JARINGAN KOMPUTER
KELOMPOK :
MOCH RIVAN JULIANSYAH 10212174
HOTMAN HUTAURUK 10214088
KURNIA ZULFATAN 10214103
• Memiliki 32 bit alamat logikal yg bersifat unique yang terbagi dalam 4 oktet tiap oktet terdiri dari 8 bit yang
setiap oktet dapat dikonversi kedalam bilangan desimal
• Nilai minimum masing-masing oktet adalah 0 dan maksimum adalah 1. Sehingga kalau minim adalah 0 dan
maximal adalah 255.
• Dalam jaringan yg sama dua device jaringan tidak diperkenankan menggunakan satu alamat yg sama tapi
boleh memiliki lebih dari satu IP adress
IP Class
IP CLASS
Yaitu:
1. Kelas A
2. Kelas B
3. Kelas C
4. Kelas D
5. Kelas E
IP Class
1. Kelas A :Memiliki 8 bit alamat jaringan dan 24 bit alamat host
definisi :
Memiliki 128 bit alamat logikal yang terbagi dalam 8 blok tiap blok terdiri dari 16 bit yang dapat
dikonversikan kedalam bilangan hexadesimal 4 digit. Format pada pengalamatan dikenal dengan istilah: Colon-
hexadecimal format, pada penulisannya tiap blok dipisahkan oleh titik dua (:) dan cara konversinya satu blok
dibagi menjadi empat digit yang tiap empat digitnya dikonversi ke dalam hexadecimal
• Jumlah Subnet = 2x (dimana x adalah banyak biner 1 pada octet terakhir untuk kelas C). Jadi subnetnya
adalah = 22 = 4
• Jumlah Host per Subnet = 2y-2 (dimana y adalah banyak biner 1 pada octet terakhir untuk kelas C). Jadi
jumlah host per subnet = 26-2 = 62 host
• Blok Subnet = 256 – nilai octet terakhir subnetmask. Jadi block subnetnya adalah 256-192 = 64 (Untuk
subnet berikutnya ditambahkan hasil dari blok subnet tersebut). Jadi Blok Subnet seluruhnya adalah 0, 64,
128, 192.
Subnetting IPv4
• Hasil
Ada 5 ruangan: A=30 host, B=2 host, C=12 host, D=6 host dan E=25 host
Bagaimana subnetnya?
Variable length subnet mask (VLSM)
Jawaban:
• Tentukan bit net-nya (boleh kurang atau sama tapi tidak boleh lebih dari total host maksimal)
• Dari hasil diatas maka blok subnetnya adalah 0, 32, 64, 80, dan 88
Subnetting IP.v6
Contoh Subnet pada IP.v6
2404:170:AAA0::/48
(128-48) (80)
– Jumlah IPv6 yang diperoleh : 2 = 2 IPv6 Address
– Bisa dipecah menjadi :
• 2 x subnet /49
2404:170:AAA0:0::/49
2404:170:AAA0:8::/49
Subnetting IP.v6
• 4 x subnet /50
2404:170:AAA0:0::/50
2404:170:AAA0:4::/50
2404:170:AAA0:8::/50
2404:170:AAA0:C::/50
• 8 x subnet /51
2404:170:AAA0:0::/51
2404:170:AAA0:2::/51
2404:170:AAA0:4::/51
2404:170:AAA0:6::/51
2404:170:AAA0:8::/51
2404:170:AAA0:A::/51
2404:170:AAA0:C::/51
Daftar Pustaka
1. http://jaringandanlinux.blogspot.com/2015/03/subnetting-dengan-metode-vlsm.html
2. https://agustinayosicicilia.wordpress.com/2013/10/23/menghitung-subnetting-cidr-dan-vlsm/
3. https://www.dumetschool.com/blog/perbedaan-ipv4-dan-ipv6
4. http://argotkj.blogspot.com/2015/08/pengertian-alamat-ipv4ipv6-dan.html
5. https://slideplayer.info/slide/2314652/
6. https://slideplayer.info/slide/2680987/
7. https://oprekan.wordpress.com/2007/09/26/ipv6-addressing-subnetting-bab-ii/