Anda di halaman 1dari 52

Dr.

Purjanto Tepo Utomo, SpM

PENGANTAR BEDAH MATA


PENYAKIT PADA MATA

 Infeksi / Inflamasi
 Degenerasi
 Trauma
 Tumor
PENANGANAN
 Konservatif
- Obat obatan
- Alat Bantu : Kaca mata,
lensa kontak

 Operatif
OPERASI PADA MATA

 Instrumen kecil dan halus, presisi sangat


tinggi
 Benang sangat halus
 Mikroskop operasi
 Medan operasi
terbatas
 Tindakan harus
sangat berhati hati
 Sterilitas sangat diperhatikan
 Komplikasi bisa berkibat kebutaan
PENYAKIT MATA
YANG MEMERLUKAN TINDAKAN BEDAH
KATARAK
 Katarak adalah kekeruhan pada lensa
kristalina
 Klasifikasi :
 1. Katarak Kongenital
 2. Katarak akuisita
Katarak Kongenital

 Terjadi kekeruhan lensa saat lahir atau beberapa bulan


setelah lahir.
 Bisa bilateral atau unilateral
 Penyebab :
a. infeksi intra uterine Rubella, Toxoplasma,
Cytomegalovirus varicella
b. Kelainan metabolik (Galaktosemia,
hipokalsemia,hipoglikemia, Lowe sindrom)
Katarak akuisita/didapat

 Menurut Penyebab :

 1. Age related cataract


 Karena proses degenerasi
 Paling banyak ( diatas 50 tahun)
 Prognosis baik
 2. Katarak Komplikata
 Disebabkan oleh sebab selain
 karena bertambahnya usia.( DM,
 Uveitis, Trauma, steroid )

 Menurut tingkat kekeruhannya
 a. Katarak insipiens
 b. Katarak imatur
 c. Katarak matur
 d. Katarak hipermatur
Gejala Klinis

 Penurunan tajam Penglihatan perlahan lahan


 Silau jika terkena sinar matahari
 Tidak ada gejala lain
 Terdapat Kekeruhan pada lensa mata
 Tidak dapat dikoreksi dengan kaca mata
Klasifikasi katarak menurut kekeruhan

Immature Mature

Hypermature Morgagnian
TERAPI

 Operasi Ekstraksi Katarak


dengan metode :
EKEK atau EKIK atau dengan metode
Phacoemulsifisikasi
dengan atau tanpa pemasangan LIO
Extracapsular cataract extraction
1. Anterior 2. Completion of
capsulotomy incision

3. Expression of 4. Cortical cleanup


nucleus

5. Care not to aspirate


posterior capsule 6. Polishing of posterior
accidentally capsule, if appropriate
Extracapsular cataract extraction ( cont.
7. Injection of 8. Grasping of IOL and
viscoelastic coating with
substance viscoelastic substance

9. Insertion of 10. Insertion of superior


inferior haptic and haptic
optic

11. Placement of
haptics into
capsular bag
and not into ciliary 12. Dialling of IOL into
horizontal position
sulcus
PERAWATAN PASCA OPERASI

 Tetes mata antibiotika dan anti radang


 Koreksi kaca mata jika perlu
GLAUKOMA
PENGERTIAN

 Penyakit mata
 Tekanan bola mata meningkat ( >21 mmHG )
 Lapang pandangan menyempit
 Abnomalitas papil saraf optik
PEMBAGIAN

 Glaukoma kronis (simplex)


TIO meningkat per-lahan2

 Glaukoma akut
TIO meningkat secara mendadak
GEJALA & TANDA

GLAUKOMA KRONIS
 Berjalan me-nabrak2/ter-sandung2
 Penyempitan lapang pandangan
 Biasanya terdapat riwayat keluarga

GLAUKOMA AKUT
 Mata merah
 Nyeri hebat
 Penglihatan kabur
Dinamika Cairan Mata
Glaukoma Primer/Kronis
Glaukoma Akut
Fundus Normal
Papil Saraf optik
LAPANG PANDANGAN GLAUKOMA
DINI
GLAUKOMA AKUT
PENYEBAB

GLAUKOMA PRIMER
 Tidak diketahui
 Faktor keturunan
 Gangguan outflow akuos humor

GLAUKOMA SEKUNDER
Komplikasi penyakit mata lain
FAKTOR RESIKO

 USIA
 KETURUNAN
 FAKTOR LAIN : diabetes, miopia, tekanan
darah tinggi, obat steroid
PENGOBATAN

MEDIKAMENTOSA
 Obat penghambat pembentukan akuos
 Obat untuk meningkatkan outflow akuos

BEDAH
Trabekulektomi
Meningkatkan outflow akuos
KELAINAN REFRAKSI
Mata sebagai alat optik

Media refraksi:
Kornea
Lensa
Cairan bola mata
Anomali refraksi

 Normal : Emetropia
 Anomali : (ametropia)
 Myopia
 Hypermetropia
 Astigmatism
 Presbiopia
 Emmetropia
Sinar yang datangnya sejajar
difokuskan tepat di retina
memberikan tajam penglihatan
maksimum
 Myopia
* Sinar yang datangnya sejajar
difokuskan di depan retina
* Untuk koreksi diperlukan lensa
Spheris (S-)
Hypermetropia
 Sinar yang datangnya sejajar di
fokuskan di belakang retina
 Untuk koreksi diperlukan lensa Spheris
(S+)
Astigmatism
 Sinar yang datangnya sejajar difokuskan
tidak pada satu titik
 Diperlukan lensa silinder (C+, C-)
Presbiopia
 Menurunnya kemampuan mata
untukberakomodasi karena usia
 Diperlukan lensa S+, untuk melihat dekat.

Accommodation
16

10

10 20 40 50 60 Age
 Koreksi untuk presbiopia

 40 tahun S + 1.00 D
 45 tahun S + 1.50 D
 50 tahun S + 2.00 D
 55 tahun S + 2.50 D
 60 tahun S + 3.00 D
Penanggulangan kel.refraksi

 Koreksi dengan kaca mata


 Koreksi dengan lensa kontak
 Pemasangan lensa intra okuler
 Operasi (LASIK, PRK)
OPERASI LASIK

 Operasi untuk mengatasi kelainan refraksi


 Prinsip : penipisan kornea dengan sinar
laser
 Dibuat flap kornea kemudian lapisan
dibawahnya diablasi dgn laser
 Flap ditutupkan lagi
OPERASI PRK

 Lapisan epitel kornea dikelupas


 Stroma diablasi dengan sinar laser
 Ditutup dengan lensa kontak untuk
menunggu pertumbuhan epitel kornea
KASUS LAIN YANG MEMERLUKAN TINDAKAN
OPERASI

 Tumor
 Trauma
 Ablasio retina
Video

Anda mungkin juga menyukai