Akuifer Bebas Atau Akuifer Tidak Tertekan
Akuifer Bebas Atau Akuifer Tidak Tertekan
Ada 3 jenis akuifer yaitu Akuifer tertekan, akuifer tidak tertekan, akuifer
bocor. Bagaimana klasifikasinya dan bagaimana karakter dari ketiga
akuifer tersebut?
Akuifer bebas atau akuifer tak tertekan adalah air tanah dalam akuifer tertutup
lapisan impermeable, dan merupakan akuifer yang mempunyai muka air tanah.
Unconfined Aquifer adalah akuifer jenuh air (satured). Lapisan pembatasnya yang
merupakan aquitard, hanya pada bagian bawahnya dan tidak ada pembatas aquitard
di lapisan atasnya, batas di lapisan atas berupa muka air tanah. Permukaan air
tanah di sumur dan air tanah bebas adalah permukaan air bebas, jadi permukaan air
tanah bebas adalah batas antara zone yang jenuh dengan air tanah dan zone yang
aerosi (tak jenuh) di atas zone yang jenuh. Akuifer jenuh disebut juga sebagai phriatic
aquifer, non artesian aquifer atau free aquifer (Wuryantoro, 2007).
Air tanah ini banyak dimanfaatkan oleh penduduk untuk berbagai keperluan dengan
kedalaman sumur umumnya antara 1 – 25 meter. Air tanah bebas masih merupakan
sumber utama air bersih bagi sebagian besar penduduk dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Pemanfaatannya dilakukan dengan cara pembuatan sumur
gali dan sumur pantek pada kedalaman kurang dari 20 meter di bawah permukaan,
umumnya terdapat pada lapisan pasir, pasir kerikilan, tufa pasiran dan pasir lanauan.
Air tanah bebas di dataran aluvial terdapat dalam lapisan pasir, pasir lempungan,
pasir kerikilan dan pasir lempungan.
Mutu air tanah bebas bervariasi dari baik hingga jelek, asin rasa airnya hingga tawar,
berwarna keruh hingga jernih. Kesadahannya berkisar antara 8,5 – 16,7, pH sekitar
6,7 – 11,2, sisa kering 353 – 580, sisa pijar 252 – 420, kadar kandungan ion klorida
berkisar 25,5 – 6.685 mg/l, SO4 antara 40,5 – 246,9 mg/l. Khususnya untuk
keperluan rumah tangga sehari-hari, kandungan air tanah bebas di dataran aluvial
terkecuali daerah-daerah sekitar pantai, pemanfaatannya masih dapat
dikembangkan. Sedangkan untuk daerah-daerah yang terletak sekitar 1 – 3 km dari
garis pantai, penggunaan air tanah bebasnya sangat terbatas sekali disebabkan asin
hingga payau rasa airnya. (Anonim3, 2008).
b. Akuifer tertekan (ConfinedAquifer)
Akuifer tertekan adalah suatu akuifer dimana air tanah terletak di bawah lapisan
kedap air (impermeable) dan mempunyai tekanan lebih besar daripada tekanan
atmosfer. Air yang mengalir (no flux) pada lapisan pembatasnya, karena confined
aquifer merupakan akuifer yang jenuh air yang dibatasi oleh lapisan atas dan
bawahnya.
Akuifer bocor dapat didefinisikan suatu akuifer dimana air tanah terkekang di bawah
lapisan yang setengah kedap air sehingga akuifer di sini terletak antara akuifer
bebas dan akuifer terkekang.
Gambar Ilustrasi tiga jenis akuifer menurut kruseman dan deRieder, 1994
Struktur geologi sangat berpengaruh terhadap arah gerakan air tanah, tipe dan
potensi akuifer. Stratigrafi yang tersusun atas beberapa lapisan batuan akan
berpengaruh terhadap akuifer, kedalaman dan ketebalan akuifer, serta kedudukan air
tanah. Jenis dan umur batuan juga berpengaruh terhadap daya hantar listrik, dan
dapat menentukan kualitas air tanah. Pada mulanya air memasuki akuifer melewati
daerah tangkapan (recharge area) yang berada lebih tinggi daripada daerah buangan
(discharge area).
(S.Mandel,1981) 33
(S Mandel
1981)
(S. Mandel,
1981)
(S. Mandel,
1981)
Sistem gua yang saling berhubungan di bawah tanah
dan saluran
bawah tanah merupakan suatu akuifer karst.
Pada Gambar A merupakan ilustrasi suatu akifer yang homogen dan isotropik yang
tersusun atas litologi yang sama. Masing-masing memiliki besar butir yang sama
(homogen)dan aliran airtanah memiliki kecepatan aliran yang sama ke segala arah.
Besaran vektor konduktifitas hirolik horizontal sama dengan vektor berarah vertikal
(Kh=Kv) atau disebut isotropik. Contoh : batupasir, dll
Pada gambar B merupakan ilustrasi akifer yang homogen dan Anisotropik. Akifer
tersebut dicirikan dengan litologi yang sama dengan besar butir relatif sama
(homogen).Namun demikian aliran airtanah pada akifer tersebut mempunyai
kecepatan aliran yang tidak sama ke berbagai arah.
Pada gambar D merupakan ilustrasi akifer dengan litologi yang terkekarkan dimana
perhitungan kecepatan aliran berbeda dengan kondisi aliran pada media pori (Porus
Media). Contoh batugamping, lava, dll.