Anda di halaman 1dari 10

PATOGENESIS

LESI PRA KANKER


(Neoplasia intraepitel Karsinoma insitu Kanker Serviks
serviks)

10 TAHUN
Perubahan menjadi kanker adanya mutasi gen pengendali siklus sel,
yaitu :

• onkogen
• tumor supresor gene
• repair genes

Secara histopatologi lesi pre invasif biasanya berkembang melalui


beberapa stadium displasia (ringan, sedang dan berat) menjadi
karsinoma insitu dan akhirnya invasif
Waktu yang diperlukan dari displasia →karsinoma insitu (KIS) :
1 –7 tahun, sedangkan waktu yang diperlukan dari karsinoma
insitu → invasif : 3 –20 tahun.

Virus HPV ini menyerang epitel permukaan serviks pada sel


basal zona transformasi + faktor resiko → perubahan gen tidak
dapat diperbaiki, menetap, dan kehilangan sifat serta kontrol
pertumbuhan sel normal sehingga terjadi keganasan.
Pada karsinogenesis kanker serviks terinfeksi HPV yang
berperan → protein 53 /p53 (supresor tumor) → degradasi →
kompleks p53-E6 atau p53 mutan → proses karsinogenesis
berjalan tanpa kontrol oleh p53.

p53 → indikator prognosis molekuler untuk menilai baik


perkembangan lesi pre-kanker maupun keberhasilan terapi
kanker serviks

kanker serviks terinfeksi HPV → peningkatan kompleks p53-E6


dan penurunan p53 pada kanker serviks terinfeksi HPV.
Bila pembuluh limfe terkena invasi

• pembuluh getah bening pada servikal


• kelenjar getah bening iliaka eksterna dan kelenjar getah
bening hipogastrika
• menyebar ke kelenjar getah bening iliaka komunis dan pada
aorta
Secara hematogen → paru-paru, kelenjar getah bening mediastinum
dan supravesikuler, tulang, hepar, empedu, pankreas dan otak.

Perluasan lesi di serviks dapat menimbulkan luka, pertumbuhan yang


Eksofitik → mulai dari SCJ ke arah lumen vagina dan nekrosis
Endofitik → mulai dari SCJ tumbuh ke stroma serviks dan menginfiltrasi
menjadi ulkus

Lesi dapat meluas ke forniks, jaringan pada serviks, parametrium dan


akhirnya dapat menginvasi ke rektum dan atau vesika urinaria
GEJALA KLINIS
Pada tahap awal → tidak ada gejala-gejala kusus. Biasanya
timbul ke tidak teraturannya siklus haid, amenorhea,
hipermenorhea, dan penyaluran sekret vagina yang sering
atau perdarahan intermenstrual

Fluor albus (keputihan) makin lama akan berbau busuk akibat


infeksi dan nekrosis jaringan

Perdarahan yang dialami segera setelah bersenggama


Nyeri dirasakan dapat menjalar ke ekstremitas bagian bawah dari
daerah lumbal

Pada tahap lanjut


gejala yang mungkin dan biasa timbul lebih bervariasi
sekret dari vagina berwarna kuning, berbau, perdarahan pervaginam
akan makin sering terjadi dan nyeri makin progresif.

Gejala lebih lanjut


hematuria dan gagal ginjal dapat terjadi karena obstruksi ureter
Perdarahan rektum dapat terjadi karena penyebaran sel kanker
sakit saat buang air kecil dan rasa sakit saat berhubungan seksual

Anda mungkin juga menyukai