Anda di halaman 1dari 36

PENCEGAHAN &

PENGENDALIAN INFEKSI

SARI CANDRA DEWI


 Pengendalian infeksi merupakan salah satu
fungsi dari perawat yang sangat penting.
 Klien berisiko mengalami infeksi karena :
 turunnya daya tahan tubuh thdp
mikroorganisme yang infeksius
 meningkatnya paparan thdp jml & jenis
penyakit yang disebabkan oleh berbagai
macam mikroorganisme dan adanya prosedur
invasive
 Beberapa tindakan keperawatan yang terkait
dengan pengendalian infeksi dapat melindungi
klien dari kemungkinan tertularnya berbagai
macam penyakit.
 Perawat perlu mengetahui bagaimana proses
terjadinya infeksi, mengaplikasikan prinsip-
prinsip pengendalian infeksi pada tempat kerja
dan mencegah penyebaran mikroorganisme pada
klien.
PROSES TERJADINYA INFEKSI
 Infeksi adalah masuknya pathogen atau
mikroorganisme ke dalam tubuh yang
mengakibatkan timbulnya penyakit.
 Penyakit timbul jika mikroorganisme
berkembang biak dan mengganggu fungsi normal
jaringan.
 Jika penyakit dapat berpindah dari orang satu ke
orang lain maka disebut penyakit menular
(contagius).
 Adanya patogen tdk berarti infeksi akan terjadi
 Infeksi dpt tjd tergantung pd elemen2 :
 Infectious agens atau pertumbuhan patogen
 Reservoir atau tempat hidup mikroorganisme
 Portal of exit (pintu keluar mikroorganisme)
 Means of transmision (cara/metode penularan)
 Portal of entry ( pintu masuk ke pejamu)
 Host of susceptible (pejamu yg rentan)
Rantai Infeksi
Infectious agent
 Mikroorganisme : bakteri, virus, fungi,
protozoa
 Timbulnya penyakit tergantung pada:
 jumlah mikroorganisme
 Virulensi (kemampuan utk menyebabkan
sakit)
 kemampuan untuk masuk dan hidup dalam
host
 serta host yang susceptible / rentan.
Reservoir
 Reservoir adalah tempat dimana pathogen dapat hidup
tetapi mungkin disertai dengan berkembang biak atau
tidak.
 Mikroorganisme mempunyai beberapa tempat untuk
hidup. Satu yang paling sering adalah dalam tubuh
manusia.
 Reservoir untuk mikroorganisme yang infeksius dapat
berupa binatang, tumbuh-tumbuhan, serangga, makanan,
dan air .
 Carrier (penular) : manusia atau binatang
yang tidak menunjukkan tanda dan gejala
suatu penyakit tetapi dalam tubuhnya
mengandung pathogen yang dapat
ditularkan ke orang lain
 Utk berkembang dg cepat, mikroorganisme
perlu lingkungan yg sesuai (makanan,
oksigen, air, suhu yg tepat, pH, cahaya)
Patogen & reservoir
 Bakteri
 E coli (R: kolon) menyebabkan penyakit : GE, Infeksi traktus urinarius
 Stap. aureus (R: kulit, rambut, nares anterior) penyakit ; infeksi luka,
pneumonia, keracunan makanan
 Virus
 Virus hepatitis A (R : feses) penyakit Hepatitis A
 HVB (R : darah & cairan tubuh) penyakit Hepatitis B
 HVC (R : darah) penyakit Hepatitis C
 Jamur
 Candida albicans (R: mulut,kulit,kolon,traktus genital) penyakit
kandidiasis, pneumonia, sepsis
 Protozoa
 Plasmodium falciparum (R: darah) Penyakit malaria
Portal of exit
 Setelah mikroorganisme masuk, tumbuh
dan berkembang biak dalam tubuh, mereka
memerlukan pintu / jalan keluar untuk
dapat masuk ke dalam host lainnya dan
menimbulkan penyakit.
 Mikroorganisme dapat keluar dari host
melalui : kulit dan membran mukosa,
saluran pernafasan, saluran pencernaan,
saluran reproduksi dan melalui darah.
Means of transmission (cara
penularan)
 Terdapat banyak cara bagi mikroorganisme
untuk dapat berpindah dari reservoir ke
dalam host /penjamu.
 Mikroorganisme yang sama mungkin
mempunyai lebih dari satu cara penularan.
Misalnya herpes zoster dapat menular
melalui udara dan kontak langsung.
Cara penularan
 Kontak : langsung, tidak
langsung, droplet
 Udara
 Peralatan
 vektor
Portal of entry
 Mikroorganisme dapat masuk ke
dalam tubuh melalui tempat yang
mereka gunakan untuk keluar.
 Misalnya adanya obstruksi pada
aliran catheter urine maka dapat
mengakibatkan mikroorganisme
kembali ke atas.
Susceptible host
 Kerentanan individu terhadap
mikroorganisme infeksius tergantung
dari daya tahan tubuhnya.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi
kerentanan seseorang antara lain :
 Usia, status nutrisi, stress, proses
penyakit, hereditas, terapi medis, dll
MEMECAH RANTAI INFEKSI
 Mikroorganisme: Kontrol atau
eliminasi agen nfeksius
 memastikan bahwa benda-benda benar-
benar bersih dan sudah didesinfeksi /
disterilisasi sebelum digunakan
 Reservoir :
 Mandi
 Mengganti balutan jika basah/kotor
 Membantu klien utk oral higiene & kebersihan kulit
 Pastikan tempat cairan tertutup rapat
 Kosongkan botol suction/drainase sbl penuh atau
setiap akhir shift
 Letakkan jarum & spuit terkontaminasi pd tempat
tersendiri
 Usahakan sisi tempat tidur & meja klien selalu bersih
 Simpan cairan dalam keadaan tertutup
 Portal of exit
 Hindari berbicara, batuk, bersin diatas luka terbuka
 Tutup mulut & hidung jika batuk/bersin
 Gunakan sapu tangan/tissue disposible
 Perawat yg sakit (flu) sebaiknya memakai masker
terutama saat mengganti balutan & prosedur steril
 Hindari klien yg rentan
 Prwt memakai sarung tangan disposible saat
menangani eksudat (urine, feses, emesis/muntah,
darah)
 Masker, gown & kacamata digunakan jika tdpt
kemungkinan ada percikan/kontak dg cairan
 Prwt membungkus & membuang alat-alat kotor dg
cara yg tepat
 Means of transmision
 Perhatikan alat-alat yg digunaan scr
bergantian
 Bersihkan termometer stl digunakan
 Pakaian prwt hrs selalu dlm keadaan bersih &
kering
 Peralatan yg sdh jatuh ke lantai sebaiknya tdk
digunakan lagi
 Peralatan & bahan yg kotor hrs dijaga supaya
tdk bersentuhan dg baju prwt
 Cuci tangan
 Portal of entry, misal :
 Kulit & membran mukosa :
 Pelihara kebersihan & kelembaban
 Gunakan linen yg kering & licin
 Pelihara kebersihan mulut
 Ubah posisi klien scr teratur terutama klien
yg bedrest
 Saluran urine
 Pd klien dg kateter, hindari aliran balik urine
dr urine bag ke dlm bladder
 Bersihkan/ajari klien cara membersihkan
rectum/perineum
 Susceptible host
 Memelihara mekanisme pertahanan
tubuh normal mis : dg mandi, oral
higiene, memelihara intake cairan,
melatih nafas dalam & batuk
efektif, ganti posisi pd klien imobil
 Diet yg seimbang, membantu klien
istirahat, memberikan rasa nyaman
 Tindakan isolasi
Proses Infeksi berdasarkan tahap
 Periode Inkubasi: waktu antara masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh sampai dengan
munculnya tanda dan gejala yang pertama dari
penyakit tersebut.
 Periode Prodromal : waktu antara munculnya
tanda dan gejala nonspesifik ( misal demam,
fatigue, malaise dll ) sampai timbulnya tanda dan
gejala yang spesifik dari infeksi tersebut nampak.
Pada periode ini, mikroorganisme tumbuh dan
memperbanyak diri dan klien dapat menularkan
penyakit ke orang lain.
 Periode Illnes: Klien menunjukkan tanda dan
gejala yang spesifik dari suatu penyakit / infeksi.
 Peride Convalescence : periode yang
berlangsung dari berkurangnya gejala sampai
host kembali normal. Lamanya masa pemulihan
tergantung pada berat ringannya infeksi dan
keadaan umum dari klien. Masa pemulihan
mungkin berlangsung selama beberapa hari atau
berbulan-bulan.
PERTAHANAN TUBUH MELAWAN INFEKSI

 Flora Normal
 Pertahanan sistem tubuh
 Inflamasi
 Respon imun
Flora Normal
 Didalam tubuh manusia normal terdapat
beberapa mikroorganisme yang tinggal pada
permukaan atau bagian yg lebih dalam dari kulit,
saliva dan mukosa mulut serta pada saluran
pencernaan. Seseorang normalnya
mengekskresikan banyak sekali mikroba setiap
hari melalui usus. Flora normal berpartisipasi
dalam memelihara kesehatan.
Pertahanan Tubuh
 Kulit :
 Pergantian lap kulit ari : memindahkan mikroorg yg ada
melekat pd lap kulit luar
 Sebum : mengandung asam lemak yg membunuh bakteri
 Mulut :
 Saliva : membuang partikel yg mengandung mikroorg
 Saluran nafas :
 Lapisan silia di jalan nafas bag atas diselimuti oleh mukus
: menjebak mikroba yg diinhalasi & menyapu keluar
mukus yg diencerkan atau dicerna
 Saluran urinarius :
 Tindakan pembilasan dari aliran urine : membuang
mikroorg yg ada pd lapisan kandung kemih & uretra

 Saluran pencernaan:
 Keasaman sekresi gaster : scr kimiawi merusak mikroorg
yg tdk dpt hidup pd pH rendah
 Peristaltik yg cepat dlm usus kecil : mencegah bakteri
terkumpul di area tsb

 Vagina
 Flora normal menyebabkan sekresi vagina mencapai pH
rendah : menghambat pertumbuhan mikroorg
Inflamasi
 Respon selular tubuh thdp cedera
atau nfeksi
 Reaksi protektif vaskular dg
menghantarkan cairan, produk
darah & nutrient dr jaringan
intertisiil ke daerah cedera
 Tanda inflamasi lokal :
kemerahan(rubor), panas/peningkatan
suhu (kalor), bengkak (tumor),
nyeri/nyeri tekan/terasa sakit (dolor)
& hilangnya fungsi pd bagian tubuh
yg terinflamasi (functio laesa)
 Tanda inflamasi sistemik : demam.
Leukositas, malaise, anoreksia, mual,
muntah, pembesaran limfe nodi
 Fungsi dari radang/inflamasi
antara lain :
 Memobilisasi semua bentuk
pertahanan tubuh ke tempat jejas
 Memusnahkan agen penyebab
 Membatasi agen penyebab
 Merintis jalan untuk pemulihan
jaringan yang rusak
Respon tubuh terhadap inflamasi
antara lain :
 Respon vaskular dan cellular
 Pembentukan eksudat
 Reparative / Perbaikan jaringan
Respon imun
 Respon imun fagositik
 Respon imun humoral atau
antibodi
 Respon imun seluler.
Respon imun fagositik :
 Meliputi sel-sel darah putih
(granulosit dan makrofag ) yang dapat
memakan partikel-partikel asing. Sel-
sel ini akan bergerak ke tempat
serangan dan kemudian menelan serta
menghancurkan mikroorganisme
penyerang tersebut.
Respon imun humoral :
 Mulai bekerja dengan terbentuknya
limfosit yang dapat mengubah dirinya
menjadi sel-sel plasma yang
menghasilkan antibodi. Antibodi ini
merupakan protein yang sangat
spesifik diangkut dalam aliran darah
dan mempunyai kemampuan untuk
melumpuhkan penyerangnya.
Respon imun seluler :
 Melibatkan limfosit yang
disamping mengubah dirinya
menjadi sel plasma juga dapat
berubah menjadi sel-sel T
sitotoksik khusus yang dapat
menyerang mikroorganisme
patogen itu sendiri
Faktor yang mempengaruhi infeksi
 Status mekanisme pertahanan tubuh
 Pertahanan sekunder tidak adekuat misal
penurunan Hb
 Kerentanan klien seperti usia, nutrisi (diet
yang buruk, penyakit)
 Stress
 Hereditas
 Proses penyakit
 Terapi medis

Anda mungkin juga menyukai