Anda di halaman 1dari 7

Muhamad Al Hafiz

1610211015
• TEORI – TEORI TENTANG GANGGUAN KECEMASAN
• Neurotransmitter
• Tiga neurotransmiter utama yang berhubungan dengan kecemasan
berdasarkan penelitian pada binatang adalah norepinefrin, serotonin
dan gamma-amonibutyris acid (GABA).
• Norepinferin di Locus Cereolus dan di Pons. Memberikan respons atas
perasaan nyeri dan situasi yang berbahaya.
• Serotonin berhubungan dengan perasaan cemas dan depresi.
• GABA . Peranan GABA dalam gangguan kecemasan didukung paling kuat oleh
manfaat Benzodiazepin yang meningkatkan aktivitas GABA reseptor GABAA
didalam pengobatan beberapa jenis gangguan kecemasan. Data tersebut
menyebabkan beberapa peneliti menghipotesiskan bahwa beberapa pasien
dengan gangguan kecemasan memiliki reseptor GABA yang abnormal.
• Faktor biologik yang berperan pada gangguan ini adalah
‘’neurotransmitter’’.Ada tiga neurotransmitter utama yang berperan
pada gangguan ini yaitu, norepinefrin, serotonin, dan gamma amino
butiric acid atau GABA. Namun neurotransmitter yang memegang
peranan utama pada gangguan cemas adalah serotonin, sedangkan
norepinefrin terutama berperan pada gangguan panik.
• Dugaan akan peranan norepinefrin pada gangguan cemas didasarkan
percobaan pada hewan primata yang menunjukkan respon
kecemasan pada perangsangan locus sereleus yang ditunjukan pada
pemberian obat-obatan yang meningkatkan kadar norepinefrin yg
dapat menimbulkan tanda-tanda kecemasan, sedangkan obat-obatan
menurunkan kadar norepinefrin akan menyebabkan depresi.
• Peranan Gamma Amino Butiric Acid pada gangguan ini berbeda
dengan norepinefrin. Norepinefrin bersifat merangsang timbulnya
kecemasan, sedangkan Gamma Amino Butiric Acid atau GABA
bersifat menghambat terjadinya kecemasan ini. Pengaruh dari
neutronstransmitter ini pada gangguan kecemasan didapatkan dari
peranan benzodiazepin pada gangguan tersebut. Benzodiazepin dan
GABA membentuk “GABA Benzodiazepin complex” yang akan
menurunkan anxietas atau kecemasan.

Anda mungkin juga menyukai