Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER


(MKB 4651209)

Nama : Rizky Saifullah


NIM : 5160711028
Unit : Ke-4
Judul Praktikum : IP Address
Tanggal Praktikum : 11 Oktober 2018

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI & ELEKTRO
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2018
Dasar Teori
IP Addres adalah alamat yang diberikan pada perangkat komputer sehingga dapat
berkomunikasi dengan komputer lain. Alamat tersebut berupa identitas numerik yang terdiri
dari 4 blok bilangan desimal yang memiliki nilai antara 0 sampai 225. IP Address sebenarnya
berada pada sebuah interface jaringan sehingga bila ada sebuah komputer yang terpasang dua
interface jaringan maka komputer tersebut bisa diberikan dua IP Address. Setiap komputer
memiliki IP Address yang berbeda-beda dengan komputer lain, hal ini untuk menghindari
terjadinya IP Conflict. IP Conflict adalah terjadinya tabrakan IP Address pada dua atau lebih
komputer (perangkat lain yang bisa mendapatkan IP Address) yang digunakan bersamaan
dalam satu jaringan yang sama.
IP Conflict biasanya sering terjadi pada penggunaan IP Static yaitu IP yang disetting
secara manual sesuai dengan kelas IP yang disediakan, semakin banyak komputer yang
terkoneksi dalam jaringan maka semakin banyak pula IP yang harus disetting secara manual.
Oleh karena itu kemungkinan untuk memberikan IP Address yang sama bisa terjadi jika
pengguna tidak cermat dalam melakukan setting IP. Untuk mempermudah setting IP Address
dan menghindari IP Conflict maka digunakanlah setting IP Dynamic yaitu IP yang disetting
secara otomatis melalui DHCP yang ada pada router/server sehingga setiap komputer akan
mendapatkan IP yang berbeda-beda secara otomatis dan acak sehingga IP ini suatu saat bisa
berubah-ubah.

Pembahasan
1. Pembagian IP Address
IP address terdiri dari 32 bit bilangan biner yang dibagi 4 kelompok dan setiap
kelompok terdiri dari 8 bit. IP address ini mempunyai range dari 00000000.
00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111 atau
dalam desimal dimulai dari 0 sampai 255. Setiap 8 bit disebut sebagai oktet, 1 oktet sama
dengan 1 byte sehingga dalam IP address terdiri dari 4 byte
.
Pada settingan IP address didasarkan pada dua hal yaitu Network ID dan Host ID.
Network ID (Net ID) merupakan bagian dari IP address yang menunjukan workstation,
server, router, dan semua host yang ada pada jaringan tersebut. Oleh karena itu satu Net ID
bisa dimiliki banyak Host ID dengan nilai yang unik (berbeda-beda). Pengelompokan Net ID
didasarkan pada pembagian IP address yang terdiri dari 5 kelas yaitu kelas A, kelas B, kelas
C, kelas D dan kelas E.

 Kelas A
Net ID Host ID
0-127 0-255 0-255 0-255
8 bit 24 bit

Ciri-ciri :
 Satu bit pertama 0
 8 bit network, 24 bit host
 Ada 126 (27 – 2) kelas, 2 IP dicadangkan
 Satu kelas A dapat menampung sampai 16.777.214 (224 – 2) host
 Range IP : 1.xxx.xxx.xxx – 126.xxx.xxx.xxx

 Kelas B
Net ID Host ID
128-191 0-255 0-255 0-255
16 bit 24 bit

Ciri-ciri :
 Dua bit pertama 10
 16 bit network, 16 bit host
 Ada 16.384 (214 – 2) kelas
 Satu kelas B dapat menampung sampai 65.534 (216 – 2) host
 Range IP : 128.0.xxx.xxx – 191.255.xxx.xxx

 Kelas C
Net ID Host ID
192-223 0-255 0-255 0-255
24 bit 8 bit

Ciri-ciri :
 Tiga bit pertama 110
 24 bit network, 8 bit host
 Ada 2.097.152 (221 – 2) kelas
 Satu kelas C dapat menampung sampai 254 (28 – 2) host
 Range IP : 192.0.0.xxx – 191.255.255.xxx

 Kelas D
Ciri-ciri :
 Empat bit pertama 1110
 Bit Multitask 28 bit, Byte inisial 244 – 247
 Digunakan untuk IP Multicasting (RFC1112)
 Kelas E
Ciri-ciri :
 Empat bit pertama 1111
 Bit cadangan 28 bit, Byte inisial 248 – 255
 Digunakan untuk keperluan research atau eksperimental
2. Subnetting
Subnetting adalah proses memecah satu jaringan dalam satu kelas IP address menjadi
beberapa subnet. Dengan adanya subnneting jumlah host dalam jaringan yang awalnya
banyak akan dipecah dan dikelompokan menjadi lebih sedikit. Misalnya satu LAN dapat
dipecah menjadi dua LAN, dua LAN dapat dipecah menjadi empat LAN dan seterusnya. Pada
umunya IP address ditulis 192.168.10.2 dengan subnet mask 255.255.0.0 tapi terkadang ada
juga yang ditulis 192.168.10.2/24. Angka 24 manandakan bahwa 24 bit subnet mask
diselubungi dengan biner 1. Konsep seperti ini disebut sebagai Classless Inter Domain
Routing (CIDR).

Kelas Subnet Mask Biner


A 255.0.0.0 /8 11111111.00000000.00000000.00000000
B 255.255.0.0 /16 11111111.11111111.00000000.00000000
C 255.255.255.0 /24 11111111.11111111.11111111.00000000

Tabel berikut ini adalah gambaran subnetting untuk kelas A, B dan C mulai dari
netmask, jumlah subnet dan jumlah host.
Block Subnets Host
/ Netmask
Size A B C A B C
8 255.0.0.0 256 1 16777214
9 255.128.0.0 128 2 8388606
10 255.192.0.0 64 4 4194302
11 255.244.0.0 32 8 2097150
12 255.240.0.0 16 16 1048574
13 255.248.0.0 8 32 524286
14 255.252.0.0 4 64 262142
15 255.254.0.0 2 128 131070
16 255.255.0.0 256 256 1 65534 65534
17 255.255.128.0 128 512 2 32766 32766
18 255.255.192.0 64 1024 4 16382 16382
19 255.255.224.0 32 2048 8 8190 8190
20 255.255.240.0 16 4096 16 4094 4094
21 255.255.248.0 8 8192 32 2046 2046
22 255.255.252.0 4 16384 64 1022 1022
23 255.255.254.0 2 32768 128 510 510
24 255.255.255.0 256 65536 256 1 254 254 254
25 255.255.255.128 128 131072 512 2 126 126 126
26 255.255.255.192 64 262144 1024 4 62 62 62
27 255.255.255.224 32 524288 2048 8 30 30 30
28 255.255.255.240 16 1048576 4096 16 14 14 14
29 255.255.255.248 8 2097152 8192 32 6 6 6
30 255.255.255.252 4 4194304 16384 64 2 2 2

Pada perhitungan subnetting mempunyai beberapa aturan pembagian


subnet/kelompok, untuk menentukan kelompok yang lebih kecil dari jumlah 256 dapat
menggunakan aturan sebagai berikut:
a. Seluruh angka harus habis terbagi (tanpa sisa), dengan jumlah angka perkelompok
harus sama banyak (imbang).
b. Dalam tiap kelompok 1 IP terkecil (paling depan) menjadi alamat jaringan (Network
ID).
c. Dalam tiap kelompok 1 IP terbesar (paling belakang) menjadi alamat broadcast
(Broadcast ID).

3. Cara Desimal Ke Biner

Contoh : Konversikan bilangan desimal 172 menjadi bilangan biner :

Hasil pembagian tersebut kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga paling awal dan
menghasilkan bilangan biner sebagai berikut 10101100.

Pada praktikum pertemuan ke-4 yang dilaksanakan tanggal 11 Oktober 2018,


praktikum yang dilakukan ada mengenai IP Address yang ada pada sebuah komputer dan
juga mempelajari tentang konversi bilangan biner ke desimal begitupun sebaliknya dari
desimal ke biner. Pada praktikum kali ini kita bahasan utamanya adalah mencari Network
Address, Broadcast Address, Host Address pertama dan terakhir serta jumlah Host yang bisa
dialamati oleh IP Address.
Berikut adalah contoh soal pada saat praktikum beserta penyelesaiannya :
Tentukan Network Address, Broadcast Address, Host Address pertama dan terakhir serta
jumlah Host yang bisa dialamati dari IP Address berikut ini:
Setelah melakukan perhitungan seperti diatas, langkah selanjutnya yang harus
dilakukan adalah uji coba pada aplikasi Packet Tracer dengan menggunakan dua unit
komputer yang dialamati seperti IP Address dari soal no.1 (172.30.1.33 /16) dan soal no.2
(172.30.1.33 /24), dibawah ini adalah gambar simulasinya :
 Langkah pertama hubungkan dua unit komputer seperti gambar dibawah ini

 Setting IP Address PC0 dengan IP Address soal no.1 (172.30.1.33 /16) dibagian IP
Configuration
 Lakukan hal yang sama pada PC1 dengan IP Address soal no.2 (172.30.1.33 /24)

 Lalu lakukan test koneksi antara PC0 dan PC1

Setelah test dilakukan, ternyata koneksi antar PC tidak dapat dilakukan dan muncul
pesan seperti gambar diatas. Dan setelah dicek IP address dari PC1 muncul pesan
bahwa IP address sudah digunakan didalam network seperti gambar dibawah ini.
Kesimpulan
Dari test yang telah dilakukan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam suatu jaringan
komputer, tiap-tiap komputer yang terhubung dengan komputer lainnya harus
memiliki IP address dan IP address yang dimiliki setiap komputer tersebur harus
berbeda-beda untuk menghindari ketidakfungsian port seperti pada gambar koneksi
antar PC0 to PC1.

Daftar Pustaka
Ismail, M. Panji. 2018. Modul Praktikum Jaringan Komputer. Yogyakarta: Universitas
Teknologi Yogyakarta.
Soal Latihan didalam Modul Praktikum :
1. Jelaskan perbedaan penerapan IP Static dan IP Dynamic yang digunakan pada
perusahaan ISP
2. Tentukan jumlah kelompok/kelas dan jumlah IP per kelas pada IP Address berikut ini:
a) IP address 200.67.89.132, netmask: 255.255.255.192
b) IP address 190.178.67.2 /18
c) IP address 10.20.30.40 /8

Jawab :

1. IP statis biasa dipakai pada jaringan lokal, IP statis ini biasa disetting pada router agar
supaya mudah dikenali dan mudah di ingat. IP statis ini masih banyak digunakan oleh
ISP. Kalau dynamic, IP yang kita dapatkan “dipinjamkan” sementara oleh ISP, seperti
telkomnet. Kalau speedy, pelanggan akan diberikan IP statik, tapi IP statik ini bukan
lah IP publik yang bisa diakses dari luar ke dalam.
2.

Anda mungkin juga menyukai