Anda di halaman 1dari 36

Physical diagnostic

Pembimbing: dr. Donny Hendrasto, Sp.JP

Indri Lestari Hazizah


201710401011016

SMF ILMU PENYAKIT JANTUNG


RSU HAJI SURABAYA
2017

1
Pemeriksaan
Identitas Anamnesis
fisik

1. Keadaan
1. Nama 1. KU
umum, GCS

2. Tgl
2. RPS 2. TTV
lahir/usia

3. Jenis
Physical kelamin
3. RPD 3. Inspeksi

diagnostik
4. Alamat 4.RPK 4. Palpasi

5.Pekerjaan 5.RPSos 5. Perkusi

6. Pendidikan 6.Riwayat
6. Auskultasi
terakhir terapi

7. Agama,
7.JVP
suku, ras
2
Anamnesis 1. Sesak nafas

2. Nyeri dada

3. Palpitasi

4. Syncope

simtom yang disebabkan penyakit KU


5.Batuk &
batuk darah
kardiovaskular
6. Rasa capai &
mudah lelah

7. Klaudikasio
intermiten

8. Bengkak

9. Sianosis 3
Anamnesis
RPS
• Awal timbulnya keluhan/sejak kapan
1.KRONOLO • Perkembangan sampai sekarang
GI

• Tempat asal keluhan


2. LOKASI • Penjalaran

• Frekuensi, durasi
• Jumlah
3.KUANTITAS
• konsistensi

• Sifat keluhan
4.KUALITAS

4
Anamnesis

• Memperberataktivitas, jalan/lari, stress


5. Faktor yg
memperberat/

• Memperingan istirahat, merubah posisi, obat2an


6. Faktor yg
memperingan

• Keluhan lain sebelum, sesudah/selama keluhan utama


Keluhan yg
menyertai

5
Anamnesis
RPD

HT DM ASMA

R. SAKIT R. KATERISASI
R. ALERGI
JANTUNG JANTUNG
6
Anamnesis
RPSos

Merokok Alkohol

Makanan Olahraga
7
Nyeri dada
Cardiac origin Non-cardiac origin
Angina pektoris Penyakit gastrointestinal
-spasme esophagus
-ruptur esophagus
-refluks esophageal
-ulkus peptikum
Infark miokard Psikogenik
-ansietas
-depresi
Likely-ischaemic in origin: Penyakit neuromuskuler
-stenosis aorta -penyakit degenerative sendi
-kardiomiopati hipertrofik leher/spinal
-hipertensi ventrikel kanan berat -kostokondritis
-regurgitasi aorta -herpes zoster
-anemia/hipoksia berat -nyeri dada pada dinding dada
Non-ischaemic in origin Kelainan paru
-diseksi aorta -emboli paru
-karditis -pneumotoraks
-prolaps kantung mitral -pneumonia 8
-pleuritis
NYERI DADA
• Stabil: durasi 5-20 menit, hilang dengan obat-
obatannitroglycerine
Angina
pektoris • Unstable: >20 menit, tidak hilang dengan istirahat

• Nyeri >30 mnt dan lebih berat


Infark
miokard
• Tidak hilang dengan istirahat/pemberian obat
akut

• Nyeri dada biasanya menjalar ke bahu kiri kadang lengan kiri,


Perikardi-tis bertambah buruk jika batuk atau bernapas dalam
akut

• nyeri dada menjalar sampai ke punggung bahkan dapat sampai


aneurysma ke lumbal
aorta yang
diseksi
9
SESAK NAFAS

• Sesak kronik gagal jantung, penyakit paru, efusi pleura, ansietas, dan obesitas.
• Sesak akut asma, edema paru, pneumothorax, emboli pulmonal, pneumonia,
obstruksi jalan napas.
• Sesak nafas waktu aktifitas (Dyspnea on effort/exertional dyspnea)-> ggal jantung kiri,
sebagian penyakit paru, anemia, obesitas, hipertiroid, tdk pernah olahraga.
• Paroxysmal Nocturnal Dyspnea (PND)  gagal jantung kiri, eksaserbasi asma, sleep
apnea,
• Orthopnea  gagal jantung kiri atau penyakit katup mitral, eksaserbasi asma atau
PPOK, paralisa diafragma bilateral, penekanap pada abdomen (kehamilan, asites
permagna)

10
PALPITASI
• Penderita merasa jantungnya berdebar-debar (palpitasi), hal ini akibat dari:
1. Ansietas
2. Irama ektopik
3. Peningkatan stroke volume pada regurgitasi katub  aorta insufficiency
4. Keadaan hiperdinamik/hiperkinetik  Anemia, tirotoksikosis, fibrilasi atrium
(timbul tanpa aktivitas berat)
5. Nadi
- Bradikardia mendadak  heart block
- Nadi ireguler  fibrilasi atrium
- Takikardi (> 150x/mnt)  supraventrikuler takikardi

11
SYNCOPE/PINGSAN

Aritmia
• irama ventrikel yg sangat lambat: total AV block
• Irama ventrikel yg sangat cepat: Morgagni-adams-stokes syncope
Obstruksi aliran darah melalui jantung atau paru
• Valvular aortic stenosis, hypertrophic subaortic stenosis, mitral stenosis,
atrial trombus, tetralogy of fallot,dll
Reflek yg mempengaruhi denyut jantung dan tekanan darah
• Vasodepresor (vasovagal syncope), orthostatic hypotension,
hipersensitive carotid sinus,
• Non cardiac: penyakit serebrovaskuler
12
Batuk & batuk darah

• Edema paru akut karena gagal jantung kiri


• Mitral stenosis
• HT pulmonalis tipe arteri (HT pulmonalis primer, sindroma
eisenmenger)
• Penyakit paru

Fatigue  Penurunan cardiac output

Edema

• Gagal jantung kanan


• Malnutrisi (hipoalbumin), cirosis hepatis, neprhrotic syndrome,
elephantiasis
13
SIANOSIS

1. Sentral: ditandai dengan ↓ saturasi O2 arteri, disebabkan oleh


adanya penyakit jantung dengan right to left shunt/ gangguan faal
paru
2. Perifer: kebanyakan sekunder oleh karena vasokonstriksi kulit oleh
karena cardiac output yang rendah atau tekanan air/udara dingin.

14
PEMERIKSAAN FISIK
KU, GCS
TANDA
VITAL: T,
JVP
N, RR
TEMP

PEMERIK-
SAAN FISIK
AUSKULTA
INSPEKSI
SI

PERKUSI PALPASI
15
TTV
Klasifikasi Tekanan Darah

16
TTV PEMERIKSAAN NADI
Arteri yang perlu
diperiksa ialah
60-90x/mnt: normal
a. a.karotis,
<60x/mnt: bradikardia
b. a. brachialis,
>100x/mnt: takikardia
c. a. radialis,
d. a. femoralis, FREKUENSI
e. a. popliteal,
f. a. dorsalis pedis,
g. a. tibialis posterior
dan
h. aorta. IRAMA AMPLITUDO
0  tidak teraba
- reguler: normal, total AV- 1+  melemah
block (bradikardia) 2+  normal
- irreguler: fibrilasi atrium, 3+  hiperaktif
aritmia sinus 4+  pulsasi
berlebihan

ELASTISITAS KONTUR
U/ dpt men dx :
17
Atherosklerotik
INSPEKSI UMUM
kaki
distensi pulsasi bengkak
Sesak vena berlebih , jari
nafas pucat jugularis an tabuh

18
INSPEKSI

(Pasien dalam posisi tidur simetris dan pemeriksa di


sebelah kanan pasien)
• simetris/tidak
• kelainan bentuk voussore cardiaque atrial septal defect &
reumatic heart disease
• adakah pulsasi precordial (epigastrium) corpulmonale chronicum
• posisi ictus cordis pada sela iga 5 kiri sebelah medial (± 2cm
sebelah medial) garis medioklavikuler
• Jika ictus tidak nampak:
- Pasien diminta untuk sedikit menggulingkan tubuhnya ke kiri
- palpasi untuk merasakan hentakan iktus pada fase sistolik

19
PALPASI

Palpasi Jantung
• Raba thrill +/- (getaran akibat penjalaran bising jantung)
• Iktus ditekan dengan menggunakan ujung jari telunjuk.
– Iktus normal tidak dapat mengangkat jari pemeriksa

20
PERKUSI

Perkusi Jantung
• Untuk mengetahui besar jantung
• Batas Kiri Jantung
– Lakukan perkusi dari lateral ke medial
– Lateral (sinistra)  kearah medial  perubahan suara (sonor ke redup).
– Normal :
• Atas : ICS 2 di linea parasternalis kiri (pinggang jantung)
• Bawah : ICS 5 kiri agak ke medial linea midclavicula kiri

21
PERKUSI

Perkusi Jantung
• Batas Kanan Jantung
– Lakukan perkusi dari lateral ke medial
– Agak sulit menentukan batas jantung karena letaknya agak jauh dari dinding
depan thotak
– Tentukan batas paru hepar ICS 5 dextra  naik 1 ICS
– Normal :
• temukan relative dullness (ICS 4, parasternal line dextra)

22
AUSKULTASI
• Ada 4 daerah yang harus mendapat perhatian khusus,
Penderita sebaiknya relaxed dan ialah :
comfortable 1. ICS II parasternal line Dauskultasi katub aorta
2. ICS II parasternal line Sauskultasi katub pulmonal
Ruangan sebaiknya sunyi 3. ICS IV-V parasternal line S auskultasi katub tricuspid
4. ICS V-VI midclavicula line Sauskultasi katub mitral
Stetoskop

23
Suara jantung:
S1: penutupan katup mitral dan tricuspid
S2: penutupan katup aorta dan pulomnal
S3: waktu permulaan diastolic katup mitral membuka dan
darah membanjiri ventrikel kiri yg penuh
S4: denyutan atrium pada akhir diastole.

S3 & S4  abnormal (gallop)

24
Bising jantung:
1.Fase bising  sistolik/diastolik
2.Bentuk bising
3.Derajat bising
4.Punctum maximum
5.Penjalaran bising
6.Kualitas bising
7.Frekuensi atau nada bising
8.Perubahan intensitas bising

25
Bentuk bising

Bising sistolik :
• Pansistolik
• Sistolik dini
• Ejeksi sistolik
• Akhir sistolik

26
Bising diastolic :
• Diastolik dini
• Mid-diastolic
• Akhir diastolic

27
Intensitas atau derajat dari murmur dibagi menjadi 6 tingkat
• I/VI : terdengar suara maneuver khusus atau setelah diperiksa
dan didengar dengan sunguh-sunguh
• II/VI : lemah tetapi mudah didengar
• III/VI : keras tetapi tanpa thrill
• IV/VI : dihubungkan dengan thrill tetapi stetoskop harus tetap
menempel didada
• V/VI : teraba thrill. Tetap terdengar dengan stetoskop sebagian
dilepaskan dari dinding dada
• VI/VI : teraba thrill. Tetap terdengar walaupun stetoskop
dilepaskan semua dari dinding dada tapi sedikit

28
Punctum maximum
• Tempat bising paling keras

Penjalaran bising
• Axila, leher, punggung, dll

Kualitas
• Blowing/ rumbling

Frekuensi
• High frecuency (M/T), low frecuency (A/P)

Perubahan intensitas bising


• Ex: bising mitral mengeras bila px mirik ke kiri, aorta/pulmonal lebih
keras dg menunduk.
29
Stenosis mitral Insufisiensi mitral Stenosis aorta

• S1 mengeras, • Blowing, high • Sistolik, rumbling,


diastolic, menjalar pitch, punctum punctum ICS 2 D,
(-), punctum di apex, sistolik, menjalar ke leher
apex menjalar ke & sternum kiri
• S2 pulmonal punggung & arah • Syncope, angina
mengeras, sternum pectoris, DOE,
diastolic, menjalar sudden death
(-), punctum ICS 2
S

30
Insufisiensi aorta Stenosis pulmonal Insufusiensi pulmonal

• Blowing, diastolic, • Ejeksi sistolik, • Diastolik, blowing,


punctum ICS 3 S, punctum ICS 2 S, punctum ICS 2-3 S
menjalar ke sternum menjalar ke • Hipertensi pulmonal,
arah kaudal precordium dyspnea, cough,
• De musset’s sign, hemoptisis, RVH
tubuh bergerak
ritmik, muller’s sign,
quincke’s pulse

31
PEMERIKSAAN VENA

VENA JUGULARIS:
Normalnya dalam posisi Abnormal:
berbaring v. jugularis Gagal jantung kanan
tidak terisi ( decompensatio
Abnormal peninggian v. cordis dextra)
jugularis tampak terisi

32
Pemeriksaan Vena
Pemeriksaan Tekanan Vena Jugularis
1. Pasien dalam posisi berbaring dan leher (lemas)
2. Letak kepala atau posisi leher pasien harus sedemikian rupa
sehingga vena terisi sampai kira –kira di pertengahan antara
mandibular dan klavikula
3. Titik acuan-bidang horizontal (Angulus sterni Ludovici)
4. Titik nol-titik setinggi tengah-tengah atrium kanan dimana
tekanan sama dengan nol
5. Jarak titik acuan-titik nol pada orang dewasa adalah 5 cm(R)
dan jarak ini konstan.

33
Pemeriksaan Vena
6. Mula-mula vena ditekan dengan 1 jari di sebelah bawah (distal) dekat klavikula
7. Ditekan di sebelah atas (proksimal) dekat mandibular dengan jari lain diikuti oleh
pelepasan tekanan yang pertama
8. Dilihat sampai dimana vena terisi pada waktu inspirasi biasa
9. Tinggi tekanan diukur dari titik acuan
10. Misalnya pada pemeriksaan ditemukan tekanan vena 2 cm lebih tinggi dari titik
acuan, maka tekanan vena adalah R+2 cm H2O (sebab jarak titik acuan dengan
titik nol atau R adalah 5 cm).

34
Terima kasih

35
36

Anda mungkin juga menyukai

  • Hypertention
    Hypertention
    Dokumen28 halaman
    Hypertention
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • REFERAT Osteosarcoma
    REFERAT Osteosarcoma
    Dokumen40 halaman
    REFERAT Osteosarcoma
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • Referat Osteosarcoma
    Referat Osteosarcoma
    Dokumen38 halaman
    Referat Osteosarcoma
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • Indikasi Dan Kontrainfikasi LASIK
    Indikasi Dan Kontrainfikasi LASIK
    Dokumen4 halaman
    Indikasi Dan Kontrainfikasi LASIK
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • Referat Subdural Hygroma
    Referat Subdural Hygroma
    Dokumen23 halaman
    Referat Subdural Hygroma
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • REFERAT Osteosarcoma
    REFERAT Osteosarcoma
    Dokumen40 halaman
    REFERAT Osteosarcoma
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • Demam Tifoid
    Demam Tifoid
    Dokumen28 halaman
    Demam Tifoid
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • Referat Osteosarcoma
    Referat Osteosarcoma
    Dokumen38 halaman
    Referat Osteosarcoma
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • REFERAT Meningitis
    REFERAT Meningitis
    Dokumen38 halaman
    REFERAT Meningitis
    Dzikrullah Akbar II
    Belum ada peringkat
  • Physical Diagnostic Indri
    Physical Diagnostic Indri
    Dokumen36 halaman
    Physical Diagnostic Indri
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • REFERAT Osteosarcoma
    REFERAT Osteosarcoma
    Dokumen40 halaman
    REFERAT Osteosarcoma
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • Asma
    Asma
    Dokumen10 halaman
    Asma
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • Physical Diagnostic Indri
    Physical Diagnostic Indri
    Dokumen36 halaman
    Physical Diagnostic Indri
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • Referat Asma Bismillah
    Referat Asma Bismillah
    Dokumen21 halaman
    Referat Asma Bismillah
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • Referat Asma
    Referat Asma
    Dokumen30 halaman
    Referat Asma
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • Asma
    Asma
    Dokumen27 halaman
    Asma
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • Journal Reading
    Journal Reading
    Dokumen20 halaman
    Journal Reading
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • Tes Sinoptofor
    Tes Sinoptofor
    Dokumen12 halaman
    Tes Sinoptofor
    indri lestari hazizah
    100% (1)
  • Referat Polipoidal Choroidal Vasculopaty
    Referat Polipoidal Choroidal Vasculopaty
    Dokumen17 halaman
    Referat Polipoidal Choroidal Vasculopaty
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • Hypertention
    Hypertention
    Dokumen28 halaman
    Hypertention
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • Asma
    Asma
    Dokumen10 halaman
    Asma
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • Hypertention
    Hypertention
    Dokumen28 halaman
    Hypertention
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • Karsinoma Sel Skuamos Fix
    Karsinoma Sel Skuamos Fix
    Dokumen13 halaman
    Karsinoma Sel Skuamos Fix
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • Responsi Ppi Fix
    Responsi Ppi Fix
    Dokumen35 halaman
    Responsi Ppi Fix
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • Cover Journal Reading
    Cover Journal Reading
    Dokumen3 halaman
    Cover Journal Reading
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • MR 19-2-2018 Typoid
    MR 19-2-2018 Typoid
    Dokumen6 halaman
    MR 19-2-2018 Typoid
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat
  • PCV
    PCV
    Dokumen37 halaman
    PCV
    indri lestari hazizah
    100% (1)
  • Anak Haji
    Anak Haji
    Dokumen54 halaman
    Anak Haji
    MAYA
    Belum ada peringkat
  • Morning Report 31-1-2017
    Morning Report 31-1-2017
    Dokumen7 halaman
    Morning Report 31-1-2017
    indri lestari hazizah
    Belum ada peringkat