Anda di halaman 1dari 27

INFEKSI VIRUS DENGUE

Elsye Souvriyanti
DEFINISI

 Penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus genus


Flavivirus, famili Flaviviridae yang mempunyai 4
serotipe yaitu : DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4
melalui perantara nyamuk Aedes aegypti atau Aedes
albopictus.

 DEN-3 merupakan serotipe yang dominan,


berhubungan dengan kasus yang berat diikuti
serotipe DEN-2
STRATEGI GLOBALPENANGGULANGAN
INFEKSI DENGUE
 Mengurangi mortalitas minimal 50% pada tahun 2020
 Mengurangi morbiditas minimal 25% pada tahun 2020

Kesulitan :
 Keempat serotipe dengue bersirkulasi di Indonesia
 Kesulitan mempertahankan pengendalian vektor
 Partisipasi masyarakat mengendalikan vektor menurun
 Peningkatan urbanisasi
 Kepadatan penduduk
 Perumahan kosong di perkotaan
PATOFISIOLOGI

 TEORI INFEKSI SEKUNDER


…..PATOFISIOLOGI

 HIPOTESIS IMMUNE ENHANCEMENT


- infeksi kedua oleh virus heterolog mempunyai risiko
berat yang lebih besar untuk menderita DBD berat

- Antibodi heterolog yang telah ada akan mengenali


virus lain kemudian membentuk kompleks Ag- Ab
 berikatan dengan Fc reseptor  sekresi mediator
vasoaktif  peningkatan permeabilitas pembuluh
darah hipovolemia dan syok .
DEMAM DENGUE

 Demam tinggi mendadak


 Ditambah gejala penyerta 2 atau lebih:
Nyeri kepala
Nyeri retro orbita
Nyeri otot dan tulang
Ruam kulit
Meski jarang dapat disertai manifestasi perdarahan
Leukopenia
Uji HI >1280 atau IgM/IgG positif

 Tidak ditemukan tanda kebocoran plasma (hemokonsentrasi,


efusi pleura, asites, hipoproteinemia)
GEJALA KLINIS

 Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus


menerus selama 2-7 hari
 Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan:
- uji bendung positif
- petekie, ekimosis, purpura, perdarahan mukosa,
epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena
 Pembesaran hati
 Syok
- ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba,
penyempitan tekanan nadi ( 20 mmHg),
- hipotensi sampai tidak terukur,
- kaki dan tangan dingin,
- kulit lembab,
- capillar y refill time memanjang (>2 detik)
- pasien tampak gelisah.
 Laboratorium
Trombositopenia (100 000/μl atau kurang)
Adanya kebocoran plasma karena peningkatan
permeabilitas kapiler, dengan manifestasi sebagai
berikut:
Peningkatan hematokrit ≥ 20% dari nilai standard
Penurunan hematokrit ≥ 20%, setelah mendapat
terapi cairan
Efusi pleura/perikardial, asites, hipoproteinemia.
PERJALANAN PENYAKIT DENGUE
PEDOMAN KRITERIA DIAGNOSIS DENGUE

 WHO 1977
- Pengetahuan dasar mengenai epidemiologi,
patogenesis, diagnosis, managemen kasus, KLB
dengue, pengendalian vektor

 WHO-TDR 2009
- warning signs untuk menangkap lebih banyak kaus
- klsifikasi dengue berat
- managemen kasus tergantung derajat penyakit

 WHO-SEARO 2011
- penggunaan warning signs untuk deteksi dini syok
- klasifikasi expanded dengue syndrome
- Pemeriksaan lab A -B-C-S
DENGUE GUIDELINES WHO-TDR 2009
SPEKTRUM KLINIS INFEKSI VIRUS
DENGUE

WHO SEARO
2011

Expanded
Dengue
syndrome
KLASIFIKASI DIAGNOSIS

1997 2009 2011


Dengue fever (no plasma Dengue fever (no plasma leakage)
leakage) Dengue without warning signs
DHF grade I (no shock)
DHF grade I (no shock)
DHF grade II (no shock,
Dengue with warning signs spontaneous bleeding)
DHF grade II (no shock,
DHF grade III/DSS
spontaneous bleeding)
Severe dengue (severe plasma
leakage, hemorrhage, organ DHF grade IV (DSS with profaound
involvement) shock)
DHF grade III/DSS
Expanded dengue syndrome
DHF grade IV (DSS with profaound Adult management
shock) Dengue management
SPEKTRUM KLINIS

1. Silent dengue atau Undifferentiated fever


- gejala tidak bisa dibedakan dari infeksi virus lainnya
- demam
- bercak maculopapular
- gejala saluran pernafasan atas
- gejala gastrointestinal
2 . Demam dengue klasik
3. Dengue syok sindrom
…SPEKTRUM KLINIS

4. Expanded Dengue Syndrome /Manifestasi Unusual


 neurologi
Ensefalopati/ensefalitis, meningitis aseptik, perdarahan/trombosis
intrakranial, kejang, mental confusion, kaku kuduk, mono-/poli-
neuropati, guillain barre syndrome, mielitis
 gastro-intestinal
Hepatitis/gagal hati fulminan, acalculous cholecystitis, pankreatitis
akut, febrile diarrhea
 Ginjal
Hemolytic uremic syndrome
 Jantung
Miokarditis, gangguan konduksi, perikarditis
 Pernapasan
ARDS, perdarahan paru
 Hati
spontaneous splenic rupture
DERAJAT PENYAKIT

I. Demam , uji torniket positif


II. Seperti derajat I, disertai perdarahan
III. Terdapat kegagalan sirkulasi
nadi cepat dan lambat, tekanan nadi menurun (20 mmHg
atau kurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut,
kulit dingin dan lembap dan anak tampak gelisah.
IV. Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan
tekanan darah tidak terukur.
LABORATORIUM

 Darah lengkap (complete blood count)


Terutama trombosit, lekosit dan hemtokrit.
 Ig M dan Ig G dengue
- Ig M menandakan seseorang sedang terinfeksi
Ig G menandakan seseorang pernah atau sedang
terinfeksi
- Bila Ig G dan Ig M positif maka infeksi tersebut
berpotensi memberikan manifestasi klinis lebih berat.
- Kelemahannya mahal dan pada hari ke 3-4 panas
seringkali Ig M-nya masih (-)
… LABORATORIUM

 NS 1
- menandakan adanya virus dengue (Antigen) ada dalam
darah
- hari ke 1 panas sudah dapat dideteksi
- Kelemahan mahal dan kepetingan klinis kurang
 Uji rumple leed
- bertujuan untuk menilai abnormalitas fungsi vaskular
atau trombosit
TERSANGKA DBD
DBD DERAJAT II
DBD DERAJAT 3-4/DSS
MONITORING

 Tanda vital dan kadar hematokrit


•Nadi, tekanan darah, respirasi, dan temperatur harus
dicatat setiap 15-30 menit atau lebih sering, sampai
syok dapat teratasi.
•Kadar hematokrit harus diperiksa tiap 4-6 jam sampai
keadaan klinis pasien stabil
•Formulir pemantauan, mengenai jenis cairan, jumlah,
dan tetesan infus
•Jumlah dan frekuensi diuresis.
DIAGNOSIS BANDING

 Flu-like syndromes : Influensa, campak, chikungunya


 Eksantema akut : Rubella, campak, demam skarlatina,
infeksi meningokokus
 Infeksi SSP : kejang demam, ensefalitis
 Penyakit diare : infeksi enterik, rotavirus
PENYULIT

 Sepsis
 DIC
 Ensefalopati
KRITERIA MEMULANGKAN PASIEN

 Pasien dapat dipulangkan, apabila:


•Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik
•Nafsu makan membaik
•Tampak perbaikan secara klinis
•Hematokrit stabil
•Tiga hari setelah syok teratasi
•Jumlah trombosit > 50.000/μl
•Tidak dijumpai distress pernafasan (disebabkan
oleh efusi pleura atau asidosis)
PENCEGAHAN

 PSN
 Foging fokus dan foging massal
 Pelaporan

Anda mungkin juga menyukai