Anda di halaman 1dari 22

ASSALAMUALAIKUM WR WB

KELOMPOK B18

KETUA
: Trias Putra Pamungkas
1102011286
SEKRETARIS : Syadza Ashilah Putri
1102011270
ANGGOTA
: Parama Putri Kusumaningrum 1102008187
Retma Rosela Nurkayanty
1102011228
Retno Chesari R
1102011229
Sibro Milsi Sadani
1102011259
Suendia Putra Darda
1102011266
Titis Nur Indah Sari
1102011282
Widya Amalia Swastika
1102011290

SKENARIO 3
Rona Merah Di Pipi
Seorang wanita, 25 tahun, masuk Rumah Sakit YARSI dengan
keluhan demam yang hilang timbul sejak 6 bulan yang lalu. Keluhan
lainnya mual, tidak nafsu makan, mulut sariawan, nyeri pada persedian,
rambut rontok dan pipi berwarna merah bila terkena sinar matahari.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu subfebris, konjungtiva
pucat, terdapat sariawan di mulut. Pada wajah terlihat malar rash.
Pemeriksaan fisik lain tidak didapatkan kelainan. Dokter menduga
pasien menderita Sistemic Lupus Eritematosus.
Kemudian dokter menyarankan Pemeriksaan laboratorium
hematologi, urin dan markerautoimun (autoantibodi misalnya anti dsDNA). Dokter menyarankan untuk dirawat dan dilakukan follow up
pada pasien ini. Dokter menyarankan agar pasien bersabar dalam
menghadapi penyakit karena membutuhkan penanganan seumur hidup.

SASARAN BELAJAR

LI. 1 Mampu memahami penyakit autoimun


LO.1.1 Definisi
LO.1.2 Mekanisme
LO.1.3 Etiologi
LO.1.4 Klasifikasi
LI. 2 Mampu memahami penyakit Lupus Eritematosus Sistemik
LO.2.1 Definisi
LO.2.2 Etiologi
LO.2.3 Patogenesis
LO.2.4 Gejala klinis
LO.2.5 Diagnosis
LO.2.6 Penatalaksanaan
LO.2.7 Prognosis
LI. 3 Mampu menjelaskan tentang pandangan islam dalam menghadapi cobaan.

LI. 1 MAMPU MEMAHAMI PENYAKIT AUTOIMUN

LO.1.1 Definisi
Autoimunitas adalah respon imun terhadap
antigen jaringan sendiri yang disebabkan oleh
mekanisme normal yang gagal berperan untuk
mempertahankan self-tolerance sel B, sel T atau
keduanya respon imun menyerang jaringan
sendiri.

LO.1.2 MEKANISME

1.TOLERANSI DIRI
Autoimunitas dan toleransi diri
Toleransi timus
Toleransi perifer
Ignorance
Pemisahan sel T autoreaktif dengan autoantigen
Anergi dan kostimulasi
Supresi
Toleransi sel B

2.Mekanisme rusaknya toleransi


Mengatasi toleransi perifer
Molecular mimicry, antigen mikrobial dan antigen
diri yang terlibat
Mekanisme kerusakan jaringan

LO.1.3 ETIOLOGI

Faktor Penyebab Penyakit Autoimun


1. Genetik
2. Defisiensi komplemen
3. Hormon
4. Lingkungan

LO.1.4 KLASIFIKASI

A. Penyakit autoimun menurut organ:


a. organ spesifik
Terbentuk antibodi terhadap antigen jaringan sel
tubuh sendiri
Tiroid

Tirioditis Hashimoto

Lambung

Anemia Pernisiosa

Otot

LES

Pankreas

IDDM (insulin dependent diabetes mellitus)

b. organ non organ spesifik/sistemik


Terjadi karena dibentuknya antibody terhadap
autoantigen yang tersebar luas didalam tubuh,
misalnya DNA.
Sering terbentuk komleks imun yang dapat
mengendap pada pem.darah , kulit, sendi, dan
ginjal menimbulkan kerusakan

CONTOH ORGAN NON SPESIFIK


Kulit

SLE

Ginjal

Wegeners granulomatosis

Sendi

Arthritis reumatid

B. PENYAKIT AUTOIMUN MENURUT MEKANISME:

1.Melalui autoantibodi--> autoantigen (AIHA, ITP,


Grave, Hashimoto,miksedema primer, miastenia
gravis, seliak)
2.Melalui antibodi dan sel T --> terbentuk
kompleks imun -->RA dan LES(sistemik),
sindrome sjogren, guillain bare, miastenis gravis,
grave, DM,hashimoto, ITP, pemfigus,
dermatomiositis (organ)
3.Melalui kompleks antigen-antibodi --> LES,
miastenia gravis, DM tipe I,sklerosis multipel
4.Melalui komplemen --> LES

LI. 2 MAMPU MEMAHAMI PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK

LO.2.1 Definisi
SLE merupakan penyakit autoimun yang
ditandai oleh produksi antibodi yang berlebih
terhadap komponen-komponen inti sel yang
berhubungan dengan manifestasi klinis yang
luas.

LO.2.2 ETIOLOGI

1. Genetik
2. Defisiensi komplemen
3. Hormon
4. Autoantibodi
5. Lingkungan

LO.2.3 PATOGENESIS

Kerusakan organ -> reaksi Imunologi pada SLE->


Faktor-faktor (etiologi) -> abnormalitas respon
imun pada tubuh -> terbentuk macam-macam
antibody -> kompleks imun (terdeposi) ->
Inflamasi jaringan dan organ

LO.2.4 GEJALA KLINIS

11 kriteria SLE menurut ARA (America Rheuma Tism Association) :

Ruam malar
ruam discoid
Fotosensitifitas
Ulkus mulut
Artitis non erosive
Pleuritis / pericarditis
Gangguan renal
Gangguan neurologi
Gangguan hematologi
Gangguan imunologik :
ANA

LO.2.5 DIAGNOSIS

Pemeriksaan urin
Pemeriksaan hematologi .
Tes sel S.E dan L.E
ANA
Anti ds-DNA (ditemukan pada 60-70% penderita)
Anti Sm (ditemukan pada 20-30% penderita)
Lupus Band Test.

LO.2.6 PENATALAKSANAAN

A.Penatalaksanaan medikamentosa.
B.Terapi konservatif.
Artritis,arthralgia dan mialgia
Lupus kutaneus
Serositis
C.Terapi Agresif

LO.2.7 PROGNOSIS

Beberapa tahun ini prognosis penderita lupus


semakin membaik, banyak penderita yang
menunjukan penyakit yang ringan. Wanita penderita
lupus yang hamil dapat bertahan dengan aman
sampai melahirkan bayi yangnormal, tidak ditemukan
penyakit ginjal ataupun jantung yang berat dan
penyakit yang dapa tdikendalian. Prognosis yang
paling buruk ditemukan pada menderita yang
mengalami kelainan otak, paru- paru, jantung, dan
ginjal yang berat. Pada penderita SLE membutuhkan
kreatinin seumur hidup untuk menekan autoimunitas.

LI. 3 MENJELASKAN TENTANG PANDANGAN


ISLAM DALAM MENGHADAPI COBAAN.

Sabar
Secara etimologi, sabar (ash-shabr) berarti: al-habs
atau al-kaff (menahan), Secara istilah, definisi sabar
adalah: menahan diri dalam melakukan sesuatu atau
meninggalkan sesuatu untuk mencari keridhaan
Allah,

- Al-Kahfi 28 : Dan bersabarlah kamu bersama


dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi
dan senja hari

Secara istilah, definisi sabar adalah: menahan diri


dalam melakukan sesuatu atau meninggalkan sesuatu
untuk mencari keridhaan Allah, Allah berfirman:
Dan orang-orang yang sabar karena mencari
keridhaan Rabbnya (Ar-Rad: 22).

TERIMAKASIH SEMUANYA

Anda mungkin juga menyukai