Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS


DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :
1. AFRIANI TRI UTARI P0 0340216002
2. ALIA ANNISYAH P0 0340216003
3. INTAN PERMATA SARI P0 0340216017
4. NOVA SUSANTI P0 0340216021
5. REKA NOPERA SARI P0 0340216030
6. SARAH ARILIAN P0 0340216034
7. TITANIA NOLAYKA P0 0340216039
8. VICCA YOLANDA P0 0340216041
9. WIWIS LESTARI P0 0340216044

DOSEN PENGAJAR :
INDAH FITRI ANDINI, SST, M. Keb
I. ASPEK PERLINDUNGAN HUKUM BAGI BIDAN
DI KOMUNITAS
1. STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN
a. STANDAR I (falsafah dan tujuan) : Pengelolaan pelayanan kebidanan memiliki visi, misi,
filosofi dan tujuan pelayanan serta organisasi pelayanan sebagai dasar untuk melaksanakan
tugas pelayanan yang efektif dan efisien.
b. b. STANDAR II (administrasi dan pengelolaan ) :Pengelolaan pelayanan kebidanan
memiliki pedoman pengelolaan pelayanan, prosedur tetap, dan pelaksanaan kegiatan
pengelolaan pelayanan yang kondusif yang memungkinkan terjadinya praktik pelayanan
kebidanan akurat.
c. STANDAR III (staf dan pimpinan): Pengelolaan pelayanan kebidanan mempunyai program
pengelolaan sumber daya manusia agar pelayanan kebidanan berjalan efektif dan efisien.
d. STANDAR IV (fasilitas dan peralatan) : Tersedia sarana dan peralatan untuk mendukung
pencapaian tujuan pelayanan kebidanan sesuai dengan tugasnya dan fungsi institusi
pelayanan.
e. STANDAR V ( kebijaksanaan dan prosedur) : Pengelola pelayanan kebidanan memiliki
kebijakan dalam penyelenggaraan pelayanan dan pembinaan pegawai menuju pelayanan
yang berkualitas.
f. STANDAR VI ( pengembangan staf dan program pemdidikan) : Pengelola pelayanan
kebidanan memiliki program pengembangan staf dan perencanaan, sesuai dengan
kebutuhan pelayanan.
g. STANDAR VII (standar asuhan) : Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar
asuhan / manajemen kebidanan yang di terapkan sebagai pedoman dalam memberi
pselayanan kepada pasien
h. STANDAR VIII (evaluasi dan pengendalian mutu)
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program dan pelaksanaan evaluasi dan
pengendalian mutu pelayanan kebidanan yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
2. KODE ETIK BIDAN
Kode etik merupakan suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai internal dan eksternal suatu
disiplin ilmudan merupakan pernyataan komprehensif suatu profesi yang member tuntutan bagi
anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi.
Secara umum,kode etik tersebut berisi 7 buah bab. bab-bab tersebut dapat dibedakan atas 7
bagian ,yaitu sebagai berikut.
• Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat.
• Kewajiban bidan terhadap tugasnya
• Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya.
• Kewajiban bidan terhadap profesinya.
• Kewajiban bidan terhadap diri sendiri.
• Kewajiban bidan terhadap pemerintah,bangsa, dan tanah air.
• Penutup.
BEBERAPA KEWAJIBAN BIDAN YANG DIATUR DALAM PENGABDIAN
PROFESINYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

1. Kewajiban terhadap klien dan masyarakat


2. Kewajiban terhadap tugas
3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya.
4. Kewajiban bidan terhadap profesi.
5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri.
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah,nusa,bangsa,dan tanah air.
7. setiap bidan melaksanakan tugasnya sehari-hari senantiasa menghayati dan
mengamalkan kode etik bidan indonesia.
3. STANDAR ASUHAN KEBIDANAN

1. Standar pelayanan umum


Standar 3 (identifikasi
ibu hamil)

Standar 4 (pemeriksaan dan


pemantauan antenatal )

Standar 5 (palpasi
2. Standar pelayanan abdomen)
antenatal
Standar 6 (pengelolaan
anemia pada kehamilan)

Standar 7 (pengelolaan dini


hipertensi pada kehamilan)

Standar 8 (persiaapan
persalinan)
3. Standar Pertolongan
Persalinan
Standar 9 : Asuhan saat
persalinan

Standar 9 : Asuhan saat


persalinan

Standar 11 : Pengeluaran plasenta dan


peregangan tali pusat

Standar 12 : Penanganan kala II dengan


gawat janin melalui episiotomy
4. Standar Pelayanan
Nifas Standar 13 : Perawatan bayi baru
lahir

Standar 14 : Penanganan pada 2


jam pertama setelah persalinan

Standar 15 : Pelayan bagi ibu dan


bayi pada masa nifas
5. Standar Penanganan Kegawatan Obstetri
dan Neonatal

Standar 17 : Standar 18 :
Standar 16 : Penanganan
Penanganan kegawatan pada Penanganan kegawatan pada
perdarahan pada kehamilan
eklampsi partus lama atau macet

Standar 19 : Persalinan Standar 20 : Persalinan


dengan forcep rendah dengan penggunaan vakum

Standar 21 : Standar 22 : Standar 23 :


Penanganan retensio Penanganan perdarahan Penanganan perdarahan
plasenta post partum primer post partum sekunder :

Standar 24 : Penangan Standar 25 :


sepsi puerperalis Penanganan Asfiksia
4. REGISTRASI PRAKTIK BIDAN.
1. PERIZINAN
a. Pasal 2 ayat (1) dan (2)
b. Pasal 3 ayat (1), (2), dan (3)
c. Pasal 4 ayat ( 1) – (2)
d. Pasal 5 (1), (2), dan (3)
e. Pasal 6
f. Pasal 7 ayat (1) dan (2)
5. KEWENANNGAN BIDAN DI KOMUNITAS
1. Meliputi pelayan wanita ,pada masa pernikahan termasuk remaja putri.prahamil ,kehamilan
,persalinan nifas dan menyusui .
2. Pelayanan kesehatan pada anak ,yaitu pada masa bayi,balita,prasekolah
3. Tindakan yang termasuk dalam kewenangan bidan
4. Memberi pelayanan KB
5. Pemberian surat keteranagan kelahiran dan kematian
6. Kewajiban bidan daalm kewenangannya
7. Pemberian uteroknika saat persalinan
8. Pelayanan dan pengobatan kelainan gikenologi ringan
9. Penyediaan dan penyerahan obat obatan.
II. ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS
A. JADWAL KUNJUNGAN

• Kunjungan I
• Dilakukan pada 6 jam pertama setelah kelahiran.
• Kunjungan II
• Pada hari ke-3 setelah kelahiran
• Kunjungan III
• Pada hari ke-8 sampai 28 hari setelah kelahiran. Tapi biasanya pada
minggu ke-2 bersamaan dengan saat melakukan kunjungan nifas yang
ketiga pada ibu.
• Kunjungan IV
• Pada 6 minggu setelah kelahiran
B. MANAJEMEN BBL DAN NEONATUS
1. Pengkajian segera BBL
• Pemeriksaan awal
• Nilai kondisi bayi
• Apakah bayi menangis kuat/bernapas tanpa kesulitan
• Apakah bayi bergerak aktif/lemas
• Apakah warna merah muda,pucat/biru
• APGAR Score Merupakan alat untuk peagkajian bayi setelah lahir meliputi 5
variabel yaitu pernapasan, frekuensi jantung, warna kulit, tonus otot, reflek.
2. Pemeriksaan lengkap beberapa jam kemudian
• Kepala
• Punggung.
• Anus
• Anggota tubuh
3. Pemeliharaan BBL
1.Kebutuhan Higiene
2. Memelihara Tali Pusat
3. Pakaian Bayi
4. Merawat Kuku Bayi
1. PELAYANAN KESEHATAN PADA BAYI
• Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi:
• Kunjungan bayi satu kali pada umur 29 hari-2 bulan
• Kunjungan bayi satu kali pada umue 3-5 bulan
• Kunjungan bayi satu kali pada umur 6-8
• Kunjungan bayi satu kali pada umue 9-11 bulan
2. PELAYANAN KESEHATAN PADA BALITA
Pemberian Kebutuhan Nutrisi Yang Baik Pada Anak
Pemberian Kapsul Vitamin A
Pencegahan Muntah Dan Menceret
Pencegahan Infeksi Saluran Nafas Akut
Vaksinasi Atau Imunisasi
3. PERAWATAN KESEHATAN BAYI
1. Penyuluhan kesehatan kepada keluarga khususnya ibu, tentang:
• Pemberian Asi Eksklusif untuk bayi di bawah 6 bulan dan makanan Pendamping
Asi (MP-Asi) untuk bayi di atas 6 bulan.
• Cara menyusui bayi yang baik.
• Pola pemberian makan dan masalah pemberian makan.
• Kebersihan anak
• Tanda anak sehat:
• Tanda bahaya umum/Anak sakit

2. Pemeriksaan rutin/berkala terhadap bayi dan balita


3. Pemberian Imunisasi.
4. Pemberian Vit. A, kapsul vitamin A berwarna biru yang diberikan 1 kali dalam setahun.
4. PERAWATAN KESEHATAN ANAK BALITA
1. Pemeriksaan kesehatan anak balita secara berkala
2. Penyuluhan pada orang tua, mengenai:
• Kebersihan anak
• Perawatan gigi
• Perbaikan gizi/pola pemberian makan anak
• Kesehatan lingkungan.
• Pendidikan seksual dimulai sejak balita (sejak anak mengenal identitasnya sebagai laki-
laki atau perempuan)
• Perawatan anak sakit
• Jauhkan anak dari bahaya
• Cara menstimulasi perkembangan anak
3. Imunisasi dan upaya pencegahan penyakit
4. Pemberian vitamin A, kapsul vit.A berwarna merah diberikan 2 kali dalam setahun
5. Identifikasi tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul pada bayi dan cara
menanggulanginya
5. PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BAYI DAN
BALITA / DETEKSI DINI
1. DEFINISI
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran tubuh anak
Perkembangan adalah : Bertambahnya kemampuan anak sebagai hasil dari proses
pematangan organ tubuh.
2. Kebutuhan Dasar Anak
a..Kebutuhan Fisik-Biomedis (Asuh) Meliputi :
• Pangan/gizi, merupakan kebutuhan terpenting
• Perawatan kesehatan dasar, antara lain Imunisasi, pemberian ASI, penimbangan
bayi/anak yang teratur, pengobatan kalau sakit, dll
• Papan/pemukiman yang layak
• Hygiene perorangan, sanitasi lingkungan
• Sandang
• Kesegaran jasmani/rekreasi
b. Kebutuhan emosi/kasih sayang (ASIH)
• Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan selaras antara
ibu/pengganti ibu dengan anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh
kembang yang selaras baik fisik, mental maupun psikososial.
6. DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA
• Dalam upaya menurunkan masalah tumbuh kembang seorang anak harus
dilakukan upaya pencegahan sedini mungkin, yakni sejak pembuahan, janin di
dalam kandungan Ibu, pada saat persalinan sampai dengan masa-masa kritis
proses tumbuh kembang manusia yaitu masa dibawah usia lima tahun.
JADWAL KEGIATAN DETEKSI DINI
No Kelompok Umur Jadwal Deteksi Dini

1 Bayi - Pada bayi umur 0 – 28 hari


- Pada bayi 1 – 11 bulan, deteksi dini dilakukan saat umur 3 bulan, 6 bulan dan 9
bulan

2 Anak balita Deteksi dini dilakukan setiap 6 bulan, yaitu umur 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan, 30
bulan, 36 bulan, 42 bulan, 48 bulan, dan 54 bulan

3 Anak prasekolah Deteksi dini dilakukan setiap 6 bulan, yaitu umur 48 bulan, 54 bulan, 60 bulan, 66 bulan
dan 72 bulan
III. IMUNISASI
Pengertian Imunisasi
• Imunisasi berasal dari kata imun yang berasal dari bahasa latin, immunitas yang
berarti pembebasan atau kekebalan

Tujuan Imunisasi
• Program imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan pada bayi agar dapat
mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh Penyakit
yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
Manfaat Imunisasi
• Untuk Anak
• Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinan cacat
atau kematian.
• · Untuk Keluarga
• Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit.
Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya
akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
• Untuk Negara
• Memperbaiki tingkat kesehatan, mrnciptakan bangsa yang kuat dan berakal
untuk melanjutkan pembangunan negara. (Proverawati, 2010)
Jenis Vaksin Lima Imunisasi Dasar

BCG (Bacillus Calmette Guerin)


Hepatitis B
Polio
DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
Campak

Faktor Yang Dapat Merusak Vaksin Dan Komposisi Vaksin


• Panas dapat merusak semua vaksin.
• Sinar matahari dapat merusak BCG.
• Pembekuan toxoid.
• Desinfeksi / antiseptik : sabun.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Imunisasi

1. Status imun penjamu


• Adanya antibodi spesifik pada penjamu keberhasilan vaksinasi, misalnya:
(1.Campak pada bayi; 2.Kolostrum ASI – Imunoglobulin A polio)
• Maturasi imunologik : neonatus fungsi makrofag, kadar komplemen
Pembentukan antibodi spesifik terhadap antigen kurang.
• Cakupan imunisasi semaksimal mungkin agar anak kebal secara simultan.
• Frekuensi penyakit.
• Status imunologik (seperti defisiensi imun) respon terhadap vaksin kurang.
2. Genetik
• Secara genetik respon imun manusia terhadap antigen tertentu baik, cukup
rendah. Keberhasilan vaksinasi tidak 100%.
3. Kualitas vaksin
• Cara pemberian. Misalnya polio oral, imunitas lokal dan sistemik.
• Dosis vaksin (1.Tinggi hambatan respon, menimbulkan efek samping; 2.Jika
rendah, maka tidak merangsang sel imunokompeten)
• Frekuensi pemberian. Frekuensi pemberian mempengaruhi respon imun yang
terjadi. Bila vaksin berikutnya diberikan pada saat kadar antibodi spesifik masih
tinggi, sedangkan antigen dinetralkan oleh antibodi spesifik maka tidak
merangsang sel imunokompeten.
• Ajuvan (1.Zat yang meningkatkan respon imun terhadap antigen;
2.Mempertahankan antigen agar tidak cepat hilang; 3.Mengaktifkan sel
imunokompeten)
• Jenis vaksin. Vaksin hidup menimbulkan respon imun lebih baik.
• Kandungan vaksin (1.Antigen virus; 2.Bakteri; 3.Vaksin yang dilemahkan seperti
polio, campak, BCG.; 4.Vaksin mati : pertusis.; 5.Eksotoksin : toksoid, difteri,
tetanus.; 6.Ajuvan : persenyawaan aluminium.; 7.Cairan pelarut : air, cairan
garam fisiologis, kultur jaringan, telur).

Anda mungkin juga menyukai