Anda di halaman 1dari 21

DELEGASI dan SUPERVISI

DISUSUN OLEH :
 
ANGGA YULFAN (1702046)
EVI PRATIWI DAMAYANTI (1702058)
KHOTIMAH DWI R. (1702062)
RATNA PUSPITA SARI (1702073)
RUDIANTO (1702075)
WAHYU RATNA SEJATI (1702083)
KONSEP DELEGASI
Pendelegasian yang baik
tergantung pada keseimbangan
antara 3 komponen utama, yaitu
tanggung jawab, kemampuan,
dan wewenang
Konsep dasar pendelegasian
yang efektif
5 konsep yang mendasari efektifitas dalam
pendelegasian :

1. Pendelegasian bukan suatu sistem untuk mengurangi


tanggung jawab.
2. Tanggung jawab dan otoritas harus didelegasikan
secara seimbang
3. Proses pelimpahan membuat seseorang
melaksanakan tanggung jawabnya, mengembangkan
wewenang yang dilimpahkan, dan mengembangkan
kemampuan dalam mencapai tujuan organisasi.
4. Tentang dukungan perlu diberikan kepada
semua anggota. Dukungan yang penting
adalah menciptakan suasana yang asertif.
5. seorang delegasi harus terlibat aktif. Ia harus
dapat menganalisis otonomi yang dilimpahkan
untuk dapat terlibat aktif.
PRINSIP UTAMA PENDELEGASIAN
Hampir semua tugas teknis dapat
didelegasikan oleh supervisor kepada staf
nya. Sementara, tidak semua tugas
managerial dapat didelegasikan karena
memerlukan supervisi dan pemberian
wewenang.
Cara pendelegasian

1. seleksi dan susun tugas


sediakan waktu yang cukup untuk menyusun
daftar tugas-tugas yang harus dilimpahkan secara
rasional dan dapat dilaksanakan oleh staf.
2. Seleksi orang yang tepat
Pilih orang yang sesuai untuk melaksanakan tugas
tersebut berdasarkan kemampuan dan persyaratan
lainya. Tepat tidaknya anda memilih staf
bergantung dari kemampuan menejer mengenal
kinerja staf, kelebihan, kelemahan dan
perilakunya
3. Berikan arahan dan motivasi kepada staf
Salah satu kesalahan dalam pendelegasian
adalah ketiadaan arahan yang jelas. Lebih baik
pendelegasian dilakukan secara tertulis, dan
ajarkan pula bagaimana melaksanakan tugas
tersebut
4. Lakukan supervisi yang tepat.
harus bisa menentukan apa yang perlu di
supervisi, kapan dilakukan, dan bantuan apa
yang diberikan
Supervisi merupakan hal yang penting dan
pelaksanaannya bergantung pada bagaimana
staf melihatnya.
a. Overcontrol. Kontrol yang berlebihan akan
merusak pendelegasian yang diberikan
b. Undercontrol. Kontrol yang kurang juga akan
berdampak buruk terhadap pendelegasian,
dimana staf menjadi tidak produktif dalam
melaksanakan tugas dan berdampak secara
signifikan terhadap hasil yang diharapkan
Kegagalan manajer dalam pendelegasian dan mengapa staf menjadi
resistan

Mengapa manajer gagal Mengapa staf resistan


•Mereka pekerja keras atau perfeksionis •Mereka berfikir tidak mempunyai
•Mereka tidak aman karena : kemampuan untuk mengerjakan
-Mereka takut bahwa delegasi akan gagal •Upaya pertama telah gagal
-Mereka takut bahwa delegasi akan •Aktivitasnya mungkin tidak disetujui
dikerjakan lebih baik dari pada dikerjakan manajer
sendiri •Mereka berfikir tidak mempunyai cukup
-Mereka takut akan terjadi penumpukan waktu
pekerjaan •Mereka tidak senang terhadap yang
•Mereka tidak senang terhadap didelegasikan, tidak adanya penghargaan
pendelegasiannya •Mereka tidak mempunyai otonomi untuk
•Mereka tidak berfikir bahwa stafnya siap melaksanakan
atau mengharapkan tugas tersebut •Mereka kurang percaya diri atau pesimis
•Mereka mempunyai pengalaman yang bahwa supervisor akan mendukungnya
tidak menyenangkan terhadap •Mereka berfikir bahwa akan dimanipulasi
pendelegasian atau dikerjai oleh atasanya
•Mereka tidak mengetahui bagaimana
delegasi dapat dilaksanakan
Kegiatan yang tidak boleh didelegasikan

Aktifitas yang memerlukan pengkajian


dan memutuskan selama pelaksanaan.
Pengkajian fisik, psikologis, sosial yang
memerlukan keputusan, rujukan, dan
intervensi / tindak lanjut
Penyusunan dan evaluasi rencana
keperawatan
Keberhasilan pendelegasian

Komunikasi yang jelas dan


lengkap
Ketersediaan sumber dan sarana
Monitoring
Pelaporan kemajuan tugas
limpah
Pengertian Supervisi

Supervisi berasal dari kata super


bahasa latin yang berarti diatas dan
videre bahasa latin yang berarti
melihat. Pengertian supervisi secara
umum adalah melakukan pengamatan
secara langsung dan berkala oleh
atasan terhadap pekerjaan yang
dilakukan bawahan untuk kemudian
bila ditemukan masalah, segera
diberikan bantuan yang bersifat
langsung guna mengatasinya.
Manfaat Supervisi
supervisi dapat lebih
meningkatkan efektifitas kerja
Supervisi dapat lebih
meningkatkan efisiensi kerja
Prinsip Pokok dalam Supervisi

Tujuan utama supervisi ialah untuk lebih


meningkatkan kinerja bawahan, bukan
untuk mencari kesalahan.
Sejalan dengan tujuan utama yang ingin
dicapai, sifat supervisi harus edukatif dan
suportif, bukan otoriter.
Supervisi harus dilakukan secara teratur dan
berkala. Supervisi yang hanya dilakukan
sekali, bukan supervisi yang baik.
Supervisi harus dapat dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga terjalin kerjasama
yang baik antara atasan dan bawahan
Strategi dan tatacara supervisi yang akan
dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan
masing masing bawahan secara individu
Supervisi harus dilaksanakan secara
fleksibel dan selalu di sesuaikan dengan
pekembangan.
Pelaksana Supervisi
1 . Kepala ruang
Bertanggung jawab untuk melakukan supervisi pelayanan keperawatan yang
diberikan pada pasien diruang perawatan yang dipimpin.kepala ruang
mengawasi perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan baik
secara langsung maupun tidak langsung disesuaikan dengan metode
penugasan yang diterapkan diruang perawatan tersebut.

2. Pengawas perawat
Ruang perawatan dan yunit pelayanan yang berada di bawah unit pelaksana
fungsional (UPF) mempunyai pengawas bertanggung jawab mengawasi
pelayanan keperawatan

3. Kepala bidang keperawatan


Sebagai top manager dalam keperawatan,kepala bidang keperawatan,kepala
bidang keperawatan bertanggung jawab melakukan supervisi baik langsung
atau tidak langsung melalui para pengawas keperawatan mengusahakan
seoptimal mungkin kondisi kerja yang aman dan nyaman,efektif, dan efisien.
 
 
Macam – Macam
supervisi
1. Supervisi Secara Langsung
Supervisi yang dilakukan langsung pada kegiatan yang
sedang dilaksanakan. Pada waktu supervisi diharapkan
supervisor terlibat dalam kegiatan agar pengarahan dan
pemberian petunjuk tidak didasarkan sebagai perintah.

Kelebihan:
Pengarahan dan petunjuk dari supervisor tidak dirasakan
sebagai suatu perintah
Umpan balik dan perbaikan dapat dilakukan langsung saat
ditemukan adanya penyimpangan.
Kekurangan :
a.Arahan yang diberikan kurang mampu dipahami oleh
perawat.
 
2. Supervisi Tidak Langsung
Supervisi tidak langsung adalah supervisi yang
dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun
lisan.perawat supervisor tidak melihat
langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga
memungkinkan terjadinya kesenjangan fakta.
Kelebihan :
a. Efisiensi Waktu.
Kekurangan :
Supervisor tidak melihat langsung kejadian
dilapangan,sehingga mungkin terjadi
kesenjangan fakta.
Untuk dapat melaksanakan supervisi yang baik, ada dua hal yang perlu diperhatikan

1. Pengamatan Langsung
Ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan.
a. Sasaran Pengamatan
Pengamatan langsung yang tidak jelas sasarannya dapat
menimbulkan kebingungan, karena pelaksana supervisi
dapat terperangkap pada suatu yang bersifat detail
b. Objektifitass pengamatan
pengamatan langsung yang tidak terstandardisasi dapat
mengganggu objektifitas. Untuk mencegah keadaan
seperti ini , maka pengamatan langsung perlu dibantu
dengan suatu daftar isi (ceklist) yang telah dipersiapkan
c. Pendekatan Pengamatan
pengamatan langsung sering menimbulkan berbagai
dampak dan kesan negatif, misalnya rasa takut,tidak
senang , atau kesan mengganggu kelancaran pekerjaan.

2. Kerjasama
Tujuan pokok supervisi adalah meningkatkan kinerja
bawahan dengan memberikan bantuan secara langsung
ditempat, sesuai dengan kebutuhannnya. Untuk mengatasi
masalah yang ditemukan, diperlukan kerja sama anatara
pelaksana supervisi dan yang di supervisi.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai