Standards Board). Sedangkan produk dari FASB itu sendiri
yakni USGAAP(United State Generally Accepted Accounting Principle).
* Eropa
Untuk kawasan Eropa, lembaga pembuat standar akuntansi untuk negara-
negara di kawasan Eropa yaitu IASB (International Accounting Standard
Board). Standar yang dibuat oleh IASB, saat itu (sebelum tahun 1990)
belum diminati oleh dunia Hal ini karena perkembangan ekonomi
Amerika masih dijadikan sebagai patokan perkembangan bisnis dunia.
Produknya adalah IASyang kemudian bermetamorfosis menjadi IFRS
(International Financial Reporting Standard).
* Indonesia
Negara kita sendiri memiliki badan pembuat Standar Akuntansi, yakni
IAI(Ikatan Akuntan Indonesia). Produk yang dihasilkan yaitu SAK
(StandarAkuntansi Keuangan).
GAAP merupakan aturan akuntansi yang digunakan untuk
mempersiapkan, menyajikan, dan melaporkan laporan
keuangan untuk berbagai entitas, termasuk perusahaan publik
dan swasta, organisasi nirlaba, dan pemerintah.
Saat ini, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB)
adalah otoritas tertinggi dalam membangun prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum untuk perusahaan publik
dan swasta, serta nirlaba entitas.
CONCLUSSION AND SUMMING UP

Dalam isu politik terdapat dua teori regulasi yaitu public interest theory
dan interest group theory. Dimana public interest theory dibuat oleh
regulator untuk kepentingan publik, teori ini menimbulkan moral hazar
problem dimana regulator tidak bertindak sesuai kepentingan publik
melainkan kepentingan pribadi. Berbeda dengan interest group theory,
dimana ihak yang terkait akan mencari cara agar regulasi menguntungkan
dirinya sendiri atau meminimalisir kerugiannya atas regulasi.
Di Amerika, pihak yang terlibar dalam pembuatan standar merupakan
praktisi yang sudah pensiun, sedangkan di Indonesia merupakan praktisi
yang masih aktif. Hal ini dapat menimbulkan private incentive dalam
regulasi, karena seseorang yang masih aktif cendrung memaksimalkan
keuntungan bagi perusahaannya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai