Anda di halaman 1dari 66

EPIDEMIOLOGI

HIV - AIDS
KABUPATEN KARAWANG

DINAS KESEHATAN KARAWANG

1
PENGURANGAN DAMPAK BURUK
HARM REDUCTION
DAMPAK

BURUK
KEMATIAN
 Penyakit Menular yang cepat merambah ke seluruh
belahan dunia
 Penyakit Mematikan Belum ada Obat pembunuh
virusnya
 Fenomena gunung Es orang yang menularkan,
pada stadium awal ( 5 – 10 tahun ) Tanpa Gejala
 Menyerang semua orang yang kontak tanpa kecuali
 Membuat hidup tersiksa dan menderita
 MENURUNKAN IPM

6
Jika penanggulangan HIV/AIDS tidak optimal, maka :
Perkiraan : Jumlah AIDS menjadi 400.000 dengan
2010
kematian 100.000
2015 : Jumlah AIDS menjadi 1.000.000
dengan kematian 350.000 orang

2015 : 38.500 anak HIV positif yang dilahirkan


dari ibu positif

Menurut John Kaldor dkk (Peneliti)


2015 : 6% tempat tidur di Indonesia akan
digunakan oleh pasien AIDS dan di
Papua mencapai 14%
JUMLAH KUMULATIF KASUS AIDS DAN HIV POSITIF
DI PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 1989 S.D MARET 2011
 TERCATAT DI DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT :

 Kasus AIDS : 3.279


 HIV positif : 2.103

 WARGA NEGARA
Asing (AIDS = 5, HIV positif = 4)
Indonesia (AIDS = 3.272, HIV positif = 1.819)
Tak diketahui (AIDS = 2, HIV positif = 280)

 AIDS MENINGGAL
Penduduk Jawa Barat : 521 orang
Penduduk di luar Jawa Barat : 19 orang.
HIV / AIDS
 HIV singkatan dari
“ Human Immuno Deficiency Virus “
 AIDS singkatan dari
“ Acquired Immune Deficiency Syndrome “
 Jadi AIDS adalah sekumpulan tanda dan gejala
penyakit akibat hilangnya/menurunnya sistem
kekebalan tubuh.
 Gejala AIDS baru timbul setelah 5-10 tahun
 Sampai saat ini belum ada obatnya
Virology

11
HIV HOMOSEX

WPS

NAPZA SUNTIK

SIAPA SAJA
(PERILAKU BERESIKO)
Tertular
Periode HIV + AIDS
Jendela
3 - 6 BULAN 3 - 10 - 15TAHUN 1 - 2 TAHUN

2-3 mgg terinfeksi : Tanpa gejala : Gejala:


Diare-Berat Badan turun-
Gejala seperti flu  Aktifitas normal Demam-Ggg saraf-Paru-
Kulit-Mulut-jamur-Parasit
dll
HIV terdapat dalam…

darah

cairan sperma
cairan vagina
air susu ibu
CARA PENULARAN

1. Hubungan seks dengan pasangan yang mengidap HIV


2. Tranfusi darah dan transplantasi jaringan yg tercemar HIV
3. Penggunaan jarum suntik, alat tindik dan tato secara bergantian
4. Ibu hamil/menyusui yang mengidap HIV kepada bayinya
BAGAIMANA HIV MENULAR ???
HIV/AIDS TIDAK DITULARKAN
MELALUI KONTAK SOSIAL
1. Bersenggolan dengan pengidap HIV/AIDS
2. Berjabat tangan
3. Penderita HIV/AIDS bersin atau batuk di depan kita
4. Berciuman biasa
5. Melalui makanan dan minuman
6. Sama-sama berenang di kolam renang
7. Menggunakan WC yang sama dengan pengidap HIV/AIDS
8. Melalui gigitan nyamuk dan serangga lainnya
HIV TIDAK MENULAR MELALUI
KONTAK SOSIAL
CARA PENCEGAHAN HIV
AKIBAT HUBUNGAN SEKS
A = ABSTINENCE
Aku Tidak melakukan hubungan
seks yang tidak aman

B = BE FAITHFUL
Baku Setia pada satu pasangan

C = Condom atau Kondom


D = Drugs / Narkoba Suntik
KERJASAMA / KEMITRAAN
 Sasaran dan pelaksana :
 Pengorganisasian  KPAD, Dinkes & Dinsos
 Sekolah / Kampus  Forum ODHA Karawang
 Masyarakat umum  Puskesmas, LSM-LSM
 Kelompok Resiko Tinggi :
 WPS Langsung  Yayasan Kita - Kita
 WPS tidak Langsung  Yayasan Kita - Kita

 Homo/Gay  Abiasa

 Waria  Srikandi Pawitan

 Idu’s  Yayasan Kita -kita


PROGRAM HIV - AIDS

23
200

150

100

50

0
0 -15 16 - 31 - 41 -
Total
th 30 th 40 th 50 th
Kasus 6 178 51 9 244 24
29
Tahun 2008
1. Sero Survey pada IDUs & WPS di Lokalisai / LP
2. Penatalaksanaan / Pengobatan IMS di Lokalisasi
3. Klinik Alternatif / Layanan HIV di RSUD
a. Pelaksanaan VCT
b. Pemeriksaan spesimen darah dari hasil VCT (Test Anti HIV & CD
4 ke Labkes Prodia)
c. Obat ARV
d. Pemeriksaan dan penatalaksanaan ODHA (Penyedian Rongent /
Laboran Dasar)
e. Pengambilan spesimen pada resiko rendah ( Ibu hamil )
4. Membentuk 5 (Lima) Puskesmas Layanan IMS – HIV AIDS
a. Pelatihan IMS
b. Pelatihan VCT & CST
30
5. Jejaring layanan VCT di 6 Rumah Sakit Swasta
6. Informasi HIV / AIDS pada Sekolah & Radio
7. Pertemuan Koordinasi Program IMS dengan
Puskesmas

31
Tahun 2009
1. Sero Survey pada Resiko Tinggi
2. Penatalaksanaan / Pengobatan IMS di Lokalisasi
3. Pengambilan spesimen pada resiko rendah ( Ibu hamil )
4. Pelaksanaan CST dan VCT HIV / AIDS di Pusk & RSUD
5. Pemeriksaan spesimen darah dari hasil VCT Klinik HIV Pusk
6. Outrech Kasus / Suspeck HIV - AIDS
7. Klinik Alternatif / Layanan HIV di RSUD
a. Test Anti HIV & CD 4 ke Labkes Prodia
b. Obat ARV
c. Penatalaksanaan ODHA Hamil / PMTCT

32
8. Membentuk 5 (Lima) Puskesmas Layanan IMS – HIV
AIDS
a. Alat Kesehatan / Reagent HIV
b. Outretch ODHA / Survey Kontak ODHA
9. Jejaring layanan VCT di 6 Rumah Sakit Swasta
10.Informasi HIV / AIDS pada Sekolah & Radio

33
Tahun 2010
1. Penatalaksanaan / Pengobatan IMS di Lokalisasi
2. Pengambilan spesimen pada resiko rendah ( Ibu
hamil )
3. Pelaksanaan CST dan VCT HIV / AIDS di Pusk &
RSUD
4. Pemeriksaan spesimen darah dari hasil VCT Klinik
HIV Pusk
5. Outrech Kasus / Suspeck HIV - AIDS
6. Klinik Alternatif / Layanan HIV di RSUD
a. Test Anti HIV & CD 4 ke Labkes Prodia
b. Ketersediaan Obat ARV
c. Penatalaksanaan ODHA Hamil / PMTCT
34
d. PMTCT Prong 4 / SUSU Formula
8. Kesepakatan Penjaringan, Pelaporan dan
rujukan HIV / AIDS dengan Depnaker /
PJTKI
9. Kesepakatan VCT bagi Calon Pengantin
dengan Depag
10.Koordinasi Program IMS dengan Pusk
11.Informasi HIV / AIDS pada Sekolah &
Radio
12.Penyebarluasan informasi HIV / AIDS di
desa
13.Pelatihan 10 Pusk serta Revitalisasti /
Refres 2 pusk untukTim VCT dan IMS pada
12 Puskesmas sehingga total Klinik VCT
dan IMS 15 Pusk
14.Pembentukan Klinik Rumatan Methadone
35
LAPORAN / RUJUKAN

KLINIK IMS KLinik ALTERNATIF DINKES


PUSKESMAS RSUD KARAWANG KARAWANG
KPAD
DINKES PROP

LABKES
VCT / PICT
1. Masyarakat Umum
2. Puskesmas TEST HIV / CD4 PRODIA
3. LSM Peduli AIDS
4. Klinik / RS Swasta RONGENT/Lab
5. PJTKI

•Heteroseksual /
WPS Obat ARV
•Pria Risti
HAMIL
Resep Dr
•IDUs
Masyarakat PMTCT CESAR Apotik
•Waria RAWAT / RS
•MSM / Gay IO / AIDS
RSUD/Pusk
•Pasangan Risti Pantura Plus : IDUs
DAMPINGAN LSM Klinik Kita : WPS,Waria,MSM
36
YPI : ODHA Hamil
VCT DALAM PROGRAM AIDS-
PMS

SEKSI PENGENDALIAN
PENYAKIT
2010
VCT
(Voluntary
KonselingCounseling
dan Tes HIV secaraTest)
Sukarela
Konseling:
•Wawancara tentang perilaku berkaitan dengan HIV/AIDS
•Menyediakan Informasi tentang HIV/AIDS, tes HIV, dan cara
pencegahannya.
•Memberikan dukungan untuk perubahan perilaku yang lebih aman
•Bersifat rahasia
Tes HIV
• Bersifat sukarela
•Spesimen diambil untuk periksa
• Hasil tes HIV diberikan pada pasca konseling
Alasan-alasan untuk tes HIV
 Kekuatiran:
 perilaku sendiri tertular HIV
 tertular HIV dari pasangan seksual
 dampak pada bayi dari Ibu hamil dengan HIV+
 Pernah terinfeksi IMS
 Ingin mengetahui status HIV pada diri sendiri
 Pernah kena jarum suntik, tatoo, atau transfusi
darah
 lain-lain
Perbedaan antara layanan VCT
dan PITC
VCT PITC
 Pilihan dari setiap individu  Individu yang berkunjung
untuk layanan medis
 Yang paling berkepentingan
 Koseling dan tes HIV
terhadap hasil tes adalah klien ditawarkan oleh nakes
untuk mengambil sikap hidup
 Yang paling berkepentingan
 Konseling difokuskan pada terhadap hasil tes adalah
perubahan perilaku untuk nakes guna membuat
mengurangi risiko diagnosis dan pemberian
 Umumnya dilakukan secara terapi yang tepat
tanpa nama atau konfidensial  Layanan dilakukan secara
konfidensial dan
terdokumentasi dalam catatan
medis pasien untuk menjamin
kesinambungan perawatan
Lokasi VCT di Wilayah Anda
 Rumah Sakit
 Puskesmas
 Klinik
 Dokter
 LSM

“ dianjurkan untuk membuat janji


dengan konselor ”
 Infeksi menular Seksual (IMS)
 Penyakit yg penularannya terutama
melalui hubungan seksual

 Jumlah IMS  seiring dg  AIDS


dan  perilaku seksual berisiko
2001  ~ 40 juta

 AIDS  ~ narkoba suntik 


JENIS-JENIS IMS

Tidak dapat Dapat


diobati diobati

 AIDS  Gonore
 Herpes genitalis  Infeksi non gonore
 Kondiloma  Sifilis
akuminata  Ulkus mole
(kutil kelamin)  Trikomoniasis
 dll
Uretritis gonore
Uretritis non gonore
Uretritis gonore
Edema vulva
Abses Bartholin
Servisitis gonore
Servisitis non gonore
TRIKOMONIASIS
KANDIDOSIS
HERPES GENITALIS (HG)
HERPES GENITALIS (HG)
SIFILIS stadium II

Kondiloma lata
Perianal Vulva & anus
SIFILIS stadium II

Mukosa lidah & bibir


SIFILIS stadium III

Guma
KONDILOMA AKUMINATA
KONDILOMA AKUMINATA
Zat berbahaya dalam rokok : nikotin, tar, CO, dan zat kimia
lainnya bersifat racun. Mengakibatkan penyakit saluran
pernapasan, sistem peredaran darah, sistem syaraf, alat
pencernaan, alat reproduksi dan kanker di berbagai organ
tubuh.
ALKOHOL MENGHILANGKAN KONTROL DIRI

1. Mempengaruhi otak
2. Merusak organ tubuh
NAPZA, TAHU DAN WASPADA

NAPZA : Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya,


masyarakat lebih mengenalnya dengan istilah NARKOBA (
narkotika dan bahan/obat berbahaya )
KENALI BAHAYA NAPZA,
HINDARI PEMAKAIANNYA

1. Gangguan fisik : dapat mengakibatkan kematian.


2. Mental emosional : perubahan pikiran, perasaan dan tingkah
laku ( tidak dapat lagi mempertimbangkan tata nilai, etika,
dan moral)
3. Kehidupan sosial : gangguan fisik dan perubahan mental
emosional menyebabkan memburuknya kehidupan sosial yang
membahayakan diri sendiri maupun orang lain
MENGENALI JENIS NAPZA

1. Narkotika ( heroin / putaw, kokain, ganja, morfin, codein )


2. Psikotropika ( ekstasi, amfetamin / shabu, diazepam )
3. Zat adiktif lainnya ( alcohol, rokok )
HINDARI CARA PEMAKAIAN NAPZA

• Diminum : tablet, kapsul ( amfetamin, ekstasi, valium


)
• Dihisap lidah : dalam bentuk kertas
• Dihirup hidung : bubuk ( amfetamin, kokain )
• Dibakar dan dihisap seperti rokok : ganja, shabu,
heroin
• Disuntik : heroin, shabu, valium
PENGARUH DAN PEMICU PENGGUNAAN NAPZA

1. Faktor internal : tidak percaya diri, pemurung, pencemas,


disebabkan karena merasa kurang bahagia dalam
lingkungan keluarga, kurang mendapat bekal keimanan
dan ketrampilan dalam menangkal hal-hal yang tidak sehat
2. Faktor eksternal : bujukan dari teman, berbagai tantangan
dan ancaman
AWAS !!! JANGAN COBA-COBA

Tahapan penyalahgunaan NAPZA


1. Coba-coba, agar diakui kelompoknya
2. Pemakaian sosial atau rekreasi untuk bersenang-senang,
umumnya dilakukan dalam kelompok
3. Situasional : menghilangkan perasaan tegang, sedih, kecewa
4. Ketergantungan
5. Pengguna nekat, melakukan apa saja untuk mendapatkan
NAPZA
Perubahan sikap dan tingkah laku :
prestasi sekolah menurun, sering tidak mengerjakan tugas
sekolah, pola tidur berubah ( begadang pada malam hari,
sulit dibangunkan pada pagi hari ), sering bepergian sampai
larut malam tanpa memberi tahu, sering mengurung diri,
menghindar bertemu dengan anggota keluarga, sering
bohong dan minta uang bahkan mencuri, bersikap
emosional, mudah tersinggung, marah, tertutup.
Ketergantungan Fisik :
akibat penyalahgunaan NAPZA yang berat sehingga
terdapat toleransi dan gejala putus obat bila
penggunaannya dihentikan
KELEBIHAN DOSIS

 Heroin, putaw : sesak napas, denyut jantung dan nadi


lembut, kulit terasa dingin, napas lambat / berhenti,
pupil mata mengecil, koma dan berakhir dengan
kematian
 Amphetamin ( ekstasi ) : jantung berdebar, tekanan
darah meningkat, hiperaktif, dehidrasi, kelelahan,
berakhir dengan kematian
DAMPAK SOSIAL

1. Dikucilkan dari pergaulan luar karena membentuk


kelompok sendiri di antara mereka.
2. Hubungan sosial dengan keluarga dan teman-teman di
lingkungan sekolah atau tempat tinggalnya menjadi
renggang.
3. Kebutuhan akibat NAPZA : mencuri, berbohong, menjual
barang yang ada di dalam rumahnya, hubungan dengan
keluarga makin buruk
KONSEKUENSI HUKUM,
TINDAKAN KRIMINAL !

UU narkotika dan UU psikotropika mengatur tentang


produksi, transito, pengangkutan, import, eksport,
penyaluran, penyerahan, dll ( ada sanksi ).
Dinas Kesehatan : P. Yayan
Seksi P2M 0267- 402276

081802300810
SEKIAN
&
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai