Anda di halaman 1dari 53

FISIOLOGI SISTEM INDERA

DEPARTEMEN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
Reseptor dan fungsi syaraf di Retina

 Retina mengandung :
 Sel cones(kerucut)………….. Penglihatan warna
 Sel rod (batang)…………….. Penglihatan gelap

 Jika rod dan cones tereksitasi, maka akan dit


eruskan ke N.optikus, selanjutnya diteruskan
ke korteks cerebri
10
11
Traktus Opticus

12
Alur Penglihatan

1. Gambar / cahaya melalui Bulbus Oculi, sbb :


Cornea  Camera Anterior  Pupil  Camera Posterior  L
ensa  Corpus Vitreus  Retina  N. Opticus

2. Selanjutnya, di luar Bulbus Oculi, sbb :


N. Opticus  Chiasma Opticum  Tractus Opticus  area Vi
sualis pada Lobus Occipitalis Cerebri  gambar dilihat / disadari
INDERA PENDENGARAN
YANG KITA DENGAR ?
Telinga luar
Telinga tengah dan dalam
Proses pendengaran telin
ga luar
Proses pendengaran telinga tenga
h dan dalam
• Getaran dari
merman
tymphani
menggerakan
tulang telinga
tengah

• Tulang ini
kemudian
menggetarkan
memrana ovale di
telinga dalam dan
cairan perilymph
• Vibrasi akan
menggetarkan cairan
perilymph di skala
vestibuli (diteruskan ke
skala tymphani) dan
sekaligus menggetarkan
cairan endolymph di
skala media

• Endolymph akan
menggetarkan merman
tektorial dan
menyebabkan sel
rambut tertekuk oleh
merman tektorial
Proses transduksi
Mekanisme proses pendengaran

• Neurotransmitter yang
dilepaskan sel rambut
menyebabkan potensial
aksi pd saraf cochlearis
dan kemudian di
teruskan ke pusat
pendengaran di lobus
temporalis
Tuli Konduktif dan Tuli sensorineural
 Tuli konduktif, disebabkan kelainan terdapat di telinga luar atau telinga tengah. Kela
inan telinga luar misalnya ateresia liang telinga, cerumen obturans, otitis eksterna, o
steoma liang telinga. Sedangkan kelainan telinga tengah misalnya otitis media, oste
osklerosis dan lain – lain.
 Tuli sensorineural, disebabkan kelainan terdapat pada cochlea (telinga dalam), n VII
I atau di pusat pendengaran
 Derajat ketulian ISO
 0 – 25 dB : Normal
 26 – 40 dB : Tuli ringan
 41 – 60 dB : Tuli sedang
 61 – 90 dB : Tuli Berat
 >90 dB dB : Sangat Berat
Tes Pelana
 Tes Rinne ialah tes untuk membandingkan hantaran melalui udara d
an hantara melalui tulang pada telinga yang diperiksa
 Tes Weber adalah tes untuk membandingkan hantaran tulang teling
a kiri dan telinga kanan
 Tes Swabach membandingkan hantaran tulang orang yang diperiksa
dengan pemeriksa yang pendengarannya normal

Tes
Tes Rinne Tes Weber Diagnosis
Swabach

Sama
Tidak ada
Positif dengan Normal
lateralisasi
pemeriksa

Lateralisasi
Tuli
Negatif ketelinga Memanjang
Konduktif
sakit

Lateralisasi Tuli
Positif ke telinga Memendek Sensorineu
sehat ral
Contoh soal
 Seseorang dengan kurang pendengaran pada telinga kanan
 Hasil tes pelana :

Telinga Kanan Telinga Kiri


Tes Rinne Negatif Positif
Tes Weber Lateralisasi ke Lateralisasi ke
telinga kanan telinga kanan

Tes Schwabach Memanjang Sesuai dengan


pemeriksa

 Kesimpulan : Tuli Konduktif pada telinga kanan


Equilibrium
INDERA PENGHIDU DAN PENGECA
P
STRUKTUR INDERA
PENGHIDU
Olfactory Pathway

Hall JE. 2011. Guyton and Hall textbook of


medical physiology , 13 th Ed. USA: ELSEVIER
Olfactory Pathway to C
entral Nervous System
Proses Menghidu
Bau/odor dihirup, masuk ke dalam rongga hidung. Saat mencapai mukosa olfaktorius odoran akan diikat
oleh silia yang merupakan sel reseptor olfaktorius

Pengikatan sinyal bau tertentu menghasilkan aksi potensial

Kemudian bersinaps ke bulbus olfaktorius. Pada bulbus olfaktorius terdapat glomerulus = “bola kecil”.
Glomerulus berfungsi sebagai “stasiun pemancar bau pertama” dan sebagai “arsip bau”. Di dalam
glomerulus, akson mengadakan kontak dengan dendrit sel-sel mitral.

Sel-sel mitral menyempurnakan sinyal odor/bau

Sinyal akan diteruskan ke pusat-pusat otak yang lebih tinggi.


Melalui 2 rute yang berbeda,
1. RUTE SUBKORTEKS, menuju sistem limbik, khususnya sisi medial lobus temporalis [koordinasi erat antara
baiu dan reaksi perilaku] dan
2. MELALUI TALAMUS ke korteks yang penting untuk persepsi sadar dan diskriminasi halus bau
STRUKTUR INDERA
PENGECAP

Marieb EN, Hoehn K. Derrickson B. 2013. Human Anatomy and Physiology, 9th Edition. USA: Pearson
Sensasi Pengecapan Utama

 Rasa asam : Konsentrasi Hidrogen


 Rasa asin : garam terionisasi (ion Na)
 Rasa manis (tidak terbentuk dari satu gol zat kimia): Gula,
glikol, alkohol, aldehid, ketod, keton , amida, ester, dll
 Rasa pahit (tidak terbentuk dari satu gol zat kimia) : Zat or
ganik rantai panjang yang mengandung nitrogen dan Alkal
oid (obat – obatan : kuinin, kafein, nikotin dll)
 Rasa Umami (lezat) : L-glutamat
Gustatory Pathway

N.VII: 2/3 anterior

N.IX: 1/3 posterior

N.X: Basis lingua


dan Orofaring
PRAKTIKUM
1) SOMATOSENSORIS (Indera Taktil, Nyeri dan Suhu)
2) INDERA PENDENGARAN
3) INDERA PENGHIDU DAN PENGECAP
4) INDERA PENGLIHATAN
PRAKTIKUM INDERA PENDENGARAN

PRAKTIKUM 1 :Tes Schwabach


 Prinsip: membandingkan hantaran tulang dari pend
erita dengan hantaran tulang pemeriksa dengan cat
atan bahwa telinga pemeriksa harus normal
 Evaluasi:
 Schwabach memendek: tuli sensorineural
 Schwabach memanjang: tuli konduktif
 Schwabach normal: normal
PRAKTIKUM 2: Tes Rinne

 Prinsip: membandingkan hantaran tulang dengan h


antaran udara pada satu telinga.
 Evaluasi:
 Rinne (+): normal atau tuli sensorineural
 Rinne (-): tuli konduktif
 Note:
 telinga normal dan tuli sensorineural: hantaran udara l
ebih panjang dari hantaran tulang
 tuli konduktif: hantaran tulang lebih panjang daripada
hantaran udara
PRAKTIKUM 3: Tes Weber
• Prinsip:
membandingkan
hantaran tulang telinga
kiri dan kanan
• Evaluasi: Terjadi
lateralisasi (Telinga
normal: hantaran
tulang kiri dan kanan
akan sama)
PRAKTIKUM INDERA KIMIAWI

TUJUAN : Memahami prinsip kerja indera pengecapan dan penghidu

  Taste with no Smell only Taste and Smell


smell
  Actual Gues Actual Guess Actual Guess
flavor s flavor flavor

Sampel            
1
Sampel            
2
Sampel            
3
RESPON
TULIS :
NAMA, NIM, KELOMPOK, ASISTEN
BERDOA
1.
(a)…… menandakan tingginya to
ne dari suara, sedangkan (b)…..
Menandakan volume dari suara
2.
Getaran membran tymphani aka
n mengetarkan tulang telinga te
ngah diantaranya (a)…… b),…..,
dan stapes.
3.
Vibrasi akan menggetarkan cairan pe
rylimph pada skala (a)….. sekaligus
menggetarkan cairan endolymph pad
a skala (b)……. Vibrasi tersebut akan
menyebabkan strerocillia sel rambut t
ertekuk oleh merman tektorial.
4.
Neutransmitter yang di lepaskan sel
rambut menyebabkan aksi potensial
pada saraf cochlea yang akan di teru
skan ke pusat pendengaran korteks
di lobus ……..
5.
Bau / Odor yang masuk ke dalam mukosa
olfaktorius pada cavum nasi akan
ditangkap oleh a) …. Yang merupakan
bagian dari sel olfaktorius

Sel reseptor olfaktorius ketika berikatan


dengan odorant akan memicu pelepasan
b) …. yang mengubah ATP menjadi cAMP
sehingga memicu potensial aksi
6.
Struktur dalam penghantaran sinyal
penghidu yang berbentuk “Bola kecil”
dan berfungsi sebagai arsip bau disebut
a) ….

Ada 2 jalur sinyal penghidu yang akan


dilalui menuju ke SSP, salah satunya
yaitu melalui b) ….. Yang akan menuju ke
korteks cerebri untuk dipersepsikan
sebagai bau tertentu.
7.
Struktur pada lidah yang berfungsi
sebagai reseptor kimiawi yaitu a)….

Sinyal pengecapan yang dihasilkan


di lidah akan dihantarkan menuju
pusat pengecapan yang berada di b)
….
8.
Sinyal pengecapan pada 1/3
posterior lidah akan dihantarkan
oleh a)…. sedangkan 2/3 anterior
lidah akan dihantarkan oleh b)…
9
Miopi merupakan keadaan dimana sese
orang tidak dapat melihat jauh akibat
dari cahaya jatuh di (a) ... Retina

Hal ini diakibatkan karena lensa mata y


ang (b) ... Dan axis bola mata yang te
rlalu panjang

52
10

Sebutkan 4 medium refraksi !

Anda mungkin juga menyukai