Anda di halaman 1dari 10

RA PEMBACAAN FOTO

THORAX
• Foto dibaca dari apeks hingga ke basal.
• Foto dibaca dari kanan kekiri secara zig-zag.
• Dapat dibaca dari dalam keluar atau dari luar kedalam
• Simetrisitas foto ->Foto yang dapat dibaca dengan baik adalah foto yang simetris antara kiri dan
kanannya
• Kulit -> dilihat apakah ada soft tissue swelling akibat trauma tumpul atau tajam padathorax
• Keadaan tulang -> Dinilai ada tidaknya fraktur, ada tidaknya destruksi tulang, ada tidaknya kelainan
atau anomali pada tulang, seperti skoliosis, kifosis,lordosis, fork rib,bridge rib
• Trakea dan mediastinum -> Dinilai apakah normal atau ada kelainan
• Parenkim paru
Parenkim paru
a. Hilus -> diameter trachea sama dengan diameter hilus. Hilus
memberikan gambaran yang padat. Hilus kiri lebih tinggi daripada hilus
bagian kanan karena ada jantung. Hilus kanan biasanya terletak di ICS
IV-V
b. Bronchovaskular marking, normalnya sudah tidak ada lagi
vaskularisasi samapai 2/3 bagian paru karena pembuluh darah akan
menyempit ke perifer.
c. Lesi, dilihat adanya lesi pada lobus segmen paru.
• Diafragma ->Bedakan diafrgma kanan dan kiri
• Pluera -> Ada beberapa keadaan yang sudut ini menumpul, seperti
efusi pleura, bentuk dada, emfisema, penebalan pleura dan adanya
perselubungan
• Jantung -> Dinilai bentuk jantung dan ukurannya. Jantung dirontgen
akan memberikan gambaran radio opak sedangkan paru memberikan
gambaran radio lusen karena berisi udara.
cardio-thoracic ratio (CTR) = rasio antara nilai maksimum dari transverse
diameter dari jantung (MD) dengan nilai maksimum dari transverse diameter
dari rongga dada (ID)

CTR = MD / ID

• Pada orang dewasa, nilai CTR yang lebih besar dari 0.5 (50%)
mengindikasikan pembesaran jantung
• Sedangkan pada bayi yang baru lahir, nilai CTR 66% adalah nilai batas
normal

Kemungkinan penyebab CTR lebih dari 50% diantaranya:


Kegagalan jantung (cardiac failure)
pericardial effusion
left or right ventricular hypertrophy

Anda mungkin juga menyukai