Anda di halaman 1dari 19

RETARDASI

MENTAL
Medical Education Laboratory
Learning Objective
• Klasifikasi RM
• Etiologi RM
• Diagnosis RM
• Tatalaksana RM
• SLB
Retardasi Mental
• Penurunan fungsi intelektual yang menyeluruh secara bermakna dan
secara langsung menyebabkan gangguan adaptasi sosial dan
bermanifestasi selama masa perkembangan – Manual of terminology and
classification in mental retardation Grossman
• Merupakan suatu penyimpangan tumbuh kembang anak
• Angka kejadian retardasi mental ± 19 per kelahiran hidup
• Lebih banyak pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan
Klasifikasi
The ICD-10 Classification of Mental and Behavioral Disorder, WHO, Geneva tahun 1994

Mild •IQ 50-69

Moderate •IQ 35-49

Severe •IQ 20-34

Profound •IQ <20


Klasifikasi
The ICD-10 Classification of Mental and Behavioral Disorder, WHO, Geneva tahun 1994

• Retardasi mental ringan


– Dapat didik (educable)
– Gangguan bahasa (+)
– Dapat mengurus diri secara independen
– Kesulitan kemampuan akademik (+)
• Retardasi mental sedang
– Dapat dilatih (trainable)
– Keterlambatan perkembangan pemahaman dan penggunaan bahasa
– Kemampuan mengurus diri dan motoric terlambat
– Kemajuan di sekolah terbatas
Klasifikasi
The ICD-10 Classification of Mental and Behavioral Disorder, WHO, Geneva tahun 1994

• Retardasi mental berat


– Sama seperti retardasi mental sedang
– Kerusakan motor yang bermakna
– Adanya deficit neurologis
• Retardasi mental sangat berat
– Anak sangat terbatas dalam hal mobilitas dan kemampuan
untuk mengerti dan menuruti permintaan atau intruksi
– Hanya mampu berkomunikasi nonverbal
Etiologi

Pranatal
Biologis
Etiologi RM Perinatal Etiologi
RM
Psikososial
Postnatal
Etiologi
• Penyebab prenatal
– Kelainan kromosom (Sindrom Down,
• Penyebab perinatal
Klinefelter, Patau, Cri-du-chat, Turner) – Prematuritas
– Kelainan genetik/herediter
– Gangguan metabolik (PKU, defisiensi yodium) – Asfiksia
– Infeksi intrauterine (rubella, CMV) – Kernikterus
– Intoksikasi (alkohol)
• Pentebab postnatal – Hipoglikemia
– Infeksi (meningitis, ensefalitis) – Meningitis
– Trauma
– Kejang lama – Hidrosefalus
– Intoksikasi (timah hitam, merkuri) – Perdarahan
intraventrikular
Etiologi
Biologis (RM Klinis) Psikososial (RM Sosiokultural)
• Karakteristik RM Klinis • Karakteristik RM sosiokultural
– RM sedang – berat – RM ringan
– Tampak sejak lahir atau usia dini – Diketahui pada usia sekolah
– Secara fisik tampak kelainan/aneh – Tidak terdapat kelainan fisik
– Memiliki latar belakang biomedis atau laboratorium
baik prenatal, perinatal maupun – Memiliki latar belakang
postnatal
kekurangan stimulasi mental
– Tidak berhubungan dengan kelas (asah)
sosial
– Ada hubungan dengan kelas
sosial
Diagnosis
Kriteria diagnostik retardasi mental menurut
DSM-IV-TR
1. Fungsi intelektual yang secara signifikan dibawah rata-rata. IQ kira-
kira 70 atau dibawahnya pada individu yang dilakukan test IQ.
2. Gangguan terhadap fungsi adaptif paling sedikit 2 misalnya
komunikasi, kemampuan menolong diri sendiri, berumah tangga,
sosial, pekerjaan, kesehatan dan keamanan.
3. Onsetnya sebelum berusia 18 tahun
Diagnosis
• Uji intelegensia
• Riwayat penyakit
• Laporan dari orang tua
• Laporan dari sekolah
• Pemeriksaan fisik
• Laboratorium (sesuai indikasi)
• Pemeriksaan penunjang
– USG kepala (kalsifikasi serebral)
– BERA
– CT scan
– MRI
Checkpoint
Seorang ibu membawa anaknya yang berusia
11 tahun ke dokter dengan keluhan lambat
belajar. Anaknya sudah 2 kali tidak naik kelas
dan susah menerima pelajaran. Ketika di
rumahpun anaknya malas belajar. Pada
pemeriksaan IQ didapatkan hasil 30. Apakah
diagnosisnya?
a. Retardasi mental borderline
b. Retardasi mental ringan
c. Retardasi mental sedang
d. Retardasi mental berat
e. Retardasi mental sangat berat
Tatalaksana
• Medis
– Untuk menekan gejala-gejala hiperkinetik : metilfenidat (Ritalin)
– Untuk meningkatkan kemampuan belajar : tioridazin (melleril), metilfenidat,
amfetamin, asam glutamate, GABA
• Penempatan di panti khusus
• Psikoterapi (anak dan orang tua)
• Konseling
• Pendidikan khusus
– Kelas khusus di sekolah biasa
– Sekolah luar biasa C
– Panti khusus
– Pusat latihan kerja
Pencegahan

Cegah
Primer
etiologi
Pencegahan
Sekunder Terapi
Pendidikan Luar Biasa

SLB 1 kelainan

PLB
Berbagai jenis
SDLB kelainan, tingkat
sekolah dasar
SLB
• SLB Bagian A :untuk peserta didik yag menyandang kelainan pada penglihatan
(Tunanetra).
• SLB Bagian B: untuk peserta didik yag menyandang kelainan pada pendengaran
(Tunarungu)
• SLB Bagian C: untuk peserta didik tunagrahita (retardasi mental) ringan
• SLB Bagian C1:untuk peserta didik tunagrahita sedang.
• SLB Bagian D: untuk peserta didik tunadaksa (cacat tubuh) tanpa adanya gangguan
kecerdasan
• SLB D1 : untuk peserta didik tunadaksa yang disertai dengan gangguan kecerdasan.
• SLB Bagian E: untuk peserta didik tunalaras (anak dengan perilaku menyimpang).
• SLB Bagian G: untuk peserta didik tunaganda (kombinasi, 2 atau lebih).
Checkpoint
Seorang anak perempuan berusia 7 tahun,
dibawa oleh ibunya ke poliklinik tempat anda
bekerja dengan keluhan terlambat bicara dan
belum dapat mengenal anggota tubuh, seperti
mata, rambut, dll. Pasien juga masih belum bisa
makan dan mandi sendiri, dan selalu harus
dibantu oleh ibunya. Apakah tindakan yang
anda sarankan kepada ibunya?
a. Segera memasukkan anak ke SLB-A
b. Segera memasukkan anak ke SLB-B
c. Segera memasukkan anak ke SLB-C
d. Pemeriksaan IQ
e. Pemeriksaan laboratorium
meduPEDIA
SLB A :Tunanetra Ringan: IQ 50-69
SLB B : Tunarungu
Sedang: IQ 35-49
SLB C: Tunagrahita (retardasi mental) Klasifikasi
ringan
Berat: IQ 20-34
SLB C1: Tunagrahita sedang Sangat Berat: IQ <20
SLB D: tunadaksa (cacat tubuh) tanpa
adanya gangguan kecerdasan Pranatal : kelainan kromosom, genetic,
SLB D1 : tunadaksa + gangguan infeksi
kecerdasan
SLB E: tunalaras
SLB Etiologi
Perinatal : asfiksia, kernicterus,
hipoglikemia, premature
SLB G: tunaganda Postnatal : Infeksi (meningitis, ensefalitis),
RM trauma,kejang lama,Intoksikasi

Biologis
Medis Psikososial
• Gejala-gejala hiperkinetik : metilfenidat
(ritalin)
• Meningkatkan kemampuan belajar : tioridazin
DSM-IV-TR
(melleril), metilfenidat, amfetamin, asam
Tatalaksana Diagnosis • IQ < 70
glutamate, GABA
• Gangguan fungsi adaptif paling sedikit
Penempatan di panti khusus
2 (komunikasi, ADL, social, pekerjaan,
Psikoterapi (anak dan orang tua)
kesehatan, dan keamanan
Konseling
• Onset < 18 tahun
Pendidikan khusus
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai