Anda di halaman 1dari 20

TUGAS

JARINGAN KOMPUTER

KELOMPOK :
MOCH RIVAN JULIANSYAH 10212174
HOTMAN HUTAURUK 10214088
KURNIA ZULFATAN 10214103

JURUSAN SISTEM KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2018
Subnetting IPv4 dan IPv6
IP Address, IPv4 dan IPv6
Alamat IP (Internet Protocol Address) atau sering disingkat IP adalah deretan angka biner antar 32-
bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet.
Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4) dan 128-bit (untuk IPv6) yang menunjukkan alamat dari
komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
Alamat IP versi 4 (IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam
protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara
teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh
dunia. Jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4 (karena terdapat 4 oktet)
sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol.
Sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. Jadi bila host
yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
IP Address, IPv4 dan IPv6
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat
dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang 128-bit. Meskipun total alamatnya
mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat karena ada beberapa limitasi, sehingga
implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit,
memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini
bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan
membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hirarki, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing
dan tabel routing.
IP Address versi 4 (IPv4)
IP Address versi 4 (IPv4)

• Memiliki 32 bit alamat logikal yg bersifat unique yang terbagi dalam 4 oktet tiap oktet terdiri dari 8 bit yang
setiap oktet dapat dikonversi kedalam bilangan desimal

• Format pengalamatan yg digunakan dikenal dengan istilah :dotted decimal notation

• Nilai minimum masing-masing oktet adalah 0 dan maksimum adalah 1. Sehingga kalau minim adalah 0 dan
maximal adalah 255.

• Dalam jaringan yg sama dua device jaringan tidak diperkenankan menggunakan satu alamat yg sama tapi
boleh memiliki lebih dari satu IP adress
IP Class
IP CLASS

Untuk memudahkan proses administrasi IP address dibagi dalam kelas-kelas.

Yaitu:

1. Kelas A

2. Kelas B

3. Kelas C

4. Kelas D

5. Kelas E
IP Class
1. Kelas A :Memiliki 8 bit alamat jaringan dan 24 bit alamat host

2. Kelas B : Memiliki 16 bit alamat jaringan dan 16 bit alamat host

3. Kelas C : Memiliki 24 bit alamat jaringan dan 8 bit alamat host

Class A Net ID Host ID


Class B Net ID Host ID
Class C Net ID Host ID
Class D Multicast Address
Class E Reserved for future use
Netmask
Netmask digunakan untuk memisahkan antara NetID dan HostID dengan

definisi :

1. Binary 1 untuk network-id

2. Binary 0 untuk host-id

Tiap kelas IP memiliki default netmask (natural netmask)

• Kelas A: 11111111.00000000.00000000.00000000 = 255.0.0.0

• Kelas B: 11111111 11111111 00000000 00000000 = 255.255.0.0

• Kelas C: 11111111.11111111.11111111.00000000 = 255.255.255.0


Table Subnetmask
Berikut adalah table Subnetmask yang bisa digunakan untuk subnetting
Subnet Mask Nilai CIDR Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9 255.255.240.0 /20
255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21
255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22
255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23
255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24
255.252.0.0 /14 255.255.255.128 /25
255.254.0.0 /15 255.255.255.192 /26
255.255.0.0 /16 255.255.255.224 /27
255.255.128.0 /17 255.255.255.240 /28
255.255.192.0 /18 255.255.255.248 /29
255.255.224.0 /19 255.255.255.252 /30
IP Address versi 6 (IPv6)
IPv6 (Internet Protokol v6) dikembangkan sejak tahun 1998, Alamat dalam IPv6 ditetapkan 128
bit sehingga alamat IP lebih banyak dan dapat dialokasikan untuk komputer serta perangkat lain yang terhubung
ke internet. Keuntungan digunakannya IPv6 karena menggunakan 128 bit, Jadi IPv6 dapat menampung triliun
alamat.

Memiliki 128 bit alamat logikal yang terbagi dalam 8 blok tiap blok terdiri dari 16 bit yang dapat
dikonversikan kedalam bilangan hexadesimal 4 digit. Format pada pengalamatan dikenal dengan istilah: Colon-
hexadecimal format, pada penulisannya tiap blok dipisahkan oleh titik dua (:) dan cara konversinya satu blok
dibagi menjadi empat digit yang tiap empat digitnya dikonversi ke dalam hexadecimal

Contoh : 1010 1110 1001 0010 = A E 9 2


Perbedaan IPv4 dan IPv6
IPv4 IPv6
• Panjang alamat 32 bit • Panjang alamat 128 bit
• Total Host 232=±4 miliar host • Total Host 2128
• Menggunakan kelas alamat A, B, C, D dan E • Tidak menggunakan kelas alamat
• Alamat multicast Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4 • Alamat multicast IPv6, yaitu FF00:/8
• Memiliki alamat broadcast
• Tidak memiliki alamat broadcast
• Alamat yang belum ditentukan 0.0.0.0
• Alamat yang belum ditentukan ::
• Alamat loopback 127.0.0.1
• Alamat IP publik IPv4, yang ditetapkan oleh • Alamat loopback ::1
otoritas Internet (IANA) • Alamat IPv6 unicast global
• Alamat IP pribadi IPv4, yang ditetapkan oleh • Alamat IPv6 unicast site-local (FEC0::/48)
otoritas Internet • Alamat IPv6 unicast link-local (FE80::/64)
• Konfigurasi alamat otomatis (APIPA) • Representasi tekstual Colon hexadecimal format
• Representasi tekstual Dotted decimal format notation
notation
• Panjang prefix
• Fungsi Prefiks Subnet mask
• Resolusi alamat DNS A Resource • Resolusi alamat DNS AAAA Resource Record
Record (Single A) (Quad A)
Subnetting
Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan
cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru. Subnetting merupakan
teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada
IP addres kelas A, IP Address kelas B dan IP Address kelas C. Dengan subnetting akan menciptakan beberapa
network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
Subnetting IPv4
Contoh: Menghitung Subnet Kelas C untuk IP 192.168.10.0/26

Maka untuk Subnetmask /26 = 255.255.255.192

diubah kedalam biner maka 11111111.11111111. 11111111.11000000

• Jumlah Subnet = 2x (dimana x adalah banyak biner 1 pada octet terakhir untuk kelas C). Jadi subnetnya
adalah = 22 = 4

• Jumlah Host per Subnet = 2y-2 (dimana y adalah banyak biner 1 pada octet terakhir untuk kelas C). Jadi
jumlah host per subnet = 26-2 = 62 host

• Blok Subnet = 256 – nilai octet terakhir subnetmask. Jadi block subnetnya adalah 256-192 = 64 (Untuk
subnet berikutnya ditambahkan hasil dari blok subnet tersebut). Jadi Blok Subnet seluruhnya adalah 0, 64,
128, 192.
Subnetting IPv4

• Untuk table seperti berikut

Subnet 192.168.10.0 192.168.10.64 192.168.10.128 192.168.10.192

Host Pertama 192.168.10.1 192.168.10.65 192.168.10.129 192.168.10.193

Host Terakhir 192.168.10.62 192.168.10.126 192.168.10.190 192.168.10.254

Broadcast 192.168.10.63 192.168.10.127 192.168.10.191 192.168.10.255


Subnetting IPv4

• Hasil

Nama Subnet Subnet Range Broadcast

A 201.10.15.0 201.10.15.1 - 201.10.15.30 201.10.15.31

B 201.10.15.32 201.10.15.33 - 201.10.15.62 201.10.15.63

C 201.10.15.64 201.10.15.65 - 201.10.15.78 201.10.15.79

D 201.10.15.80 201.10.15.81 - 201.10.15.96 201.10.15.97

E 201.10.15.88 201.10.15.89 - 201.10.15.90 201.10.15.92


Variable length subnet mask (VLSM)
Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan
memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnetmask, berbeda jika menggunakan CIDR dimana suatu
Network ID hanya memiliki satu subnetmask saja. VLSM memiliki manfaat untuk mengurangi jumlah alamat
yang terbuang.

Contoh: IP address 201.10.15.0/27,

Ada 5 ruangan: A=30 host, B=2 host, C=12 host, D=6 host dan E=25 host

Bagaimana subnetnya?
Variable length subnet mask (VLSM)
Jawaban:

• Urutkan berdasarkan jumlah host besar ke kecil

• Tentukan bit net-nya (boleh kurang atau sama tapi tidak boleh lebih dari total host maksimal)

• A= 28 → bit net-nya /27, karena total host maksimal /27=30

• E= 25 → bit net-nya /27, karena total host maksimal /27=30

• C= 12 → bit net-nya /28, karena total host maksimal /28=14

• D= 6 → bit net-nya /29, karena total host maksimal /29=6

• B= 2 → bit net-nya /30, karena total host maksimal /30=2

• Dari hasil diatas maka blok subnetnya adalah 0, 32, 64, 80, dan 88
Subnetting IP.v6
Contoh Subnet pada IP.v6

• Contoh alokasi IPv6

2404:170:AAA0::/48
(128-48) (80)
– Jumlah IPv6 yang diperoleh : 2 = 2 IPv6 Address
– Bisa dipecah menjadi :

• 2 x subnet /49

2404:170:AAA0:0::/49
2404:170:AAA0:8::/49
Subnetting IP.v6
• 4 x subnet /50

2404:170:AAA0:0::/50
2404:170:AAA0:4::/50
2404:170:AAA0:8::/50
2404:170:AAA0:C::/50

• 8 x subnet /51

2404:170:AAA0:0::/51
2404:170:AAA0:2::/51
2404:170:AAA0:4::/51
2404:170:AAA0:6::/51
2404:170:AAA0:8::/51
2404:170:AAA0:A::/51
2404:170:AAA0:C::/51
Daftar Pustaka

1. http://jaringandanlinux.blogspot.com/2015/03/subnetting-dengan-metode-vlsm.html

2. https://agustinayosicicilia.wordpress.com/2013/10/23/menghitung-subnetting-cidr-dan-vlsm/

3. https://www.dumetschool.com/blog/perbedaan-ipv4-dan-ipv6

4. http://argotkj.blogspot.com/2015/08/pengertian-alamat-ipv4ipv6-dan.html

5. https://slideplayer.info/slide/2314652/

6. https://slideplayer.info/slide/2680987/

7. https://oprekan.wordpress.com/2007/09/26/ipv6-addressing-subnetting-bab-ii/

Anda mungkin juga menyukai