TRIK MUDAH MEMAHAMI

PENGALAMAN IPV4 DAN

SUBNETTING
TEDDY YULISWAR, S.KOM
 ABOUT ME
USED MIKROTIK SINCE ROUTEROS 2.97 (SINCE 2008)
MIKROTIK CERTIFIED MTC [ALL] E (2014 – 2016)
MIKROTIK CERTIFIED TRAINER (UEA, TTT DUBAI 2016)
MIKROTIK CONSULTANTS ASIA (SINCE 2016)
MIKROTIK ACADEMY COORDINATOR IN INDONESIA ( SINCE 2017)
FOUNDER INDONETWORKERS.COM TRAINING CENTER PADANG WITH
YOPPI LISYADI
MIKROTIK USER MEETING PRESENTER (2015 – 2019)
- YOGYAKARTA , JAKARTA -INDONESIA (2015-2018)
- PHNOM PENH – KAMBOJA (2017)
- VIENTIANE - LAOS (2017)
- PHNOM PENH – KAMBOJA (2019)
““Jangan pernah melupakan sejarah. Ini akan
membuat dan mengubah siapa diri kita.””

–Ir. Soekarno - Presiden Pertama Republik Indonesia

SAME OR DIFFERENT?
CISCO CONFIGURATION WITH CLI
1980
RFC 760
DoD STANDARD INTERNET PROTOCOL

Internet Protocol Sudah terdiri atas 32 bit dan di

bagi atas 4 Oktet namun hanya 8 bit pertama untuk
network.
1981
RFC 791 INTERNET PROTOCOL DARPA INTERNET PROGRAM PROTOCOL SPECIFICATION

High Order Bits Format Class

7 bit untuk net, 24 bit untuk
0 host A
14 bit untuk net, 24 bit untuk
10 host B
21 bit untuk net, 8 Bits
110 host C
111 Di cadangkan untuk aplikasi masa depan

https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_RFCs
1983
Internet Protocol versi 4 (IPv4) merupakan Versi asli dari
Protokol Internet yang pertama kali digunakan pada tahun
1983 di ARPANET(pendahulu Internet).
1985
RFC 943 - ASSIGNED NUMBERS
8 bit 8 bit 8 bit 8 bit

0 Network Local Address

10 Network Network Local Address

110 Network Network Network Local Address

 Format Internet Protocol Version 4 (IPv4)

IPv4 terdiri atas 32-bit atau 4 oktet (1 oktet = 8 bit)

Total jumlah 4.294.967.296 (232)
Mulai dari 0.0.0.0 s/d 255.255.255.255
dalam penulisan decimal setiap 1 oktet di pisah dengan titik
Decimal 192 . 168 . 100 . 1

Binary 11000000. 10101000. 01100100 . 00000001

8 bit 8 bit 8 bit 8 bit

32 bit (4 Byte)
 Format Internet Protocol Version 4 (IPv4)

192 . 168 . 100 . 1

11000000. 10101000. 01100100 . 00000001

0x20
0x21
1x27 0x24 1x23 0x22
0x26 1x25
128 + 0 + 32 + 0 + 8 + 0 + 0 + 0 = 168

HARUS DIHAFALKAN!
27 26 25 24 23 22 21 20

128 64 32 16 8 4 2 1
Classful IP Address

Kelas alamat IP diidentifikasi oleh angka desimal dari

oktet pertama

Kelas High order Bits Mulai Akhir

A 0 0.0.0.0 127.255.255.255

B 10 128.0.0.0 191.255.255.255

C 110 192.0.0.0 223.255.255.255

Multicast 1110 224.0.0.0 239.255.255.255

Experimental 1111 240.0.0.0 255.255.255.255

Classful IP Address

RFC 790 - Struktur dari Classfull Addressing

IP Address memiliki 2 bagian yaitu :

- Network
Pada sisi Kiri dari IP Address
- Host
Pada Sisi Kanan dari IP address
Subnet Mask

Subnet mask digunakan untuk mengetahui dari sebuah IP address

mana yang merepresentasikan Network ID, dan mana yang merupakan
Host ID.
Ada dua metode yang dapat digunakan untuk merepresentasikan
subnet mask, yakni:
• Notasi Desimal Bertitik (Dotted-Decimal)
Contoh : 255.255.255.0
• Notasi Panjang Prefiks (Slash Notation or Prefix)
Contoh : /24
Subnet Mask

Oktet ke -1 Oktet ke - 2 Oktet ke - 3 Oktet ke - 4 Subnet Mask

Class A Network Host Host Host 255.0.0.0 atau /8

Class B Network Network Host Host 255.255.0.0 atau /16

Class C Network Network Network Host 255.255.255.0 atau /24

1993
RFC 1519- CIDR Notation & VLSM
Classless Inter Domain Routing (CIDR) merupakan sebuah perhitungan
lanjutan tentang IP Address dengan memakai cara VLSM (Variable Length
Subnet Mask).

cara ini memakai notasi prefix dengan panjang notasi spesifik sebagai
network prefix, panjang notasi prefix ini memastikan jumlah bit samping kiri
yang digunakan jadi Network ID, cara CIDR dengan notasi prefix bisa
diterapkan pada semuanya kelas IP Address hingga hal semacam ini sangat
mempermudah serta lebih efisien.

Memakai cara CIDR kita bisa lakukan pembagian IP address yang tidak
berkelas sesukanya bergantung dari keperluan pengguna.
Contoh : 10.0.5.1 /24
Classless Inter Domain Routing (CIDR)

HARUS DIHAFALKAN!

/24 = 0
/25 = 128
/26 = 192
/27 = 224
/28 = 240
/29 = 248
/30 = 252
SUBNETTING

 Subnetting adalah proses memecah suatu  IP jaringan ke sub

jaringan yang lebih kecil yang disebut "subnet."
Ada 2 teknik perhitungan subnetting:
• FLSM: fixed length subnet mask. Satu network, kita pecah-
pecah menjadi beberapa network (subnet) dimana setiap lebar
subnet yang satu sama dengan lebar subnet yang lainnya.
• VLSM: variable length subnet mask. Kebalikannya, sebuah
network yang kita subnet, menghasilkan subnet-subnet yang
berbeda panjang subnet masknya antara subnet satu dengan
yang lain.
Contoh Subnetting

Sebuah Kantor hendak membagi blok menjadi

alamat 192.168.40.128/25 kedalam 4 subnet
dengan jumlah host yang sama di setiap subnet
Contoh Subnetting

2x = 4 maka 2x = 22 maka jumlah bit host yang di pinjam oleh subnetmask

adalah 2 berarti /25 (255.255.255.128) menjadi /27 (255.255.255.224) , kemudian 256
- 224 = 32 maka ke empat alamat subnet adalah :
Network pertama : 192.168.40.128/27
Network kedua : 192.168.40.(128+32) /27 192.168.40.160/27
Network ketiga : 192.168.40.(160+32) /27 192.168.40.192/27
Network keempat : 192.168.40.(192+32) /27 192.168.40.224/27
1996
RFC 1918- Private Addressing

Internet Assigned Numbers Authority (IANA) menetapkan 3

blok IP address untuk alamat private (tidak dapat di
routingkan di internet, yaitu :

10.0.0.0 - 10.255.255.255 (10/8)

172.16.0.0 - 172.31.255.255 (172.16/12 )
192.168.0.0 - 192.168.255.255 (192.168/16)
Contoh Soal:

Diketahui IP address 192.168.3.56 dengan Netmask

255.255.255.224 berapa Network dan Broadcast address nya ?
Penyelesaian :

256 - 224 = 32

56 : 32 = 1 (Abaikan Bilangan di belakang koma)

32 x 1 = 32 Maka Network = 192.168.3.32
32 + 32 - 1 = 63 Maka Broadcast = 192.168.3.63

Host dari 192.168.3.33 s/d 192.168.3.62

Contoh Soal:

Diketahui IP address 202.62.17.50 dengan Netmask

255.255.255.248 berapa Network dan Broadcast address nya ?
Penyelesaian :

256 - 248 = 8

50 : 8 = 6 (Abaikan Bilangan di belakang koma)

8 x 6 = 48 Maka Network = 202.62.17.48
48 + 8 - 1 = 55 Maka Broadcast = 202.62.17.55

Host dari 202.62.17.49 s/d 202.62.17.54

Terimakasih
teddy@cit.co.id