Anda di halaman 1dari 35

HG1

Fitri Anugraheni
Imaz zaniar majid
Syifa Putri Salsabila
Nabilah
Tiara Kusuma Dewi

A S U H A N K E P E R A W ATA N PA D A M A S A
P O S T PA R T U M ( K A S U S V )
OUTLINE
Adaptasi New Born

Keadaan Normal yang Ditemukan pada Bayi Baru Lahir

Pengkajian pada New Born

Termoregulasi Bayi Baru Lahir

Pengkajian New Born

Asuhan Keperawatan
PROSES ADAPTASI BAYI BARU LAHIR
Sistem pernapasan

Perubahan system pernapasan , Perubahan ini diinisiasi oleh kompresi thorax, expansi paru, kenaikan
konsentrasi oksigen alveolar, serta vasodilatasi pembuluh paru. Sedangkan, pernapasan ekstrauterin diinisiasi
oleh faktor utama yaitu rangsangan mekanik dan kimia

Sistem sirkulasi

Tiga struktur sirkulasi janin utama yang mengalami perubahan adalah duktus venosus, foramen ovale, dan duktus
arteriosus. Duktus venosus, yang menghubungkan vena umbilikalis ke vena cava inferior, ditutup pada hari ke 3
kehidupan dan menjadi ligamen. Aliran darah melalui vena umbilikal berhenti begitu tali pusar dijepit. Foramen ovale,
yang merupakan pembuka antara atrium kanan dan atrium kiri, menutup ketika tekanan atrium kiri lebih tinggi dari
tekanan atrium kanan. Duktus arteriosus, yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta desendens, biasanya
menutup dalam waktu 15 jam .
KEADAAN NORMAL YANG DITEMUKAN PADA BAYI BARU LAHIR
Area atau Sistem Teknik Pengkajian Temuan Normal
Buka posisi bayi baru lahir dan amati postur saat
Postur Ektrimitas dalam keadaan fleksi atau bisa difleksikan.
bayi sedang diam.

Ukur dengan menempatkan pita ukur di sekitar


Lingkar Kepala kepala tepat di atas telinga dan alis. Pengukuran 33–35.5 cm (13–14 inches)
biasanya dicatat dalam sentimeter.

Ukur dengan menempatkan pita ukur di sekitar


Lingkar Dada 30,5–33 cm (12–13 inci) atau 2–3 cm lebih kecil dari lingkar kepala.
dada di atas garis puting.

Ukur panjang tubuh dengan menempatkan pita


ukur pada permukaan yang datar. Letakkan bagian
Panjang atas kepala bayi di bagian atas pita ukur. bentangkan 45–53 cm (19–21 inches)
tubuh dan satu kaki. Pengukuran diambil dari bagian
atas kepala hingga ke bagian bawah tumit.

Bersihkan timbangan sebelum digunakan.


2.500–4.000 g (5 lb. 8 oz. – 8 lbs. 13 oz.) kehilangan berat badan 5% –10% dari berat lahir selama
Tempatkan kertas bersih pada timbangan. Atur
minggu pertama adalah normal. Hal ini disebabkan kehilangan air melalui urin, tinja, dan paru-paru
Berat skala nol. Tempatkan bayi pada timbangan. Catat
dan peningkatan laju metabolisme. Ini juga terkait dengan asupan cairan yang terbatas. Neonatus
berat bayi. Jangan biarkan bayi tanpa pengawasan
akan mendapatkan kembali berat badan lahir dalam 10 hari
saat menimbang.
Tempatkan pemeriksaan suhu
di area aksila. Suhu aksila lebih
dianjurkan karena berkaitan
Suhu dengan adanya risiko trauma 36.4°–37.2°C (97.5°–99°F)
jaringan, perforasi, dan
kontaminasi silang terkait
dengan metode suhu rektal.
Kaji tingkat pernapasan dengan
30–60 napas per menit Pernafasan diafragma dan perut yang tidak
Pernapasan mengamati naik turunnya dada dan
teratur sedikit meningkat saat menangis dan berkurang saat tidur.
perut selama satu menit penuh.
Nilai denyut nadi apikal dengan 120–160 bpm Laju meningkat (hingga 180 bpm) dengan menangis dan
Nadi auskultasi selama satu menit penuh. menurun (hingga 100 bpm) saat tertidur. Murmur mungkin terdengar;
Nilai laju dan ritme. sebagian besar tidak patologis dan hilang hingga 6 bulan.
Tekanan darah bukanlah bagian rutin
penilaian neonatal. Tekanan darah
Tekanan Darah 50–75/30–45 mm Hg
dikaji dari kedua lengan dan kaki
neonatus.
Kulit Inspeksi pada kulit dari warna, tanda Kulit berwarna merah muda dengan acrocyanosis atau kebiruan pada
lahir, teksture, turgor, memar, ruam, kaki dan tangan.
keutuhan, dan kehangatan kulit. Lanugo terdapat pada punggung, dahi, bahu.
nevus flammeus yang tidak dapat hilang.
Mongolian spot atau kebiruan pada bokong bayi
Kepala Inspeksi dan palpasi kepala bayi untuk Terdapat bentuk molding pada bayi.
merasakan adanya caput succedaneum atau Fontanel terlihat tipis dan akan bergerak/menonjol saat bayi menangis.
cephalohematoma. Fontanel anterior berbentuk diamond (2,5 – 4 cm) menutup pada usia 18 bulan.
Fontanel posterior berbentuk segi tiga (0,5-1 cm) menutup antara 2 dan 4 bulan.

Leher Angkat dagu bayi ke atas Leher pendek dan kulit leher berlipat-lipat.
Ada reflex tonic.

Mata Kaji posisi mata, warna sclera, dan besar Mata terlihat simetris dalam ukuran dan penempatan.
pupil. Neonates dapat mengetahui adanya suatu benda atau orang di jarak 12 inci atau 25
Kaji reflex terhadap cahaya, berkedip. cm.
Sclera berwarna putih atau putih kebiruan.
Pupil sama-sama reaktif terhadap cahaya.
Tidak ada produksi air mata
Kuping Inspeksi posisi kuping, bentuk, Bayi merespon terhadap suara berisik disertai dengan reflex
dan drainase yang mungkin kaget.
muncul. Lebih merespon pada suara yang agak lantang dan tinggi.
Hidung Inspeksi bentuk hidung, inspeksi Hidung terlihat agak datar atau memar (berkaitan dengan proses
lubang hidung. kelahiran), terdapat sedikit mukus
Mulut Inspeksi bibir, gusi, lidah, membrane bibir, gusi, lidah, membrane mucus berwarna pink dan lembut.
mucus. Refleks positif.
Test untuk reflex bayi (rooting,
menyusui, menelan)
Dada/paru-paru Inspeksi bentuk, kesimetrisan, Dada simetris dan berbentuk tabung.
dan pengembangan dada. Crackles masih dapat terdengar setalah berjam-jam.
Auskultasi suara paru

Jantung Auskultasi bunyi jantung selama 1 Bunyi jantung 1 dan 2 ada pada auskultasi.
menit. Irama normal dengan variasi yang berhubungan dengan perubahan
Palpasi nadi perifer. pernafasan.
Murmur pada bayi dapat hilang setelah 2 hari.
Genital (laki- Inspeksi penis Skrotum agak besar dan terlihat adanya cairan.
laki) Inspeksi dan palpasi Bayi dapat melakukan urinasi normal dalam 24
skrotum jam .
Genital (wanita) Kaji adanya klitoris, vagina, Labia mayora menutupi labia minora dan klitoris
meatus uretra
Labia mayora dan minora terlihat memiliki cairan
Muskuloskeletal Inspeksi ekstremitas, tulang Tangan memiliki panjang yang sama dan sama kuat.
belakang, lakukan manuver Kaki memiliki panjang yang sama dan sama kuat
Barlow-Ortolani Tidak berbunyi jika dilakukan manuver
Jumlah: 10 jari tangan, 10 jari kaki

Neurologis Kaji postur dan reflex bayi Terdapat reflex pada bayi
PENGKAJIAN PADA NEW BORN
Penilaian APGAR dilakukan 1-5 menit setelah bayi baru lahir dan sekaligus digunakan untuk
mengetahui indikasi perlu dilakukannya resusitasi atau tidak (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 1996).
Berikut merupakan pengkajian awal yang dilakukan dengan skoring APGAR.

G = grimace
A= apprearance P = pulse (denyut (irritabilitas reflex) ;
(warna); pucat, sianotik, jantung); dilakukan dilakukan dengan
atau merah muda dengan auskultasi menepuk secara halus
pada kaki

A = activity (tonus R = respiratory


otot); dilakukan (pernapasan); dilakukan
berdasarkan gerakan dengan mengamati
fleksi ekstremitas dinding dada
SKOR APGAR
skor 0 hingga 3 poin
Skor 4 hingga 7 poin merupakan tekanan berat
menandakan kesulitan dalam menyesuaikan diri
sedang dengan kehidupan
ekstrauterin.

Skor APGAR dipengaruhi oleh adanya infeksi, anomali kongenital, ketidakmatangan fisiologis, sedasi ibu melalui obat-
obatan, dan gangguan neuromuscular. Skor 0-3 : sangat sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan luar
Skor 4-7 : sulit dalam rentang sedang
Skor 8-10: Normal (pertahankan termoregulasi bayi dan tidak perlu melakukan resusitasi)

(Keenan, 2006 dalam Ricci S., S, 2009)


MEKANISME TERMOREGULASI BAYI
BARU LAHIR
Termoregulasi merupakan kemampuan untuk bisa mengatur keseimbangan suhu dimana
jumlah panas yang keluar ke lingkungan sama dengan panas yang diproduksi tubuh
Termoregulasi neonatus bersifat homeothermic dimana mereka berusaha menstabilkan suhu
internal mereka dalam rentang yang sempit terlepas dari variasi suhu yang signifikan di
lingkungan mereka (London, et al., 2017)
KARAKTERISTIK NEONATUS YANG BISA
MEMPENGARUHI STABILITAS SUHUNYA:
Transfer suhu dari organ neonatus Pembuluh darah pada neonatus lebih
ke permukaan kulit meningkat jika Neonarus mengandalkan dekat dengan kulit dibandingkan
dibandingkan dengan dewasa karena thermogenesis tanpa menggigil untuk dengan orang dewasa. Oleh karena
neonatus mengalami penurunan menghasilkan panas melalui itu, dearah yang beredar dipengaruhi
lemak subkutan dan permukaan metabolisme dari jaringan adiposa oleh perubahan suhu lingkungan dan
tubuh yang lebih besar dibandingkan coklat. mempengauhi hipotalamus sebagai
rasio beratnya pusat pengontrolan suhu

Bayi premature mengalami


Postur tertekstur mengurani luas
peningkatan kehilangan panas melalui
permukaan yang terpapar ke
penguapan karena terjadi
lingkungan, sehingga mengurangi
pengingkatan air tubuh total dan
kehilangan panas
kulit yang tipis
Thermogenesis
(pembentukan panas).
Pertahanan panas Kehiangan panas
melalui metabolisme
umum, aktivitas otot,
TERDAPAT EMPAT CARA BAYI KEHILANGAN ATAU
MENDAPATKAN PANAS

Konduksi, kehilangan panas dengan


melakukan kontak langsung dengan
objek yang lebih dingin

Konveksi, kehilangan panas akibat


pergerakan udara
Evaporasi, kehilangan panas ketika terjadi penguapan
(keringat).

Radiasi, kehilangan panas akibat perpindahan ke objek


yang suhunya lebih rendah

(White, Duncan, & Baumle, 2011)


KASUS V

Seorang bayi lahir satu jam yang lalu. Jenis kelamin perempuan, berat badan 2900 gram
dan panjang badan 48 cm, nilai APGAR 8/10. Bayi terlihat warna kulitnya pink di
bagian badan dan biru di ekstremitas, sesekali bayi terlihat menggigil. Pada tubuh bayi
tampak rambut-rambut halus di sekitar pundak dan lengan atas, juga lemak-lemak
berwarna putih kekuningan di lipatan lengan dan paha. Ketika dikaji ibu bayi
mengatakan masih takut kalau nanti harus memandikan bayinya karena ngeri dengan
tali pusatnya. Beberapa saat kemudian bayi terdengar menangis, perawat mendatangi tempat
tidur pasien ketika tangisan bayi terdengar belum juga berhenti dan didapati ternyata ibu bayi
sedang berada di kamar mandi. Perawat mengecek keadaan bayi dan teraba popok bayi basah
oleh urinnya.
Data Pada Kasus Analisis Data
Data Objektif
Berat Badan (BB) : 2900 gram Normal : 2700-4000 gram

(Hockenberry & Wilson, 2015),

2500-4000 gram (Chapman & Durham, 2010).

Panjang Badan (PB) : 48 cm 48-53 cm (Hockenberry & Wilson, 2015),

45-53 cm (Chapman & Durham, 2010)


Nilai APGAR : 8/10 Penilaian berdasarkan observasi dari denyut jantung, pernapasan, tonus
otot, refleks, dan warna (Hockenberry & Wilson, 2015).

Total Penilaian:

0-3 : neonatus dalam keadaan bahaya dan

membutuhkan resusitasi

4-6 : neonatus dalam keadaan depresi SSP

ringan, sianosis, dan respirasi buruk

7-10 : neonatus dalam keadaan baik


Data Pada Kasus Analisis Data

Data Objektif

Kulit 1. Akrosianosis dengan kulit berwarna merah muda disebabkan ketidakseimbangan vasomotor, statis kapiler, dan
kadar hemoglobin yang tinggi. Akrosianosis menunjukan respon tubuh bayi terhadap lingkungan yang dingin
1. Warna kulit berwarna merah muda
(hipotermia) dan sirkulasi peripheral yang belum matang (Chapman & Durham, 2010)
di bagian badan dan biru di
ekstremitas 2. Lanugo, yaitu rambut halus dan tipis yang biasa tumbuh di dahi, pipi, pundak, dan punggung serta akan
berkurang seiring bertambah usia fetus
2. Rambut-rambut halus di sekitar
pundak dan lengan atas 3. Vernix caseosa atau lemak berwarna putih kekuningan sebagai lapisan pelindung yang disekresi dari kelenjar
sebaceous. Jika bayi tidak dimandikan vernix caseosa akan terabsorbsi ke dalam tubuh dalam waktu 24-48 jam
3. Terdapat lemak-lemak berwarna
(Hockenberry & Wilson, 2015).
putih kekuningan di lipatan lengan
dan paha
Keadaan Neonatus : 1. Menggigil sebagai respon tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh. Namun, hal tersebut jarang ditemukan
karena lemak subkutan sedikit, biasanya tubuh bayi dalam mempertahankan suhu dengan melakukan
1. Menggigil
vasokontriksi pembuluh darah dan lemak coklat di luar tubuh bayi dapat membantu meningkatkan panas
2. Menangis dengan meningkatkan metabolisme (Pillitteri, 2010).

3. Popok bayi basah oleh urinnya 2. Menangis dilakukan bayi secara spontan ketika dilahirkan sehingga dapat di selimuti dan di dekatkan pada ibu
untuk memberikan kenyamanan dan keternangan, serta menjaga suhu bayi (Hockenberry & Wilson, 2015).
Menangis juga dapat menandakan bahwa bayi lapar atau tidak nyaman seperti popok basah.
Data Pada Kasus Analisis Data
Data Objektif
Tanda-Tanda Vital (TTV) tambahan yang RR normal : 30-60x/menit
harus dikaji Respiratory Rate (RR), Heart
HR normal : 120-140 denyut/menit
Rate (HR), Suhu, Nadi, dan Tekanan
Suhu : 36,5’-37,6’ C
Darah (TD)
Nadi normal : 110-160 x/menit

TD normal : sistolik 60-80 mmHg; diastolik 40-50 mmHg

(Hockenberry & Wilson, 2015).

Data Subjektif

Ibu bayi mengatakan masih takut kalau


nanti harus memandikan bayinya karena
-
ngeri dengan tali pusatnya.
PENGKAJIAN STATUS
KARDIORESPIRATORI
Airway Airway apakah ada cairan disekitar saluran nafas atau tidak. Perawat menilai
respirasi sekali setiap 30 menit sampai bayi stabil selama 2 jam setelah lahir
(American Academy of Pediatrics [AAP] & American College of Obstetricians and
Gynecologists [ACOG], 2012).

Breathing Kaji henti napas dalam waktu 5-10 detik terjadi dalam beberapa saat, , hal yang
harus dikaji adalah apneu, bunyi napas (suara yang terdengar biasanya 1-2 jam
adalah rongki).
Tanda-tanda gangguan pernafasan Kaji tingkat pernapasa. Adanya retraksi, pelebaran reflex dari lubang hidung (terjadi
karena tidak menerima oksigen yang cukup) flare intermiten (sejam pertama
setelah kelahiran), sianosis, grunting , Seesaw or Paradoxical Respirations, heart
sounds, Brachial and Femoral Pulses, Capillary Refill, tekanan darah,

(Fundamental Of Maternal New-Born and Women's Health Nursing Six


Edition, 2014)
PENGKAJIAN TERMOREGULASI
• Penilaian termoregulasi suhu neonatus diambil
setelah kelahiran.
• Pengkajian ini tidak boleh dipasang di atas tulang
atau area lemak coklat, karena merupakan area
yang hangat untuk mengukur yang menggambarkan
suhu kulit bayi.
• Kontrol suhu diatur untuk mengatur jumlah panas
yang dihasilkan sesuai dengan suhu kulit bayi.
• Suhu harus dinilai setiap 30 menit sampai bayi
stabil selama 2 jam setelah lahir (AAP & ACOG,
2012). Kemudian diperiksa 4 jam dan kemudian
setiap 8 hingga 12 jam atau sesuai dengan
kebijakan fasilitas selama itu tetap stabil.
PENGKAJIAN UMUM YANG DILAKUKAN
PADA BAYI BARU LAHIR
Kepala Pengkajian kepala biasanya berkaitan dengan bagian- bagian molding, fontanels, caput succedaneum,
chapalhematoma, face.

TTV Pengkajian tanda tanda vital yaitu denyut jantung dan laju pernapasan, Pengkajian suhu, dapat ditinjau
setiap 30 menit sampai stabil selama 2 jam, kemudian setiap 8 jam sampai debit (Kliegman et al., 2007).
Tekanan darah, serta faktor-faktor yang menyebabkan tekanan darah (Dillon, 2007).

Leher dan Perawat menilai leher bayi secara visual dan mencatat seberapa bisa bayi menggerakkan kepala dari sisi
Clavicles ke sisi, dikarenakna lehernya sangat pendek.

Tali pusar Tali pusar harus berisi tiga pembuluh darah. Kedua arteri berukuran kecil. Vena tunggal lebih besar dari
arteri dan menyerupai celah karena dindingnya lebih mudah dikompresi.

Ekstremitas Pengkajian ekstremitas untuk mengetahui tanda-tanda patah tulang seperti krepitasi, kemerahan,
benjolan atau pembengkakan.
Colom Pengkajian colom vertebral untuk menemukan adanya kerusakan pada vertebra dan
vertebral mengidentifikasi indentasi tanda spina bifida occulta (kegagalan vertebra untuk menutup).
Berat badan Kaji berat badan klien apakah diluar kisaran normal atau tidak, faktor-faktor ynag
mempengaruhi berat badan.
Panjang badan Panjang bayi diukur dari bagian atas kepala hingga tumit kaki yang terentang. Panjang rata-
bayi rata bayi baru lahir adalah 48 hingga 53 cm (19 hingga 21 inci) (Cheffer & Rannalli, 2011)
Lingkar kepala Kaji ukuran kepala, kelainan pada kepala

Abdomen Kaji bentuk abdomen, warna dan kelainan disekitar abdomen.

Genitalia Kaji pendarahan vagina (pseudomenstruasi). Tag hymenal. clitoris, labia minora lebih besar
dari labia majora (prematur).

Laki-laki. Testis, skrotum, rugae pada skrotum, prepuce nonretractable meatus di ujung
penis
Fundamental Of Maternal New-Born and Women's Health Nursing Six Edition. United State Of America, 2014)
PENGKAJIAN SENSORI

Fundamental Of Maternal New-Born and Women's Health Nursing Six Edition. United State Of America, 2014)
(Maternity and Pidiatric Nursing, 2009)
PEMERIKSAAN FISIK

• Tekstur kulit biasanya bayi yang baru lahir memiliki tekstur lengket dan transparan sampai halus
• Lanugo yaitu terdapat rambut yang berbulu halus pada tubuh bayi yang baru lahir, yang tidak ada pada bayi
premature kemudian nanti menghilang kalau sudah postmaturity.
• Lipatan plantar berkerut di telapak kaki, jaringan payudara berkaitan dengan ketebalan dan ukuran jaringan dan
areola tidak terlihat sampai penuh.
• Mata dan telinga kelopak mata bisa menyatu atau terbuka dan tulang rawan telinga dan kekakuan menentukan
tingkat kematangan (semakin besar jumlah tulang rawan telinga dengan kekakuan, semakin besar kematangan
bayi yang baru lahir).
• Alat kelamin pada laki-laki, penampilan testis dan skrotum ( halus sampai tertutup dengan rugae) sebagai
penentu kematangan.
• Pada wanita, penampilan dan ukuran klitoris dan labia menentukan kematangan (klitoris menonjol dengan labia
datar menunjukkan prematuritas, sedangkan klitoris tertutup oleh labia menunjukkan kematangan yang lebih
besar.

(Keyle, 2009)
DIAGNOSIS DAN
INTERVENSI
KEPERAWATAN
TERKAIT K ASUS
Domain 11: Keamanan Kelas : Termoregulasi
Diagnosis 1: (00253)
Risiko Hipotermi berhubungan dengan faktor risiko kehilangan panas berlebih melalui konduksi, konveksi, evaporasi, dan radiasi, serta
temperatur lingkungan yang rendah dan termoregulasi nonshivering bayi yang tidak efektif.
Data Objektif Data Subjektif Data Tambahan
• Bayi sesekali terlihat mengigil - • Neonatus kurang bergerak
• Warna kulit berwarna merah muda di • Mandi yang terlalu pagi
bagian badan dan biru di ekstremitas • Tanda-Tanda Vital (TTV)
• Terdapat lemak-lemak berwarna putih
kekuningan di lipatan lengan dan paha

NOC NIC
Kriteria Hasil: 1. Dekatkan bayi yang telah diselimuti kain dengan ibu untuk mengembalikan suhu
normal bayi
1. Suhu tubuh bayi dalam batas normal
2. Menjaga kepala bayi tetap tertutup untuk menghindari evaporasi
3. Memantau suhu tubuh bayi
4. Ganti pakaian bayi jika basah
5. Keringkan bayi setelah mandi dan berikan pakaian yang hangat, serta sarungtangan
dan tutup kepala
6. Berikan ASI secara rutin dan teratur
Domain 12: Kenyamanan Kelas 1: Hambatan
Rasa Nyaman
Diagnosis 2: (00214)
Hambatan Rasa Nyaman berhubungan dengan kontrol situasional yang tidak memadai.

Data Objektif Data Subjektif Data Tambahan


• Bayi menangis - -
• Popok bayi basah oleh urinnya

NOC NIC
Kriteria Hasil: 1. Mengganti popok bayi yang penuh

1. Bayi mendapatkan rasa nyaman dari 2. Menjaga kebersihan bagian perineal bayi agar tetap kering, serta gunakan krim yang
lingkungannya tepat untuk perlidungan dan menjaga kulit bayi tetap lembab

3. Edukasi ibu mengenai perawatan kulit bayi yang baik dengan mengusap kulit bayi
dengan pijatan lembut menggunakan lotion.
Domain 7: Hubungan Peran Kelas 1 : Hambatan Peran
Pengasuh
Diagnosis 3: (00061)
Hambatan Peran Pengasuh berhubungan dengan kesulitan menyelesaikan dan melakukan tugas yang diperlukan atau pengasuh
tidak berpengalaman dalam memberikan asuhan atau kesulitan dalam memenuhi tangungjawab perawatan bayi, sedangkan kebutuhan
perawatan akan semakinmeningkat pada bayi.
Data Objektif Data Subjektif Data Tambahan
- Ibu bayi mengatakan masih takut kalau -
nanti harus memandikan bayinya karena
ngeri dengan tali pusatnya.
NOC NIC

Kriteria 1. Mengajarkan ibu memandikan bayi dan membersihkan tali pusat

Hasil: Memandikan Bayi


• Menyiapkan air hangat suam-suam kuku.
1. Ibu dapat
• Siapkan peralatan mandi bayi.
memandikan
• Masukan bayi perlahan ke dalam air hangat hingga bahu dan lengan bawah. Tangan ibu menjaga kepala bayi tetap
dan sedikit diatas air.
membersihk • Bersihkan wajah bayi mengusap perlahan dari arah dalam ke luar.
an tali pusat • Bersihkan rambut bayi dan pijat.
bayi dengan • Bersihkan badan bayi dari bagian atas lalu kebagian bawah.
baik dan • Bersihkan bagian genital dari depan ke belakang.
benar • Keringkan bayi, kemudian gunakan popok dan pakaian bersih.
NOC NIC
Kriteria Hasil: Perawatan Tali Pusat
• Cuci tangan sebelum melakukan perawatan pada tali pusat
1. Ibu dapat
• Bersihkan tali pusat dengan kassa yang dibasahi oleh air bersih saja, dimulai dari bagian pangkal sampai ke
memandikan dan
ujung. Kemudian, keringkan tali pusat dengan kassa steril.
membersihkan
• Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka lalu tutupi dengan kassa secara longgar agar tetap terdapat
tali pusat bayi
udara.
dengan baik dan
• Letakan popok atau celana bayi
benar
tidak mengenai daerah tali pusat untuk
mencegah iritasi.
Domain 8: Sexuality Kelas 3 : Risiko Ketidakefektifan
Proses Melahirkan
Diagnosis 4: (00221)
Risiko Ketidakefektifan Proses Melahirkan berhubungan dengan faktor risiko kurangnya pengetahuan dalam perawatan bayi
baru lahir.
Data Objektif Data Subjektif Data Tambahan
- Ibu bayi mengatakan masih takut kalau Anamnesa pengetahuan ibu mengenai
nanti harus memandikan bayinya karena perawatan bayi baru lahir
ngeri dengan tali pusatnya.

NOC NIC
Kriteria Hasil: • Mengkaji pengetahuan ibu mengenai perawatan bayi baru lahir
1. Ibu dapat melakukan perawatan pada • Edukasi ibu mengenai bagaimana melakukan perawatan pada bayi baru lahir meliputi
bayi baru lahir cara memandikan bayi, menjaga suhu tubuh bayi, pemberian laktasi, serta bagaimana
memberikan rasa aman dan nyaman.
DAFTAR PUSTAKA
• Bobak, I., M., Lowdermilk, D., L., & Jensen, M.D. (1996). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
• Chapman, L., & Durham, R., F. (2010). Maternal-newborn nursing: The critical components of nursing care. Philadelphia: F. A. Davis
Company.
• Herdman, T., & Kamitsuru, S. (2018). NANDA International, nursing diagnoses: Definition and classification 2018-2020 (11th ed.).
New York: Thieme.
• Hockenberry, M., & Wilson, D. (2015). Wong’s nursing care of infants and children (10th ed.). Missouri: Elsevier.
• Klossner, N. Jayne., Hatfield., Nancy. T. (2006). Introductory Maternity & Pediatric Nursing. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
• London, M. L., Ladewig, P. A., Davidson, M. R., Ball, J. W., Bindler, R. C., & Cowen, K. J. (2017). Maternal & child nursing care (5 ed.).
(K. Beacom, Ed.) Boston: Pearson.
• Murray, S., & McKinney, E. (2014). Foundations of maternal-newborn and women’s health nursing (6th ed.). Missouri: Elsevier.
• Pillitteri, Adele. (2010). Maternal and child health nursing: Care of the childbearing & childrearing family (6th ed.). New York:
Wolters Kluwer and Lippincott Williams & Wilkins.
• Redmond, A. V., & Sheridan, A. (2014, Agustus). Hypothermia in the newborn: an exploration of it cause, effect, and prevention.
British Journal of Midwifery, 22(8), 557-562. doi:10.12968
• Ricci, S., S. (2009). Essentials of maternity, newborn, & women’s health nursing. (2nd Ed.). Philadelphia: Wolters Kluwer Health
• White, L., Duncan, G., & Baumle, W. (2011). Foundations of maternal & pediatric nursing (3 ed.). (S. Helba, Ed.) New York, USA:
Delmar Cengage learning.

Anda mungkin juga menyukai