2.kelainan Palpebra
2.kelainan Palpebra
• M. Riolani.
Guna M. orbikularis okuli dan M. Riolani, untnk menutup
mata.
• M.Levator palpebra.
Origonya di anulus Zinii, dibagian belakang orbita. Inervasi
diurus oleh N.III.
Pengobatan :
• Sampai umur 5-6 tahun, dibiarkan saja, oleh
karena ada kemungkinan dapat menghilang.
• Bila hebat atau dengan alasan kosmetik, dilakukan
operasi plastik.
3. PTOSIS
Menggantungnya atau turunnya palpebra
superior, oleh karena kelemahan atau tidak
adanya M.levator palpebra.
Bersamaan dengan ini sering terdapat
paralisis dari M rektus superior sehingga
mata tak dapat dibuka dan bola mata tak
dapat diangkat ke atas.
3. DISTIKIASIS.
Keadaan dimana Gl. Meiboom diambil alih
teMpatnya oleh bulu mata.
Pengobatan : Bila letak bulu mata salah, harus
dicabut.
I. EDEMA PALPEBRA
• Dapat inflamatoir, karena peradangan mata,
glaukoma akuta, atau non inflamatior karena
gigitan serangga, alergi, terhadap bermacam-
macam obat, kelainan sistimik ( penyakit jantung,
ginjal )
• Pengobatan
Menurut penyebabnya.
Salep mata antibiotika dan kortikosteroid.
2. DERMATITIS PALPEBRA
Oleh karena sekret konjungtiva atau karena
obat-obatan, kosmetika.
Pengobatan : hilangkan penyebabnya, sedang
lokal diberikan pengobatan dermatitis seperti
biasa.
3. BLEFARITIS
Merupakan peradangan menahun dari margo
palpebra dengan kemerahan, edema dan
disertai pembentukan skuama dan krusta.
Ada 2 macam :
1. Blefaritis ulserativa
2. Blefaritis nonulserativa (seboroika,
skuamosa)
Blefaritis ulserativa Blefaritis nonulserativa
penyebab : stafilokok aureus Ptirosporum ovale
bulu mata jatuh, tidak diganti oleh Bulu mata cepat jatuh, tetapi
yang baru, karena ada destruksi diganti yang baru, karena tak ada
dari folikel rambut destruksi dari folikel rambut
Penyulit :
• Hordeolum, konjungtivitis, keratitis superfisial
(1/3) bagian bawah)
• Kehilangan bulu mata = madarosis.
• Bila terjadi di margo palpebra inferior, margo
palpebra ini dapat membelok keluar, dan
menyebabkan ektropion.
Pengobatan :
• Margo palpebra harus dibersihkan sering-sering
dengan kapas basah.
• Pada waktu membersihkannya, kelenjar ditekan-
tekan untuk mengeluarkan isinya, krusta dan
skuama dibuang.
antibiotika dan kortikosteroid. (topikal/salf)
Penyulit:
• Pada Hordeolum yang besar, dapat disertai selulitis
dari palpebra atau orbita.
5.KALAZION :
• Merupakan peradangan granulomatosa menahun
dari Gl.Meiboom, dimana penyebabnya tidak
diketahui.
Tanda klinik :
• Tampak sebagai pembengkakan sebesar kacang,
tanpakeluhan apa-apa, rabaannya keras, melekat
pada tarsus, akan tetapi lepas dari kulit.
• Terjadinya perlahan-lahan sampai beberapa
minggu
• Kalau palpebra dibalik, konjungtiva pada tempat
kalazion menonjol merah.
• Kalazion yang cukup besar, dapat menyebabkah
penekanan pada bola mata dan menimbulkan
gangguan refraksi (astigmatisme)
Pengobatan
Kalau kecil dibiarkan saja, tidak dioperasi,
hanya diberi kompres hangat, sambil
dilakukan pengurutan kearah muara gl
Meiboom.
Bila besar dan timbulkan gangguan dapat
dilakukan eksisi dan kuretase untuk
mengeluarkan isi Gl.Meiboom
6.HERPES ZOSTER
• Merupakan infeksi virus herpes zoster, yang
menyerang saraf
3. Operasi
dilakukan tarsotomi
8.ENTROPION :
• Membaliknya margo palpebra kedalam, yang
juga disertai trikiasis, dengan segala akibat
nya dikornea.
Entropion spastik :
• Sering mengenai palpebra inferior, disebabkan
spasme dari M.orbikularis okuli.
• Sering didapatkan pada orang tua (entropion
senilis ) dimana terdapat relaksasi dari kulit
palpebra dan letak bola mata yanglebih dalam
berhubung berkurangnya jaringan lemak.
• Selain itu spasme dari M.orbikularis okuli dapat
dijumpai pula pada peradangan konjungtiva,
palpebra, kornea.
Tanda-tanda :
• berupa akibat rangsangan mekanis dan
kerusakan komea, yaitu sakit, lakrimasi, fotofobi,
blefarospasme, konjungtiva bulbi merah, kornea
keruh, ulkus kornea.
Pengobatan :
• Pada entropion sikatrik dilakukan tarsotomi dari
Wheeler dengan modifikasi dari DR. Sie Boen Lian
• Eversio margo palpebrasebagian konjungtiva
tampak(hipertrofi&merah)