Anda di halaman 1dari 6

Chiton sp

OLEH:
NAMA: MEIDITA AJENG NAVIANDA
NIM: 165080101111030
Chiton sp
• Kingdom : Animalia
• Filum : Mollusca
• Kelas : Amphineura
• Ordo :
Polyplacophora
• Famili : Chitondae
• Genus : Chiton
• Spesies : Chiton sp
CHITON
Chiton sp termasuk dalam kelas polyplacophora. Chiton
sp memiliki struktur yang sesuai dengan kebiasaan melekat
pada batu karang dan cangkang mirip hewan lainnya.
Apabila disentuh, akan melekat erat pada batu karang.
Hewan ini merayap perlahan-lahan pada dasar laut di
batu-batuan yang lunak. Sendi-sendi yang dimilikinya
dapat dibengkokkan sehingga tubuhnya dapat dibulatkan
seperti bola.
• Habitat Chiton sp ini adalah di laut, di daerah pantai sampai
kedalaman sedang, dan memakan rumput laut dan mikro
organisme dari batu karang.
• Struktur dan ciri-ciri karakteristik:
• Bentuk tubuh elips, bagian dorsal dilindungi 8 lembar kapur
yang pipih dan tersusun seperti genting, di kelilingi oleh girdle
(gelang) yang tebal
• Kaki berotot, diantara kaki dan mantel di permukaan ventral
ada alur yang dangkal di sebut alur pallial dan pada alur itu
terdapat 6-80 pasang insang yang panjang.
• Bagian mereduksi tidak punya mata dan tentakel. Dalam
mulut punya alat untuk memarut disebut radula dengan
deretan gigi yang banyak.
• Jantung terletak disporior, terdiri dua atrium dan satu ventrikel.
SISTEM RESPIRASI

Alat respirasi pada Chiton sp adalah insang


bipectinate(ktenidia) yang terletak di dalam
lekuk mantel yaitu ruang yang terbentuk,
terlihat jumlah insang antara 6-8 pasang
yang tersusun dalam suatu garis pada kedua
sisi tubuhnya.
• Sistem reproduksi, terdiri atas sebuah gonade yang terdapat
di anterior rongga pericardium di bawah keping cangkang
bagian pertengahan. Chiton sp bersifat diocious. Telur atau
sebuar atau sperma dilepaskan dari gonade ke dalam air
(lingkungan sekitar) melalui gonofer.
• Chiton sp ini tidak melakukan kopilasi. Hewan jantan
melepaskan sperma yang selanjutnya diikutkan aliran air
untuk responsnya. Fertilisasi terjadi di lingkungan eksternal
atau di dalam rongga mantel. Telur yang telah dibuahi
berkembang menjadi trochophore dan tidak memiliki fase
larva fiiliger.

Anda mungkin juga menyukai