Anda di halaman 1dari 2

Laporan Operasi SC

• Mengkaji ulang indikasi SC pada pasien ini


• Memberi informed consent kepada pasien dan keluarga mengenai operasi dan
komplikasinya
• Memposisikan pasien dalam posisi duduk kemudian dilakukan anestesi spinal
• Pasien diposisikan berbaring kemudian dicek apakah anestesi sudah bekerja atau
tidak
• Disinfeksi dinding abdomen dari dalam keluar hingga ke paha, kemudian persempit
lapangan operasi dengan duk steril
• Dilakukan insisi mediana(symphisis ke umbilikus) pada dinding abdomen lapis demi
lapis ( kutis-subkutis-lemak-fascia transversalis- musc.obliqus externus- musc.
Rectus abdominis- musc.piramidalis- musc.obliqus internus-musc.transversus
abdominis-peritoneum)
• Pisahkan plika vesica uterina secara tumpul dengan tangan operator
• Fiksasi blast dengan menggunakan hak blast
• Dilakukan insisi pada segmen bawah rahim
• Dilakukan pemecahan ketuban kemudian di suction
• Meluksir janin mulai dari kepala, badan, dan kaki
• Mengusap kepala bayi dengan kassa steril , kemudian mulut dan hidung bayi
disuction
• klem, tali pusat, kemudian dipotong, injeksi oksitosin 10 unit ke uterus
• Dilakukan manual plasenta untuk mengeluarkan plasenta
• Dilakukan pembersihan cavum uteri dengan kassa betadine dan pastikan tidak ada sisa plasenta
yang tertingggal
• Dilakukan penjahitan segmen bawah rahim dengan benang catgut plain 2.0
• Bersihkan cavum abdomen dengan Nacl kemudian di suction
• dIlakukan penjahitan dinding abdomen lapis demi lapis
• Peritoneum dengan benang catgut plain 2.0
• Otot dengan benang catgut plain 2.0
• Fascia transversalis dengan benang vicryl 1.0
• Lemak dan subkutis dengan benang catgut plain 2.0
• Kutis dengan benang silk 3.0
• Bersihkan permukaan abdomen dengan Nacl 0,9%
• Tutup luka operasi dengan sufratul dan kassa steril, kemudian ditutup dengan hipafix
• Dilakukan pemeriksaan dalam untuk mengeluarkan bekuan darah
• Monitoring cairan input – output
• Operasi selesai

Anda mungkin juga menyukai