Anda di halaman 1dari 74

Pengantar Anatomi &

osteologi Extr.
superior

(a)
Departemen Anatomi FK USU, 2010
 Anatomi adalah ilmu yang mempelajari
struktur tubuh.
 Anatomi manusia menunjukkan berbagai
struktur yang membentuk organisme
manusia.
 Di laboratorium, anatomi dipelajari
melalui diseksi.
• Mempelajari anatomi dapat dilakukan
dengan dua metode :
– Anatomi sistematik
• Osteology
• Syndesmology
• Myology
• Angiology
• Neurology
• Splanchnology : respiratory apparatus, digestive
apparatus, urogenital apparatus.
– Anatomi regional/topografi
Cabang-cabang anatomi :
• Gross anatomy
• Microscopic anatomy
 Cytology
 Histology
• Developmental anatomy
 Embryology
• Comparative anatomy
 Gross Anatomy
• Posisi anatomi (lihat samping)
• Istilah regional dan direksional

Anterior Superficial
Posterior Deep
Superior Cephalic
Inferior Vertebral
Medial Thoracic
Lateral Appendicular
Proximal Brachial
Distal Lumbar

• Bidang tubuh dan potongan


tubuh.
Bidang dan potongan tubuh
- cut into sections along a flat surface called a plane

(also called coronal)

(also called XS – cross section)


 Rongga (cavitas) tubuh dan selaput (membran)
• Cavitas dorsalis terbagi atas cranial and vertebral
• Cavitas ventralis berisikan viscera (organ viscera)
terbagi atas dua cavitas besar
 Cavitas thoracalis (Thoracic cavity)
 2 buah Cavitas pleura.
 Mediastinum berisikan cavitas pericardium
 Cavitas abdominopelvicum (Abdominopelvic cavity)
 Cavitas abdominalis (Abdominal cavity)
 Cavitas pelvis (Pelvic cavity)
• Cavitas serosa adalah rongga sempit yang dilapisi
oleh membran serosa:
 Serosa parietalis membentuk dinding luar cavitas
 Serosa visceralis menutupi organ visceral
• Cavitas yang kecil lainnya : di kepala, antara sendi.
Serosa
Nama-nama membran serosa (serosa):

Serosa parietalis membentuk


dinding luar cavitas
serosa visceralis menutupi
organ visceral
9 regio abdominalis; 9 quadran

Regio yang penting:

epigastric

flank
umbilical (side but
in back)
inguinal,
(or iliac)
Proyeksi organ yang di didalam regio abdomen
• merupakan struktur yang paling keras pada
tubuh mamalia.
• Memiliki derajat kekuatan dan elastisitas
tertentu.
• Dalam keadaan segar, bagian luar berwarna
merah jambu keputihan, dan bagian dalam
warna merah gelap.
• Dibentuk oleh dua jenis jaringan : stratum
kompakta (compact tissue)dan stratum
spongiosa (cancellous tissue).
• Tulang ditembus oleh
pembuluh darah dan
dilapisi bagian luar oleh
selaput fibrosa : periosteum
(kecuali pada daerah yang
ditutupi oleh kartilago
sendi).
• Bagian interior tulang
panjang terdapat rongga
silindris berisi sumsum
tulang dan dilapisi oleh
struktur areolar yang kaya
pembuluh darah disebut
membran medullari.
• Berdasarkan
bentuknya,
tulang terbagi
atas :
– Tulang panjang
– Tulang pendek
– Tulang pipih (ada
yang berongga
dan tidak)
– Tulang irreguler
 Tulang panjang terdiri dari
corpus dan dua buah
extremitas.
 Corpus (diaphysis)
berbentuk silindris, dengan
rongga di tengah berisi
sumsum tulang disebut
canalis medullaris.
 Extremitas
(epiphyses)merupakan
bagian ujung, tempat
persendian, memiliki
permukaan yang luas untuk
perlekatan otot.
 Tulang panjang tidaklah lurus, agak
melengkung.
 Tulang panjang dijumpai pada :
clavicula, humerus, radius, ulna,
femur, tibia, fibula, metacarpal,
metatarsal, dan phalanges.
 Keadaan dimana
dibutuhkan kekuatan
dan kemantapan
skeleton
dikombinasikan
dengan gerakan yang
tertentu sebenarnya
dibangun atas
sejumlah tulang-tulang
pendek seperti
carpus dan tarsus.
 Keadaan dimana diperlukan suatu
permukaan yang luas untuk proteksi dan
provisi untuk perlekatan otot, tulang akan
terbentuk menjadi lebar, pipih, seperti
pada tengkorak dan scapula.
 Tulang-tulang ini dibentuk atas dua
lapisan tipis stratum compacta yang
diantarai dengan stratum spongiosum.
 Jaringan spongiosa disebut diploë, dan
pada beberapa tempat jaringan ini tidak
ada, dan membentuk rongga berisi udara
(air-sinuses) diantara dua lapisan
kompakta (sinus paranasal).
 Contoh tulang pipih : occipital, parietal,
frontal, nasal, lacrimal, vomer,
scapula, os coxæ (hip bone), sternum,
rib, dan patella.
TULANG SCAPULA TULANG FRONTAL
 Tulang-tulang irreguler, berdasarkan bentuk
khasnya tidak dapat dikelompokkan kepada
tulang panjang, pendek maupun pipih.
 Tulang ini terdiri dari jaringan spongiosa yang
ditutupi oleh lapisan tipis jaringan kompakta.
 Tulang irregular tersebut: vertebræ, sacrum,
coccyx, temporal, sphenoid, ethmoid,
zygomatic, maxilla, mandibula, palatina,
concha nasi inferior, dan hyoid.
TULANG VERTEBRAL TULANG MAXILLA
 Jikapermukaan tulang diperiksa akan
dijumpai penonjolan dan lekukan.
 Penonjolan dan lekukan tersebut dapat
bersifat : articular and non-articular.
 Contoh jelas penonjolan articular
ditemukan pada caput humerus dan
femur; dan lekukan articular pada
cavitas glenoidalis scapula dan
acetabulum os coxae.
 Penonjolan non-articular dikenal
berdasarkan bentuknya.
 Penonjolan yang lebar, kasar disebut
tuberositas, protuberatia, atau
processus, tonjolan yang kecil, kasar
disebut tuberculum ;tonjolan yang tajam,
runcing disebut spina; tonjolan sempit,
kasar,dengan alur yang panjang disebut ,
crista, atau linea.
 Lekukan non-articular juga memiliki
bentuk yang bervariasi disebut fossæ,
cavitas, sulcus, fissura dll.
 Penonjolan dan lekukan ini
meningkatkan luas perlekatan ligamen
dan otot.
 Lekukan yang berlubang disebut
foramen, jika panjang berbentuk
saluran disebut canalis.
 Sendi (joint) adalah lokasi
dimana dua atau lebih
tulang bersatu.
 Sendi dibangun untuk
memungkinkan terjadinya
gerakan dan menghasilkan
sokongan mekanis.
 Sendi dapat
dilkasifikasikan secara
struktur dan fungsi.
 Klasifikasi struktur berdasarkan
bagaimana hubungan antar tulang.
 Klasifikasi berdasarkan fungsi ditentukan
oleh derajat pergerakan antara tulang
yang bersendi.
Secara struktur sendi terbagi atas :
 Sendi fibrosa (fibrous joint) –
dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa.
 Sendi kartilaginosa (cartilaginous joint) –
dihubungkan oleh tulang rawan
(kartilago)
 Sendi sinovial (synovial joint) – tidak
langsung bersendi
Sendi fibrosa dibagi atas 3 jenis:
• Sutura, ditemukan pada
tengkorak.
• Pada fetus sutura lebar,
memungkinkan adanya
sedikit gerakan seam
persalinan. Kemudian akan
kaku (synarthrodial).
• Syndesmosis , hubungan antara
tulang panjang seperti, radius
dan ulna pada lengan bawah
serta fibula dan tibia pada
kaki yang dihubungkan oleh
membrana interossea.
• Tidak seperti pada sendi
fibrosa lainnya syndesmosis
dapat bergerak walaupun
tidak seperti sendi sinovial.
 Gomposis adalah sendi
antara akar gigi dan
socketnya pada mandibula
dan maxilla.
Secara fungsional, berdasarkan derajat mobilitasnya
sendi terbagi atas :
 synarthrosis – memungkinkan sedikit atau tidak ada
gerakan.
• Umumnya synarthrosis adalah sendi fibrosa.
 amphiarthrosis – memungkinkan sedikit gerakan.
• Kebanyakan amphiarthrosis adalah sendi
kartilaginosa.
 diarthrosis – memungkinkan gerakan yang beragam.
• Semua diarthrosis adalah sendi sinovial.
Synarthrosis adalah jenis sendi dengan sedikit
atau tidak ada gerakan. Kebanyakan
synarthrosis adalah fibrosa.
• Sutura and synchondrosis adalah synarthrosis.
Mereka dikelompokkan atas bagaimana mereka
bersendi :
• Synchondrosis adalah sendi yang dihubungan
oleh kartilago.
• Synostosis adalah dua tulang sebelumnya
terpisah dan bersatu emnjadi satu tulang.
• Pada manusia cranium bersatu saat menjelang dewasa.
• Anak-anak yang craniumnya terlalu cepat menyatu
akan menderita deformitas dan kerusakan otak disebut
craniostenosis.
Sendi kartilaginosa dihubungan
seluruhnya oleh kartilago
(fibrocartilage atau hyaline).
Sendi kartilaginosa
memungkinkan gerakan antar
tulang lebih banyak dibanding
sendi fibrosa tetapi lebih sedikit
dibanding sendi sinovial.
• contoh : sendi antara
manubrium dan corpus
sterni, anatara costa dengan
sternum.
• Sendi kartilaginosa
membentuk bagian
pertumbuhan pada tulang
immatur dan diskus
intervertebralis.
Pada amphiarthrosis,
permukaan tulang
yang berhubungan :
• symphysis:
dihubungakan oleh
diskus fibrocartilage
yang lebar dan pipih.
• syndesmosis:
dihubungkan oleh
ligamen interosseus
seperti articulatio
tibiofibular inferior.
Name Example Description
These joints allow a wide
Gliding joints (or planar joints) the carpals of the wrist variety of movement, but not
much distance.
These joints act like a door
the elbow (between the
Hinge joints hinge, allowing flexion and
humerus and the ulna)
extension in just one plane.
the elbow (between the radius This is where one bone rotates
Pivot joints
and the ulna) about another.
A condyloid joint is where two
bones fit together with an odd
shape (e.g. an ellipse), and
Condyloid joints (or ellipsoidal
the wrist one bone is concave, the other
joints)
convex. Some classifications
make a distinction between
condyloid and ellipsoid joints.
Saddle joints, which resemble
the thumb (between the a saddle, permit the same
Saddle joints
metacarpal and carpal) movements as the condyloid
joints.
These allow a wide range of
Ball and socket joints the shoulder and hip joints
movement
 Jika diperlukan sedikit gerakan dan kekuatan
yang besar, permukaan tulang dihubungkan
oleh fibrocartilage yang elastis dan kokoh,
seperti pada antara corpus vertebralis dan
articulatio interpubicum.
 Pada sendi yang sangat luas bergerak,
permukaan sendi terpisah sempurna, dan
permukaan sendi ditutupi oleh kartilago dan
dibungkus oleh kapsul jaringan fibrosa.
 Sel yang melapisi bagian dalam kapsul
fibrosa membentuk membran sinovial
yang mensekresikan cairan lubrikasi
(sinovial fluid).
 Sendi diperkuat oleh jalinan fibrosa yang
kuat disebut ligamen, yang melebar
diantara tulang yang membentuk sendi.
 Berbentuk huruf S
 Pars Sternalis :
• Facies artic.sternalis
• Tuberositas costalis
• Tub.coronoidea
 Pars acromialis
• Facies artic. acromialis
• Tub. coracoidea

Anda mungkin juga menyukai