Anda di halaman 1dari 20

Journal Reading

Therapeutic Interventions in
Vertigo Management

Pembimbing: dr. Derfiani Prinanda Hussein, Sp.N

Oleh: Vivian Saputra/406172084

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara


Kepaniteraan Ilmu Penyakit Saraf
Universitas Tarumanagara
ABSTRAK

• Vertigo  kondisi yang berkaitan dengan kumpulan gejala dan sekitar 30% dari populasi umum
mengalami vertigo semasa hidupnya.
• Meskipun memiliki kepentingan klinis yang tinggi, penatalaksanaan vertigo merupakan hal yang cukup
menantang.
• Betahistin  sebuah analog histamine (salah satu dari kebanyakan obat anti vertigo yang umum
digunakan) di seluruh dunia dan telah didukung oleh banyak uji klinis.
• Jurnal ini menilai penggunaan betahistin 48 mg dua kali sehari selama tiga bulan sebagai terapi yang
efisien dan ditoleransi baik untuk vertigo.
PENDAHULUAN

Prevalensi vertigo : ±30% di


berkaitan dengan
Vertigo  ilusi pergerakan dunia
berbagai macam penyakit
seseorang atau lingkungan BPPV  hasil dari :
dengan etiologi berbeda
sekitar, biasa kanalolitiasis yang
(gangguan telinga dalam,
dideskripsikan seperti disebabkan oleh otokonia
batang otak, serebellum 5 : 1
berputar kristal (Prevalensi: ±1-2,4%
atau psikologi) pada populasi umum)
Jenis Vertigo & Prevalensi Vertigo

Penelitian pada 17.718 pasien di Pusat Vertigo dan Gangguan


Keseimbangan Jerman

Jenis Vertigo Prevalensi N(%)


Vertigo posisional paroksismal benigna 3036 (17.1)
Sindrom vestibular sentral 2178 (12.3)
Vertigo vestibular fobik 2661 (15.0)
Vestibular migren 2017 (11.4)
Penyakit Meniere 1795 (10.1)
Neuritis vestibular 1462 (8.3)
GEJALA VERTIGO
Gejala Klasik Vertigo akut
• Pusing • Kerusakan terhadap elemen-elemen
• Gangguan keseimbangan vestibular dari labirin perifer
• Migren
• Nistagmus spontan menjauh dari telinga
• Mual & muntah
• Berkeringat
yang terpengaruh
• Pucat • Ketidakstabilan postural (ataksia)
• disorientasi spasial
• kerentanan berlebih terhadap mabuk
perjalanan
Vertigo
Vertigo berat  mempengaruhi kualitas hidup seseorang  gangguan dalam bekerja, gangguan
keseimbangan, gangguan tidur

Diagnosis dan identifikasi komorbid gangguan sistemik (hipertensi, penyakit vascular, DM tipe 2
dan sindrom autoimun)  sangat diperlukan karena dapat mempengaruhi kompensasi vestibular
jika pengobatan yang tepat tidak diberikan

Kesuksesan tatalaksana terapi tergantung pada :


- diagnosis yang akurat
- pendekatan intervensional yang tepat
- kesadaran dokter terhadap adanya tumpang tindih antara aspek vestibular, otonom dan
psikologis dari patologi vestibular.
MANAJEMEN TERAPI VERTIGO
5 pilar utama dalam tatalaksana intervensi :

1 Evaluasi medis umum dengan terapi berkaitan dengan kondisi komorbid

2 Rehabilitasi vestibular dengan fisioterapi dan tatalaksana BPPV

3 Intervensi psikologis

4 Intervensi farmakologis

5 Operasi
INTERVENSI NON-FARMAKOLOGI

• Membantu pemulihan mekanisme vestibular (adaptasi vestibular,


koordinasi pergerakan mata, tanda somatosensorik & stabilisasi p
ostural)
• me↑kan kualitas hidup & keseimbangan postural
• Latihan kunci:
Terapi Rehabilitasi • pergerakan kepala-mata dengan berbagai macam postur
Vestibular (TRV) tubuh dan aktivitas
• mempertahankan keseimbangan dengan sedikit atau tanpa
bantuan
• mengulang gerakan yang memicu vertigo
• memaparkan pasien secara bertahap terhadap berbagai
lingkungan sensorik dan motorik.
INTERVENSI FARMAKOLOGIS UNTUK TERAPI VERTIGO
• Obat anti vertigo ideal  mencegah muntah dan pusing, & me↑kan
kompensasi vestibular.
• Kelompok obat yang paling umum digunakan :
• Diuretik
• anti emetik
• analog histamin
• Antihistamin
• Steroid
• Antivirus
• Antimikroba
• penyekat kanal kalsium
• Antidepresan
• Antikejang,
• dan aminopiridin.
Terapi Farmakologis
Obat Anti Vertigo
Cinnarizine
1 Dosis : 75 mg/hari selama 3 hari
4 Prochlorperazine
Dosis : 10-15 mg/hari

Cinnarizine + dimenhydrinate
2 Dosis : Cinnarizine 20 mg + dimenhydrinate
5 Diazepam
Dosis : 5mg/ 6-8 jam
40 mg/hari selama 3 hari

3 Betahistine
Dosis : 48 mg/hari, 3-6 bulan
Terapi Farmakologis
• Obat supresan vestibular dan/ atau obat penenang 
direkomendasikan hanya untuk vertigo akut & dihentikan segera
setelah gejala vertigo berkurang.
• Antagonis kanal kalsium memberikan efek samping
ekstrapiramidal pada pasien lansia.
• Obat yang memberikan efek sedatif pada sistem vestibular
sebaiknya digunakan hanya 24 jam pertama.
• Gejala vestibular akut diterapi dengan antiemetik dan obat
supresan vestibular.
INTERVENSI OPERASI

Indikasi :
• komplikasi dari penyakit telinga tengah
kronik
• neoplasia yang melibatkan struktur
otologis
• trauma telinga tengah/ dalam
• Pasien dengan BPPV kanal posterior
menetap yang tidak menunjukkan tanda
apapun dari remisi spontan.
Betahistine
Insert the title of your subtitle Here
Farmakologi dan Mekanisme Kerja
betahistin mesilat
agonis parsial pada
Betahistine reseptor H1 dan
betahistin dihidroklorida antagonis kuat pada
reseptor H3 telinga
Secara kimia, 2-[2-(methylamino)ethyl]pyridine, betahistin dalam
hampir secara sempurna diserap setelah pemberian oral.
Konsentrasi plasma maksimum didapatkan setelah satu ja
m pemberian oral..

• me↑an aliran darah koklear dan vestibular sebaik aliran


darah otak.
• peningkatan sintesis histamin secara sentral dalam inti
tuberomammilaris dari hipotalamus posterior, yang
menyebabkan pengeluaran histamin dalam inti vestibular
dengan melawan autoreseptor H3.
Penggunaan Betahistine pada Penyakit Meniere

Penyakit Meniere

• Terjadi ketidakseimbangan antara masuk dan keluarnya cairan  perubahan tekanan


endolimfatik hidrops endolimfatik.
• Betahistine mengatur struktur kapiler di stria vaskularis telinga bagian dalam, me↓
tekanan dalam ruang endolimfatik, & memfasilitasi reabsorpsi cairan endolimfatik.
• Betahistine dosis tinggi dengan tindak lanjut jangka panjang  menunjukkan pe↑an
perfusi koklea.

• Dosis inisial (8-16 mg 3x/hari) dan dosis rumatan (24-48 mg/hari) disesuaikan menurut
respon terhadap terapi.
• Kemanjuran betahistine (48 mg/hari selama 3 bulan) >> cinnarizine (75 mg/hari) dala
m mengurangi waktu kompensasi setelah neurektomi vestibular
Penggunaan Betahistine pada BPPV

BPPV

• betahistine membantu dalam me↑kan efektivitas manuver Epley


• Cinnarizine atau obat penenang labirin lainnya + manuver Epley  keterlambatan dalam
proses pemulihan

• Dosis Betahistine: 1-2 tablet (8 mg Betahistine/tablet) setiap hari untuk semua pasien
• Durasi terapi : 6 minggu

•Frekuensi serangan berkurang 96,6%


•Durasi rata-rata serangan berkurang 97,1%
Betahistine

• Studi OSVaLD  pengobatan dengan betahistine (48 mg/hari) selama 3 bulan


` pada pasien dengan vertigo vestibular perifer berulang dikaitkan dengan
peningkatan kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan dan
tolerabilitas yang memuaskan.

• Pada pengobatan dengan betahistine , semua titik akhir penelitian:


• Dizziness Handicap Index (DHI; semua p <0,001 vs baseline),
• Skor Kecemasan dan Depresi Rumah Sakit (HADS; p <0. 001)
• short-form (SF)-36v2 menunjukkan peningkatan yang signifikan dan
melaporkan betahistin sebagai obat yang ditoleransi dengan baik.
BETAHISTINE

PENGARUH BETAHISTINE
TERHADAP GEJALA Betahistine : Ditoleransi
KLINIS TERKAIT  dosis rendah (16 atau 24 mg 2x/hari) dengan baik
 dosis tinggi (48 mg 2x/hari) & aman

Pe↓an signifikan pada:


• Mual (96,2%),
• Muntah (97%), Efek samping betahistine
• Tinitus (84,3%),  Keluhan GI (perut terasa
• Gangguan
pendengaran (77,9%)
penuh & diare)
 Pusing
 nyeri kepala
 gejala vegetatif ringan
Kesimpulan

Vertigo merupakan gejala klinis dengan Perbaikan signifikan dalam kontrol vertigo,
keluhan pusing berputar mempengaruhi BPPV, dan jenis vertigo perifer lain telah
kualitas hidup. dibuktikan dengan terapi betahistin.

Dengan demikian, betahistin dianggap


Betahistin 48 mg setiap hari selama 3 sebagai pengobatan lini pertama untuk
bulan  efektif & dosis pengobatan disfungsi vestibular yang aman dan
yang ditoleransi dengan baik. ditoleransi dengan baik oleh sebagian
besar pasien.

Keuntungan betahistin :
• kemudahan manajemennya
• efek samping yang rendah bahkan
pada dosis hingga 48 mg setiap
hari.

Anda mungkin juga menyukai