Anda di halaman 1dari 33

VULNERABLE GROUPS

ATAU
GOLONGAN RENTAN
Definisi

Kelompok – kelompok dalam masyarakat


yang paling peka untuk menderita
berbagai keadaan kekurangan gizi
bilamana terdapat suatu kekurangan
pangan baik primer maupun sekunder di
dalam lingkungan masyarakatnya
Pembagian Golongan Rentan

I. Infants (Bayi) : 0-1 tahun


II. Toddlers / Kid (Anak kecil) : 1-3 tahun
III. Preschool Children
(Anak Prasekolah) : 4-6 tahun
IV. School Children (Anak Sekolah) : 7-12 tahun
V. Adolescent (Remaja) : 13-19 tahun
VI. Pregnant women (Ibu Hamil)
VII. Lactating mothers (Ibu Menyusui)
VIII.Old age (Lansia) : > 65 tahun
Golongan Rentan

Sebagian besar populasi dalam masyarakat,


yaitu 0-19 thn, ibu hamil / menyusui, dan > 65
thn, kecuali laki-laki dewasa dan wanita
dewasa yang tidak hamil dan tidak menyusui
Tiap kelompok :
1. Suatu nutrient specific requirement
(kebutuhan zat gizi yang spesifik)
2. Lebih tinggi daripada orang dewasa
(kuantitas khusus)
3. Keseimbangan zat gizi (kualitas khusus)
 fisiologik – metaboliknya
Bila terjadi kekurangan pangan maka golongan rentan
lebih dahulu menderita gangguan gizi.

Bayi dan anak PEM, penyakit def gizi, penyakit infeksi

Infant mortality dan morbidity rate tinggi

Negara berkembang : I + II + III (Balita)


VI + VII (Bumil/Busui)

Perhatian utama
GIZI PADA IBU HAMIL

Penyesuaian fisiologik:
1. Metabolisme umum
2. Fungsi gastrointestinal
3. Fungsi ginjal
4. Metabolisme air dan penyesuaian
volume darah
5. Pembentukan plasenta,kandungan dan
payudara, cadangan energi dalam
tubuh (lemak)
Physiologic cost of pregnancy :

1. Kalori :- 40 mgg 80.000 kcal


- 40.000 kcal : lemak cadangan
- 40.000 kcal : pembentukan tubuh
foetus, kandungan & payudara

Ekstra :80.000 : 280 hari = 300 kcal / hari


2. Protein:
- 950 gram  ibu dan janin, 6 bln terakhir
- Ekstra protein 950 : (6x4x7)g =
5-6 gram protein referensi, (NPU 100 %)
3. Ferrum
- Ekstra Fe foetus (300 mg) + plasenta (70
mg) + kenaikan jumlah eritrosit 20%(290
mg) =600 mg
- Retensi Fe = 120 mg
- Makanan Fe ekstra bumil = 540 mg
- 20 mgg terakhir : 540:(20x7)mg/hr = 3mg/hr
4. Calcium dan vitamin

Calcium dibutuhkan ekstra u/ pembentukan


tulang dan gigi janin, Indonesia + 0,6 gram

Vit. B kompleks meningkat sesuai dengan


kalori
DIET IBU HAMIL

• Masalah Gizi Utama :


1. Anemia Gizi
2. Defisiensi Protein-Kalori
3. Defisiensi B kompleks
4. Defisiensi Calcium
Akibat-akibat gangguan gizi bumil

1. Abortus, bayi lahir mati, prematuritas


2. Bayi malnutrisi intrauterin, lahir dgn
kesehatan yang buruk
3. Bayi dengan cacat bawaan, a.l palatoschisis,
hernia diafragmatika dan defek neural tube
4. Mortalitas ibu yang lebih tinggi
GIZI IBU MENYUSUI
1. Persiapan Selama Kehamilan
- Pertumbuhan kelenjar mamma
- Perawatan papila mamma
- Penyuluhan ASI eksklusif
- Penimbunan lemak sebagai cadangan
2. Selama laktasi
- Proses fisiologik pembentukan ASI
dengan komposisi unik
- Ekskresi N meningkat  involusi uterus
- Ekskresi Ca menurun. Retensi untuk ASI
Physiologic cost of lactation

1. Kalori :
- ASI mengandung 700 kcal/1000 ml
- Diit : ekstra 0,9x100/75x700 kcal=800 kcal/hr.
- 3 x bumil
2. Protein :
- ASI 1,6 g/dl protein atau 16 g/1000 ml
- Diet : ekstra 0,9x100/75 x 16 gr = 19 g protein/hr
(NPU 100%); ± 25 g protein diit (NPU 70%)
- 2,5 x bumil
3. Vitamin dan mineral
- Ca : antara + (0,5-1) g, Indonesia +0,5 gram
- Fe : antara + (3-5) mg, Indonesia +5 mg
Diit Ibu Laktasi
Masalah gizi utama pada ibu laktasi :
1. Defisiensi protein dan kalori
2. Anemia gizi
3. Defisiensi Kalsium (Osteoporosis)

Akibat gangguan status gizi kurang gizi pada


ibu laktasi dan nilai gizi makanan yang tidak
memadai pada saat laktasi akan menyebabkan
gangguan pada bayi dalam pertumbuhan
(fisik/organik) maupun perkembangan
(mental/fungsional,motorik), dengan segala
akibatnya di masa depan bayi
GIZI DARI BAYI (0-12 BULAN)
Kebutuhan gizi :
1. Kalori , diperlukan untuk:
- Pertumbuhan cepat dengan aktifitas
metabolisme yg tinggi dlm semua jar tubuh
- Pemeliharaan organ tubuh
- Permukaan tubuh yg relatif luas

Rekomendasi :
Triwulan I = 110 kcal/kgBB/hari
Triwulan II+III+IV = 100 kcal/kgBB/hari
2. Protein untuk : pembentukan, pematangan
dan pemeliharaan jaringan tubuh

Kebutuhan protein mempunyai kriteria :


- Jumlah : 2 g protein referensi/kg BB/hr (FAO)
atau : 2,5 – 3 gr protein diit/kgBB/hr (NPU)
- Batas minimal persentasi kalori makanan yg
berasal dari protein :
- Protein-kalori % > 9 untuk protein referensi
atau > 12 untuk protein diit (umumnya 10-15
%)
- NDp Cal % > 8 untuk menjamin pertumbuhan
yang baik
3. Lemak
Diperlukan minimal lemak dengan 20 % dari total
kalori. Susu formula dan susu sapi memberi lemak
sebanyak 40-45% dari kalori total.
Lemak harus mengandung banyak asam lemak tak
jenuh ganda (polyunsaturated fatty acids) seperti
pada ASI dan susu formula yang mengandung
tambahan minyak nabati (biasanya minyak jagung,
kedelai, dan kacang tanah)
4. Karbohidrat
Merupakan sumber kalori : 100% ( 10-15% kalori
dari protein) – (20-40% kalori lemak) = minimum
kira-kira 50%
5. Vitamin dan Mineral
Belum ada angka yang tepat.
Dianjurkan dalam sehari :
- Vitamin A : 1.500 SI
- Vitamin D : 200 SI
- Vitamin B : sesuai dengan jumlah kalori
- Vitamin C : 25 mg
- Calcium : 0,5 gram
- Fe : 5 – 12 mg
Diit dari Bayi 0-12 bulan
- Makanan terbaik ASI baik dari segi fisiologis/
biokimiawi, praktis/ekonomis, segi perlindungan
tubuh terhadap berbagai patogen maupun segi
psikologik.
- Susu formula dengan indikasi yang tepat sebagai
penambah atau pengganti ASI.
- ASI : tidak akan cukup zat gizi untuk 0-12 bln, hanya 5-
6 bln, kemudian akan berkurang.
- Vit A, B kompleks & C sgt tergantung dari status gizi
ibu & makanannya, Vit C sedikit /tidak ada.
- SS : relatif cukup vit B kompleks, kurang vit A,C&D,
dengan resiko defisiensi.

- Calcium dalam ASI kurang terutama bila jumlah


ASI mulai berkurang (5-6 bulan)

- SS : 3 x Ca ASI, tetapi bioavailability yang rendah.


Anjuran pemberian makanan pada bayi

- ASI, terbaik, selama mungkin, atau SS/SF atas


indikasi tepat
- Makanan tambahan : Buah, biskuit dan makanan padat
umur 6 bln (bubur susu, kmd nasi tim saring) Pada
artificial feeding anak (biskuit bisa dipertimbangkan
pada usia 4-5 bulan)
- Suplementasi vit A umur 2 bln 1.500 SI,
& vit D 200 SI. Fe pada umur 4-5 bln, Ca 5-6 bln
 Survei negara berkembang, makanan padat (semi solid
food ), td KH + sedikit lemak & hampir tidak ada
protein, diberikan sejak umur 2 bln
 Terlambatnya memberikan makanan padat sedangkan
menyapih perlu adaptasi cukup lama  anorexia,
gangguan tumbuh pada 1-3 tahun
MASALAH DEFISIENSI GIZI PADA MASA BAYI

1. Gangguan pertumbuhan; Grafik Pertumbuhan (KMS) lebih cepat


mendatar, turun naik sesuai waktu dan hebatnya kekurangan zat
gizi makanan.

2. Penyakit-penyakit defisiensi spesifik :


- PEM, umumnya tipe marasmus. Kadang-kadang marasmus –
kwashiorkor dan kwashiorkor (sugar baby)
- Defisiensi vit.A, jarang dan ringan dp klp umur > tinggi
- Anemia Gizi oleh terutama defisiensi Fe
- Lainnya: Defisiensi B kompleks. Di Indonesia Ariboflavinosis
(+ PEM), negara lain Pellagra dan Beri-beri, Rachitis sgt jrg

3. Penurunan resistensi tubuh terhadap berbagai penyakit infeksi:


saluran napas dan pencernaan akibat memburuknya status gizi
4. Meningkatnya investasi parasit : oleh faktor
resistensi tubuh yang menurun dan sanitasi
yang buruk. Juga memperburuk status gizi.

5. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak :


Puncak terjadi antara triwulan terakhir kehamilan
hingga umur 3 tahun.
Pertumbuhan otak bayi / anak : warisan dan
investasi terpenting, berlangsung pada masa
paling rawan gizi. PEM tertinggi 0-3 tahun,
defisiensi vit.A masa Balita
GIZI ANAK KECIL 1 – 3 TAHUN (TODDLERS)

Kebutuhan Gizi:
1. Kalori : 100 kcal/kgBB/hari
2. Protein : 1,5-2,0 g/kgBB/hari protein referensi
3. Lemak : sekurang-kurangnya 20% dr kalori total
sebaiknya lemak nabati (asam lemak tak jenuh ganda)
4. Karbohidrat : 50-70 % dr kalori total
5. Vitamin dan mineral sesuai tabel kecukupan zat gizi
yang dianjurkan di Indonesia
- Pada periode 1-3 thn terdapat suatu aspek yg
sangat penting yaitu proses menyapih atau
penghentian ASI
- Menyapih harus merupakan suatu proses yang
bertahap yang memungkinkan adaptasi, mulai
dengan pemberian semisolid food-solid food,
disamping ASI, sampai ASI dihentikan (1 thn)
- Pengaruh buruk dr menyapih yang salah : anak
gelisah, lapar, menangis tanpa adaptasi, bahkan
anoreksia terhadap makanan padat dgn akibat
kekurangan kaloridan zat gizi esensial.
- Pada kelompok umur ini defisiensi paling banyak
ditemukan dlm bentuk berat : PEM dan defisiensi
vitamin A berat
Diit anak kecil

Umumnya = dewasa; (table food) tapi dalam bentuk


lebih halus / lembut :
Masalah pada pemberian makanan pada anak kecil :
1. Faktor ibu :
- Tanpa ikan, telur dan daging; karena tabu
dan faktor sosio ekonomi
- Makanan sesuai pilihan ibu : ignorance dan
pola yang salah
2. Faktor anak karena pola/sikap anak thd
makanan
- Tanpa sayuran; tidak disukai, hanya
makanan pokok+ cairan tanpa lauk sumber
protein. Hanya mengandung karbohidrat,
miskin protein, vitamin dan mineral
- Peniruan pada sikap kakak thd makanan
Masalah defisiensi gizi pada anak kecil

Pada umumnya sama kelompok bayi, cenderung lebih


berat karena proses menyapih yang salah dan jangka
waktu defisiensi yang lama:
1. Gangguan Pertumbuhan
2. Penyakit defisiensi spesifik :
– PEM berat : Marasmus, kwashiorkor, marasmic-kwashiorkor
berat, disertai ariboflavinosis
– Defisiensi vit A yang lebih berat
– Anemia gizi terutama defisiensi Fe
3. Penurunan resistensi tubuh
4. Kemungkinan infeksi dan investasi parasit lebih berat
karena kontak anak yang lebih aktif dengan
lingkungan yang tidak hygienis / sanitasi buruk
5. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak lebih
lanjut dengan pengaruh pd IQ dan perkembangan
tingkah laku
GIZI ANAK PRASEKOLAH (4-6 TAHUN)

Kebutuhan Gizi:
• Kalori : 1500-1700 kcal (kira-kira 90
kcal/kgBB)
• Protein : 1-1,5 g/kgBB protein referensi
• Lemak : sekurang-kurangnya 20% dari
kalori total, kaya lemak nabati
• Karbohidrat : 50-70% dr kalori total
• Mineral dan vitamin = anak kecil
Masalah defisiensi gizi pada anak sekolah

• PEM berat jarang sekali, umumnya dlm bentuk


ringan ( gizi kurang atau underweight saja)

• Defisiensi vitamin A : lebih berat. Vit A


hewani (daging, telur, hati, ikan) kurang dlm
diit karena mahal, nabati (sayur) kurang
disukai anak

• Malnutrisi mempengaruhi juga kemampuan


belajar anak usia ini

Anda mungkin juga menyukai