Lasik hanya dapat dilakukan pada keadaan di bawah ini: (Wilkinson John, et al, 2017) Umur telah lebih dari 18 tahun. Ukuran kacamata masih dalam jangkauan kemampuan mesin
Tidak mempunyai riwayat penyakit auto imun, karena Penyakit-
penyakit autoimun tertentu yang telah lanjut, seperti lupus dan rheumatoid arthritis, mungkin mempengaruhi penyembuhan setelah operasi. Tidak sedang menyusui atau sedang hamil. Kacamata telah stabil ukurannya. Keadaan yang memenuhi syarat untuk dapat dilakukan lasik : Kornea cukup tebal untuk dapat dilaser setebal yang diperlukan untuk lasik. Mempunyai kelainan refraksi. Tidak menderita penyakit yang berhubungan dengan penglihatan Pada mata dengan kelainan dibawah ini tidak dianjurkan untuk mendapat pengobatan lasik (Gerard, Michael, 2014) Mata yang sedang mengalami infeksi. Selaput bening atau kornea yang terlalu tipis. Mata kering atau dry eyes. Menderita glaucoma. Kelainan retina akibat diabetes mellitus. Mata yang tidak dapat dilakukan laser : Kornea tipis. Karena semua operasi laser excimer (LASIK dan surface ablation) memerlukan pengangkatan jumlah-jumlah kecil dari jaringan kornea, Pasien-pasien yang mempunyai kornea-kornea yang sangat tipis berisiko untuk pelemahan kornea yang berlebihan setelah operasi dan mungkin bukan calon-calon yang baik untuk LASIK. Pada kasus-kasus ini, surface ablation atau prosedur-prosedur lain mungkin lebih tepat. Keratoconus (Keratoconus adalah suatu penyakit kornea yang berakibat dari kekuatan kornea yang berkurang yang dapat dideteksi sebagai suatu lengkungan yang abnormal pada pengujian. kornea terlalu cembung). Herpetic keratitis. Progressive myopia. Kornea sakit. Glaukoma berat. Katarak. Kornea memarut, membentuk jaringan parut aktif. Dry eye (mata kering). Pasien-pasien dengan gejala-gejala mata kering, seperti terbakar, kemerahan, dan keluar air mata mungkin mempunyai gejala-gejala yang paling buruk setelah operasi LASIK. Ini terjadi karena syaraf- syaraf kornea terpotong sewaktu prosedur ini, dan syaraf-syaraf ini sebagian bertanggung jawab untuk stimulasi pengeluaran air mata. Kebanyakan pasien-pasien mempunyai suatu pengembalian balik secara penuh pada keadaan garis dasar mereka setelah operasi.Bagaimanapun, pasien-pasien dengan mata kering yang signifikan sebelum operasi mungkin bukan calon-calon operasi yang tepat. Blefaritis. Operasi refraktif sebelumnya. Lasik kontraindikasi pada keadaan umum tubuh seperti : Penyakit cardiovascular tidak terkontrol. Penyakit autoimun. Hamil. Riwayat koloid. Diabetes mellitus.
John M. Wilkinson, Elizabeth W. Cozine, Amir R Khan, et al,
2017, Refractive Eye Surgery : Helping Patiens Make Informad Decisions About LASIK, viewed 28 Juli 2018, American Family Physician. https://www.aafp.org/afp/2017/0515/p637.html Sutton Gerard, Michael Lawless, 2014, Clinical and Experimental Optometry Review Laser in Situ Keratomileusis in 2012, viewed 28 Juli 2018, Optometrists Association Australia https://onlinelibrary.wiley.com/doi/epdf/10.1111/cxo.12075.