Anda di halaman 1dari 59

TINJAUAN UMUM HEWAN-

HEWAN LAUT-II

MOCH. AFFANDI
13-03-2018
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 1
SIMETRIS RADIAL
13 Maret 2018

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 2


SIMETRIS RADIAL

 Anggota fila Cnidaria


dan Ctenophora,
tergolong dalam
kelompok hewan
“simetris radial”.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 3


 SIMETRIS RADIAL:
 Bentuk tubuh hewan membulat; tersedia banyak bidang
pembelahan yang simetris; membagi hewan menjadi dua
bagian yang sama.
 Kedudukan mulut pada pusat tubuh di sisi oral; bagian yang
berlawanan: sisi aboral.

Hewan-hewan simetris
radial: memiliki jaringan
syaraf relatif sederhana,
tersebar, dan tidak punya
otak pusat untuk
memroses informasi syaraf,
atau mengorganisasi
respons-respons kompleks
.
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 4
Filum Cnidaria :
Cnidaria terdapat dalam dua bentuk
dasar:
• polip, suatu tahapan seperti
kantung melekat dengan mulut
dan tentakel terorientasi ke atas;
dan
• Medusa: mirip lonceng (ubur-
ubur), yakni mirip polip dengan
mempunyai sisi atas-bawah,
teradaptasi untuk berenang.
• Sejarah hidup dari sejumlah
cnidaria mencakup kedua
tahapan, yaitu polip dan medusa,
dan sebagian lainnya hidup secara
bergantian sebagai polip atau
medusa.
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 5
Tubuh Cidaria: di antara dinding
tubuh bagian dalam dan luar
terpisah oleh mesoglea (lapisan
gelatin).

• Cnidaria: mempunyai satu mulut pada daerah


sentral; dikelilingi tentakel-tentakel ramping,
menjulur seperti jari, digunakan untuk
menangkap dan menangani makanan.
• Mulut terbuka menuju usus (rongga
gastrovascular), di mana makanan akan
dicerna.
• Usus cnidaria merupakan suatu ruang tertutup
dengan hanya mempunyai satu bukaan, yaitu
mulut.
• Cnidaria menangkap mangsa (kecil) dengan
mengeluarkan nematocyte (atau cnidae), yaitu
struktur bersengat unik ditemukan dalam sel-
sel pada tentakel.
Cnidaria tersusun atas tiga kelas, masing-masing
dicirikan oleh sifat-sfat dalam siklus hidup:

Kelas Hydrozoa; termasuk koloni hidroid dan


siphonophores.
 Hidroids:
– Bentuk dan sejarah hidup bervariasi, dengan dua
generasi: medusoid (medusa) dan polypoid (polip).
– Polip, merupakan spesialisasi untuk makan,
pertahanan, dan reproduksi.
– Polip: dapat berupa koloni-koloni seperti bulu, atau
kumpulan polip-polip kecil bersemak melekat pada
tiang pancang, cangkang, seaweed, dan permukaan
benda lain.
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 7
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 8
• Polip reproduktif menghasilkan medusa kecil (umum planktonik),
melepaskan gamet-gamet ke dalam air.
• Telur-telur yang dibuahi berkembang menjadi larva planula yang
berenang bebas.
• Planula membenam ke dasar dan berkembang menjadi polip (polip
membelah secara berulang dan berkembang menjadi koloni
kompleks).
• Beberapa hidrozoa tidak mempunyai tahapan polip, planula
langsung berkembang menjadi medusa.
• Sebagian kecil cnidaria tidak mempunyai tahapan medusa, polip
menghasilkan gamet secara langsung.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 9


Siphonophores
– adalah Hydrozoa yang membentuk koloni-koloni
polip yang terombang-ambing.
• Beberapa polip dalam koloni siphonophore dapat
terspesialisasi menjadi terapung, yang dapat berisi gas
atau berisi tetes-tetes minyak, seperti pada
“Portuguese man-of-war” (Physalia physalis).
– Polip shiphonophore yang lain membentuk
tentakel-tentakel panjang digunakan untuk
menangkap mangsa.
– Racun dari nematocyst dapat menghasilkan reaksi
yang menyakitkan bagi para perenang/penyelam.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 10


FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 11
Kelas Scyphozoa.
• Umumnya berukuran besar (ada yang mencapai
[diameter] 3 m), berbeda dengan medusa
Hydrozoa yang umumnya kecil.
• Dikenal sebagai ubur-ubur (jellyfish), bentuk tubuh
bundar atau sepertui lonceng.
• Medusa besar tersebut adalah tahapan dominan
dari siklus hidup Kelas Scyphozoa (scyphozoans).
• Polip scyphozoans sangat kecil dan melepaskan
juvenil-juvenil medusa. Beberapa spesies tidak
mempunyai tahapan polip.
• Scyphozoans berenang dengan kontraksi berirama,
kemampuan renangnya sangat terbatas (mudah
terbawa arus).
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 12
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 13
Kelas Anthozoa
• Anthozoa: berupa polip (soliter ataupun koloni), tanpa “medusa”.
• Polip pada Anthozoa lebih kompleks dibanding pada Hydrozoa atau
Scypozoa
• Pada perut terdapat beberapa partisi (septa), yang menghasilkan
perluasan untuk pencernaan mangsa lebih besar.
• Bentuk hidup bervariasi:
– Anemon laut : umum dan penuh warna yang sering mempunyai polip berukuran besar .
– Coral (hewan karang) meliputi beragam kelompok yang semuanya merupakan
anthozoans bentuk koloni. Beberapa mempunyai kerangka kalsium karbonat dan
meskipun hidup di perairan dingin. Di tropis, mereka membentuk terumbu karang (coral
reef)  menghasilkan endapan masif dari CaCO3.
– Gorgonians, kipas laut , bentuk koloni yang menghasilkan kerangka bercabang kenyal
terbuat dari bahan protein.
– Precious corals; anggota gorgonians dengan spikula berkapur berwarna merah atau
pink, merupakan bahan tambahan terhadap kerangka protein.
– Karang hitam, anggota gorgonians yang menghasilkan kerangka keras berwarna hitam.
– Beberapa anthozoans membentuk koloni berdaging dengan polip-polip dan kerangka
keras: soft coral, seavent dan pensil laut seapen.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 14


FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 15
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 16
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 17
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 18
CORALLIT
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 19
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 20
FILUM CTENOPHORA
• Dikenal sebagai “Comb Jellies” (Ubur-ubur sisir )
• Tubuh berlendir menyerupai medusa, tetapi sangat unik.
– Ctenophora berenang dengan delapan baris sisir bersilia, silia
panjang menyatu di bagian pangkal, dan berdenyut secara
bergelombang.
– Sisir bersilia berdenyut secara kontinyu, memantulkan cahaya,
menciptakan efek multi-warna menyerupai prisma.
• Panjang tubuh dari beberapa milimeter pada Pleurobrachia
(gooseberry laut ) hingga 2 m pada Cestum (Sabuk-Venus).
• Termasuk karnivora sangat rakus.
• Sekumpulan comb jellies dapat mengonsumsi dalam
jumlah besar larva ikan dan plankton
• Beberapa Comb jellies menangkap mangsanya mengguna-
kan dua tentacle-arm panjang dengan sel-sel pembelit
(stricky) yang dinamakan colloblasts.
Stenophora (Comb-jellyfish)

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 22


SIMETRIS BILATERAL
• Simetris radial berperan sangat baik pada hewan-hewan
sesil yang melekat pada substrat atau yang terombang-
ambing oleh arus
• Tetapi bagi hewan-hewan yang merayap atau berenang
dalam satu arah mempunyai kebutuhan berbeda.
• Kebanyakan hewan-hewan seperti itu memperlihatkan
simetris bilateral, susunan tubuh yang hanya ada satu cara
memotong tubuh guna mendapatkan dua bagian yang
identik .
• Hewan-hewan seperti itu mempunyai kemampuan sistem
sensor yang rumit, dari satu arah aliran impul-impul syaraf,
dan dengan kompleks massa sel yang meningkat untuk
memproses skope-luas informasi sensori.
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 23
Hewan-hewan bilateral
simetris, mempunyai
ujung bagian anterior,
dan ujung bagian
posterior. Pada ujung
anterior berupa kepala
dengan otak, atau
setidaknya suatu
kumpulan dari sel-sel
syaraf, serta organ-organ
sensori seperti mata.

• Hal yang sama, hewan-hewan simetris bilateral


mempunyai punggung atau permukaan dorsal.
• Simetris bilateral mengarahkan hewan-hewan
menjadi lebih aktif dalam berburu mangsa dan
mengembangkan perilaku yang lebih rumit
FST-UA: 7-03-2018 dibandingMOCH.
hewan-hewan
AFFANDI simetris radial.
24
Anggota Hewan-hewan bilateral simetris:
• Kelompok paling sederhana: kebanyakan
organisme menyerupai cacing, berukuran kecil dan
memanjang.
Hewan-hewan seperti itu tersusun atas 7 fila:
1. PLATYHELMINTHES
2. NEMERTINA
3. GASTROTRICA
4. KINORINCHA
5. PRIAPULIDA
6. NEMATODA
7. ENTOPROCTA
• Kebanyakan anggota fila tersebut kecuali
entoprocta adalah bentik, hidup dalam endapan
dasar halus.
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 25
Platyhelminthes
• Secara struktural, rancangan tubuh
bilateral simetris yang paling sederhana,
– Tubuh pipih secara dorsoventral, yakni mempunyai
punggung dan perut.
– struktur tubuhnya secara jelas ada pada tingkatan
organisasi level organ dan sistem organ.
• Kebanyakan bersifat parasit, hanya kelas
Turbellaria yang hidup bebas.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 26


Kelas Turbellaria
• Panjang tubuh < 10 cm, tipis, bentuk-daun, dan
sering berwarna-warni
• Silia menutup tubuh luar, khususnya pada sisi
bawah, alat pergerakan efek-glinding di dasar
substrat
• Karnivora, memangsa invertebrata kecil lain.
• Sebagian kecil planktonik, sebagian besar menetap
dalam pasir, lumpur, atau pada substrat keras.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 27


Turbelaria (Platyhelminthes)

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 28


Filum Nemertina
• Filum Nemertina (Ribbon Worms) adalah bentik di perairan
dangkal.
• Secara keseluruhan terlihat seperti cacing pipih, tetapi lebih
memanjang.
• Menunjukkan gambaran tingkat organisasi lebih kompleks.
– Mempunyai sistem sirkulasi sedarhana: pengangkutan nutrien
dan oksigen ke jaringan-jaringan melalui darah.
– Sistem syaraf kompleks,
– Saluran pencernakan lengkap, dengan satu usus, termasuk satu
mulut dan satu anus.
– Ciri yang umum: keberadaan proboscis berupa tabung- gemuk
memanjang untuk menjerat mangsa dan pertahanan.
• Proboscis ini keluar dari suatu rongga di bagian atas mulut seperti jari-
jari sebuah sarung tangan
– Semua cacing ribbon adalah predator yang memakan cacing lain
dan krustase.
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 29
Nemertina (Ribbon Worms)

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 30


Filum Gastrotricha & Kinorhyncha
• Gastrotricha & Kinorhyncha mencakup spesies laut
yang beragam, kesemuanya berukuran sangat kecil
(kurang dari 1 mm), mereka tidak banyak diketahui
oleh sebagian besar pengamat.
• Bentuk tubuh bulat memanjang, struktur mulut
untuk makan makanan, dan dengan organ sensori
pada ujung anterior.
• Gastrotricha & Kinorhyncha laut menghuni endapan
pasir dan lumpur di perairan dangkal.
• Makanan: detritus, diatom, dan hewan-hewan
berukuran kecil.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 31


Gastrotricha & Kinorhyncha

Kinorhyncha

Gastrotricha
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 32
Filum Priapulida • Jumlahnya tidak
lebih dari tiga
spesies.
– Hidup terkubur
dalam sedimen
intertidal di daerah
polar dan sub-polar
– Ukuran jarang
mencapai 10 cm.
– Karnivora, memakan
invertebrata
bertubuh lunak yang
mereka tangkap
dengan proboscis .

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 33


• Nematoda (roundworms; cacing gilik),
hampir tidak pernah tampak tetapi
Filum Nematoda jumlah mereka dalam sedimen (kaya
organik) sangat (paling) melimpah.
– Banyak yang parasit, pada mayoritas
organisme laut.
• Nematodes secara penuh teradaptasi
hidup di dalam sedimen atau jaringan
organisme lain.
• Nematoda dalam sedimen, umumnya
memakan bakteri dan bahan organik.
• Kebanyakan berukuran kecil, dengan
tubuh ramping dan silindris,
meruncing pada kedua ujung tubuh.
– Usus, yang berujung pada anus,
berada dalam rongga tubuh yang
berisi cairan untuk mengangkut
nutrien.
– Lapisan otot dinding tubuh sangat
kenyal tetapi fleksibel untuk
memompa (mendorong dan
memeras) cairan dan beraksi sebagai
kerangka hidrostatik (skeleton
hydrostatic) untuk pendukung dan
pergerakan.
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 34
Filum Entoprocta
• Organisme bentik, sekilas menyerupai koloni hidroid kecil.
• Tampilan eksternal mereka juga mirip dengan anggota filum lain:
Ectopracta
– Keduanya sering disatukan sebagai Filum Bryozoa.
– Struktur tubuh internal: keduanya cenderung ‘beda’
• Hidup berkoloni pada substrat batu, cangkang, sponges, dan
seaweeds dengan menghasilkan lapisan kerak berkapur tipis pada
permukaan substrat.
• Saluran pencernaan berbentuk-U, mempunyai mahkota tentakel
menyulur dari permukaan bagian atas.
• Mulut dan anus terbuka di dalam lingkar tentakel (Entoprocta
bermakna anus inner)
– Ectoprocta, mulut ada di dalam tentakel, tetapi anusnya tidak

• Mahkota tentakel makanan bersilia dari Ectoprocta, merupakan ciri


khas dari fila hewan laut yang lain : Phoronida dan Brachiopoda.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 35


Entoprocta

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 36


Pembawa “Lophophor”
• Lophophor adalah organ pengambil makanan dari tiga
fila hewan laut yang secara struktural sama:
Ectoprocta, Phoronida, dan Brachiopoda
• Ketiga fila tersebut dan fila selanjutnya dicirikan oleh
“rongga tubuh internal” yang sesungguhnya (coelom).
• Coelom terbentuk selama perkembangan embrionik
dan menyebabkan saluran pencernaan terpisah dari
dinding tubuh.
– Memungkinkan cairan coelomic berpindah dan
mensirkulasikan oksigen, limbah, dan nutrien.
– Dengan coelom saluran pencernaan terspesialisasi,
efisiensinya meningkat
– Fungsi otot-otot dinding tubuh terpisah dari aktivitas
saluran pencernaan dan mempunyai kisaran aksi lebih
besar.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 37


Filum Ectoprocta
• Ectoprocta adalah filum hewan utama, dengan
4000 spesies (tawar dan laut)
– Anggota utama komunitas bentik perairan dangkal,
menempati habitat umum yang sama dengan
Entoprocta.
– Berkoloni, dan membentuk massa berkerak dan
bercabang-cabang dari individu-individu kecil (ukuran
< 1mm).

– Entoprocta & Ectoprocta : dianggap sebagai contoh


yang bagus dari jalur evolusif pemusatan dari
kelompok-kelompok hewan berbeda terhadap
bentuk-bentuk dan kebiasaan adaptasi yang sama
ketika terpapar stress lingkungan yang sama.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 38


Ectoprocta

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 39


Filum Phoronida
• Phoronida tersusun atas 15 spesies, dari hewan-hewan berbentuk
memanjang dan meliang.
• Semuanya laut danb hidup dalam tabung di perairan dangkal.
• Saat makan, lophophor terjuntai keluar dari tabung, dan secara
cepat dapat ditarik kembali untuk perlindungan.
• Tidak punya appendages lain, kecuali lophophor

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 40


FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 41
Filum Brachiopoda
• Brachiopoda (kerang lampu), 30.000
sp. dilaporkan telah punah, saat ini
tinggal 300 sp.
– Contoh: Lingula
• Semuanya bentik, melekat pada dasar
laut dengan tangkai berotot,
menempati relung dasar laut yang
bervariasi (dasar tebing dangkal—
berlumpur dasar dalam).
• Cangkang luar berkapur sekilas
menyerupai bivalvia moluska, tapi
simetrisnya berbeda
• Cangkang Brachiophora tampak
berlokasi pada sisi dorsal dan ventral
dari organ (tubuh) lunak.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 42


FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 43
HIDANGAN MAKAN MALAM
MENU MASAKAN BRACHIOPHORA

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 44


Mollusca
• Mollusca adalah anggota kelompok yang paling
melimpah dan paling mudah diamati
– Teradaptasi terhadap semua habitat laut .
• Sulit melakukan karakterisasi pada kelompok
besar dan beragam, banyak karakter umum yang
teramati.
– Tidak bersegmen
– Mempunyai cangkang eksterenal yang membungkus
tubuh lunak
– Menggunakan otot kaki besar untuk pergerakan,
untuk menjangkar, dan mendapatkan makanan.
– Umumnya mempunyai susunan organ perasa
terspesialisasi di wilayah anterior tubuh di dekat otak
 dikenal sebagai “cephalization” –pada cumi-cumi
& gurita)
FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 45
– Mollusca tersusun atas tujuh kelas, 5 di antaranya
(bergaris bawah) sangat terkenal.
• Aplacophora  bentik tanpa cangkang
• Monoplacophora  bentik, jarang
• Polyplachophora  bentik perairan dangkal, Chiton (dengan
8 bilah cangkang)
• Gastropoda  kebanyakan bentik, tanpa cangkang atau
cukup satu keping (snails [keong], sslugs [siput], dan limpets
[tirem], abalones, & nudibranchs )
• Scaphopoda bentik, cangkang satu bilah dan memanjang,
dikenal: “tusk shell”  tusk (gading)
• Bivalvia  bentik, cangkang dua keping: mussels, clams,
oysters, dan scallops.
• Cephalophoda  bentik dan pelagik, umumnya tanpa
cangkang, kaki termodifikasi sebagai tentakel dengan sucker:
gurita dan cumi-cumi.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 46


FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 47
• Chiton: anggota kelas Polyplacophora, dicirikan oleh:
– Delapan lempeng berkapur yang tertanam dalam permukaan
dorsal
– Menghuni daerah intertidal berbatu,
– Kaki berotot besar mereka melekat untuk perlindungan dalam
lubang batu.
– Memakann dengan grazing alga dari batuan dengan radula
(menyerupai lidah parut)
• Gastropoda: meski ciri utamanya adalah satu keping
cangkang, namun anggotanya ada yang tanpa cangkang.
– Sebagai grazing alga, pemakan detritus, sedimen kaya organik,
dan ada yang predator (hewan lamban bergerak)
• Scaphopoda: terkubur dalam sedimen pada beragam
kedalaman, tusk shell bermakna bentuk cangkang
memanjang dan meruncing, seperti gading gajah tapi
terbuka pada kedua ujung.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 48


• Bivalvia: pada mussels, clams, oysters, dan scallops
mempunyai dua keping cangkang (bivalvia) berengsel.
Tergolong hewan bentik bergerak lamban. Sebagai
pemakan deposit pada sedimen atau penyaring
plankton dan detritus dari air.
• Chephalopoda: squids, octopuses, cuttlefish, dan
nautilus.
– Anggota kelas ini terspesialisasi sebagai predator
pemangsa hewan, dengan tentakel berisi barisan sucker,
organ sensor berkembang baik, dan tanpa cangkang
eksternal.
– Sistem pendorong unik dengan menggunakan semprotan
air kecepatan tinggi menghasilkan kecepatan melebihi
invertebrata laut manapun.
– Chephalopoda juga lebih besar dibanding invertebrata laut
lainnya (Architeuthis cumi-cumi raksasa mencapai panjang
20 m).

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 49


Architeuthis (cumi-cumi raksasa)

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 50


Fila lebih Menyerupai Cacing
• Fila dengan struktur tubuh menyerupai cacing
yang telah dibahas : mempunyai kesuksesan
adaptasi yang ekstrim.
– Kebanyakan anggota fila menyerupai cacing tinggal
dalam endapan lumpur atau pasir.
– Mereka mempunyai bentuk tubuh memanjang 
efektif untuk pergerakan meliang (tanpa kerangka
keras untuk mendukung otot-otot pergerakan.
– Mereka menghasilkan “hydrostatic skeleton” untuk
otot-otot dinding tubuh untuk aksi meliang; yang
tersusun atas dua susunan:
• Band-band otot sirkuler mengelilingi tubuh dan otot-
otot longitudinal menambah panjang tubuh.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 51


Filum Sipuncula
• Sipuncula (cacing kacang), mempunyai tubuh lunak, tidak
bersegmen dan tampak seperti kacang; didapati di seluruh
dunia; dan keseluruhan anggota di laut.
• Kebanyakan di daerah intertidal
• Hidup meliang dalam dasar berlumpur, batuan, dan koral,
atau bersembunyi dalam celah-celah atau dalam cangkang
kosong.
• Bagian anterior mengandung satu mulut dan satu set lobus-
lobus (tentakel) bercabang yang dapat ditarik ke dalam
bagian tubuh, dan menjadi bungkusan tampak kompak
seperti kacang.
• Cacing kacang berukuran panjang 2 hingga 50 cm.
• Diperkirakan 250 spesies yang diketahui, semuanya
pemakan deposit.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 52


Sipuncula

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 53


Filum Echiurida
• Filum dari cacing laut bentik ini mirip dengan cacing kacang dalam bentuk
dan ukuran kecuali untuk mempunyai satu proboscis seperti sendok atau
garpu yang non-retractable.
• Kebanyakan hidup dalam liang di lumpur.
• Gambaran luar biasa Echiurida adalah proboscis yang dapat dipanjangkan,
terkadang proboscis dapat lebih panjang dari keseluruhan tubuh lainnya
(efektif mengumpulkan makanan dan menyapu sedimen saat tinggal di
dalam liang).
• Proboscis menghasilkan jaringan lendir untuk melapisi dinding liang
bentuk-U.
– Dalam liang, sering ditempati oleh crabs, udang, atau tamu tak resmi lainya.
– Air dipompa melalui lubang berulang secara bergelombang dari kontraksi
sepanjang dinding tubuh.
– Air berlalu melalui jaringan lendir, partikel-partikel kecil terperangkap.
– Bila jaringan mukus tertutup makanan, ia mengkonsumsinya, dan kemudian
membangun liang yang lain.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 54


Echiurida

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 55


Filum Pogonophora
• Pogonophora adalah cacing laut yang tinggal di dalam
tabung, dan secara keseluruhan terdapat di laut dalam
(80% anggotanya tinggal pada kedalaman > 200m)
mereka tetap tidak diketahui hingga tahun 1900.
• Ukuran dewasa, panjang 10—35 cm; saluran
pencernaan internal tidak lengkap (tidak mempunyai
mulut dan usus, seperti sponges dan cacing pita) 
hewan ini menggunakan bakteri simbiotik untuk
mencukupi kebutuhan energi mereka.
• Cacing tabung berukuran luar biasa besar (>2m
panjang) dan dalam jumlah banyak telah ditemukan di
komunitas hot-sporing laut-dalam (hydrothermal
vents) pada akhir-akhir ini; ini sebagai titik awal dalam
penetapan Filum Pogonophora.

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 56


Pogonophora (Bearworms; cacing jenggot)

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 57


Filum Hemichordata (Acorn Worms)
• Hemichordata adalah kelompok kecil dari cacing laut bentik sangat
berhubungan dengan pogonophorans.
– Mempunyai proboscis anterior, tubuh lunak dan lembut, panjang mencapai
50 cm.
– Hidup di perairan dangkal, di tempat-tempat terlindung di bawah batu,
dalam tabung, atau dalam liang

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 58


21. CHAETOGNATA
22. ANNELIDA
23. ARTHROPODA
24. ECHINODERMATA
25. CORDATA

FST-UA: 7-03-2018 MOCH. AFFANDI 59

Anda mungkin juga menyukai